BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
penggajian merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, dimana sistem
penggajian terdiri dari suatu kerangka
kerja yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan yang berfungsi menginformasikan data biaya tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan dan
mengatur proses pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan. Pembayaran
gaji dan upah yang adil sesuai dengan kinerja dan prestasinya, maka akan
berperngaruh positif terhadap bertambahnya nilai dan produktivitas perusahaan.
Selain itu sistem akuntansi penggajian yang baik diharapkan mampu
mengefektifkan dan mengefesiensikan dalam proses pelaksanaan penggajian,
sehingga kendala ataupun permasalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari.[1]
Menurut
Sujarweni sistem akuntansi penggajian adalah sistem yang digunakan oleh
perusahaan untuk memberi gaji kepada para karyawannya atas jasa yang mereka
berikan. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang untuk menangani
transaksi perhitungan gaji
karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri dari
jaringan prosedur yaitu : prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja,
prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur pembuatan gaji, dan prosedur
distribusi biaya gaji.[2]
1 |
Sistem
pengendalian intern merupakan proses pemantauan yang memungkinkan manajemen
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dan bagaimanakah tindakan koreksinya
jika pelaksanaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Suatu sistem
pengendalian intern dikatakan memadai jika dengan diterapkannya sistem tersebut
semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan tersebut adalah pengamanan atau
menjaga aktiva yang dimiliki, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, menjamin adanya efisiensi dalam operasional serta menjaga agar tidak
terjadi penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan, dengan demikian
dapat dilihat pengendalian intern mempunyai peranan yang penting bagi
perusahaan. Penerapan dan pelaksanaan pengendalian internal menjadi hal yang
penting dalam menentukan potensi kesalahan dan ketidakberesan serta dampak yang
akan terjadi pada laporan keuangan.[4]
Setiap
perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi
akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan.
Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah
informasi-informasi yang diperoleh dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang baik adalah pengambilan
keputusan yang didasarkan oleh informasi yang tepat dan akurat. Untuk memenuhi
hal tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu
bagian dari sistem informasi manajemen.
Mengingat pentingnya
sistem penggajian dan pengupahan, maka harus didesain
sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan. Jika ada catatan penggajian dan pengupahan
yang tidak lengkap dapat merugikan karyawan dan juga mempersulit pengambilan
keputusan. Maka dari itu, untuk menciptakan sistem penggajian yang baik,
manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki
tanggung jawab untuk tugas yang diberikan
padanya. Apabila perumusan
tanggung jawab tidak
jelas dan terjadi suatu
kesalahan, maka akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut. Sistem informasi akuntansi penggajian harus dianalisis
secara periodik untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah memenuhi
informasin yang dibutuhkan manajemen. Jika ada masalah yang timbul akan
berpengaruh pada kinerja karyawan begitu pula dengan hasil produksinya.[5]
Untuk
menghindari terjadinya penyelewengan atau kecuranga-kecurangan dalam sistem
penggajian maka diperlukan beberapa dokumen pendukung seperti dokumen perubahan
gaji dan upah, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, dan bukti bukti
kas keluar. Selain itu dalam manajemen sistem penggajian juga perlu dibedakan
fungsi pembuatan daftar gaji dengan fungsi pembayaran honor.
Kompensasi
yang diterima karyawan dari perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan
upah termasuk biaya tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dalam perhitungan,
pencatatan dan pembayarannya. Sistem penggajian dipakai untuk mempermudah
transaksi pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh pegawai selama masa kerjanya dan mempunyai
jenjang jabatan manager. Sedangkan sistem pengupahan dipakai guna mempermudah transaksi
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana.
Gaji
merupakan biaya yang sangat penting karena termasuk unsur pengeluaran yang
cukup besar dalam setiap perusahaan dan merupakan salah satu unsur yang
memiliki banyak risiko kemungkinan untuk dimanipulasi, sehingga pihak pimpinan
harus terus menerus memberikan perhatian terhadap pengendalian internalnya.
Menurut Mulyadi gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.[6]
Pemberian
imbalan kepada karyawan dianggap sebagai salah satu tantangan bagi perusahaan,
karena menyangkut kepentingan perusahaan dan karyawan sendiri. Gaji ialah
imbalan yang bersifat tetap yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan
yang telah bekerja untuk perusahaan. Gaji merupakan transaksi yang terjadi
setiap minggu atau bulan yang selalu mempengaruhi kas perusahaan. Sistem
penggajian selalu mempengaruhi kas perusahaan, maka dari itu perlu adanya
sistem akuntansi dengan pemisahan fungsi-fungsi yang terkait.
Sistem
informasi akuntansi memiliki
tiga subsistem yaitu
sistem pemerosesan
transaksi, sistem buku
besar atau pelaporan
keuangan, dan sistem penutupan
dan pembalikan subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung memengaruhi
pemerosesan transaksi keuangan. Komponen yang terdapat di dalam sistem
informasi akuntansi antara lain manusia, transaksi, prosedur,
dokumen, dan peralat.
Komponen-komponen dari sistem
informasi akuntansi ini merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
membentuk sistem informasi akuntansi perusahaan.
Dalam Islam,
asas kelayakan upah/pengupahan sangat
dijunjung tinggi. Karena hal ini menyangkut penghargaan atas hak asasi
manusia. Maka dari itu Islam memiliki konsep upah (ijarah) yang merujuk
pada Al Qur’an dan Hadits. Ijarah adalah memanfaatkan jasa sesuatu yang
dikontrak. Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan seorang ajir (tenaga
kerja), maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya. Sehingga untuk mengontrak
seorang ajir harus ditentukan bentuk kerjanya, waktu, upah, serta tenaganya.
Oleh karena itu jenis pekerjaannya harus dijelaskan sehingga tidak kabur.
Karena transaksi ijarah yang masih kabur hukumnya adalah rusak (fasid),
dan waktunya juga harus ditentukan,
semisal harian, bulanan,
atau tahunan. Disamping
itu, upah kerjanya juga harus
ditetapkan.[7]
Dalil-dalil Al-Qur’an yang menyebutkan
keadilan, bukan hanya sekedar anjuran, namun berbentuk perintah yang bersifat
mutlak tanpa ikatan waktu, tempat atau individu tertentu. Allah SWT berfirman
dalam surat An-Nahl ayat 90.
اِنَّ
اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى
وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ ( النحل/16: 90)
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.[8]
PT.
Star Rubber adalah pabrik Sri Trang Group ketiga di Indonesia, yang berlokasi
di Jln. Trans Sumatera KM 54, Desa Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten
Muara Bungo, Jambi – Indonesia. Industri pengolahan karet alam ini didirikan
untuk memproduksi dan eksportir karet remah (Crumb Rubber). PT. Star Rubber (Jambi Branch) Pabrik Karet
Remah yang berkapasitas produksi semula 200 ton perhari menjadi 400 ton perhari
yang berlokasi di Jalan Trans Sumatera KM.54 Arah Padang Dusun Sirih Sekapur
Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
Hasil
studi awal penulis di lapangan, penulis menemukan beberap hal kejanggalan dalam pelaksanaan sistem
penggajiannya karyawan pada PT Star Rubber (Jambi Branch). Pertama belum adanya dokumen
pendukung pembagian gaji karyawan serta bukti kas keluar dan catatan akuntansi
terhdap penghasilan karyawan pada setiap bulannya. Kedua penggunaan absen karyawan masih menggunakan
buku tulis seadanya untuk mencatat kehadiran karyawan berserta daftar gaji yang
nantinya akan dibayarkan kepada karyawan tanpa menggunakan sistem
komputerisasi, hal ini tentunya membuat hasil perhitungan penggajian karyawan
menjadi tidak efektif. Ketiga belum
adanya fungsi atau bagian dari HRD
perusahaan dalam hal penggajian karyawan maupun merekrut karyawan yang
merangkap tugas menjadi satu bagian saja yang melaksanakan tugasnya cukup
banyak sehingga prosedur yang sebenamya tidak berjalan dengan baik.[9]
Prosedur
penggajian seharusnya dijalankan dengan efektif, untuk itu diperlukan informasi
yang relevan dan sebuah sistem yaitu sistem informasi akuntansi sebagai sarana
berkomunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan manajemen
perusahaan Dengan menggunakan sistem terkomputerisasi menjadi solusi untuk
mengatasi kesalahan yang ada, karena dengan adanya sistem penggajian yang
terkomputerisasi dan terintegrasi antara aktivitas absensi, perhitungan gaji,
pembagian gaji, pembagian slip gaji dan laporan keuangan penggajian sehingga
menghasilkan informasi yang lebih mudah dan cepat serta memudahkan perusahaan
dalam pengendalian intern. Pengendalian intern bertujuan agar prosedur-prosedur
yang terdapat dalam sistem gaji dan upah dapat dijalankan dengan baik dan
memadai.
Berdasarkan
uraian diatas mengenai pentingnya sistem informasi akuntansi penggajian pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang
di
atas, dapat diidentifikasikan masalah
dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1.
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian belum
tersusun dengan rapi
2.
Dokumen gaji
karyawan serta bukti kas keluar dan catatan akuntansi belum terekap dengan baik
3.
Adanya ketidaksesuaian permintaan jam lembur dengan kegiatan yang
dilakukan.
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya aspek yang dianalisis,
maka penulis membatasi
permasalahan yang dibahas yaitu pada Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber
Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?
2. Apasaja hambatan dalam sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?
3. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi
2. Mengetahui
hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
3. Mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian
maka manfaan penelitian ini hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
kontribusi sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan sistem
akuntansi penggajian pada perusahaan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam penerapan teori yang diperoleh selama kuliah khususnya bagi
penulis serta salah satu syarat dalam memenuhi meraih gelar sarjana strata satu
(S.1) dalam ilmu Akuntansi Syariah Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini merupakan suatu
pembahasan secara garis besar dari bab-bab yang akan dibahas. Sistematika
penulisan skripsi ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan
landasan formatif penelitian, yang berisi latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN
TEORI
Landasan Teori Memuat tentang teori-teori
yang relevan yang menjadi acuan dalam penulisan, yang memuat landasan teori
mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star
Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi diantaranya adalah
Pengertian Sistem dan Informasi, Akuntansi
Penggajian Syariah, Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi,
Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Studi Relevan.
BAB III : METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi Penelitian berisi tentang
metode penelitian, waktu dan lokasi penelitian, jenis penelitian, subjek
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data.
BAB IV: TEMUAN DAN
PEMBAHASAN
Merupakan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum PT. Star Rubber
Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang memuat sejarah singkat
PT. Star Rubber, struktur organisasi, serta Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Karyawan PT. Star Rubber dan pembahasan yang berisi deskripsi hasil
penelitian.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bagian penutup berisikan simpulan
dan saran. Simpulan memberikan pemahaman secara komprehensif hasil penelitian
yang dilakukan peneliti dan atas dasar tersebut maka akan melahirkan saran dan
pengetahuan dari hasil peneliti.
KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
A. Kajian Pustaka
1. Sistem Imformasi Akuntansi Syariah
a. Pengertian Sistem
Secara luas sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling
berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut
tercapai.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Prosedur adalah urutan suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi penjualan yang terjadi berulang-ulang.[10] Sistem
mempakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang tertunda untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.[11]
Sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang
menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical),
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, untuk menjamin
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.[12] Sedangkan Menurut Jogiyanto, sistem adalah :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu”.[13]
10 |
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
satu kesatuan dari beberapa prosedur yang saling bekerja sama dalam
melaksanakan aktivitas perusahaan dengan suatu tujuan yang ingin dicapai. Sistem
juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur dimana
prosedur-prosedur tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan klerikal yang
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih bagian untuk menjamin
setiap kegiatan dilakukan secara beragam untuk menyelesaikan transaksi-transaksi
perusahaan yang terjadi.
b.
