PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA
ISI TEKS PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ,
REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DI SEKOLAH DASAR NEGERI 227/II
TUKUM 1 SIRIH SEKAPUR
KABUPATEN BUNGO JAMBI
SKRIPSI
OLEH
RODIAH
NIM 204180003
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDI JAMBI
2022
PERNYATAAN ORISINILITAS
Saya meyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya
merupakan hasil dari karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi
yang saya kutip dan hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian
skripsi bukan hasil karya saya sendiri atau berindikasi adanya unsur plagiat
dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Penulis
Rodiah
NIM: 204180003
PERSEMBAHAN
Skripni ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta,
ayahanda M. Latif dan Ibunda Robiati yang
telah mengasihiku dari kecil hingga
sekarang ini. Kasihnya tiada terhingga sayanganya tak kan terbalas, semoga
kedua orang tua ku selalu deberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT, Amin
Kakanda tersayaang Desi Arianti dan Adinda Erik Setiawan yang telah
memberi motivasi yang sangat luar biasa hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan penuh dorongan dan semangat yang tinggi dari kalian semua.
MOTTO
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ
الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ
بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ( العلق/96: 1-5)
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia
menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia,
yang mengajar (manusia) dengan pena.Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.[1]
KATA PENGANTAR
بِسْمِ
اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis
ucapkan kehadirat Allah Swt. sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam
semesta ini, dan yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di
kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul : “Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan
Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Di
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan
pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu
melalui kolom ini penulis meyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A, Ph.D. Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M. El selaku Wakil Rektor I, Dr.As’ad
Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II dan Dr.Bahrul Ulum, S.Ag, MA Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Hj. Fadillah, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
4. Dr. Risnita, M.Pd. selaku Wakil Dekan I, , Bapak Dr.Najmul Hayatl,
S.Ag. M. Pd.I. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Yusria, S. Ag, M.Ag. Selaku
Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Ikhtiyati, M.Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah, M.Pd. Selaku Sekretaris Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Bapak Drs. Ilyas Idris, M.Ag. Selaku Pembimbing I dan Ibu
Muhaiminah Jalal, M.Pd Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan
rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen, karyawan dan karyawati serta segenap
Aktivitas Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan..
8. Kepala Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi
9. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi beserta segenap karyawan-karyawati.
10. Teman-teman seperjuangan yang ikut memberikan perhatian dan
partisipasinya dalam menulis skripsi ini.
12. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, saya ucapkan terimakasih.
Kemudian sebagai karya manusia tentu skripsi ini ada
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca diharapkan
kesediaannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifat kontribusi membangun,
seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.
Penulis
Rodiah
NIM: 204180003
ABSTRAK
Nama / NIM |
: |
Rodiah / 204180003 |
Program Studi |
: |
Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah |
Judul Skripsi |
: |
Peningkatan Kemampuan
Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Di Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi |
Kemampuan membaca sangatlah penting
ditingkatkan sejak usia dasar bahkan sejak usia dini, karena anak usia dasar berada dalam masa keemasan, dan pada masa inilah anak secara
khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi
masalah di atas yaitu dengan menggunakan
strategi pembelajaran PQ4R.
Strategi PQ4R adalah strategi untuk memahami dan mengingatkan materi
yang mereka baca. Strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka baca dan dapat
membantu meningkatkan kemampuan
memahami isi teks
pendek yang dilaksanakan dengan
kegiatan membaca buku.
Memahami isi teks
pendek bertujuan untuk
mempelajari sampai tuntas bab demi bab pada suatu pelajaran
Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun jenis tindakan yang
diamati adalah peningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun pokok permasalahan yang akan diteliti ialah bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat
dengan menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R)
Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi teks pendek 10-15
kalimat
dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan
dari silus pra tindakan yaitu dengan rerata 73%, siklus I menjadi rerata 86% dan siklus
II menjadi rerata 95%.
Kata Kunci: Membaca, Isi Teks Pendek , Strategi PQ4R
ABSTRACT
Name / NIM |
: |
Rodiah / 204180003 |
Department |
: |
Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah |
Title |
: |
Improving the
Ability to Read Short Texts Using Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review (PQ4R) Strategies at State Elementary School 227/II Tukum 1 Sirih
Sekapur Bungo Jambi |
It is very important to improve
the ability to read from an early age even from an early age, because
elementary age children are in a golden age, and at this time children are
especially easy to accept stimuli from their environment. One way to overcome
the above problems is to use the PQ4R learning strategy. PQ4R strategy is a
strategy to understand and remember the material they read. The PQ4R strategy
is used to help students remember what they read and can help improve the
ability to understand the contents of short texts carried out by reading books.
Understanding the contents of short texts aims to study thoroughly chapter by
chapter in a lesson.
This research is a classroom
action research (CAR). The type of action observed was increasing the ability
to read and understand the contents of short texts in Indonesian subjects. The
main problem that will be investigated is how to increase students' ability to
read the contents of a short 10-sentence text using the Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Strategy for Class II Students at 227/II
Tukum 1 Sirih Sekapur State Elementary School Bungo Jambi.
The results showed that using
the PQ4R Strategy could help improve the ability to understand the content of
short texts in Class II students at State Elementary School 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Bungo Regency well, by doing several cycles in the Indonesian
language learning process.
Keywords: Reading,
Short Text Content, PQ4R Strategy
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN
.................................................................................. |
i |
NOTA DINAS
................................................................................................ |
ii |
PENGESAHAN
............................................................................................. |
iv |
PERNYATAAN ORISINALITAS
................................................................ |
v |
PERSEMBAHAN
.......................................................................................... |
vi |
MOTTO
......................................................................................................... |
vii |
ABSTRAK
..................................................................................................... |
viii |
KATA PENGANTAR
................................................................................... |
ix |
DAFTAR ISI
.................................................................................................. |
xi |
DAFTAR
TABEL ......................................................................................... |
xiii |
BAB
I PENDAHULUAN |
|
|
|
A. Latar Belakang Masalah
.................................................................. |
1 |
|
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ..............................................
|
6 |
|
C. Rumusan Masalah
............................................................................ |
6 |
|
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. |
6 |
|
E. Manfaat Penelitian
............................................................................ |
7 |
BAB II
LANDASAN TEORI |
|
||
|
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. |
9 |
|
|
|
1. Hakikat Membaca ........................................................................ |
9 |
|
|
2. Memahami Isi Teks Pendek ........................................................ |
13 |
|
|
3. Strategi Pembelajaran ............................................................ |
14 |
|
|
4. Strategi
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ..................................................................................... |
19 |
|
|
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar ...................... |
26 |
|
|
6. Penerapan Strategi PQ4R pada Materi
Membaca dan memahami isi teks Pendek ............................................................................ |
27 |
|
B. Kerangka Berpikir
............................................................................ |
27 |
|
|
C. Pengajuan Hipotesis Tindakan ......................................................... |
28 |
|
|
D. Penelitian Yang Relevan
.................................................................. |
29 |
BAB III PROSEDUR PENELITIAN |
|
|
|
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... |
30 |
|
B. Jenis Penelitian
................................................................................. |
30 |
|
C. Setting dan Subjek Penelitian ........................................................... |
30 |
|
D. Variabel Yang Diamati .................................................................... |
31 |
|
E. Prosedur Penelitian ........................................................................... |
31 |
|
F.
Jadwal Penelitian
............................................................................. |
33 |
|
||||
|
A. Gambaran
Umum Lokasi Penelitian |
34 |
||
|
|
1.Historis Sekolah Dasar Negeri 227/II
Tukum 1 Sirih
Sekapur........................................................................................ |
34 |
|
|
|
2. Geografis Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur... |
34 |
|
|
|
3. Visi, Misi, Tujuan ........................................................................ |
35 |
|
|
|
4. Struktur Organisasi ...................................................................... |
36 |
|
|
|
5. Keadaan Guru, Karyawan
dan Siswa ........................................... |
37 |
|
|
|
6. Keadaan Sarana dan
Prasarana ............................................... |
38 |
|
|
|
7. Keadaan Sarana dan
Prasarana P Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
............................................................... |
48
|
|
|
B. B. Penjelasan Data Per-siklus
................................................................. |
40 |
||
|
|
1. Siklus Pra Tindakan .................................................................... |
41 |
|
|
|
2.
Siklus I ........................................................................................ |
42 |
|
|
|
3. Siklus II
........................................................................................ |
46
|
|
|
B. C. Proses Analisis Data Per-Siklus
......................................................... |
51 |
||
|
|
1. Siklus I ......................................................................................... |
52 |
|
|
|
1. Siklus II
........................................................................................ |
52
|
|
|
B. D. Pembahasan ...................................................................................... |
52 |
||
BAB V PENUTUP |
|
|
|
A. Kesimpulan
...................................................................................... |
55 |
|
B. Saran-saran
....................................................................................... |
56 |
|
C. Kata Penutup
.................................................................................... |
56 |
- Daftar Pustaka
- Lampiran
DAFTAR TABEL
No |
Jenis Tabel |
Hal |
1. |
Tabel 1.1 : Nilai Rata-Rata
Ulangan Bahasa Indonesia Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
......................................... |
5 |
2. |
Tabel 2. 1: Langkah
Pembelajaran penerapan strategi PQ4R ................ |
23 |
3. |
Tabel 2. 2 : Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...................... |
26 |
4. |
Tabel 3. 1 : Rancana Jadwal
Pelaksanaan Penelitian .............................. |
32 |
5. |
Tabel 4.1 : Data Guru dan
Karyawan .................................................... |
36 |
6. |
Tabel 4.2 : Data
Siswa-Siswi ................................................................. |
37 |
7. |
Tabel 4.3 : Data Sarana dan
prasarana .................................................. |
38 |
8. |
Tabel 4. 4: Data kemampuan
siswa memahami teks pendek ................ |
39 |
9. |
Tabel 4. 5 : Data kemampuan siswa memahami teks pendek
............... |
40 |
10. |
Tabel 4. 6: Siklus I ................................................................................ |
43 |
11. |
Tabel 4. 7 : Data kemampuan
siswa dalam membaca dan memahami teks pendek
............................................................................................ |
44 |
12. |
Tabel 4. 8 : Gambaran
Siklus I .............................................................. |
45 |
13. |
Tabel 4. 9 : Siklus II .............................................................................. |
48 |
14. |
Tabel 4. 10 : Data
kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek ............................................................................................ |
49 |
15. |
Tabel 4. 11 : Gambaran
Siklus II ........................................................... |
50 |
16. |
Tabel 4. 12 : Temuan Hasil
Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek
...................................................................... |
51 |
17. |
Tabel 4.12: Temuan Hasil
Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek ....................................................................... |
52 |
18. |
Tabel 4. 13 : Perbandingan
kemampuan membaca dan memahami teks pendek
................................................................................................... |
53 |
DAFTAR GAMBAR
No |
Jenis Gambar |
Hal |
1. |
Gambar 3. 1 : Prosedur Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ............ |
30 |
2. |
Struktur organisasi Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur .................................................................................................. |
35 |
3. |
Gambar 4. 14 : Grafik kemampuan membaca dan memahami
teks pendek siswa ......................................................................................... |
54 |
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Bahasa Indonesia memiliki peran yang
sangat penting dalam dunia pendidikan.