Pengertian Imformasi
Imformasi adalah hasil pengolahan data yang
memberikan data dan makna.[14] Menurut
Turban, imformasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan
nilai bagi penerimanya. Contohnya, rata-rata nilai adalah data, tetapi nama
mahasiswa ditambah dengan rata-rata nilainya adalah imformasi. Penerima akan
mengartikan maksudnya dan menarik kesimpulan serta berbagai implikasi dari data
tersebut.[15] Infromasi adalah : “Imformasi merupakan suatu
data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan”.[16]
Jadi dapat disimpulkan bahwa imformasi
merupakan data yang berguna bagi penerimanya dalam suatu organisasi maupun
pihak luar organisasi baik dalam pengambilan keputusan atau manfaat lainnya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa imformasi adalah data yang telah diolah
atau diorganisasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya dalam pengambilan
keputusan.
c.
Pengertian Akuntasi
Akuntansi adalah Sebuah kegiatan jasa,
fungsinya adalah menyediakan imformasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil
keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai
altematife arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, diantaranya
akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.[17]
Sistem imformasi akuntansi adalah kumpulan
dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama Iain dan
kebijaksamaan secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi imformasi
keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di
bidang keuangan.[18]
Sistem imformasi akuntansi adalah sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan imformasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.[19]
Berdasarkan pengertian di atas, sistem
imformasi akuntansi adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang
dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya
menjadi imformasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan.
d. Akuntasi Syariah
Secara sederhana pengertian akuntansi
syariah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya yaitu akuntansi dan
syariah. Definisi bebas dari akuntansi adalah identifikasi transaksi yang
kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran
transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Sedangkan definisi bebas dari syariah adalah
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah swt untuk dipatuhi oleh manusia dalam
menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.[20]
Akuntansi dalam bahasa Arab disebut
“Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, yuhasibu, muhasabah, atau wazan yang
lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan
mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab,
yakni menghitung dengan
seksama atau teliti
yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu. Kata
“hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur’an dengan pengertian yang hampir sama,
yaitu berujung pada jumlah atau angka, seperti Firman Allah SWT:
Akuntansi syariah adalah identifikasi
transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan serta
pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi bebas dari syariah adalah
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam
menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi akuntansi syariah dapat
diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.[21]
2. Akuntansi
Penggajian Syariah
Akuntansi penggajian adalah digunakan untuk
menangani transaksi pembayaran gaji karyawan. Sistem penggajian bagi kebanyakan
perusahaan adalah suatu sistem, prosedur dan catatan atau formulir yang
digunakan untuk menetapkan dengan tepat dan akurat berapa gaji yang harus
dibayarkan pada karyawan, berapa potongan yang dilakukan pada karyawan, berapa
bonus yang diberikan pada karyawan, serta berapa sisa gaji yang masih harus
diberikan pada karyawan.[22] Sistem
akuntansi penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem imformasi
akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk bertahap, disebut bentuk
bertahap daftar gaji dibuat atau dibayarkan secara periodik (tiap minggu atau
bulanan).[23]
Akuntansi
penggajian syariah adalah pemberian gaji secara tepat
waktu dan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan berdasarkan besar dan
kecil gaji yang telah ditetapkan tanpa mengurangi hak karyawan.[24]
Pemberian gaji kepada karyawan harus diberikan secara tepat waktu dan
sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan. Dengan adanya sistem penggajian,
pelaksanaan pembayaran gaji kepada karyawan akan lebih efisien dan mempermudah
dalam pengendalian pengawasan pada tiap-tiap aktivitas pelaksanaan penggajian
Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem imformasi akuntansi adalah suatu sistem yang menangani
transaksi dengan mengolah imformasi dan catatan dengan tepat.
Adapun unsur - unsur yang ada pada sistem imformasi akuntansi penggajian
adalah sebagai berikut[25]:
1).
Dokumen Pencatatan dalam Sistem Imformasi Akuntansi Penggajian
a). Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen ini biasanya dikeluarkan oleh bagian
kepegawaian berupa surat keputusan, seperti surat keputusan karyawan yang baru
diganti, kenaikan pangkat atau jabatan, penetapan besarnya gaji, pemberhentian
karyawan dan Iain-lain. Dimana tembusannya dikirim kebagian gaji untuk
pembuatan daftar gaji.
b). Kartu Jam Hadir
Kartu jam hadir digunakan untuk bagian
pencatatan waktu untuk mencatat jam
hadir karyawan, dimana dapat berupa absensi dan berupa kartu hadir yang dicap
menggunakan mesin pencatat waktu.
c) Kartu Jam Kerja
Digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi
oleh karyawan langsung ditarik untuk pekerjaan yang disesuaikan. Pengisiannya
dilakukan oleh mandor untuk diserahkan kebagian gaji untuk untuk dibandingkan
dengan kartil jam hadir karyawan.
d) Daftar Gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap
karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan,
iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e) Rekap Daftar Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per
departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji yang telah ditetap oleh suatu
organisasi atau perusahaan
f). Surat Pernyataan Gaji
Dokumen yang mencacat mengenai rincian gaji
yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban
setiap karyawan.
g) Amplop Gaji
Amplop Gaji dan upah merupakan tempat
memasukan uang gaji karyawan yang akan diserahkan pada setiap karyawan. Halaman
muka amplop gaji ini berisi imformasi antara lain : nama karyawan, nomor
identitas dan jumlah gaji yang diterima.
h) Bukti Kas Keluar
Merupakan formulir yang dibuat oleh bagian
utang merupakan perintah pengeluaran uang berdasarkan imformasi dalam daftar
gaji yang diterima dari bagian gaji.
2) Catatan yang diperlukan dalam Sistem
Imformasi Akuntansi Penggajian
a)
Jurnal Umum
Dalam pencatatan gaji, umumnya
digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen
dalam perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi berdasarkan
data yang diterima dari bagian pembuat daftar gaji.
b) Kartu Harga Pokok Produk
Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
pesanan tertentu. Biasanya digunakan untuk pengesahan manufaktur dengan skala
yang cukup besar.
c) Kartu Biaya
Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja
tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalam
perusahaan.
d) Kartu Penghasilan Karyawan
Memaparkan catatan yang diterima karyawan yang
berisi gaji pokok yang diterima berserta semua potongan maupun bonus yang
diterima. Imformasi dalam kartu ini dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
pph karyawan.
3. Fungsi-fungsi yang
Terkait dengan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi gaji perusahaan terdapat
beberapa fungsi yang terkait dalam pencatatan dan pemberian gaji karyawan.
Fungsi tersebut saling bekerja sama dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya untuk tujuan tertentu.
a) Fungsi kepegawaian
Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung
jawab untuk untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan
penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji. karyawan,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
b) Fungsi pencatatan waktu
Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.
Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi
operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.
c) Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab
untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan
berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi
akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran
gaji.
d) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji
karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian
kartu biaya, dan bagian jurnal.
e)
Fungsi keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran
gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian
dimasukan ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan
kepada karyawan yang berhak.
Fungsi-fungsi tersebut,
saling bekerja sama dan terkait satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
suatu sistem akuntansi penggajian yang baik.
4. Prosedur dalam Sistem Imformasi Akuntansi
Penggajian
a)
Prosedur Pencatatan Waktu Hadir.
Prosedur ini bertujuan
untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan
oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daflar hadir pada pintu masuk
kantor administrasi atau pabrik.
b)
Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Prosedur ini fungsi pembuatan
daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daflar gaji
adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya,
dan daftar hadir.
c)
Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Prosedur distribusi biaya gaji dan biaya
tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya gaji dimaksudkan untuk pengendalian biaya
dan perhitungan harga pokok produk.
d)
Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan
waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk
keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut.
Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya
tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
e) Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji dapat
dilakukan dalam berbagai cara, tergantung pada kebijakan yang ada di dalam
masing-masing perusahaan. Umumnya
prosedur pembayaran gaji dapat dilakukan dalam 3 cara :
1) Pembayaran Secara Tunai
Daftar gaji yang sudah dibuat diserahkan pada bagian kasir. Bagian
kasir sudah harus yakin bahwa daftar gaji yang dibuat sudah benar dan dapat
mulai menghitung gaji masing-masing karyawan dan menaruh di amplop yang akan
diberikan pada karyawan. Amplop yang diserahkan pada karyawan harus dihitung
didepan kasir oleh karyawan yang menerima agar kalau terjadi kesalahan dapat
langsung diketahui oleh kedua belah pihak. Setelah karyawan mengecek, karyawan
menandatangani kartu penghasilan karyawan sehingga dapat diketahui bahwa gaji
sudah diterima dengan benar oleh karyawan yang bersangkutan.
2) Pembayaran secara cek
Pembayaran secara cek hampir sama dengan pembayaran secara tunai,
tetapi yang diserahkan di dalam amplop adalah cek bukan uang tunai. Setelah
diserahkan, karyawan harus mengecek dan menandatangani kartu penghasilan
karyawan.
3)
Pembayaran secara transfer rekening
Melalui pembayaran ini, karyawan akan menerima kopi bukti transfer,
cek gaji dan slip gaji. Hal ini akan mengurangi kesalahan kasir dalam
menghitung jumlah uang yang akan dibayarkan pada karyawan.
Sistem penggajian dapat
didefinisikan sebagai jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu oleh
manajemen untuk menjalankan atau memberikan gaji kepada karyawan dalam satu
lingkungan perusahaan.[26] Sedangkan
Mulyadi memberikan pendapat Iain bahwa sistem penggajian merupakan sistem
pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer
atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan.[27]
Berdasarkan pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sistem
penggajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan karyawan, yang
gajinya dibayarkan bulanan atau mingguan. Sedangkan tujuan dari sistem
akuntansi penggajian adalah sebagai pedoman pada manajer dalam merancang suatu
sistem yang dapat menghasilkan imformasi yang berguna terutama dalam hal
perencanaan dan pengendalian.
B. Studi Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian ini yang dapat dijadikan tinjauan pustaka yaitu beberapa penelitian
berikut:
1.
Fabiana Dwi Widyasari (2015) menemukan bahwa
penelitian yang telah dilakukan pada CV Sejahtera, Pakisaji- Malang diketahui
bahwa system akuntansi penggajian dan penupahan berjalan dengan cukup baik,
namun masih ada yang perlu diperbaiki dan ditambahkan agar semua komponen unsur
menjadi lengkap dan tercipta pengendalian intern yang baik.
2.
Silviansyah Tri Maharani (2015) menemukan bahwa
Penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PG Kebon Agung Malang
dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan
pengupahan masih belum efektif, hal tersebut ditandai dengan fungsi pencatatan
waktu hadir untuk karyawan pelaksana tetap dan harian lepas pada bagian
produksi yang belum terpisah dengan fungsi operasi.
3.
Riskiki Putrananta Pratama (2016) menyimpulkan
bahwa sistem penggajian yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kediri sudah cukup baik.Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen dan catatan
yang digunakan dalam sistem penggajian sudah sesuai memuat seluruh imformasi
yang dibutuhkan.Tetapi, masih terdapat beberapa hambatan, yaitu masih adanya
perangkapan fungsi antara fungsi pembuat dan pembayaran gaji.Selain itu, dalam
penerimaan karyawan masih ada yang tidak sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
4.