Bahasa
Indonesia merupakan
salah satu
mata pelajaran
yang harus
dikuasai siswa Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa
dapat
berkomunikasi secara tulis dan lisan dengan benar. Di dalam bahasa terdapat aspek-aspek yang
menunjang
keterlaksanaan penyampaian materi. Menurut Mulyani, “Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan
menulis”.[2]
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra.[3] Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia bukan hanya difokuskan pada
pengusaan aspek kebahasaan, tetapi juga harus
mengusai aspek
keterampilan berbahasa.
Kemampuan membaca juga
merupakan sebuah jembatan bagi siapapun saja dan dimana saja yang berkeinginan
meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan masyarakat, di dunia
persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu para pakar sepakat
bahwa kemahiran (reading literacy)
merupakan persyaratan mutlak bagi setiap insan yang memperoleh kemajuan. Untuk
memperoleh kemampuan membaca yang layak bukanlah pekerjaan yang mudah, karena
faktor-faktor untuk melingkupnya sangat kompleks.[4]
1 |
Membaca sudah
seharusnya menjadi dasar kebutuhan bukan karena suatu paksaan, maka dengan
mbaca individu maupun kelompok akan mendapatkan segala informasi yang
diinginkan. Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Kegiatan membaca
dalam kehidupan sehari-hari sangatlah perlu ditingkatkan karena dengan membaca
dapat meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan
imajinasi bagi seseorang atau kelompok dalam memahami arti atau makna yang
terkandung pada suatu teks bacaan.[6]
Kemampuan membaca sangatlah penting ditingkatkan sejak usia dasar bahkan sejak usia dini, karena anak usia dasar berada dalam masa keemasan, dan pada masa inilah anak secara
khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Membaca dapat dilihat sebagai proses dan hasil. Membaca
sebagai suatu proses merupakan kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca
yang pada tujuannya melalui tahap-tahap tertentu.[7]
Keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan
menguasai keterampilan membaca yang baik akan membantu siswa dalam menyerap informasi tertulis secara cepat dan tepat. Salah satu materi membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
yang
harus
dipelajari dan
dikuasai siswa
SD adalah
memahami
isi
teks
pendek.[8] Teks pendek adalah sebuah teks singkat yang hanya terdiri dari 10-15 kalimat dalam
satu bacaan dan membutuhkan waktu
3-5 menit
dalam membacanya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan
menggunakan
strategi pembelajaran PQ4R. Menurut Thomas
dan
Robinson Strategi
PQ4R
adalah strategi untuk memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca dan dapat
membantu meningkatkan kemampuan memahami isi teks pendek yang dilaksanakan dengan kegiatan
membaca buku. Memahami isi teks pendek bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab
demi bab pada suatu pelajaran.
Melalui tahap-tahap strategi PQ4R kegiatan membaca siswa lebih terarah dengan
tujuan jelas yaitu menemukan informasi dari
bacaan sesuai
dengan pertanyaan yang telah
dibuat sebelum membaca. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu siswa
merinci informasi yang mereka peroleh
dari
bacaan sehingga memudahkan siswa
untuk
memahami teks bacaan. Selain itu kegiatan membaca
siswa lebih bermakna
karena siswa
dilatih
untuk bersifat kritis dengan
menanggapi isi bacaan dan
menghubungkan isi bacaan
dengan
materi yang telah
dipelajari sebelumnya.[9]
Crow dan Crow mengatakan “tujuan
pendidikan suatu bangsa harus sesuai dengan
nilai nilai kenidupan
yang diperjuangkan untuk
kemajuan bangsa itu sendiri.[10] Dengan nilai nilai
yang ada dalam
kehidupan tersebuat, tujuan
pendidikan dapat tercapai dengan mudah. Untuk mencapai tujuan tersebut salah
satu yang diperlukan adalah bidang ilmu matematika. Sudjono mengatakan bahwa
matematika adalah suatu cabang ilmu eksak serta terorganisir secara
sistematika.[11] Dalam
dunia pendidikan matematika
adalah salah satu
peranan penting dalam berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Belajar
adalah peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang untuk membantu dan
memfasilitasi proses pembelajaran dengan harapan dapat melakukannya memperoleh
dan memproses pengetahuan. Selain itu
pemecahan masalah matematis juga lebih ditekankan dalam pembelajaran
matematika.[12]
Seorang pendidik dituntut untuk menguasai metode karena dapat membantu
pendidik untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan
mata
pelajaran tersebut.
dan
yang terpenting
metode digunakan agar siswa mampu berperan aktif dalam proses
belajar mengajar. Hal ini sangat berhubungan dengan Kurikulum yang digunakan dalam
pembelajaran sekarang. Pendidik dituntut untuk
menerapakan tiga ranah dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan juga guru diharapkan
mampu melihat tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu siswa yang visual,
auditorial maupun kinestik.[13]
Berdasarkan
hasil analisis
data dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif, menunjukkan bahwa presentase ketuntasan kelas eksperimen yang
di ajar menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review)
lebih tinggi, tingginya ketuntasan kelas
eksperimen terjadi
karena dalam pertandingan akademik,
bukan
hanya
ketua
kelompok yang berhak bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi seluruh anggota kelompok mendapat kesempatan
yang
sama, selain itu
pembelajaran ini
juga
mempermudah pemindahan
informasi dari memori jangka pendek ke jangka panjang.
Menurut pandangan Islam strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
ead, Reflect, Recite, Review) yang menggunakan cara berdiskusi dan
berkelompok untuk saling membantu dalam memahami pembelajaran dan saling
berkontribusi untuk keberhasilan kelompok dalam hal kebaikan yakni hasil
belajar, hal ini dijelaskan dalam Al- Qur’an Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai
berikut:
اِقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا
لَمْ يَعْلَمْۗ ( العلق/96: 1-5)
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia
menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia,
yang mengajar (manusia) dengan pena.Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.[14]
Berdasarkan pengamatan penulis
siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo menemukan bahwa siswa
kurang mampu
memahami isi teks
pendek, sehingga isi bacaan tidak
bisa dipahami secara tepat, ada pula
diantara siswa yang tidak mau maju
di depan kelas. Bahkan pada
saat saya bertanya
kepada sekelompok siswa, sebagian dari siswa
lama sekali untuk menjawab pertanyaannya, karena merasa malu dan takut salah dalam menjawab. Hal
tesebut disebabkan oleh guru yang cenderung menggunakan metode conservatif/ceramah,
penugasan yang
bersifat teacher centered
atau brepusat pada guru, sehingga guru lebih
aktif dibanding siswa dalam hal belajar mengajar. Padahal pembelajaran membaca di
kelas seharusnya
keaktifan
siswa-lah
lebih
tinggi
dalam mengikuti
proses belajar
mengajar.[15]
Kemudian berdasarkan hasil observasi di kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur sa’at
proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa tidak memperhatikan pelajaran dengan
baik dan kurang aktif dalam pembelajaran. Sehingga nilai hasil belajar siswa
belum dapat mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah, nilai KKM sekolah adalah
70. Nilai rata-rata siswa kelas II sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 1.1
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata
Ulangan Bahasa Indonesia Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur.[16]
Kelas |
Jumlah Siswa |
Nilai Rata-rata kelas |
KKM |
Jumlah Siswa Tuntas |
Jumlah Siswa Tidak Tuntas |
II |
22 |
75,6 |
70 |
23 |
5 |
Dari sumber dokumentasi diatas jelaslah bahwa hasil KKM
siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur belumlah mencapai KKM yang diinginkan
sehingga perlu adanya strategi untuk membantu siswa dalam memahami materi yang
diberikan guru.
Berdasarkan uraian tersebut dipilihlah
judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek
Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review
(PQ4R) Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo”
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Dari latar belakang diatas
dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi
diantaranya:
1. Siswa kurang mampu dalam
hal membaca dan memahami isi teks
pendek.
2. Strategi yang digunakan masih monoton, sehingga siswa cepat bosan dan kurang dapat berkembang dengan
optimal.
3. Kurangnya kreatifitas guru yang menyebabkan hasil belajar siswa belum maksimal.
Karena dengan adanya keterbatasan tenaga dan waktu penulisan, maka
penelitian ini difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek dengan menggunakan
strategi preview, question, read, reflect,
recite,
review (PQ4R).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, maka penulis memfokuskan
rumusalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat dengan menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R)
Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang masalah dan fokus penelitian
diatas, maka tujuan penelitian yang ingin digapai
oleh penulis ialah ingin mengetahui
bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat dengan
menggunakan Strategi Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review
(PQ4R) Pada
Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten
Bungo
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan
dalam melakukan inovasi pembelajaran dan dapat menjadi landasan dalam peningkatan strategi pembelajaran lebih lanjut, khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia pembelajaran
membaca dan memahami isi teks
pendek melalui strategi PQ4R, sehingga kemampuan membaca
dan
memahami isi teks dapat meningkat sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian
ini
diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan membaca dan
memahami isi teks pendek melalui strategi
PQ4R Pada Siswa Kelas II Di Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
b. Bagi
Guru
Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada guru mengenai proses
pembelajaran menggunakan
strategi PQ4R yang
dapat
memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru lebih kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan.
c. Bagi Peneliti
Peneliti mampu menerapkan strategi yang sesuai dengan kegiatan proses belajar – mengajar
tertentu. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan mengenai materi
dan strategi yang sesuai
serta salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana strata satu (S.1) pada
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
LANDASAN TEORI
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa. Menurut Hodgson membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan
sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal
ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.[17]
Sedangkan menurut Anderson dari segi linguistik, membaca adalah suatu
proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding
prosess), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan
penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah
menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral
language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang
bermakna.
Dari pengertian menurut
para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu metode yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain yaitu
mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang
tertulis.
9 |
Menyimak dan berbicara haruslah selalu mendahului kegiatan
membaca. Ketika membaca, kita membuat bunyi dalam kerongkongan kita. Kita
membaca lebih cepat kalau kita tahu bagaimana cara mengatakan serta
mengelompokkan bunyi-bunyi tersebut dan kalau kita tidak tertegun-tegun
melakukannya. Oleh karena itu, sangat penting sekali diingat agar setiap
kesulitan yang berkenan dengan bunyi, urutan bunyi, intonasi, atau jeda
haruslah dijelaskan sebelum para pelajar disuruh membaca dalam hati atau lisan.[18]
b. Tujuan Membaca
Menurut Anderson Tujuan utama
dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan. Berikut ini merupakan tujuan lain dari membaca:
1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah
dilakukan oleh tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang telah
terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat
oleh tokoh. Membaca seperti iti disebut membaca untuk memperoleh
perincian-perincian atau fakta-fakta.
2) Membaca untuk mengetahui mengapa
hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam
cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan
hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti iti
disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap
bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan seterusnya.
Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian.
Membaca seperti iti disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan,
organisasi cerita.
4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan
seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada
para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para
tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk
menyimpulkan, membaca inferensi.
5) Membaca untuk menemukan serta
mengetahui apa-apa yang tidak bisa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa
yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak. Ini disebut
membaca untuk mengklasifikasikan.
6) Membaca untuk menemukan apakah
tokoh berhasil atau hidup dengan ukurn-ukuran tertentu, apakah kita ingin
berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh
bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.
7) Membaca untuk menemukan
bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang
kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan , dan bagaimana tokoh
menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
Tujuan membaca secara khusus adalah untuk mengisi waktu luang atau
hiburan, untuk studi (secara akademi), untuk mencari informasi, untuk
memperkaya pembendaharaan kosa
kata, dan lain-lain”. Secara umum adalah: 1. Untuk
mendapat infomasi. 2. Meningkatkan citra diri. 3. Melepaskan diri dari
kenyataan. 4. Membaca untuk tujuan rekretif. 5. Mencari nilai-nilai keindahan
atau pengalaman astetis.[19]
c. Jenis – jenis Membaca
Menurut Sukirno, Jenis
membaca secara umum adalah membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca
permulaan diberikan pada siswa sejak kelas 1 sampai kelas 2 sekolah dasar. Sedangkan membaca lanjut
diberikan kepada siswa sejak kelas 3 sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Jenis-jenis membaca lanjut adalah: (1) membaca
kritis bertujuan untuk menemukan fakta-fakta dalam bacaan, (2) membaca cepat
untuk menemukan gagasan pokok, (3)
membaca telaah bahasa untuk menelaah bahasa, (4) membaca bebas untuk mengisi
waktu luang.
Sedangkan menurut Tarigan, Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya
suara pembaca saat dia membaca,
proses membaca dapat dibedakan menjadi dua yaitu membaca nyaring/membaca
bersuara dan membaca dalam hati. Membaca
dalam hati dapat dibagi menjadi membaca ekstensif yaitu membaca secara luas. Termasuk dalam
membaca ekstensif adalah membaca survei: membaca dengan cara meneliti bahan
bacaan, membaca sekilas: membaca dengan cepat,
membaca dangkal: membaca dangkal bertujuan untuk kesenangan seperti membaca cerpen, novel dan sebagainya.
Membaca intensif adalah study seksama, telaah teliti dan penanganan terperinci
yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua
sampai empat halaman setiap hari.[20]
Berdasarkan
paparan tersebut dapat disimpulkan jenis membaca di SD
dibedakan menjadi dua, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca
permulaan merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk menyuarakan
lambang-lambang tertulis sehingga memiliki makna. Sedangkan
membaca lanjut merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk
memahami isi dari bacaan dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Aspek – aspek Membaca
Menurut Broughton sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam
membaca, yaitu:
1) Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah, aspek ini mencakup:
a) Pengenalan bentuk huruf
b) Pengenalan unsur-unsur linguistic
c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi
d) Kecepatan membaca ke taraf lambat
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup:
a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
b) Memahami signifikansi atau makna (a.l maksud dan tujuan pengarangang
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca)
c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)
d) Kecepatan membaca yang
fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.[21]
2. Memahami Isi Teks Pendek
a. Pengertian Teks Pendek
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Teks adalah bahan tulisan berupa dasar materi pelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa atau naskah kata-kata asli dari pengarang.
Selanjutnya, menurut Tarigan teks pendek adalah wacana atau bacaan ringkas yang
terdiri dari 10-15 kalimat. Dengan demikian, teks pendek adalah teks yang hanya
berisi 10-15 kalimat dalam satu bacaan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teks pendek adalah sebuah
teks singkat yang hanya terdiri dari 10-15 kalimat dalam satu bacaan dan
membutuhkan waktu 3-5 menit dalam membacanya.[22]
b. Ciri-ciri Teks Pendek
Menurut Tarigan ada beberapa ciri
teks pendek yaitu:
1) Dibaca sekali duduk artinya pendek tidak bersambung
2) Plot diarahkan pada insiden atau peristiwa tunggal
3) Watak tokoh jarang dikembangkan secara penuh
4) Dimensi ruang dan waktu terbatas
5) Adanya compression (pemadatan), concentration (pemusatan), dan
intensity (pendalaman)
6) Mencapai keutuhan (unity) secara exclution (eksklusi)
c. Isi Teks Pendek
Menurut Tarigan isi teks pendek
berisi :
1) Tema, adalah gagasan utama atau pikiran pokok
2) Latar (setting), segala keterangan, pengacuan atau petunjuk yang
berkaitan dengan waktu, ruang dan situasi terjadinya peristiwa dalam suatu
cerita
3) Alur (plot), kontruksi mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara
logis dan kronologis saling berkaitan yang di alami oleh pelaku
4) Perwatakan, hal-hal yang berhubungan dengan watak seseorang pada lakon
tertentu yang diperankan dalam sebuah cerita fiksi Tokoh, orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama
5) Penokohan, pelukisan gambaran yang jelas mengenai seseorang yang
ditampilkan dalam suatu cerita.[23]
Sedangkan menurut Ratna dalam
jurnalnya, teks pendek berisi tentang:
1) Tema, sebuah gagasan pokok yang mendasari jalan cerita sebuah cerpen
2) Tokoh, merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut
3) Alur (plot) jalan dari sebuah kisah cerita karya sastra
4) Latar (setting) merupakan tempat atau latar, waktu, dan suasana, dalam
cerita tersebut
5) Perwatakan, watak seorang tokoh dalam cerita
3. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
1) Makna Strategi
Istilah strategi berasal
dari bahasa Yunani yaitu (strategy)
berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”. Sebagai kata benda, strategos
merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan “ago” (memimpin).
Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan).
Dalam kamus The American Heritage Dicitionary dikemukakan bahwa strategy
is the science or art of ‘military command as applied to overall planning and
conduct of large-scale combat operations. Selanjutnya dikemukakan pula
bahwa strategi adalah the art or skill of using stratagems (a
military manuvre design to deceive or surprise an enemy) in politics, business,
courtship, or the like. Semakin luasnya penerapan strategi, Mintzberg dan
Waters mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau
tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or
actions).[24]
Berdasarkan beberapa
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam
kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
2) Makna Pembelajaran
Secara sederhana istilah
pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan
seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan
berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Pembelajaran dapat pula di pandang sebagai kegiatan guru secara terprogram
dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.
Berikut merupakan
pengertian pembelajaran dari berbagai pandangan.
a) Menurut Corey, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan.
b) Menurut UU SPN no 20 tahun 2003 pembelajaran adalah suatu proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
c) Menurut Oemar Malik pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur
yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pada dasarnya pembelajaran
merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa
belajar dengan baik agar
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran
akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan
tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana
orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan
mengajar. Dengan demikian makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal
kegiatan belajar yang - antara lain - dilakukan oleh guru dalam mengondisikan
seseorang untuk belajar.