Ayu Agesti (2015) yang berjudul Analisis
Sistem Imformasi Akuntansi Penggajian Dosen Untuk Meningkatkan Efektivitas
Pengendalian Intern Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang. Rumusan masalah adalah bagaimanakah pelaksanaan sistem
imformasi akuntansi penggajian dosen untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian intern penggajian pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian
adalah untuk mendapatkan data empiris tentang pelaksanaan sistem imformasi
akuntansi penggajian dosen untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern
penggajian dosen pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah
sistem imformasi akuntansi yang diterapkan sudah berjalan cukup baik dan telah
dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang memadai
5.
Meti (2003) yang berjudul analisis efektivitas
sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada C V. Anugerah
Novritama Palembang. Rumusan masalah adalah apakah sistem pengendalian intern
penggajian dan pengupahan telah dilakukan ecara efektif. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern penggajian dan
pengupahan telah dilakukan secara efektif. Metode penelitian pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah
bahwa sistem pengendalian intern pengendalian dan pengupahan sudah cukup baik.
6.
Yesi Fitriani (2017) yang berjudul “Pengaruh
Motivasi, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat”. Penelitian ini berlokasi di Ciputat,
metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah metode kuantitatif. Dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuersioner.Sampel dalam penelitian
ini adalah 35 orang karyawan. Sampel diambil dengan teknik Sampel jenuh
(Sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan regresi linier
berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, kompetensi,
dan kompensasi secara simultan variabel motivasi, kompetensi, kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05).
7.
Rahmat Mustofa (2015), penelitian dengan
judul "Perlakuan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah Di Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Attayibah
Palangka Raya". Dalam penelitian ini mengemukakan bahwa perlu adanya
ketegasan dari transaksi KUM3 yang dilakukan oleh BMT Attayibah Palangkaraya, juga
ketegasan dalam pembukuan
program tersebut.
8.
Aquarisma dan Yuli (2017) dalam penelitian
yang berjudul Analisis Sistem Pengendalian Penggajian dan Pengupahan terhadap karyawan PT Bumi Beliti
Abadi Kabupaten Musi Rawas memberikan hasil bahwa penerapan sistem pengendalian
intern penggajian dan pengupahan belum berjalan dengan efektif karena elemen
sistem pengendalian intern dan sistem akuntansi pada perusahaan belum sempurna
sehingga masih terdapat permasalahan
pada sistem pengupahan dan penggajian karyawan.
9.
Trijayanti, Desi dan Wahyu (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Sistem Imformasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada CV ABC di Jawa Tengah
memberikan hasil bahwa sistem penggajian pada perusahaan tersebut sudah baik
karena sudah terkomputerisasi. Namun pada pengendalian internal dalam proses
penggajian masih lemah karena masih terdapat perangkapan tugas yang dilakukan
oleh petugas bagian akuntansi dan keuangan dan admin produksi, serta dalam
pengawasan tidak dilakukan pengecekan ulang atau verifikasi dokumen kembali.
10. Vinastri,
Jenny, dan Sonny (2019) melakukan penelitian berjudul Analisis Efektivitas
Sistem Imformasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT Kerismas Witikco Makmur
Faktory Bitung menunjukan masih terdapat kurangnya upaya pemisahn dan pembagian
tugas antara fungsi pencatatan dan penetapan gaji karyawan, tidak adanya
prosedur distribusi biaya gaji dan upah kepada setiap departemen yang
menyebabkan keterlambatan pada sistem penggajian.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti objek yang
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif.[28]
Lexy J Moleong menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lainnya. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang ilmiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.[29]
B. Lokasi dan Objek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Star Rubber Jujuhan terletak jalan
lintas Sumatra KM. 54 Desa Sirih Sekpaur
RT. 06 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Sedangkan waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2022.
2. Objek Penelitian
23 |
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian
ini diantaraya adalah :
1.
Direktur Operasional PT. Star Rubber 1 orang
2.
Bendahara Pengeluaran PT. Star Rubber 1 orang
3.
Karyawan PT. Star Rubber berjumlah 7 orang
Direktur
Operasional bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan,
mencakup proses perencanaan hingga pelaksanaan operasional. Direktur operasional
sangat berkaitan pada bidang perusahaannya. Bendahara Pengeluaran adalah
orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja. Sementara karyawan
tentunya ada hak
dan kewajiban yang harus terpenuhi guna menjaga dan membina hubungan yang baik
antara karyawan dengan perusahaannya.
C. Jenis dan Sumber
Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan.[31] Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat
untuk pertama kalinya. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam
penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak manajemen yang
berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Star Rubber
Jujuhan.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran keterangan-keterangan
atau publikasi lainnya.[32] Data
sekunder dalam penelitian ini meliputi sejarah, struktur organisasi perusahaan,
dan dokumen-dokumen mengenai penggajian dan pengupahan.
2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.[33] Sedangkan sumber data dalam penelitian ini
ialah Direktur Operasional PT. Star Rubber Jujuhan, Bendahara Pengeluaran,
beberapa Karyawan serta arsip dan peristiwa/kejadian pada PT. Star Rubber
Jujuhan
D.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah:
1.
Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang
dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[34] Wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yakni
wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara
jenis ini disusun dengan rapi dan ketat. Metode ini bertujuan untuk mengetahui
dan memperoleh data langsung
dari wawancara dengan
karyawan yang bertugas dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah mengamati
dan mencatat secara sistimatis tentang fakta dalam penelitian.[35] Metode observasi atau disebut juga dengan
pengamatan merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan
seluruh indera.[36]
Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh tentang kejadian operasional perusahaan yang terkait dengan
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi
sebagai berikut cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel yang
merupakan catatan manuskrip, buku, surat khabar, majalah, notulen rapat,
prasasti, legger, agenda dan sebagainya.[37]
Dokumentasi
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi
buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film
dokumenter, data yang relevan penelitian. Untuk dokumentasi penulis mengambil
foto-foto yang berhubungan dengan proses selama penelitian berlangsung. Metode
dokumentasi ini digunakan untuk data perusahaan yang berkaitan dengan sistem
informasi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.
E.
Metode Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dalam
penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan uji credibility (validitas
interbal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas)
dan confirmability (obyektifitas).[38].
Untuk memeriksa keabsahan data mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
berdasarkan data yang sudah terkumpul, selanjutnya ditempuh beberapa teknik
keabsahan data yang meliputi: kredibilitas, tranferabelitas, dependabilitas,
dan konfirmabilitas adapun perincian dari teknik diatas adalah sebagai berikut:
1.
Uji Kredibilitas
Dalam
penelitian kualitatif, uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, anatara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Namun,
dalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa cara yang dilakukan untuk
menguji kepercayaan data hasil penelitian.
2. Uji Tranferabelitas
Pengujian
transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.
Nilai
transfer ini berkaitan dengan pertayaan, sampai mana penelitian dapat
diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi penelitian naturalistik,
nilai transfer bergantung pada pemakai, sejauhmana hasil penelitian tersebut
dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.
3. Uji Dependabilitas
Dalam
penelitian kuantitatif, Dependabilitiy disebut sebagai reliabilitas. Suatu
penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji
dependebility dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Dalam penelitian ini dependebility dilakukan oleh auditor yang
independen atau dosen pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti
dalam melakukan penelitian.
4. Uji Konfirmabilitas
Pengujian
konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektifitas
penelitian. Penelitian dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji Konfirmability mirip
dengan uji Dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan.
F. Metode Analisis Data
Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.[39].Dalam
penggunaan teknik analisis data, penulis mengacu pada teknik yang sudah umum
digunakan oleh para peneliti, yakni teknik analisis data model interaktif yang
sebagaimana dibuat oleh Miles dan Huberman.
Analisis data kualitatif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai adalah pengumpulan data, yaitu Tahap Reduksi
Data, Tahap Display Data dan Tahap Penarikan Kesimpulan.
1.Tahap
Reduksi Data
Data yag diperoleh dilapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data
berarti: merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, menfokusan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membunag
yang tidak perlu. Dan yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data dan mencarinya bila
diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat
elektronik seperti computer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu,
alat bantu perekam suara untuk merekam suara dari informasi hasil wawancara.
Dalam penelitian ini, PT. Star Rubber Jujuhan sebagai objek penelitian, disini
peneliti mendapatkan banyak data diantaranya data penggajian karyawan. Melalui
data penggajian tersebut peneliti bermaksud ingin mengetahui permasalahan yang
ada di perusahaan PT. Star Rubber Jujuhan.
2.
Tahap Display Data
Setelah data direduksi, maka langkah
berikutnya dalah mendisplay data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan
dalam bentuk: Uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sebagainya Miles dan Humberman (1994) menyatakan “yang paling sering
digunakan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang
bersifat naratif. Selain bentuk naratif, display juga dapat berupa matriks,
grafik, network (jejaring kerja). PT. Star Rubber Jujuhan adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang perusahaan yang mengelola karet.
3.Tahap
Penarikan Kesimpulan
Langkah
selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan
verifikasi data. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa kesimpulan awal
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.
Kesimpulan
dalam penelitian deskriptif kualitatif mugkin dapat menjawab perumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan
perumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Dalam
penelitian dapat disimpulakan bahwa system akuntansi penggajian PT. Star Rubber
Jujuhan belum sepenuhnya mendukung dalam upaya pengendalian internal. Hal ini dapat
diliat dari masih adanya kekurangan dalam pemisahan dan pembagian tugas dalam
struktur organisasi dan praktik yang sehat.
Langkah-langkah
analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui pengamatan,
wawancara dengan para informan dilengkapi dengan dokumen yang ada kemudian penulis melakukan analisis terhadap
data-data tersebut. Analisis ini dilakukan dengan klarifikasi, melakukan
wawancara kemudian data-data yang diperoleh ditelaah dengan disertai alasan-alasan
yang logis dan relevan, sehingga tetap mengacu pada referensi-referensi yang
digunakan.
Setelah
menelaah langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan degan
jalan membuat abstraksi.Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,
proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di
dalamnya.
4. Keabsahan Data
Keabsahan
data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan
benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang
diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,
transferability, dependability, dan confirmability.[40]
dan uji confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data
untu menguji keabsahan data.
a. Triangulasi
Sumber.
Pengecekkan data yang telah diperoleh melalui
berbagai sumber.
b. Triangulasi
Teknik.
Pengecekkan data yang dilakukan kepada data
yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari
wawancara dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuisioner.
c. Triangulasi
Waktu
Pengecekkan data dengan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda
Dalam
penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber,
mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti wawancara dan
observasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Lokasi Penelitian
1. Profil PT. Star Rubber
PT. Star Rubber (Jambi
Branch) adalah sumber daya manusia yang diadakan untuk
menjalankan sistem kerja perusahaan, merupakan pelaksana kerja yang harus
ditingkatkan kualitas kerjanya, kuantitas kerjanya, moralitas, kedisiplinan
serta kesejahteraan, yang kelak menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman
dalam berkerja, setiap pekerja mempunyai rasa memiliki, menyayangi dan
persaudaraan antar sesama pekerja, dengan menyadari betapa pentingnya proses
produksi yang diharapkan mampu menghasilkan kualitas karet tingkat dunia
berdasarkan kebijakan kualitas (Quality Policy) sebagai salah satu
pendukung pembangunan perekonomian rakyat.
PT Star Rubber – Jambi Branch adalah
pabrik Sri Trang Group ketiga di Indonesia, yang berlokasi di Jln. Trans
Sumatera KM 54, Desa Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi. PT Star Rubber – Jambi beridiri pada tahun 2015. Untuk perekrutan karyawan pada PT Star Rubber – Jambi biasanya di lihat pada posisi mana yang mau di
cari, kalau untuk posisi unit head ke atas biasanya dicari yg tamatan D3 ke
atas, sedangkan untuk karyawan harian lepas bisa dari tamatan SMP dan SMA.