3) Makna Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran
adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Strategi
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Sedangkan menurut
beberapa para ahli strategi pembelajaran adalah:
a) Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b) Kozma dalam Sanjaya (2007) secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
c) Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.[25]
Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan,
Sehingga penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
b. Meningkatan Hasil Belajar
Meningkatkan yang berarti
menaikkan (derajat, tarif), mempertinggi, menghebat.[26]
Meningkatkan yang dimaksud adalah suatu usaha atau cara untuk meningkatkan
hasil belajar siswa agar menjadi lebih baik dari sebelumnya . Dalam
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan
penerapan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam belajar siswa harus menemukan serta
mentransformasikan sesuatu yang didapatkan, sehingga dapat menerapkannya dalam
kehidupan. Hal ini relevan dengan Piaget sebagaimana dikutip oleh Trianto (2007
: 13) bahwa belajar harus membentuk siswa untuk menemukan, mengecek informasi
baru, agar benar – benar memahami dan menerapkan pengetahuan serta menemukan
segala sesuatu untuk dirinya. Belajar merupakan proses berpikir aktif
menggerakan fisik untuk bekerja. Dari hal ini menimbulkan pengalaman dan
menjadikan manusia bertindak secara bijaksana dan benar. Dengan demikian,
pengetahuan awal atau sebelumnya mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar yang
diperoleh siswa.[27]
c. Indikator hasil belajar
Proses belajar mengajar dianggap berhasil, jika memiliki indikator sebagai
berikut :
1)
Daya serap terhadap
bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
2)
Perilaku yang
digariskan dalam tujuan
pengajaran atau tujuan instruksional khusus (TIK) telah
dicapai oleh siswa, baik individu maupun
kelompok. Indikator tujuan
pengajaran dalam hal
ini sesuai-strategi belajar PQ4R yaitu siswa aktif dalam proses
pembelajaran, guru pro aktif dan tidak otoriter, kerjasama antar individu,
siswa berani mngungkapkan pendapat,
kemampuan menjawab pertanyaan.[28]
Lebih lanjut
Syaiful Bahri (2006,105)
mengemukakan bahwa setiap proses
belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar sesuai dengan tujuan dan
tingkatannya. Sehubungan dengan hal ini, keberhasilan proses belajar mengajar
dibagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain
:
1)
Istimewa : jika seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai oleh siswa.
2)
Baik sekali : jikla
sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh
siswa.
3)
Baik : jika bahan pelajaran yang di ajarkan hanya
60% sampai 75 persen dapat dikuasai oleh siswa.
4)
Kurang: jika bahan
pengajaran kurang dari 60% dikuasai
oleh siswa.[29]
Berdasarkan
dari pernyataan di atas dapat diketahui mengenai tingkat keberhasilan guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar. Hal ini memberikan kemudahan dalam membuat
ukuran keberhasilan belajar. Selain itu juga berdasarkan hal diatas, kita perlu
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar
yang maksimal.
4. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
a. Pengertian Strategi PQ4R
PQ4R merupakan kependekan
dari Preview,
Question,
Read, Reflect,
Recite, dan Review, yang dalam bahasa Indonesia berarti membaca selintas,
tanya, baca,
mengingat, mengatakan dan mengulang.
tanya, baca, mengingat,
mengatakan dan mengulang.
Metode PQ4R merupakan salah satu
bagian dari strategi
elaborasi yang menurut
Trianto (2007: 146) “Strategi elaborasi adalah proses penambahan
perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu
membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian.” Metode PQ4R
adalah suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa mengingat dan
memahami apa yang dibacanya melalui enam kegiatan yakni membaca selintas,
membuat pertanyaan dan jawaban, membaca intensif, menghubungkan dengan pengetahuan
yang dimiliki, mengingat isi bacaan, dan diakhiri dengan peninjauan
ulang terhadap hasil kegiatan membaca.[30]
Ada beberapa strategi membaca
yang digunakan untuk membaca buku pelajaran dan bahan lainnya dalam suatu
bidang pengetahuan. Strategi SQ3R (survey, question, read, recite, review) yang
dicetuskan oleh Francis Robinson
yang membuat perubahan besar dalam perkembangan metodologi belajar. Pola
ini kemudian ditiru oleh ahli lain dengan penyempurnaan uraian, penambahan
langkah, atau perubahan sebutan saja. Sampai sekarang telah berkembang begitu
banyak sistem belajar, di antaranya sistem PQRST (preview, question, read,
state, test) dari Thomas F. Staton, OK5R (overview, key ideas, read, record,
recite, review, reflect) oleh Walter Pauk, dan masih banyak sistem membaca
lainnya untuk keperluan belajar. Keseluruhan strategi ini pada dasarnya
mempunyai prinsip yang sama.
Strategi PQ4R dicetuskan oleh
Thomas dan Robinson pada tahun 1972.
Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka
baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan
dengan kegiatan membaca buku. Strategi ini di dasarkan pada strategi PQRST dan
strategi SQ3R. Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi.
Strategi elaborasi adalah
proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih
bermakna. Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang, melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.
Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab
suatu buku pelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus
dikembangkan dan dikuasai oleh siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan
tambahan lainnya.[31]
b. Tujuan Metode PQ4R
Menurut Trianto (2007: 146) “Metode PQ4R digunakan untuk membantu
siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar
di
kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan
membaca
buku”.
Dengan metode ini siswa
diarahkan untuk dapat mengingat dan memahami
bacaan, sehingga
kegiatan membaca siswa akan lebih bermakna karena ada
pengetahuan yang didapat
dari hasil kegiatan membacanya.[32]
Tujuan Metode PQ4R menurut Trianto (2007: 144) yaitu “mengajarkan
siswa untuk belajar
atas
kemauan
sendiri”.
Menurut
Trianto (2007:
146)
”Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari jangka pendek ke
jangka panjang, melalui penciptaa gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.”
Para ahli telah menunjukan bahwa metode PQ4R dapat meningkatkan keterampilan
membaca siswa dengan mengingat dan memahami konsep suatu bacaan. Pembelajaran
membaca dengan menggunakan metode PQ4R mengikuti langkah-langkah pada metode PQ4R
pada saat membaca siswa dapat belajar secara mandiri dalam memahami bacaan.
c. Langkah-langkah Pembelajaran PQ4R
Menurut Trianto
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R yaitu :
a) Preview
Langkah ini dimaksudkan agar
siswa membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa
yang memuat tentang materi, peran dan interaksinya. Siswa dapat memulai dengan
membaca topik, subtopik utama, judul, sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau
akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Atau siswa dapat
memerhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan
siswa.
Preview yakni siswa membaca secara
sekilas dengan cepat sebelum memulai membaca dengan tujuan mencari ide pokok.
Kegiatan ini didapatkan sedikit gambaran awal dari isi teks bacaan, yang dapat
berupa tema dari bacaan. Dengan demikian hal ini akan memudahkan siswa membuka
skematanya
b) Question
Langkah kedua yaitu
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada
bahan bacaan siswa. Pergunakan “judul dan subjudul atau topik dan subtopik
utama”. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa, dan
bagaimana.”. Kalau pada akhir
bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca
terlebih dahulu.
Question yakni mendalami topik dan judul dengan
mengajukan pertanyaan
yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba
menjawabnya sendiri. Pada umumnya setelah kegiatan membaca hal yang sering
dilakukan adalah menjawab pertanyaan. Dalam metode ini sedikit perbedaan, siswa
disuruh untuk membuat pertanyaan sendiri dengan menggunakan kata
tanya apa, siapa,
mengapa dan bagaimana.
Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa
pada isi teks
bacaan. Karena menurut Trianto (2007: 148) “Pengalaman telah menunjukan
bahwa apabila seseorang membaca untuk sejumlah pertanyaan, maka akan membuat
dia membaca hati-hati dan seksama serta akan dapat membantu siswa mengingat apa
yang dibaca dengan baik.” Dengan kegiatan ini cara membaca kita menjadi lebih
aktif lebih mudah menangkap gagasan yang ada daripada
kalau hanya membaca asal membaca.
c) Read
Read yakni membaca
intensif
bacaan,
dengan
cara pikiran
siswa harus
memberikan reaksi terhadap apa yang
dibacanya. Subagyo (2005: 4). Menyatakan bahwa“Membaca intensif yaitu cara membaca secara seksama terhadap rincian suatu teks atau
bacaan.” Dengan cara
mengarahkan siswa untuk mencari jawaban
dari
pertanyaan yang
telah dibuat sebelumnya sehingga akan lebih efektif daripada membaca biasa. Karena siswa akan lebih
teliti dalam memahami setiap
detil
dalam bacaan.
Baca karangan itu secara aktif,
yakni dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang
dibacanya. Janganlah membuat catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang diajukan
sebelumnya.
d) Reflect
Reflect yakni pada
saat membaca siswa tidak hanya mengingat dan menghafal isi bacaannamun siswa
diharapkan sampai memahami isi bacaan, yang didukung oleh
kemampuan membaca dan
pengetahuan yang dimilikinya. Pada tahap ini siswa harus sudah
dapat menemukan dan menuliskan kalimat
utama dari teks yang dibacanya.
Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi
cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:
(1) Menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui
(2) Mengaitkan subtopik didalam teks dengan konsep atau prinsip-prinsip
utama
(3) Cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan
(4) Cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah yang
disimulasikan dan di anjurkan dari materi pelajaran tersebut.
e) Recite
Selanjutnya, siswa diminta
untuk merenungkan (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan
menyatakan butir-butir penting dengan
nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan.[33]
Recite yakni pada tahapan ini siswa diminta mengingat kembali isi bacaan dengan
cara menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat, dan dituangkan
dalam bentuk catatan singkat. Kegiatan tersebut sependapat dengan pendapat
Sumaryo (2004: 9) “Membuat catatan singkat ketika membaca merupakan kegiatan
yang dianjurkan bahkan merupakan langkah tersendiri dalam metode membaca yang dikemukakan oleh mereka yang sering
membaca.” Membuat catatan
akan meningkatkan mutu
dalam membaca. Karena akan menjadi giat dalam membaca yang kemudian akan
berperan secara aktif dalam proses belajar.
Menurut Sumaryo (2004:10). “Bentuk catatan singkat dapat berupa tanya
jawab, ringkasan dan garis besar” Membuat catatan singkat dalam tahapan ini
dengan cara membuat ringkasan dengan
menggunakan kalimat utama
bacaan yang telah
ditemukan
sebelumnya sebagai inti dari ringkasan yang dibuat.
f) Review
Review yakni
siswa membaca ringkasan
yang telah dibuat,
mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab
pertanyan- pertanyaan yang diajukan
jika belum puas
akan ringkasan bacaan
yang dibuat.
Adapun langkah-langkah
Pembelajaran membaca dengan PQ4R dilaksanakan dalam enam tahapan yitu: 1. membaca sekilas; 2 membuat pertanyaan; 3.
membaca dalam hati; 4. Merefleksi; 5. menceritakan kembali; dan 6 meninjau
ulang wacana. Merangkum dan merumuskan kesimpulan dari bahan bacaan sebagai
jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan.Langkah-langkah pembelajaran dengan
penerapan Strategi PQ4R terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2. 1
Langkah Pembelajaran
penerapan strategi PQ4R
Langkah Langkah |
Tingkah Laku Guru |
Aktivitas Siswa |
Langkah pertama
preview |
Memberikan bahan
bacaan kepada siswa untuk dibaca Menginformasikan kepada siswa bagaimana
menemukan ide pokok/tujuan pembelajaran yang hendak di capai. |
Membaca selintas
dengan cepat untuk menemukan ide pokok/tujuan
pembelajaran yang hendak di
capai |
Langkah kedua
question |
Menginformasikan
kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan Memberikan tugas kepada
siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan
menggunakan kata-kata pertanyaan apa, bagaimana, mengapa siapa |
Memperhatikan
penjelasan guru Menjawab pertanyaan
yang telah dibuatnya |
Langkah ketiga Read |
Memberikan tugas
kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah
disusun sebelumnya |
Membaca secara aktif
sambil memberikan tanggapan terhadap
apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang dibuatnya |
Langkah ke empat
reflect |
Mensimulasikan/menginformasikan
materi yang ada pada bahan bacaan |
Bukan sekedar
menghafal dan mengingat materi
pelajaran tapi mencoba memecahkan masalah dari informasi
yang diberikan oleh guru
dengan pengetahuan yang
telah diketahui melalui bahan bacaan |
Langkah ke lima recite |
Meminta siswa
membuat intisari dari seluruh pembahahasan pelajaran yang dipelajari hari ini |
Menanyakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan Melihat
catatan/intisari yang telah dibuat sebelumnya Membuat intisari dari seluruh pembahasan |
Langkah ke enam review |
Menugaskan siswa
untuk membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam
benaknya Meminta siswa
membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawaban |
Membaca intisari
yang dibuatnya. Membaca kembali
bahan bacaan, jika siswa masih belum yakin dengan
jawaban yang telah
dibuatnya. |
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi PQ4R
1) Kelebihan
a) Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat
deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Dapat membantu siswa yang daya ingatnya lemah untuk menghafal
konsep-konsep pelajaran.
c) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan
d) Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya
dan mengkomunikasikan pengetahuannya
e) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.
2) Kekurangan
a) Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat
prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
b) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (paket) tidak
tersedia di sekolah
c) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu
besar, karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan
pertanyaan.[34]
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Kemampuan Berbahasa
Menurut
Depdiknas tahun 2008 bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan
perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
Sedangkan bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk
percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun.[35]
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,
kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti yang pertama kuasa (bisa,
sanggup) melakukan sesuatu dan kedua berada. Kemampuan sendiri mempunyai arti
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa kemampuan bahasa merupakan kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan
pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang
baik.
b. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas II SD
Standar kompetensi dan kompetensi dasar Bahasa
Indonesia sebenarnya telah disusun dalam
sebuah program sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SD semester II adalah sebagai berikut.[36]
Tabel 2. 2
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi |
Kompetensi Dasar |
Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda –benda di sekitar dan
dongeng. |
1.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di sekitar. 1.2 Menggambarkan isi dongeng dengan benar |
Berbicara 2. Menjelaskan apa
yang ada dalam pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar,
percakapan sederhana, dan cerita. |
2.1 Menjelaskan isi
gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah
dimengerti. 2.2 Mempraktikkan
dialog dengan sederhana berdasarkan kalimat dan kosakata yang sudah dipahami. 2.3 Menggambarkan
secara lisan alasan suka atau tidak suka terhadap sesuatu dengan bahasa
sederhana. 2.4
Mempraktikkan tokoh dalam cerita yang
disenangi dengan aksi dan gaya yang cocok. |
Membaca 3. Menguasai naskah
sederhana dengan membaca secara lancar dan membawakan sebuah puisi untuk anak |
3.1Membaca dengan lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas
4-8 kata dengan ekspresi yang benar. 3.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 3-4 baris dengan bahasa yang
benar. |
6. Penerapan Strategi PQ4R pada Materi Membaca dan memahami isi teks
Pendek
Tahap preview, pada tahap ini di
kegiatan awal, guru membagikan handout berupa teks pendek 10-15 kalimat pada siswa untuk dibaca guna
memfokuskan siswa dalam memahami isi teks pendek Tahap question, guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan
tentang isi teks pendek yang meliputi 5W + 1H (what, who, where, when, why, and
how), kemudian siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan teks
pendek yang meliputi: tema, latar, alur, perwatakan, tokoh dan penokohan.
Tahap read, pada tahap ini
guru meminta siswa untuk membaca teks
pendek yang telah dibagikan agar siswa dapat mengerti dan memahami isi teks
pendek.Tahap reflect, pada tahap ini siswa dapat mencerminkan dengan mudah
memaknai isi teks yang sudah dibaca. Tahap Recite, guru meminta siswa untuk
mengingat kembali informasi-informasi yang terdapat pada teks pendek. Tahap
Review, pada langkah terakhir guru meminta siswa untuk membuat rangkuman dan
menyimpulkan isi teks pendek.[37]
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan telaah penelitian terdahulu dan landasan teori diatas, dapat
diajukan kerangka berpikir sebagai berikut: Jika strategi Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dilakukan secara tepat, maka dapat
meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat siswa
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur.
C. Pengajuan Hipotesis Tindakan
Menurut Arikunto yang dimaksud dengan hipotesis adalah
dugaan sementara terhadap masalah-masalah penelitian.[38] Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir yang sudah dipaparkan sebelumnya
dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat
meningkatkan kemampuan membaca teks pendek 10 kalimat
2. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat
meningkatkan kemampuan memahami isi teks pendek 10 kalimat
3. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat.
D. Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian terkait dengan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) yaitu:
1. Mariyanti, Zafri, dan Liza Husnita (2015), dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
PQ4R (Preview, Question, Read , Read, Reflect, Ricite, Review) Terhadap Hasil
Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA N 1 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) memberikan pengaruh
signifikan terhadap hasil belajar. Adapun perpedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran
PQ4R (Preview, Read, Reflect, Recite, Review) untuk meningkatkanhasil belajar
siswa sedangkan pada penelitian ini adalah menggunakan strategi pembelajaran
PQ4R (Previe, Question, Read, Reflect, Recite, Review) berbantuan bahan ajar
gamifikasi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis SMP. Sedangkan
persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan strategi
pembeljaran PQ4R (Preview, Read, Reflect, Recite, Review).
2. Esti Wulandini (2016) UNILA, dengan judul penelitian “Pengaruh Strategi
Pembelajaran PQ4R Terhadap Hasil Kognitif Sejarah Siswa” hasil penelitiannya
menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan strategi PQ4R pada penelitian
yang dilakukan di SMAN 1 Kalirejo terbukti mampu meningkatkan hasil belajaran kognitif
peserta didik dan mampu membantu peserta didik yang intelegensinya rendah dalam
proses pembelajaran.
3. Lia Agustina, Rida Oktorida Khastini, dan Siti Gia syauqiyah Fitri
(2015) pendidikan biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan
judul penelitian “Pengaruh Penerapan Strategi Belajar PQ4R (Previe, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) Menggunakan Media Komik Pada Kemampuan Kognitif
Siwa Pada Materi Siswtem Saraf”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
pembelajaran dengan penerapan strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) menggunakan mediaa komik berpengaruh terhadap minat
dan kemampuan kognitif peserta didik.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur yang beralamat
di jalan Lintas Sumatra Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 dan
pelaksaannya di sesuaikan dengan jam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Adapun jenis tindakan yang diamati adalah peningkatkan kemampuan membaca
dan memahami isi teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, semester
genap, tahun pelajaran 2021/2022.
C. Setting Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan permasalahan rill dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur, tahun
pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah penulis sebagai peneliti,
sedangkan subjek penerima PTK adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tahun
pelajaran 2021/2022. Adapun jumlah siswa, yaitu 22 siswa dengan rincian 10
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Dari 22 siswa tersebut, ada beberapa
siswa yang belum bisa membaca dan juga banyak yang belum mampu memahami isi
teks pendek. Para siswa tersebut mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, sebagian besar tingkat kemampuan siswa di kelas II ini sudah
rata-rata.
30 |
D. Variabel Yang Diamati
Pada penelitian tindakan kelas variabel yang diamati
adalah sebagai berikut.
1. Variabel proses: meningkatkan kemampuan membaca dan
memahami isi teks pendek 10-15 kalimat yang disampaikan guru menggunakan
strategi PQ4R
2. Variabel hasil: meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca, mulai dari menyimak, menceritakan ulang cerita yang disampaikan,
menjawab pertanyaan yang dibuat siswa sendiri serta dapat memahami isi teks
pendek dengan baik.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui kegiatan
berdaur yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (planning),
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Secara keseluruhan, empat tahap dalam bentuk spiral untuk mengatasi masalah
yang mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus tersebut saling terkait
dan berkelanjutan. Siklus pertama dilakukan untuk mengetahui sampai mana
tingkat kemampuan siswa. Siklus kedua dilaksanakan apabila siklus pertama ada
hal yang kurang berhasil dilakukan penulis. Siklus ketiga dilaksanakan jika
siklus sebelumnya belum bisa mengatasi masalah, dan begitu pula untuk siklus
selanjutnya.