31 |
Adapun
batas wilayah PT Star Rubber – Jambi sebagai berikut :
- sebelah barat berbatasan dengan
sungai tukum dan lahan hijau.
- Sebelah timur adalah jalan
lintas Sumatra.
- Sebelah selatan berbatasan
dengan sungai jujuhan.
- Sebelah utara berbatasan dengan
pemukiman masyarakat jujuhan.
Produk utama dari PT Star Rubber –
Jambi adalah karet remah (crum rubber) dengan sertifikat SIR 10,20
sebagai produk regular dan SIR 20 VK (Viscositas Kontrol). Hasil produk
dari perusahaan ini lansung di ekspor ke konsumen Goodyears, Birdgestone,
SMPT, Cooper Tire Yokohama dan lain sebaginya.
2. Visi dan Misi PT Star
Rubber – Jambi
a. Visi
Menjadikan solusi dan penyedia
kebutuhan karet alam yang paling diminati di dunia
b. Misi
Menghasilkan produk-produk hasil
karet alam secara efisien dan berkelanjutan, melalui partisipasi seluruh
pemangku kepentingan dan demi kesejahteraan petani dan karyawan serta
masyarakat sekitarnya.
3. Struktur Organiasai
PT. Star Rubber
Perusahaan atau
suatu organisasi secara
umum mempunyai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
proses perencanaan dan merumuskan struktur organisasi yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan organisasi serta sesuai mencerminkan unsur kejelasan.
Dalam struktur
organisasi yang satu
dengan yang lainnya
saling terkait. Struktur organisasi memiliki arti penting dalam suatu
organisasi dalam menata proses dan
mekanisme kerja sekaligus
memungkinkan memilih
strategi kebijakan yang
selaras dengan upaya
mencapai tujuan organisasi secara sehat dan efektif.
Struktur organisasi juga mempermudah
pimpinan untuk mengkoordinasi semua kegiatan organisasi. Disamping itu juga
akan memperjelas jenjang dan
saluran wewenang bagi setiap petugas
untuk mengetahui siapa yang menjadi atas dan siapa yang menjadi
bawahannya.
Tabel. 4.1 : Gambar
Struktur Organisasi PT. Star Rubber Jujuhan Kab. Bungo Jambi
CEO
Region Jambi Martinus
Sinaga |
Operasional
Directur Jafri
Bawono |
Factory
Manager Yohana
F |
Weighing
Machine Operator Samin.
SR |
Receive
Raw Material Worker Dedi
Irawan |
Receive
Raw Material Unit Head Budiman |
Corperate
Treasuer Shintia
Margawinata |
Transfer
Wet Blanket Worker Efran |
Blanket
Worker Rifai |
Taking
Contaminate Worker (CCL) Rahmah |
Environmental
Operator Devian |
Office
& ADM Manager Putri
Silalahi |
Purchasing
Manager Matondang |
Area
Director Jambi Heri
Lotiansyah |
B. Hasil Penelitian
30 |
4. Keadaan Karyawan PT. Star Rubber – Jambi
Keberadaan karyawan pada suatu perusahaan
sangatlah penting dan dapat berfungsi sebagai control atau alat pengendalian
intem dalam kegiatan perusahaan. Begitu juga dalam sistem pengendalian intern
merupakan kegiatan meliputi alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan
pengawasan.
Pengendalian intern
di dalam perusahaan sangatlah penting karena pada masa sekarang khusunya dunia
bisnis sebuah perusahaan menghadapi banyak ancaman yang dapat mengganggu tercapainya
tujuan sistem informasi akuntansi dari perusahaan.
Adapun mengenai keadaan karyawan PT. Star
Rubber – Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.2. Keadaan
karyawan PT. Star Rubber – Jambi Tahun 2022[41]
No |
Jabatan / Tugas |
Jumlah |
1 |
Pekerja Umum |
38 |
2 |
Kepala Unit |
4 |
3 |
Pekerja Selimut |
48 |
4 |
Transfer Pekerja Selimut Basah |
25 |
5 |
Operator Mesin Berat |
16 |
6 |
Pekerja Kontaminasi (CCL) |
28 |
7 |
Pekerja Bahan Baku |
46 |
8 |
Operator Lingkungan |
6 |
9 |
Satpam |
10 |
Total |
221 |
Dari tabel diatas dapatlah diketahui
bahwa jumlah karyawan pada PT. Star
Rubber – Jambi berjumlah 221 orang.
B. Pembahasan
1. Sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Pelaksanaan
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi yang diterapkan belum sesuai dikarenakan masih lemahnya sistem informasi
akuntansi dalam pemrosesan hingga belum menghasilkan perhitungan yang tepat.
Karena dalam pelaksanaan sistem penggajianya tidak memiliki dokumen seperti
dokumen pendukung perubahan gaji, kartu
jam kerja, bukti kas keluar dan catatan akuntansi, seperti kartu
penghasilan karyawan masih secara manual tanpa menggunakan sistem kompuritasi
membuat hasil perhitungan penggajian karyawan menjadi tidak efektif. Disamping
itu lingkungan pengendalian yang ada diperusahaan kurang diperhatikan seperti
absen karyawan yang masih secara manual sehingga kenyamanan kerja karyawan
dalam bekerja kurang optimal.
Dari
sistem yang belum memadai tersebut tercermin kurang efektif suatu pengendalian
yang ada selama ini karena tidak adanya pengecekan secara independen atas
kinerja karyawan, kurang memanfaatkan dan mengevaluasi informasi yang
dihasilkan dari dokumen-dokumen pendukung dan pengawasan yang kurang ketat
sehingga muncul ketidakefektivan dan keefisiensian suatu sistem informasi
akuntansi penggajian yang berlaku sekarang.
Berdasarkan
hasil observasi penulis yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2022 dengan
direktur dan bagian keuangan mengenai aktivitas penggajian, jawaban dari kedua
narasumber tersebut saling berhubungan dan dikuatkan dengan jawaban dari tiga
informan lainya yaitu 2 karyawan dan satu keamanan perusahaan atau satpam.
Hasil
wawancara penulis dengan direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengenai aktivitas dalam proses penggajian beliau mengatakan :
“Aktivitas dalam proses penggajian
di PT. Star Rubber
Jujuhan, pertama memperbarui data induk
penggajian. Mengumpulkan rekap absensi karyawan dan mengumpulkan omzet
perusahan selama sebulan kepada bagian keuangan. Kedua, memvalidasi data waktu
dan kehadiran. Waktu kehadiran dihitung berdasarkan rekap absensi yang telah
diserahkan bersamaan dengan menentukan total omzet bersih. Ketiga, menyiapkan
penggajian. Mencatat rekap absensi karyawan dan rekap omzet bersih tiap
penjualan untuk dijadikan pedoman sebagai pembuatan daftar gaji karyawan. Total
omzet bersih didapatkan dari omzet kotor dikurangi dengan biaya-biaya
operasional selama satu bulan. Hasil dari pengurangan tersebut menjadi faktor
yang menentukan gaji karyawan akan dibayar tepat waktu atau tidak. Daftar gaji tersebut akan diserahkan kepada
direktur agar mendapat persetujuan. Keempat, mengeluarkan penggajian. Daftar
gaji yang sudah disetujui oleh direktur akan diserahkan kembali kepada bagian
keuangan. Setelah mendapat daftar gaji yang sudah disetujui direktur, bagian
keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap karyawan yang kemudian akan
dilanjutkan dengan penyerahan gaji.[42]
Berdasarkan
hasil wawancara diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam proses
penggajian di PT. Star
Rubber Jujuhan sudah berjalan dengan baik, namun pada sisi sistem yang masih
lemah, dimana sistem yang dijalankan lebih mengarah pada manual. Seharusnya
pada sebuah perusahan yang besar tentunya sudah memiliki sistem penggajian
secara otomatis dengan menggunakan mesin scand kehadiran pada setiap harinya.
Berdasarkan dari hasil observasi dan
wawancara penulis dilapangan mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian karyawan Pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis melakukan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Dokumen Pencatatan dalam Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian
Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian karyawan Pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dalam sistem penggajiannya menggunakan dokumen sebagai berikut:
1). Daftar
Kehadiran Karyawan
Daftar kehadiran karyawan merupakan
dokumen hasil rekapan kehadiran karyawan selama satu bulan dengan periode
tanggal 1 setiap bulannya. Dokumen yang berisi daftar kehadiran karyawan
masing-masing bagian, serta jumlah kehadiran yang dilakukan karyawan. Daftar
kehadiran yang ditulis langsung oleh bagian sekretaris yang merangkap menjadi
personalia sehingga memudahkan proses dalam merekap daftar kehadiran karyawan.
Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Gaji merupakan imbalan yang
diterima karyawan perusahaan atas kerjanya dalam suatu periode dan biasanya
gaji diberikan satu bulan sekali. Begitupun di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana untuk mengeluarkan gaji karyawannya setiap tanggal 30 atau 31
pada bulan terhitung. Pembayaran gaji
tersebut berdasarkan daftar kehadiran karyawan yang rekap langsung oleh bagian
sekretaris PT. Star
Rubber Jujuhan”.[43]
Lebih lanjut penulis mewawancarai
Direktur PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Dalam memberikan gaji kepada
karyawan memiliki prosedur sebagai berikut karyawan administrasi atau bagian
sekretaris merekap dan melaporkan absensi selama satu bulan ke bendahara dan
melaporkan daftar kehadiran karyawan, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji
untuk karyawan sesuai daftar kehadiran karyawan, setelah daftar gaji direkap
dan diketahui jumlah gaji maka pihak benhara mencairkan dana gaji tersebut dan
melakukan pembayaran gaji kepada karyawan yang dimasukkan ke dalam amplop”[44]
Pernyataan di atas juga senada dengan
pernyataan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Prosedur penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih sederhana. Adapun prosedurnya adalah semua dokumen yang berkaitan
dengan dasar pemberian gaji seperti absensi dikirim ke bendahara yaang telah
direkap oleh sekretaris, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji berdasarakan
daftar kehadiaran dan gaji dimasukkan ke dalam amplop”[45]
Berdasarakan hasil observasi dan
wawancara penulis diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa proses penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih menggunakan sistem manual.
Hal ini hanya menggunakan sistem penggajian karyawan berdasarkan
dokumen-dokumen yang ada terkait data kehadiran karyawan atau absensi pada setiap bulannya. Seharusnya
PT. Star Rubber Jujuhan lebih memfungsikan yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan antara lain
adanya fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji
dan upah, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan. Fungsi yang ada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi antara lain adalah fungsi kepegawaian yang dipegang oleh bagian
personalia, fungsi pencatat waktu hadir, fungsi pembuat daftar gaji dan upah
yang juga dipegang oleh fungsi personalia, Kemudian fungsi akuntansi digantikan
oleh bagian kasir, dan
fungsi keuangan yang
dipegang oleh bagian keuangan.
Perusahaan telah melakukan pemisahan
fungsi yang cukup memadai, karena fungsi pencatat waktu hadir terpisah dengan
fungsi pembuat daftar gaji, fungsi pengeluaran kas terpisah dengan fungsi
pembayar gaji dan upah, dan fungsi pembayar gaji terpisah dengan fungsi pembuat bukti kas
keluar. Demikian juga bagian kasir
merangkap tugas dan tanggung jawab, yaitu mencairkan cek dan melakukan
pencatatan biaya gaji dan upah karyawan, bahkan fungsi kasir ini melakukan penghitungan
dalam proses pengupahan
dan menyerahkannya kepada karyawan. Fungsi personalia juga melakukan
perangkapan wewenang yaitu menjalankan fungsi kepegawaian dan membuat daftar
gaji dan upah.
Perangkapan tugas oleh
fungsi personalia dan fungsi kasir ini akan menyebabkan kesimpangsiuran
informasi serta akan menimbulkan kerugian
dan manipulasi data.
2). Format Gaji Karyawan
Setelah
data dari daftar kehadiran karyawan tersebut sudah direkap dalam bentuk laporan
secara manual yang disajikan oleh bendahara. Data kemudian di input
berdasarkan jam kerja yang didapat oleh
karyawan selama satu bulan. Setiap karyawan mendapatkan jumlah
jam kerja yang berbeda-beda sesuai
jam lembur atau tugas tambahan yang diberikan.
Berdasarkan
hasil penelitian format gaji karyawan tersebut dimasukkan informasi
mengenai jumlah waktu bekerja karyawan
yang sesungguhnya.
Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Hal yang pertama kali yang saya
lakukan pada sistem penggajian adalah pembaruan data yaitu, pendataan jumlah
karyawan, pendataan waktu kehadiran karyawan, jam kerja karyawan, dan omzet
yang sudah dicapai. Pembaruan data dilakukan berdasarkan dari data yang
diserahkan oleh sekretaris bersdasarkan rekap kehadiran setiap bulannya”.[46]
Dari hasil wawancara di atas,
dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa penginputan data absensi karyawan
dilakukan dengan mengisi kartu jam kerja setiap hari pada saat datang dan
pulang kerja beserta dengan total jam lembur. Kemudian kartu jam kerja akan
diberikan kepada bagian keuangan satu bulan sekali untuk direkap dan digunakan
sebagai pedoman perhitungan gaji. Terkadang juga terdapat beberapa hal yang
menjadi faktor penentu berkurangnya jumlah gaji karyawan. salah satunya adalah jumlah
kehadiran, jika pada saat proses pembaruan data ditemukan karyawan yang jumlah
kehadirannya tidak sesuai dengan yang seharusnya maka jumlah gaji yang diterima
akan berbeda dengan gaji karyawan lainnya.
Tabel. 4.3. bukti pembayaran
gaji karyawan pada PT.
Star Rubber Tahun 2022[47]
Tanda Pembayaran January-2022 |
||||||||||||
Nama |
: |
Febrian |
RemainingLeave |
: |
8 |
|||||||
No Pegawai |
: |
170045786 |
Level / QP |
: |
Q3 / S0 |
|||||||
Departemen |
: |
|
NPWP / Status Pajak |
: |
67.256.370.7-448.000 / TK/0 |
|||||||
Posisi |
: |
Data Operator |
|
|
|
|||||||
EarningsAllowances |
|
Potongan |
||||||||||
RegularEarnings : |
PensionDeduction
: |
|||||||||||
Gaji |
: |
- |
BPJS KESEHATAN 1% |
: |
- |
|||||||
Tunjangan DTP |
: |
0 |
Jaminan Hari Tuan (EMP) 2% |
: |
- |
|||||||
Salary Off Half |
: |
0 |
Jaminan Pensiun (EMP) 1% |
: |
- |
|||||||
Salary Off 25% |
: |
0 |
Potongan Lain : |
|||||||||
Penyesuaian Gaji |
: |
0 |
Potongan Lain-lain |
: |
0 |
|||||||
Kekurangan Pembayaran Gaji Bulan Lalu |
: |
0 |
Come Late Deduction |
: |
0 |
|||||||
Tunjangan Kehadiran |
: |
- |
DESISACUTI BC WC |
: |
0 |
|||||||
New Wages |
: |
- |
Lupa Absen |
: |
0 |
|||||||
Lembur |
: |
- |
SERAGAM |
: |
0 |
|||||||
SISACUTI BC WC |
: |
0 |
Potongan Kartu Pengenal |
: |
0 |
|||||||
Tunjangan Masa Kerja |
: |
- |
Potongan Seragam dan Sepatu |
: |
0 |
|||||||
Hardship |
: |
0 |
|
|
|
|||||||
Pay Basic Only |
: |
- |
|
|
|
|||||||
Total Overtime |
: |
Hours |
|
|
|
|||||||
Total Working Day |
: |
25 Days |
|
|
|
|||||||
Pajak ditanggung
Pemerintah |
: |
0 |
Pajak |
: |
0 |
|||||||
Total Earnings |
: |
- |
Total Deductions |
: |
- |
|||||||
|
|
PEMBAYARAN BERSIH |
: |
- |
||||||||
Dokumen rekap daftar gaji karyawan di atas merupakan dokumen yang berisi
gaji pokok yang akan diterima seluruh karyawan berdasarkan jumlah waktu bekerja
yang dilakukan karyawan tersebut lalu ditambahkan dengan tunjangan kerja beserta Bonus yang akan
didapatkan. Setelah melalui perhitungan tersebut, lalu dikurangkan dengan
tunjangan yang didapatkan seperti BPJS dan akan mendapatkan potongan BON
jika ada, berdasarkan jenjang jabatan masijig-masing setelah itu
dapatlah total gaji yang akan didapatkan selam 1 bulan bekerja.
Menyiapkan penggajian merupakan aktivitas
ketiga dari proses penggajian. Mengenai kegiatan ini, peneliti melakukan
wawancara dengan direktur dan bagian keuangan. Hasil wawancara tersebut sama
dan saling berkaitan. Waktu dan tempat penelitian antara kedua informan
berbeda. Menyiapkan dan membuat daftar gaji dilakukan oleh bagian keuangan.
Dokumen yang digunakan sebagai dasar dari
pembuatan daftar gaji adalah hasil rekap absensi karyawan beserta lembur dan
hasil perhitungan total bersih omzet perusahaan. Total omzet bersih didapatkan
dari omzet kotor dikurangi dengan biaya-biaya operasional selama satu bulan.
Hasil dari pengurangan tersebut menjadi faktor yang menentukan gaji karyawan
akan dibayar tepat waktu atau tidak.
Hasil
wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Daftar gaji tersebut akan
diserahkan kepada direktur untuk diteliti dan disetujui bila perhitungan gaji
sudah sesuai. Setelah mendapat persetujuan dari direktur, bagian keuangan akan
membuat slip gaji yang kemudian diberikan kepada karyawan agar dapat dicek
kembali dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan”[48]
Dari hasil wawancara di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan
bahwa keterlambatan gaji bisa terjadi apabila belum mendapat persetujuan dari
direktur untuk mengeluarkan gaji, sehingga bagian keuangan kembali mengecek
daftar kehadiran dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan .
Berdasarkan
hasil observasi mengenai sistem informasi akuntansi penggajian karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana sebelum bagian keuangan
mengeluarkan gaji, terlebih dahulu bagian keuangan menyerahkan daftar gaji
kepada direktur untuk diberikan persetujuan. Setelah mendapat daftar gaji yang
sudah disetujui direktur, bagian keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap
karyawan.
Wawancara
penulis dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Slip gaji berisi informasi nama
karyawan, jumlah kehadiran dan jumlah gaji yang dibayarkan. Setelah diteliti
ulang oleh bagian keuangan, selanjutnya pembayaran gaji akan diberikan kepada
karyawan secara tunai sesuai dengan slip gaji masing-masing kedalam aplop”.[49]
Berdasarkan
wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa gaji yang
diterima bersamaan dengan slip gaji dapat dicek kembali sesuai totalnya.
Apabila terjadi kekeliruan, karyawan bisa langsung melakukan complain dengan menemui
bagian keuangan. Dokumen yang
digunakan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi berupa kartu jam hadir, surat pemberitahuan terlambat,
surat perintah lembur, surat ijin meninggalkan tempat kerja, daftar gaji dan
upah, dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah,
strok gaji dan upah, amplop gaji dan upah, serta bukti kas keluar.
Dokumen yang digunakan dalam sistem
penggajian dan pengupahan ini akan dimintakan otorisasi ke bagian yang
berwenang, sehingga data- data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan
serta terjamin keakuratannya. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam perusahaan
ini telah bernomor urut tercetak, sehingga nantinya memudahkan penelusuran dan
pertanggungjawaban. Pada dasarnya dokumen
yang digunakan dalam perusahaan
ini sudah cukup
lengkap, hanya saja belum terdapat kartu jam kerja dan surat
pernyataan gaji dan upah.
b. Catatan Akuntansi dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian
Catatan akuntansi yang digunakan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan hanya
jurnal umum dan buku besar. Sedangkan
catatan akuntansi pada sistem penggajian dan pengupahan yang seharusnya juga
ada adalah kartu penghasilan karyawan, kartu biaya, dan kartu harga pokok
produk. Perusahaan ini tidak menyelenggarakan kartu penghasilan karyawan dalam
kegiatan operasionalnya, hal ini
tidak menjadi masalah
karena dari jurnal tersebut akan dibuat dalam daftar gaji
dan upah. Biasanya yang termuat dalam daftar gaji dan upah sudah termuat dalam
kartu penghasilan karyawan.
Berdasarkan hasil observasi penulis di
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan bahwa PT. Star Rubber
Jujuhan menganggap bahwa sudah cukup menggunakan 3 dokumen yaitu daftar kehadiran
karyawan, format gaji karyawan, dan daftar
jam lembur karyawan.
Di
dalam aktivitas penggajian yang dilakukan PT. Star Rubber
Jujuhan tidak menggunakan catatan
akuntansi pendukung yang semestinya. Hal ini mengakibatkan tidak adanya
transparansi alur pemotongan atas jam
lembur yang dibebankan kepada seluruh karyawan.
Maka dari pada itu PT. Star Rubber
Jujuhan dalam kegiatan keuangan khususnya
aktivitas penggajian karyawan hanya berdasarkan 3 dokumen.
Wawancara penulis dengan
salah satu karyawan PT.
Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Dokumen-dokumen yang ada di PT. Star Rubber
Jujuhan untuk penggajian yang diberikan
langsung kepada penerima gaji hanya sebatas amplop gaji. Hal tersebut sesuai
dengan jam hadir dalam bentuk absensi setiap bulannya”.[50]
Menurut hasil wawancara dengan direktur dan bagian keuangan pada bulan
Juli 2022 mengenai dokumen yang digunakan di PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, dalam sistem
penggajian adalah sebagai berikut:
1). Catatan
absensi karyawan, berupa
catatan kehadiran harian karyawan yang berbentuk kartu jam
kerja yang berisi data nama karyawan, waktu kehadiran, dan waktu pulang
karyawan.
2). Laporan hasil rekap absensi, berupa dokumen
ringkasan absensi yang berisi jumlah kehadiran karyawan selama satu bulan.
3). Daftar
gaji, adalah dokumen yang berisi
jumlah gaji karyawan yang akan diterima.
4). Laporan rekap gaji, dokumen ringkasan gaji
seluruh karyawan.
5). Lembar
persetujuan pembayaran gaji, berupa dokumen persetujuan pembayaran gaji yang
ditanda tangani oleh direktur dilampiri dengan daftar gaji dan rekap gaji.
6). Slip gaji, lembar yang berisi informasi nama
karyawan, jumlah kehadiran,dan jumlah gaji yang dibayarkan
Berdsarkan pernyataan
direktur dan bagian keuangan di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan
bahwa catatan akuntansi, menyatakan bahwa catatan akuntansi dalam sistem
penggajian hanya dapat dipahami secara mendetail oleh bagian keuangan karena
hanya bagian keuangan yang bertanggungjawab atas catatan akuntansi.
c. Prosedur dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian
Prosedur yang sesungguhnya ada dalam sistem penggajian dan pengupahan
adalah prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan
upah, prosedur pencatatan waktu kerja,
prosedur distribusi biaya gaji dan upah, dan prosedur pembayaran gaji dan upah.