Adapun
model penelitian tindakan kelas dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
Perencanaan |
SIKLUS I |
Refleksi |
Pelaksanaan |
Pengamatan |
Gambar 3. 1
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
Menurut Arikunto Perencanaan yaitu
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan. Langkah-langkahnya:
a. Menelaah materi pembelajaran
bahasa Indonesia kelas II semester II dengan kompetensi dasar 7.3
Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
indikator mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam cerita anak, dan
menanggapi isi cerita anak.
c. Menyiapkan lembar catatan lapangan untuk mendeskripsikan
proses pembelajaran yang berlangsung melalui strategi PQ4R.[39]
2. Pelaksanaan
Menurut Suhardjono, pada tahap ini
rancangan pembelajaran yang telah direncanakan akan diterapkan. Skenario dan
tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Pelaksanaan tindakan
direncanakan dalam dua siklus dengan kompetensi dasar 7.3
menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. Materi yang disampaikan
pada siklus I mengenai cara anak dalam membaca sebuah cerita dan cara menentukan tema bacaan. Materi pada siklus II tentang cara
memahami isi teks pendek dengan cara menyimpulkan cerita.
3. Pengamatan Atau Observasi
Menurut Suhardjono,
Pengamatan dilakukan pada waku tindakan sedang berjalan, jadi keduanya
berlangsung pada waktu yang sama. Observasi dilakukan menggunakan lembar
pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, lembar wawancara dan lembar
soal. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat
untuk mengamati aktivitas siswa,
keterampilan guru, dan mencatat kegiatan yang terjadi pada saat pembelajaran bahasa Indonesia mengenai materi
isi teks pendek melalui strategi PQ4R.
4. Refleksi
Menurut Suhardjono Tahap ini
dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Setelah mengkaji proses pembelajaran pada siklus pertama yaitu aktivitas siswa, keterampilan guru,
serta hasil keterampilan membaca pemahaman. Mengkaji kekurangan dalam
pembelajaran dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
siklus pertama. Selanjutnya bersama tim
kolaborasi, peneliti membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.[40]
F. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3. 1 : Rancana Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No |
Kegiatan |
Tahun 2021/2022 |
|||||||||||||||||||
September |
Nopember |
Desember |
Januari |
Februari |
|||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Persiapan penelitian |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Mengajukan judul ke Fakultas untuk
persetujuan judul |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Menyusun atau menulis konsep proposal |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Konsultasi dengan dosen pembimbing |
|
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Seminar proposal |
|
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Izin atau perintah riset |
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Pelaksanaan riset |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
Penulisan konsep skripsi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
9 |
Konsultasi kepada dosen pembimbing |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
10 |
Penggandaan skripsi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
11 |
Munaqasah dan perbaikan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
12 |
Penggandaan skripsi dan penyampaian
skripsi kepada tim Penguji dan Fakultas |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
√ |
|
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran
Umum Lokasi Penelitian
1. Historis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur berdiri pada tahun 2009 yang beralamat di jalan Lintas Sumatra
KM. 05 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi, dimana sebelumnya sekolah ini merupakan gabungan dari sekolah induk yang ada di RT. 04 Desa Sirih
Sekapur yaitu SDN. 46/II Desa Sirih Sekapur. Dikarenakan jarak penduduk
Tukum 1 yang jauh dari dusun induk Sirih Sekapaur dan perkembangan penduduk
yang meluas, maka oleh pemerintah didirikanlah Sekolah Dasar Negeri 227/II
Tukum 1 yang masih berada di wilayah Desa Sirih Sekapur dan masing- masing memiliki lembaga sendiri. Dan oleh karenanya ada program dari pemerintah, sekolah
ini di beri
nama Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
yang masih berada di kawasan Desa Sirih Sekpaur RT.06.[41]
Pada awal beridirnya Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 ini masih
berinduk kepada SDN. 46/II. Sebagai sekolah rintisan dimana semua kurikulum dan
guru serta siswa menjadi satu dalam kesatuan. Hingga pada akhir tahun 2011
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 ini menjadi salah satu sekolah Dasar Negeri
yang berada di Desa Sirih Sekapur.
2. Geografis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur terletak di jalan
Lintas Sumatra KM. 05 Desa Sirih Sekapur RT. 06 Kecamatan Jujuhan Kabupaten
Muaro Bungo Provinsi Jambi pada koordinat Latitude
(Lintang) -7,6622,
Longitude
(Bujur) 112,0787.
Adapun batas-batasnya
adalah sebagai berikut:
34 |
a. Sebelah
utara berbatasan dengan Rumah Penduduk
b. Sebelah selatan tepat berbatasan
dengan Jalan Lintas Sumatra
c. Sebelah
barat berbatasan dengan
Pabrik Karet Djambi Waras
d. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Jujuhan[42]
3. Visi, Misi, Tujuan
a. Visi
Berprestasi, Cerdas dan Trampil Berdasarkan Iman
b. Misi
1) Melaksanakan
proses belajar mengajar secara PAKEM
2) Mendorong
semangat siswa untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik
3) Memberi layanan
ekstrakulikuler dengan maksimal
4) Meningkatkan
norma-norma agama dilandasi iman
c. Tujuan pendidikan
1) Tujuan umum :
“Memberikan bekal kemampuan dasar “baca tulis hitung”, pengetahuan dan
keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP”
(SK Mendikbud No 060/U/1993).
2) Tujuan khusus berdasarkan Visi
dan Misi:
a) Menciptakan siswa berprestasi
dan berwawasan maju yang beriman dan bertaqwa
b) Memberikan bekal kemampuan dasar “baca tulis hitung” pengetahuan dan
keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya agar berguna di masyarakat.
4. Struktur Organisai Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
berdasarkan dokumentasi dilapangan cukup sederhana seiring dengan tipologi
sekolah tersebut, untuk lebih jelas bagian struktur organisasi Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Tahun
2021/2022[43]
Kepala Sekolah Riswani,
S.Pd |
Operator
Sekolah Ridho Rizki,
S.Pd |
Guru PJOK Mezi
Guswandi, S.Pd |
STAF |
Guru Agama Vovy
Rosalinda, S.Pd |
Guru Kelas Yuniar, S.Pd |
Komite
Sekolah Sadikin |
Bendahara Riswani,
S.Pd
|
Guru Kelas Halimah
Tusa’diyah |
Admint Desmaini
Putri |
Penjaga
Sekolah Amri |
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keadaan Guru dan Karyawan
Guru
mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu,
keadaan guru harus diperhatikan. Secara kesuluruhan, guru Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur berjumlah 12
orang, dengan perincian
kepala sekolah 1 orang, Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS ) 4
Orang, dan Guru tidak tetap (GTT) 7 Orang, mengenai data guru dan karyawan
secara lebih lengkap bisa dibaca pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 : Data Guru dan Karyawan Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[44]
No |
Nama |
Jabatan |
Mata Pelajaran |
1. |
Riswani, S.Pd |
Kepala Sekolah |
- |
2. |
Vovy Rosalinda, S.Pd |
Guru |
PAI |
3. |
Mezi Guswandi, S.Pd |
Guru |
PJOK |
4. |
Halimah Tusa’diyah |
Guru Kelas I |
Tematik |
5. |
Ridho Rizki, S.Pd |
Guru Kelas II |
Tematik |
6. |
Yuniar, S.Pd |
Guru Kelas III |
Tematik |
7. |
Putra Kurniawan,
S.Pd |
Guru |
PAI |
8. |
Sulastri, S.Pd |
Guru Kelas IV |
Tematik |
9. |
Safitriyani, S.Pd |
Guru Kelas V |
Tematik |
10. |
Huzaifah, S.Pd |
Guru Kelas VI |
Tematik |
11. |
Desmaini Putri |
Admint |
- |
12. |
Amri |
Penjaga Sekolah |
- |
b. Keadaan Siswa/Siswi
Siswa
merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan, keadaan
siswa di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur pada tahun 2021-2022
secara keseluruhan mencapai 117 siswa. Adapun keadaan siswa Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur bisa dibaca dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 : Data Siswa-Siswi Sekolah Dasar Negeri 227/II
Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[45]
No |
Kelas |
Jenis Kelamin |
Jumlah |
|
LK |
PR |
|
||
1. |
Kelas I |
8 |
16 |
24 |
2. |
Kelas II |
10 |
12 |
22 |
3. |
Kelas III |
9 |
7 |
16 |
4. |
Kelas IV |
8 |
9 |
17 |
5. |
Kelas V |
9 |
13 |
22 |
6. |
Kelas VI |
5 |
11 |
16 |
Jumlah |
49 |
68 |
117 |
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan
prasarana merupakan salah
satu penunjang dalam
pembelajaran bahkan penentu berjalannya
suatu proses pembelajaran.
Maka dari itu,
keadaan sarana dan prasarana harus sangat diperhatikan.
Adapun
sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Kabupaten Bungo dapat bisa di baca pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 : Data Sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri
227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[46]
No |
Jenis |
Jumlah |
Keterangan |
1. |
Ruang Kepala Sekolah |
1 |
Baik |
2. |
Ruang TU |
1 |
Baik |
3. |
Ruang Majlis Guru |
1 |
Baik |
4. |
Ruang Belajar |
6 |
Baik |
5. |
Papan Tulis |
6 |
Baik |
6. |
Meja dan Kursi |
134 |
Baik |
7. |
Sapu |
8 |
Baik |
8. |
Ruang UKS |
1 |
Baik |
9. |
Perpustakaan |
1 |
Baik |
10. |
Lemari Buku |
6 |
Baik |
11. |
Lemari Tropi |
1 |
Baik |
12. |
Lemari Buku |
6 |
Baik |
13. |
Buku Modul dan LKS |
179 |
Baik |
14. |
Bendera dan Tiang Bendera |
1 |
Baik |
15. |
Bola Voly |
2 |
Baik |
16. |
Bola Kaki |
2 |
Baik |
17. |
Bola Pimpong dan Net |
2 |
Baik |
18. |
Meja Tenis Meja |
1 |
Baik |
19. |
Lapangan Bola Voly |
1 |
Baik |
20. |
Lapangan Bola Kaki |
1 |
Baik |
B. Penjelasan Data Per-siklus
Penelitian
tindakan kelas (PTK) ini dilakasanakan dengan tahapan (perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi) yang disajikan dalam dua siklus sebagai berikut:
1. Siklus Pra Tindakan
Sebelum
melakukan proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan
memahami teks pendek siswa di kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Hasil
observasi menunjukkan bahwa guru masih menggunakan strategi pembelajaran
monoton, yang menyebabkan kemampuan memahami
teks pendek siswa
belum tuntas. Ketika penyampaian pembelajaran, pada saat
siswa disuruh untuk membaca teks pendek ada beberapa siswa yang belum bisa
membaca dengan lancar, dan lebih suka berbuat gaduh yang menyebabkan
kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran belum
maksimal.
Hasil pelaksanaan kegiatan pada kondisi awal
menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. 4: Data kemampuan siswa memahami teks pendek
Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
No |
Nama Siswa |
Lancar Membaca |
Memahami Soal |
Menerapkan Strategi |
1 |
Azzahra Ramadani Kaiser |
√ |
√ |
√ |
2 |
Astila Kanza |
√ |
√ |
|
3 |
Aqila Mufida |
√ |
√ |
√ |
4 |
Adiba Khoirunnisa |
√ |
√ |
√ |
5 |
Faras Naima Athira |
√ |
√ |
√ |
6 |
Fatimatuz Zuhroh |
|
|
|
7 |
Muhammad Hildan |
√ |
√ |
√ |
8 |
M. Abizar Ridaus |
√ |
√ |
√ |
9 |
Khaira Talita Rumi |
√ |
|
|
10 |
Rivano Alhazen |
√ |
√ |
√ |
11 |
Syarif Fawwazi S |
√ |
|
√ |
12 |
Thalita Hasnah Humairoh |
√ |
√ |
|
13 |
Putri Cantika |
√ |
√ |
√ |
14 |
Apriliya Zahwa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
15 |
Putri Azura |
√ |
√ |
√ |
16 |
Rahel Rahma Alamsyah |
√ |
√ |
√ |
17 |
Putri Syafiras |
√ |
√ |
√ |
18 |
Chika Auliasari |
|
|
|
19 |
Filza Salsabila Hasanah |
√ |
√ |
√ |
20 |
Keyla Azirah Dewitri |
√ |
√ |
|
21 |
Khairunnisa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
22 |
Annisa |
|
|
|
Keterangan :
1) Siswa yang sudah
lancar membaca dengan baik dan benar terdapat jumlah sebanyak 19 siswa.
2) Siswa yang dapat
memahami soal dengan benar dan tepat terdapat jumlah sebanyak 16 siswa.
Semuanya sudah bisa menjawab soal dan mengerti akan soal yang diberikan.
3) Siswa yang sudah
bisa menggunakan strategi PQ4R yang guru ajarkan terdapat jumlah sebanyak 14 siswa.
Tabel 4. 5 : Data
kemampuan siswa memahami teks pendek Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum
1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
NO |
Kemampuan siswa
dalam membaca dan memahami teks pendek |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
||
F |
% |
F |
% |
||
1 |
Lancar membaca
dengan baik dan benar |
19 |
86% |
3 |
14% |
2 |
Memahami soal dengan
tepat |
16 |
72% |
6 |
27% |
3 |
Bisa menggunakan
strategi PQ4R |
14 |
64% |
8 |
36% |
Rerata kemampuan
siswa membaca dan memahami teks pendek |
16 |
73% |
5 |
22% |
Dari
data diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas II Kelas Sekolah Dasar
Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Kabupaten Bungo dalam
memahami teks pendek
belum maksimal, karenanya
perlu dilakukan pengembangan
membaca dan memahami isi teks pendek dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite,
review (PQ4R)
2. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan
hasil observasi dari siklus pra tindakan maka penelitian tindakan kelas (PTK)
ini dilakukan sebagai upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalan
membaca dan memahami teks pendek dengan strategi preview, question, read, reflect,
recite, review (PQ4R).
Untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahaminya, maka
yang pertama dilakukan oleh guru adalah menerapkan strategi pembelajaran yang
menarik dalam setiap proses pembelajaran.
Sebelum
proses pembelajaran berlangsung, guru Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) berbasis penelitian tindakan kelas. selanjutnya Menyiapkan sumber
pembelajaran, bahan ajar, dan juga alat yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, Menyiapkan instrumen
penilaian yang akan
digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi, Menyiapkan kriteria
ketuntasan minimal pencapaian
kompetensi serta menyiapkan
instrument tolak ukur
keberhasilan tindakan.
b.
Tindakan (action)
Setelah
perencanaan selesai, peneliti sekaligus sebagai guru atau pengajar melaksanakan
tindakan atau proses pembelajaran langsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah di susun sebelumnya. Setiap siklus pembelajaran
terbagi menjadi 3 tahap pelaksanaan yaitu, pembukaan, inti, dan penutup. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)
Pembukaan (07.30 - 07.50)
a) Mengucapkan salam sebelum
memulai pembelajaran
b) Menanyakan kabar hari ini
c) Do’a
d) Perkenalan e) Absensi
f) melakukan Apersepsi
g) menjelaskan strategi
pembelajaran yang akan
dilakukan dalam pembelajaran
hari ini
2) Kegiatan Inti
(07.50 – 09.00) (Kegiatan Membaca teks pendek)
a) Guru membagikan
hand out teks pendek berupa cerita anak “Kegiatan Beni” kepada siswa
b) Guru menjelaskan
apa saja unsur-unsur
yang terkandung dalam
cerita “Kegiatan Beni” tersebut
c) Guru meminta siswa untuk membaca teks “Kegiatan Beni”
tersebut, kemudian siswa diminta untuk menentukan tokoh, watak, latar, dan
menemukan masalah dalam cerita tersebut.
d) Siswa diminta
untuk membaca berulang – ulang teks bacaan jika masih belum mengerti, agar bisa
menjawab pertanyaan dari Guru.
e) Setelah membaca
siswa diminta merangkum teks pendek tersebut.
f) Siswa diminta untuk menunjukkan hasil dari menentukan
masalah dalam cerita tersebut dan membacakan di depan siswa lain.
g) Guru membimbing
siswa apabila ada yang kurang dipahami
3)
Kegiatan Penutup
a) Guru mereview kegiatan siswa
hari ini
b) Guru memberikan penguatan dan
evaluasi
c) Do’a
d) Penutup
c.
Observasi (Observation)
Observasi
ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang dilakukan
sudah dibuat dengan baik, tidak ada hal yang membuat hasil dari penelitian
kurang maksimal dalam
meningkatkan kemampuan membaca
teks pendek siswa kelas
II Sekolah Dasar Negeri 227/II
Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
dengan memberikan tanda
centang (√) pada
lembar observasi. Berikut data
peningkatan kemampuan siswa
kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih
Sekapur Kabupaten Bungo dalam membaca
teks pendek 10 kalimat.
Tabel 4. 6:
Siklus I
No |
Nama Siswa |
Lancar Membaca |
Memahami Soal |
Menerapkan Strategi |
|
|
1 |
Azzahra Ramadani Kaiser |
√ |
√ |
√ |
|
|
2 |
Astila Kanza |
√ |
√ |
√ |
|
|
3 |
Aqila Mufida |
√ |
√ |
√ |
|
|
4 |
Adiba Khoirunnisa |
√ |
√ |
√ |
|
|
5 |
Faras Naima Athira |
√ |
√ |
√ |
|
|
6 |
Fatimatuz Zuhroh |
|
|
√ |
|
|
7 |
Muhammad Hildan |
√ |
√ |
√ |
|
|
8 |
M. Abizar Ridaus |
√ |
√ |
√ |
|
|
9 |
Khaira Talita Rumi |
|
|
|
|
|
10 |
Rivano Alhazen |
√ |
√ |
√ |
|
|
11 |
Syarif Fawwazi S |
√ |
√ |
√ |
|
|
12 |
Thalita Hasnah Humairoh |
√ |
√ |
|
|
|
13 |
Putri Cantika |
√ |
√ |
√ |
|
|
14 |
Apriliya Zahwa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
|
|
15 |
Putri Azura |
√ |
√ |
√ |
|
|
16 |
Rahel Rahma Alamsyah |
√ |
√ |
√ |
|
|
17 |
Putri Syafiras |
√ |
√ |
√ |
|
|
18 |
Chika Auliasari |
√ |
√ |
|
|
|
19 |
Filza Salsabila Hasanah |
√ |
√ |
√ |
|
|
20 |
Keyla Azirah Dewitri |
√ |
√ |
|
|
|
21 |
Khairunnisa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
|
|
22 |
Annisa |
√ |
√ |
|
|
|
Jumlah |
20 |
20 |
17 |
|||
Keterangan:
1) Siswa yang sudah
lancar membaca teks pendek 10 kalimat dengan baik dan benar terdapat jumlah
sebanyak 20 siswa.