Prosedur yang diterapkan
pada PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi hanya prosedur
pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, dan prosedur
pembayaran gaji dan upah. Prosedur pencatatan waktu hadir dilakukan oleh bagian
pencatat waktu sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah karyawan. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah dilakukan oleh
bagian personalia, dalam prosedur ini dibuat
daftar gaji dan
upah yang nantinya
diserahkan ke Direktur Umum dan Keuangan untuk dilakukan
pengecekan.
Untuk
prosedur pembayaran gaji dan upah juga dilakukan oleh bagian personalia,
sebelumnya bagian keuangan akan
menyiapkan cek dengan
mengisi jumlah total gaji dan upah serta lembur karyawan dan
menyerahkannya ke pihak yang berwenang yaitu Direktur Keuangan. Selanjutnya,
kasir akan menguangkan cek tersebut ke
bank dan menyerahkannya ke bagian personalia untuk dilakukan
penghitungan dan pemasukan uang gaji dan upah kedalam amplop kemudian
menyerahkannya ke semua karyawan.
Dalam kaitannya dengan
prosedur pengambilan gaji
dan upah, karyawan harus melakukan tanda tangan sebelum gaji atau upah
tersebut diambil. Namun dalam hal penghitungan gaji, bagian
personalia tidak melakukan
pengecekan ulang.
Prosedur
yang dilakukan dalam sistem informasi akuntansi penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi dimulai dengan prosedur-prosedur berikut ini :
1). Prosedur
Pencatatan Wakktu Hadir
Prosedur Pencatatan wakktu hadir dilakukan dengan mencatat waktu
hadir karyawan menggunakan laporan kehadiran karyawan bekerja setiap hari
dengan berbagai pekerjaan yang berbeda, laporan ini ada diruangan tunggu
karyawan yang diisi oleh karyawan setiap masuk dan keluar jam berkerja.
2). Prosedur
Pembuatan Daftar Gaji
Daftar gaji disiapkan oleh bagian
keuangan, dimana data yang dipakai dalam perhitungannya merupakan hasil dari
daftar waktu hadir dan tarif yang ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan
karyawan tersebut.
3). Prosedur
Pembayaran Gaji
Setelah melewati kedua prosedur diatas,
pembayaran gaji yang dilakukan dengan cara pembayaran secara tunai atau secara
manual. Dalam prosedur ini pembayaran secara tunai ditujukan untuk seluruh
karyawan. Pada pembayaran secara tunai disiapkan format gaji karyawan yang bila
telah diterima gaji langsung oleh karyawan yang bersangkutan harus disertai dengan
tanda tangan karyawan.
Berdasarkan hasil observasi di atas
dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa prosedur pembayaran gaji pokok yang
dilakukan denngan memberikan hasil perhitungan yang sesuai dengan waktu yang
telah dikorbankan oleh para karyawan setiap harinya. Hal ini sesuai dengan
prosedur pencatatan waktu yang dihasilkan dan dijadikan acuan untuk pembuatan
daftar gaji. Lalu prosedur pembuatan gaji dilakukan berdasarkan tarif yang
beriaku dari data yang dilakukan oleh sekteris.
Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Prosedur
pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat waktu masuk dan keluar karyawan
dalam setiap bekerja setiap harinya, prosedur ini diisi oleh petugas
tersendiri. Kemudian prosedur pembuatan daftar gaji bertujuan merekap dokumen
yang dihasilkan dari prosedur pencatatan waktu dan dikomunikasikan kepada
bagian keuangan dan selanjutnya dari hasil rekapitulasi daftar gaji, setelah
daftar gaji tersebut direkap lalu dimasukkan dalam perhitungan dan dipotong
atas biaya-biaya yang akan dipotong. Lalu gaji pokok tersebut disajikan dalam
amplop yang telah diberi nama dan siap didistribusikan secara langsung kepada
seluruh karyawan”.[51]
Berdasrkan hasil wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan
bahwa sistem penggajian yang kurang baik, karena dalam pembayaran gaji saja masih
terdapat hambatan sering terjadinya kesalahan pencatatan dan tidak adanya
penomoran dalam amplop gaji sehingga menyulitkan dalam proses pencariannya.
Begitu juga dalam pengamanan catatan belum efektif karena catatan-catatan dan
dokumen yang ada tidak disusun secara rapi seperti pada bagian pekerjaan dimana
absensi karyawan yang ada tidak disimpan dan disusun secara baik, dan ketika
penulis meminta data mengenai absensi tersebut ada absensi yang hilang dan
tidak tersusun dengan baik.
Berdasarkan evaluasi dan analisis mengenai
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan beberapa hambatan dalam sistem
informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi.
Beberapa
hambatan dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai berikut:
a.
Lemahnya pengawasan
Pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit kekurangan yaitu
lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi pencatat
waktu hadir. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan.
Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Pengawasan terhadap
karyawan harus ketat diadakan pada saat berkerja sehingga memperkecil adanya
kecurangan-kecurangan seperti mangkir dalam bekerja, tidur saat jam kerja serta menggunakan fasilitas
perusahaan untuk urusan pribadi seperti menggunakan handphone, bermain game dan
menggunakan akses internet seperti komputer untuk mengakses berbagai media
sosial”.[52]
Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa pengawasan terhadap karyawan dilakukan dengan ketat baik itu
saat bekerja demi menghindari kecurangan para karyawan dalam bekerja begitu
juga hal lainya seperti hilangnya barang yang diambil oleh karyawan dan
sebagainya. Demikian juga adanya supervisi
atau bagian yang mengawasi seluruh kegiatan yang menyangkut karyawan, seperti
adanya pengawasan khusus pada kegiatan bekerja yang dilakukan dan diurus secara
mandiri oleh masing-masing karyawan. Sebaiknya kegiatan ini diawasi dengan
ketat atas pengarahan atau ditunjuk satu karyawan untuk mengawasinya.
Pengawasan terhadap kinerja dengan
melakukan audit secara internal telah ada dalam
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, tetapi tidak maksimal hal
ini disebabkan oleh masih adanya penyimpangan yang terjadi karena tidak
melakukan penindakan terhadap karyawan yang bekerja dengan jangka waktu yang
tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Maka daripada itu untuk
membenahi semua hambatan seharusnya pihak perusahaan lebih menegaskan pentingnya
disiplin dan tanggung jawab serta pemberian bonus terhadap karyawan yang
berprestasi yang ada di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi.
b. Kesalahan dalam pencatatan absensi dan
laporan
Kesalahan
dalam pencatatan absensi dan laporan adalah kesalahan dalam pencatatan absensi
dan laporan para riders sehingga
seringnya muncul protes pembaran gaji dari para riders. Hal itu
disebabkan absen yang masih secara manual; para riders melakukan absen
dengan berdasarkan struk transaksi (laporan), sehingga sering terjadinya
penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan kesalahan dalam
menginput absen, contohnya ketika laporan
diberikan ke perusahaan oleh pihak mitra, ada laporan yang kurang atau
tercecer sehingga ketika koordinator riders menginput data yang sesuai
dengan laporan yang diberikan, isi dari
laporan tersebut kurang diinput karena tercecernya beberapa laporan. Solusinya
adalah dengan membuat sistem absensi dengan berbasis web yang diinput langsung
oleh koordinator riders setiap harinya, yang sistem tersebut terhubung
dengan bagian akuntansi dan bagian HRD sehingga
bagian HRD juga
dapat mengontrol kinerja
riders dan tanggung
jawab dari setiap koordinator riders dalam
mengurus absensi riders.
Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Kami
menyadari bahwa masih lemahnya internal kontrol dalam pencatatan absensi
karyawan. Saat ini pengabsenan karyawan pusat juga kurang pengendalian internal
karena pengabsenan masih dilakukan dengan cara manual yang membuat
rekapitulasinya adalah bagian akuntansi secara manual sehingga bisa saja
terjadi kesalahan dalam menginput data ke rekapitulasi absen ke komputer, atau
bisa saja adanya kecurangan oleh pihak yang merekapitulasi laporan absen dengan
karyawan lain”.[53]
Dari hasil wawancara diatas dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa masih
terdapatnya lemah dalam internal kontrol kedalam pencatatan absensi karyawan.
Oleh karenanya salah satu solusi adalah dengan melakukan absensi dengan sistem
yang terkomputerisasi berbasis web, sehingga dalam setiap hari karyawan
melakukan absen. Data absensi tersebut langsung masuk ke database perusahaan
secara real time, dan dengan sistem tersebut juga dapat memberikan output
mengenai laporan absensi, denda, dan bonus kepada karyawan setiap bulannya.
Demikian juga tidak
adanya sajian laporan
mengenai penggajian karena
kurangnya pengawasan. Sehingga banyak proses yang belum ada sajian
pelaporannya, contohnya jurnal. Pada perusahaan ini proses penjurnalan
penggajian tidak tertata dengan rapi.
Dengan kata lain belum adanya proses
penjurnalan, sehingga sulitnya bagian akuntansi dalam mengontrol biaya yang
keluar untuk penggajian ataupun biaya yang masuk dari potongan gaji yang
dibutuhkan dalam penyusunan laporan akhir tahun.
Hal tersebut terjadi karena bagian akuntansi
tidak diharuskan untuk membuat dan mencetak laporan untuk bahan jurnal, yang
berjalan selama ini bagian akuntansi hanya membuat rekapitulasi gaji yang telah
dibayarkan, tidak ada bentuk laporan yang dibuat secara rinci untuk menjadi
bahan analisis perusahaan setiap tahun. Solusi yang ditawarkan adalah dengan
membuat sistem terkomputerisasi
yang mencatat pengeluaran dan pemotongan hutang atau
denda seluruh karyawan yang
dengan sistem tersebut nantinya dapat menghitung rekapitulasi seluruh
pengeluaran kas untuk gaji
karyawan dan rincian dari komponen pengeluaran kas pada
penggajian tersebut.
Rincian
pengeluaran dan pemasukan itu yang akan dicetak oleh bagian akuntansi dapat
digunakan sebagai bahan analisis bagian HRD mengenai pengeluaran kas dan
pemasukan kas dalam proses penggajian. Rincian tersebut juga dapat dijadikan
bahan jurnal oleh bagian akuntansi. Hal tersebut akan mempermudah bagian
akuntansi dalam menyusun laporan akhir tahun dan dengan mudah.
c. Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur
karyawan
Tidak adanya fomulir lembur menjadi
masalah untuk proses penggajian. Setiap karyawan yang akan lembur hanya akan
bilang ke bagian HRD dan bagian akuntansi tanpa ada formulir lembur, sehingga
bisa saja karyawan tersebut datang ke kantor tetapi tidak untuk mengerjakan
apa-apa. Karena perusahaan ini selalu menggunakan azaz percaya, setiap karyawan
yang bilang dia lembur dan masuk dalam hari libur, dalam penggajiannya akan
ditambah biaya lembur.
Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Selama
ini memang tidak ada frmulir catatan lembur untuk karyawan yang bekerja diluar
jam kerjanya. Tidak adanya fomulir lembur yang dibuat dari bagian HRD merupakan
salah satu kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu untuk
mengontrol apakah karyawan tersebut benar-benar lembur untuk mengerjakan
kepentingan kantor atau hanya datang dari waktu masuk kantor hingga pulang
tanpa melakukan hal yang berkepentingan untuk perusahaan, kami akan menyediakan
form lembur yang harus diotorisasi oleh manajer HRD, sehingga jelas bahwa
setiap karyawan yang lembur dan jelas juga apa yang dikerjakan karyawan
tersebut dan membantu mempermudah bagian akuntansi dalam mengontrol pengeluaran
kas untuk setiap karyawan yang lembur”[54].
Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa salah satu solusi yang adalah dengan membuat sistem informasi
terkomputerisasi yang terdapat form lembur yang diisi oleh bagian HRD yang
terhubung dengan bagian akuntansi, sehingga perhitungan lembur tersebut
langsung masuk ke perhitungan gaji karyawan yang melakukan lembur atas
persetujuan bagian HRD.
Seluruh proses penggajian
dalam perusahaan ini
dihitung oleh HRD namun seluruh laporan gaji tersebut diberikan kepada
bagian akuntansi, dan bagian akuntansi yang akan memotong serta mentransfer
gaji karyawan pusat sesuai dengan catatan yang dimiliki bagian akuntansi. Pada
sektor riders seluruh gaji berada di bawah tanggung jawab bagian
akuntansi, sedangkan yang seharusnya dan sebaiknya berjalan untuk menjaga
pengendalian internal dalam proses penggajian adalah perhitungan gaji berada
dibawah tanggung jawab HRD.
Akuntansi
hanya bertugas mencatat semua transaksi masuk dan keluarnya kas, serta membuat
laporan-laporan masuk dan keluarnya kas untuk menjadi bahan jurnal.
Ketidakkonsistenan dalam membagi pekerjaan dalam hal penggajian tersebut menjadi
masalah kurangnya internal kontrol dalam proses penggajian di perusahaan ini.
Solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat proses penggajian secara terkomputerisasi.
Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Setiap form
otorisasi hanya bisa
diakses oleh bagian
HRD, sehingga seluruh otorisasi perhitungan gaji pegawai perusahaan
hanya dapat dilakukan oleh staf HRD yang bersangkutan dan bagian akuntansi
hanya bertugas membuat laporan yang berhubungan dengan pengluaran dan pemasukan
kas perusahaan dalam proses penggajian. Setiap karyawan yang masuk diharuskan
untuk melakukan pencatatan absensi ke dalam sistem –setiap datang dan pulang–
yang secara otomatis sistem tersebut mencatat kehadiran dan waktu pulang kerja
karyawan yang bersangkutan. Langkahnya adalah pertama pegawai melakukan login
dan sistem akan langsung menampilkan form absensi yang harus diisi oleh
pegawai yang bersangkutan. Setelah disimpan, seluruh proses kegiatan absensi akan
tersimpan di dalam database penggajian untuk setiap akhir bulan dan
menghitung bonus yang didapat pegawai dari absensinya selama satu bulan”.[55]
Dari
hasil wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk
sektor riders proses penggajiannya berbeda dengan sektor karyawan. Riders
yang telah melakukan antaran setiap harinya diharuskan untuk mengisi buku tracking
yaitu buku yang berisi data absensi dan data pengantaran para riders yang
telah ditandatangani oleh manajer setiap store. Buku tersebut akan dicek
oleh kordinator riders maksimal 2 hari sekali untuk diinput datanya ke
sistem perusahaan. Setiap transaksi riders diharuskan untuk datanya
diinput ke sistem melalui form transaksi riders oleh kordinatornya
paling lambat setiap 2 hari sekali.
Koordinator
riders setiap setelah menerima data pengantaran riders langsung
memasukkan data tersebut ke sistem dengan melakukan login terlebih
dahulu lalu membuka form transaksi riders (FTR). Koordinator langsung
memasukan transaksi riders yang
diterima dan sudah dicek lalu langsung disimpan yang akan tersimpan di database
transaksi riders. Setelah transaksi dan absensi diinput, maka secara
otomatis tersimpan di database yang nantinya setiap bulannya akan
dihitung gaji tetap, tunjangan-tunjangan, bonus, dan insentif para riders berdasarkan
data tersebut.
Disamping itu ada beberapa hambatan dari sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai
berikut:
1)
Pada
sistem pengendalian intern,
terdapat sedikit kekurangan
yaitu lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi
pencatat waktu hadir. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan.
2)
Belum adanya pemisahan fungsi secara tegas.
Hal ini terbukti dari fungsi personalia yang memegang peranan sebagai pembuat
daftar gaji dan upah serta fungsi pembayar gaji dan upah. Selain itu, fungsi
kasir juga merangkap tugas yaitu sebagai fungsi
yang bertugas untuk mencairkan cek ke bank, mencatat transaksi tersebut,
dan bahkan menyerahkan upah ke karyawan lepas. Apabila ada perangkapan fungsi
seperti ini nantinya dapat menimbulkan kecurangan dan dapat merugikan
perusahaan.
3)
Dalam kaitannya dengan pembayaran gaji dan
upah karyawan, personalia tidak melakukan penghitungan ulang atas pembayaran
gaji karyawan. Pengecekan ulang diperlukan agar tidak ada kesalahan
penghitungan.
Dari hambatan di atas dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap karyawan
yang memasukan kartu jam hadir serta kasir dapat merekap dengan teliti dan
perlu adanya pengecekkan ulang terhadap gaji yang dikeluarkan.
Dalam upaya mengatasi hambatan dalam sistem
informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi adalah sebagai berukut :
salah
satu upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi daalah dengan
menggunakan kompter. Hal ini bertujuan agar pembuatan daftar gaji dan upah
telah menggunakan sistem komputerisasi serta adanya pengecekan ulang atas data
kehadiran karyawan yang dilakukan oleh bagian personalia dan Direktur Umum dan
Keuangan. Dengan begitu, proses pembuatan daftar gaji dan upah mempunyai
keandalan yang tinggi.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan salah satu sistem
yang terdapat pada perusahaan. Sistem ini dirancang untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan dan terciptanya pengendalian intern yang baik. Selain itu,
sistem penggajian dan pengupahan juga dirancang untuk menjamin dibayarkannya
gaji dan upah karyawan.
Fungsi yang terkait pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
yaitu fungsi kepegawaian yang dipegang oleh bagian personalia, fungsi
pencatatan waktu hadir karyawan dipegang oleh bagian pencatat waktu, fungsi
pembuat daftar gaji dan upah ditangani oleh bagian personalia, fungsi kasir,
dan fungsi pembayar gaji dan upah diotorisasi oleh bagian personalia dan kasir.
Hasil wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Untuk
pembuatan daftar gaji dan upah karyawan kami telah menggunakan sistem
komputerisasi, disini kami dapat mengecek ulang atas data kehadiran semua
karyawan yang diambil berdasarkan daftar hadir yang dilakukan oleh bagian
personalia. Oleh karenanya proses pembuatan daftar gaji dan upah karyawan pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah mempunyai sistem
komputerisasi”.[56]
Dari wawancara penulis diatas sangatlah jelas bahwa salah satu kelebihan
dalam sistem penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi sudah menggunakan sistem komputerisasi artinya karyawan dapat menerima
gaji atau upah berdasarkan rekap hasil kehadiran dan dimasukkan kedalam
komputer kemudian disesuaikan kehadirannya pada setiap bulan.
Dalam sistem pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur. Hal ini
dapat dibuktikan bahwa setiap karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah
harus melakukan tanda tangan terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut dapat
mencegah terjadinya pengambilan berulang oleh karyawan.
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah melaksanakan sistem
pengendalian intern yang baik yaitu praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas
dan fungsi setiap unit organisasi serta karyawan yang kompeten dan mempunyai
tanggung jawab.
Pencatatan terhadap transaksi sudah
cukup baik karena perusahaan telah menggunakan berbagai dokumen untuk mencatat
setiap transaksi dalam sistem penggajian dan pengupahan. Dokumen-dokumen
tersebut telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang serta sudah bernomor urut
tercetak, sehingga memudahkan pengarsipan dan penelusuran pertanggungjawaban
jika terjadi penyelewengan.
Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Sistem
pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur, hal ini sudah dapat terekap
dalam komputer dan tersusun rapi pada tabel sistem penggajian. Disamping itu
juga karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah harus melakukan tanda
tangan terlebih dahulu pada kertas rekap gajian yang telah kami buat”.[57]
Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah dipahami bahwa catatan
akuntansi yang digunakan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi ini
sudah cukup memadai yaitu menggunakan rekap kehaidiran. Catatan-catatan
tersebut dapat memberikan informasi mengenai transaksi dan kejadian yang
terjadi pada perusahaan sehingga data yang dihasilkan dapat dipercaya.
Sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan pada perusahaan ini
melalui beberapa prosedur sebelum gaji maupun upah dapat diterima oleh
karyawan. Prosedur tersebut yaitu prosedur pencatatan waktu hadir yang
dilakukan oleh bagian pencatat waktu, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
oleh bagian personalia , dan prosedur pembayaran gaji dan upah oleh bagian
personalia, kasir, dan keuangan.
Disamping
itu kelebihan dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai berikut:
1). Surat perintah lembur telah diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang, yaitu oleh Direktur departemen yang bersangkutan sebagai tanda bahwa
karyawan tersebut memang diperintahkan untuk melakukan lembur, sehingga
perusahaan akan menjamin untuk membayar upah lembur kepada karyawan.
2). Dokumen yang digunakan oleh PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi dalam sistem penggajian dan pengupahan sudah cukup memadai karena
sudah bernomor urut tercetak, sehingga pengarsipan dan penelusuran menjadi
lebih mudah serta penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu,
seluruh dokumen yang berkaitan telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang
3). Dalam pembuatan strok gaji dan upah yang nantinya diberikan kepada
karyawan telah memuat rincian gaji yang diterima beserta potongan-potongan yang
menjadi tanggungan karyawan. Selain itu departemen dimana karyawan tersebut
bekerja juga tercantum.
4).Pembuatan daftar gaji dan upah telah menggunakan sistem
komputerisasi serta adanya pengecekan ulang atas data kehadiran karyawan yang
dilakukan oleh bagian personalia dan Direktur
Umum dan Keuangan. Dengan begitu, proses pembuatan daftar gaji dan upah
mempunyai keandalan yang tinggi. Demikian juga dalam sistem pengambilan gaji
dan upah sudah cukup teratur. Hal ini dapat dibuktikan bahwa setiap karyawan
yang akan mengambil gaji ataupun upah harus melakukan tanda tangan terlebih
dahulu. Sehingga hal tersebut dapat mencegah terjadinya pengambilan berulang
oleh karyawan.
c. Pengontrolan terhadap Karyawan
Setiap badan usaha tentu memiliki sistem pengendalian manajemen untuk
mengontrol karyawannya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan badan usaha
untuk mencapai tujuan badan usaha. Dengan diterapkannya sistem pengendalian
manajemen (pengontrolan) dalam badan usaha diharapkan dapat mempengaruhi
perilaku dan kinerja karyawan serta meningkatkan motivasi karyawan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan badan usaha.
Adapun kontrol
yang dibuat oleh PT Star Ruber Jujuhan seperti adanya absensi untuk melihat
kehadiran dan ketepatan waktu karyawan, Adanya pengambilan keputusan yang
seluruhnya dilakukan oleh direktur utama dan juga adanya pemberian reward
kepada karyawan yang menurut direktur utama karyawan tersebut rajin dalam
bekerja.
Hasil waawancara
penulis dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Seringkali
mengalami hambatan dalam menjalankan sistem pengendalian manajemen terhadap
karyawannya. Hambatan ini dikarenakan masalah yang terjadi pada karyawannya.
Masalah yang seringkali dialami oleh karyawan PT Star Ruber Jujuhan seperti
ketidakmampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya atau
tidak memiliki motivasi yang cukup dalam bekerja”.
Dari hasil wawancara penulis
di atas dapatlah disimpulkan bahwa adanya masalah yang terjadi pada karyawan
kemungkinan ditimbulkan dari tidak terpenuhinya. Begitu juga masih belum
terpenuhi kebijakan yang mana karyawan seringkali melanggar peraturan dan
kebijakan yang dibuat seperti keterlambatan datang, jam lembur yang tidak sesuai
dan lain sebagainy. Padahal kebijakan yang dibuat adalah untuk
meminimalisasikan terjadinya tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Kebijakan yang seringkali tidak diikuti seperti karyawan seringkali
datang terlambat dalam bekerja dan peminjaman peralatan digudang yang tidak
sesuai dengan prosedur yang membuat kurangnya tanggung jawab karyawan pada
peralatan yang digunakan.
Kemudian, adanya
pengakuan atas hasil kerja karyawan dan juga kemungkinan berkembang karyawan
masih sangat kecil karena Karyawan yang selalu mengerjakan pekerjaan yang sama
dari waktu ke waktu dan terkadang karyawan yang berada pada level bawah tidak
pernah ikut serta dalam pertemuan sehingga tidak pernah menerima kritik dan
saran untuk perkembangan dirinya.
Dari kontrol yang
telah diterapkan oleh PT Star Ruber Jujuhan dapat diketahui bahwa adanya
kontrol yang telah diterapkan oleh PT Star Ruber Jujuhan selama ini seperti pencatatan
kehadiran karyawan, keamanan dan keselamatan kerja sangat diutamakan sehingga
PT Star Ruber Jujuhan memberikan jaminan sosial dan tenaga kerja (JAMSOSTEK)
kepada karyawan agar karyawan merasa bahwa keamanan dan keselamatan dirinya
dalam bekerja di jamin oleh PT Star Ruber Jujuhan.
Hasil waawancara
penulis dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Adanya
peraturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan mengenai jam kehadiran serta
mentaati autran yang telah diterapkan selama ini akan berdampak pada kinerja
karyawan, disamping itu juga kami akan memberi reward pada karyawan yang rajin
dan menjalankan tugasnya dengan baik”.
Dari hasil wawancara
di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa setiap karyawan telah
diberikan aturan yang ketat oleh perusahan dan adanya pengontrolan dari pihak
peruhasan pada setiap karyawan yang bekerja tepat waktu dan menjalankan
tugasnya dengan baik.
Setelah melihat penerapan sistem pengontrolan
yang ada di PT Star Ruber Jujuhan maka dapat dikatakan bahwa sudah dapat
teratasi permasalahan-permasalahan dalam kinerja karyawan, meskipun masih terdapat juga beberapa kekurangan yang
disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh PT Star Ruber Jujuhan
kepada karyawannya. Oleh karena itu, dilakukannya perbaikan dengan menerapkan action
control untuk mengatasi motivational problem karyawan di PT Star Ruber
Jujuhan. Salah satu jenis pengendalian yang dapat diterapkan oleh PT Star Ruber
Jujuhan. Kontrol ini memberikan batasan perilaku yang berguna untuk
meminimalkan karyawan untuk melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan
terutama bagi karyawan yang seringkali tidak menaati peraturan dan kebijakan
yang di buat oleh PT Star Ruber Jujuhan.
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pokok pembahasan yang penulis lakukan
dilapangan mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan
Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dapat
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
2.
Hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, adalah lemahnya
pengawasan dimana pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit kekurangan
yaitu lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi
pencatat waktu hadir, kemudian kesalahan dalam pencatatan absensi dan laporan
sering terjadinya penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan
kesalahan dalam menginput absen serta Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur
karyawan sehingga bisa saja karyawan tersebut datang ke kantor tetapi tidak
untuk mengerjakan apa-apa.
3.
60 |
B. Implikasi
Sistem informasi akuntansi penggajian karyawan
sudah cukup baik, hanya saja terdapat sistem pengendalian intern yang belum
diterapkan oleh perusahaan, yaitu belum dipisahkannya bagian pembuat daftar
gaji dan upah serta bagian pembayaran gaji dan upah. Selain itu, fungsi
yang terkait seperti kasir dan personalia masih merangkap tugas dan wewenang
sehingga potensi kecurangan dan penyelewengan pada sistem penggajian dan
pengupahan pada PT. Star
Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi bisa jauh lebih besar.
C. Saran
Berdasarkan
hambatan yang penulis temukan dalam pembahasan sebelumnya, maka penulis mencoba
memberikan saran bagi perusahaan yang mungkin dengan saran ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan
perusahaan agar sistem penggajian dan pengupahan karyawan pada perusahaan tersebut
menjadi lebih baik.
Berikut saran yang penulis berikan bagi
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi:
1.
Sebaiknya PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi mengoptimalkan penggunaan mesin pencatat waktu
hadir karyawan dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemasukan kartu
hadir karyawan, sehingga pencatatan waktu hadir dapat dijamin keandalannya.
Pencatatan waktu hadir karyawan akan lebih baik jika menggunakan cap jari
karyawan, sehingga karyawan tidak bisa memanipulasi.
2.
Sebaiknya pembagian tugas dan wewenang
dilaksanakan dengan jelas dan tegas jangan sampai terdapat perangkapan fungsi
jabatan karena dapat memberikan potensi kecurangan yang nantinya dapat merugikan perusahaan.
Selain itu dalam pencatatan kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan
pembayaran gaji dan upah sebaiknya perusahaan melibatkan fungsi akuntansi.
Fungsi akuntansilah yang seharusnya melakukan atas transaksi tersebut dan bukan
oleh fungsi kasir
3.
Sebelum melalukan pembayaran gaji, sebaiknya
dilakukan pengecekan ulang mengenai pembayaran gaji dan upah karyawan. Hal ini
sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah
karyawan.
Agama RI, Departemen. Al-Quran Dan
Terjemahannya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005.
Arvinda,
Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian di PT. Indowire
Prima Industrindo. Jurnal Riset Akuntansi, 2017.
Ardana, Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2016.
Anastasia,
Sistem Infonnasi Akuntansi, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2011.
Azhar
Susanto, Sistem Pengendalian Intem. Jakarta: Eriangga, 2007.
Baridwan,
Zaki, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPPE,
2010
Bodnar,
George H dan William S Hopwood, Accounting Information System. Edition 10th,
New Jersey : Prentice Hall, 2010
Fibriyanti,
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Rangka Efektivitas
Pengendalian Internal Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana
Medika , Surabaya). Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi, II(1),
371–384.2017.
Hasibuan,
Malayu S.P, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: PT
Aksara, 2011.
J. A. Efraim
Turban, Decision Support System And Intelligent System (Sistem Pendukung
Keputusan Dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Andi, 2005
Jogiyanto,
Analisis dan Desain Sisitem Informasi. Yogyakarta: CCV. Andi Offset, 2008.
Krismiaji,
Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010
Langi, B.,
Saerang, D. P. E., & Gerungai, N. Y. T. Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Upaya Pengendalian Internal Pada Pt.
Gemilang Emas Indonesia. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 14(1),
148–153. 2019
Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006.
Mamuaja,
B. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas Pendapatan Kota Manado. Jurnal EMBA,
4(1), 165–171. 2016.
Mardi, Sistem
Informasi Akuntansi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014.
Mulyadi, Sisitem
Akuntansi. Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014
Mulyadi, Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, 2016.
Mulyadi, Sisitem
Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Aditya Media, 2010
Muammar Khaddafi, Akuntansi Syariah,
Meletakkan Nilai-nilai Syariah Isalm Dalam Ilmu Akuntansi. Medan:
Madenatera, 2016
Natalia, B. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Untuk
Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal pada PT. Gamma Utama Sejati.
Jurnal Manajemen Bisnis, Ekonomi, Dan Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.
Soemarso
S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2009
Sugiono, Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2015.
Sujarweni,
Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015.
Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010
Taqqyauddin
An Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam,
Surabaya: Risalah Gusti, 1996
Tontoli, D. Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan
Barang Dagangan pada PT. Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset
Akuntansi Going Concern, 2017, 12(2), 231–240
[1] Krismiaji. Sistem
Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.443
[2] Sujarweni, Sistem Akuntansi.(Yogyakarta : Pustaka Baru
Press, 2015) hlm.127
[3] Natalia, B.
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Untuk Meningkatkan Efektivitas
Pengendalian Internal pada PT. Gamma Utama Sejati. Jurnal Manajemen Bisnis,
Ekonomi, Dan Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.
[4]
Tontoli, D, Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan
pada PT. Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern,
2017, 12(2), 231–240
[5] Ibid, hlm.445
[7] Taqqyauddin An Nabhani, Membangun
Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam, (Surabaya: Risalah Gusti,
1996), hlm. 83
[9] Sumber Data : Observasi
pada PT. Star Rubber Jujuhan, tanggal 03 Februari 2022
[10] Mulyadi, Sistem
Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat,
2016), hlm. 12
[11] Mulyadi, Sisitem
Pengendalian Manajemen. (Yogyakarta: Aditya Media, 2010), hlm.05
[12] Baridwan, Zaki, Sistem
Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode (Yogyakarta : BPPE, 2010), hlm. 32
[13] Jogiyanto, Analisis dan
Desain, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2010), hlm. 5
[14] Jogiyanto, Analisis dan
Desain Sisitem Informasi,(Yogyakarta:
CCV. Andi Offset, 2008), h,33
[15] J. A. Efraim Turban, Decision
Support System And Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan Dan
Sistem Cerdas) Jilid 1, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 21
[16] Bodnar, George H dan
William S Hopwood, Accounting Information System. Edition 10th, (New
Jersey:. Prentice Hall, 2010), hlm. 10
[17] Azhar Susanto, Sistem
Pengendalian Intem. (Jakarta: Eriangga, 2007), hlm.25
[18] Ibid, hlm.25
[19] Krismiaji. Sistem
Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.4
[20] Muammar Khaddafi, Akuntansi Syariah, Meletakkan
Nilai-nilai Syariah Isalm Dalam Ilmu Akuntansi, (Medan: Madenatera, 2016),
hlm.12
[21] Sri Nurhayati dan
Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Salemba Empat, Jakarta, 2013), hlm.2.
[22] Mulyadi, Sistem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima. (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.17
[23] Anastasia, Sistem
Infonnasi Akuntansi.( Yogyakarta ; Penerbit Andi, 2011), hlm.6
[25] Mulyadi, Sisitem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.378
[26] Soemarso
S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu Edisi Lima. (Jakarta: Salemba
Empat, 2009), hlm.391
[27] Mulyadi, Sisitem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.407
[28] Sugiono,
Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.14
[29] Lexy J. Moleong, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.6
[30] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.145
[31] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.137
[32] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.91
[33]
Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), hlm.107
[34] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.155
[35] Sugiyono, Memahami
Penelitian Kwualitatif, (Bandung : Alpabet, 1999), hlm. 158
[36] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).hlm. 156
[37] Suharsimi Arikunto Ibid,
Hal. 231
[38] Sugiyono, Metode
Penelitiaan: Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. (Bandung: Alfabeta,
2015), hal. 335
[39] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,( Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm.244
[43]
Wawancara dengan
bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 18
Juli 2022
[45]
Wawancara
dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 24 Juli 2022
[46]
Wawancara
dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 18 Juli 2022
[48]
Wawancara
dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 23 Juli 2022
[49]
Wawancara
dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 24 Juli 2022
[50]
Wawancara
dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 24 Juli 2022
[55]
Wawancara
dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 23 Juli 2022