2) Siswa yang dapat
memahami soal cerita dari teks pendek dengan benar dan tepat terdapat jumlah
sebanyak 20 siswa. Semuanya sudah bisa menjawab soal dan mengerti akan soal
yang diberikan.
3) Siswa yang sudah
bisa menggunakan strategi PQ4R yang guru/peneliti ajarkan untuk mengerjakan soal terdapat
jumlah sebanyak 17 siswa.
Tabel 4. 7 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek
NO |
Kemampuan siswa Dalam membaca dan
memahami teks pendek |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
||
F |
% |
F |
% |
||
1 |
Lancar membaca
dengan baik dan benar teks
pendek10 kalimat |
20 |
90% |
2 |
9% |
2 |
Memahami soal dari
bacaan dengan tepat |
20 |
90% |
2 |
9% |
3 |
Bisa menggunakan
strategi PQ4R |
17 |
77% |
5 |
23% |
Rerata kemampuan siswa membaca
dan memahami teks pendek |
19 |
86% |
3 |
14% |
d.
Refleksi (Reflecting)
Berdasarkan
data yang diperoleh dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui
penerapan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Peneliti
menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I belum mencapai hasil
yang maksimal di karenakan ada beberapa siswa yang belum bisa membaca dengan
lancar, sehingga pada siklus kedua guru berencana untuk menata ulang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar lebih maksimal hasilnya. Gambaran siklus I
diatas dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4. 8 : Gambaran Siklus I
Perencanaan |
Tindakan |
Observasi |
Refleksi |
a. Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis penelitian tindakan kelas. b. Menyiapkan
sumber, bahan, alat yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran c. Menyiapkan
instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi d. Menyiapkan
kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrument
tolak ukur keberhasilan tindakan |
1. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran (strategi PQ4R) 2. Guru membagikan hand
out teks pendek berupa
cerita anak kepada siswa 3. Guru menjelaskan apa
saja unsur-unsur yang terkandung dalam cerita anak tersebut 4. Guru meminta siswa
untuk membaca teks pendek tersebut, kemudian siswa diminta untuk
menemukan masalah dalam cerita, menentukan tokoh, watak, latar, dan
amanat dalam cerita tersebut,
serta menyimpulkan teks pendek dalam cerita. 5. Siswa diminta untuk menunjukkan hasil dari
menentukan masalah dalam cerita tersebut dan membacakan di
depan siswa lain 6. Guru membimbing siswa apabila ada yang kurang dipahami 7. Guru memberikan penguatan dan evaluasi |
a. Mengamati car siswa belajar membaca dalam mengikuti proses
pembelajaran b. Mengamati kemampuan siswa
dalam mengikuti proses pembelajara c. Mencatat nilai perolehan hasil
belajar siswa. |
1.Mencatat hasil pengamatan 2.Evaluasi hasil
pengamatan 3.Memperbaiki kelemahan
untuk siklus berikutnya |
3. Siklus II
Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Pembelajaran peningkatan
kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite,
review (PQ4R) agar siswa mampu menguasai tentang isi teks pendek yang
meliputi:
1) Siswa mampu
menceritakan kembali isi teks pendek
2) Siswa mampu
menyebutkan tokoh, watak, latar, alur dalam teks a. Perencanaan
a. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan
hasil pelaksanaan proses pembelajaran Siklus I maka pada Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) Siklus II ini dilakukan sebagai upaya guru untuk lebih meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa akan teks pendek. Untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahaminya, maka yang pertama dilakukan oleh guru adalah menerapkan
strategi pembelajaran yang menarik dalam setiap proses pembelajaran.
Sebelum
proses pembelajaran berlangsung, guru Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berbasis penelitian tindakan kelas. Selanjutnya Menyiapkan sumber
pembelajaran, bahan ajar, dan juga alat yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
pencapaian kompetensi, Menyiapkan
kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrument
tolak ukur keberhasilan tindakan. Pada Siklus II ini guru menekankan pada
pemahaman teks pendek dan mengupayakan kelas agar lebih kondusif.
b. Tindakan (action)
Tindakan
disini meliputi seluruh kegiatan proses pembelajaran tentang penerapan strategi
pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks
pendek siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Dalam hal ini, ada tiga
kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan awal:
a) Salam
b) Berdoa
c) Absensi
d) Mengingatkan materi minggu yang lalu (materi teks pendek)
e) Apersepsi
2) Kegiatan inti:
a) Guru menjelaskan tentang strategi PQ4R yang akan
digunakan untuk pembelajaran
b) Guru membagikan handout materi cerita anak kepada siswa
yang berisi 10 kalimat yang berjudul “Hewan disekitarku”
c) Guru menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah cerita. Guru
meminta siswa untuk membaca teks “Hewan di sekitarku”
d) Setelah membaca, guru meminta siswa untuk menceritakan
kembali tentang teks tersebut serta menentukan tokoh, watak, latar dan alur
cerita
e) Siswa diminta untuk membaca berulang – ulang dan menceritakan
kembali isi cerita “Hewan disekitarku” dengan bahasa nya sendiri
f) Guru meminta siswa untuk merangkum teks pendek
tersebut.
g) Guru membimbing siswa apabila ada yang kurang di
mengerti
h) Guru dan siswa menyimpulkan isi teks “Hewan di sekitarku”
yang telah dipelajarinya.
3) Kegiatan penutup:
a) Guru memberikan soal evaluasi pada masing-masing siswa.
b) Guru menutup pembelajaran dengan doa
c) Salam.
c. Observasi (Observation)
Observasi
ini dilakukan secara terus menerus dan terinci dalam proses dan hasil
pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan untuk mengamati dampak dari penerapan
strategi preview, question, read, reflect, recite. review (PQ4R) selama
kegiatan pembelajaran berlangsung terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks
pendek.
Berikut
data peningkatan kemampuan siswa membaca dan memahami teks
pendek 10 kalimat melalui strategi
preview, question, read, reflect, recite. review (PQ4R) dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut.
Tabel 4. 9 : Siklus II
No |
Nama Siswa |
Lancar Membaca |
Memahami Soal |
Menerapkan Strategi |
1 |
Azzahra Ramadani Kaiser |
√ |
√ |
√ |
2 |
Astila Kanza |
√ |
√ |
√ |
3 |
Aqila Mufida |
√ |
√ |
√ |
4 |
Adiba Khoirunnisa |
√ |
√ |
√ |
5 |
Faras Naima Athira |
√ |
√ |
√ |
6 |
Fatimatuz Zuhroh |
√ |
√ |
√ |
7 |
Muhammad Hildan |
√ |
√ |
√ |
8 |
M. Abizar Ridaus |
√ |
√ |
√ |
9 |
Khaira Talita Rumi |
√ |
√ |
√ |
10 |
Rivano Alhazen |
√ |
√ |
√ |
11 |
Syarif Fawwazi S |
√ |
√ |
√ |
12 |
Thalita Hasnah Humairoh |
√ |
√ |
√ |
13 |
Putri Cantika |
√ |
√ |
√ |
14 |
Apriliya Zahwa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
15 |
Putri Azura |
√ |
√ |
√ |
16 |
Rahel Rahma Alamsyah |
√ |
√ |
√ |
17 |
Putri Syafiras |
√ |
√ |
√ |
18 |
Chika Auliasari |
√ |
√ |
|
19 |
Filza Salsabila Hasanah |
√ |
√ |
√ |
20 |
Keyla Azirah Dewitri |
√ |
√ |
|
21 |
Khairunnisa Salsabila |
√ |
√ |
√ |
22 |
Annisa |
√ |
√ |
√ |
|
22 |
22 |
20 |
Keterangan:
1) Siswa yang sudah lancar membaca teks pendek “Hewan di
Sekitarku” 10 kalimat dengan baik dan benar terdapat jumlah sebanyak 22 siswa.
2) Siswa yang dapat memahami soal cerita dari teks pendek
dengan benar dan tepat terdapat jumlah sebanyak 21 siswa. Semuanya sudah bisa
menjawab soal dan mengerti akan soal yang diberikan. sedangkan terdapat 1 siswa
yang masih kurang bisa memahami soal.
3) Siswa yang sudah bisa menggunakan strategi PQ4R yang
guru/peneliti ajarkan untuk mengerjakan
soal terdapat jumlah sebanyak 20 siswa.
sedangkan yang belum bisa menggunakan strategi PQ4R sebanyak 2 siswa.
Tabel 4. 10 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan
memahami teks pendek
NO |
Kemampuan siswa Dalam membaca dan
memahami teks pendek |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
||
F |
% |
F |
% |
||
1 |
Lancar membaca
dengan baik dan benar teks
pendek10 kalimat |
22 |
100% |
0 |
0% |
2 |
Memahami soal dari
bacaan dengan tepat |
21 |
95% |
1 |
4% |
3 |
Bisa menggunakan
strategi PQ4R |
20 |
91% |
2 |
9% |
Rerata kemampuan siswa membaca
dan memahami teks pendek |
21 |
95% |
1 |
4% |
d. Refleksi
Berdasarkan
data yang diperoleh dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui strategi
preview, question, read. reflect. recite, review (PQ4R) pada teks pendek berupa
cerita yang berjudul “Hewan disekitarku”. Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran kemampuan memahami teks pendek siswa pada siklus II sudah
mencapai hasil yang sangat baik dan
mencapai kriteria maksimal hal ini diamati dari:
Kemampuan
membaca siswa yang sebelumnya masih ada yang kurang lancar menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan siklus pra tindakan dan siklus I, pada siklus
II ini siswa sudah memenuhi criteria KKM atau pencapaian kemampuan membaca yang
telah ditentukan dengan jumlah 22 siswa. Yang mencapai KKM atau capaian
kemampuan membaca dan memahami teks pendek sebanyak 95% atau rata-rata 21 siswa
telah memiliki kemampuan membaca dan memahami teks pendek yang tuntas.
Sedangkan
siswa yang belum mencapai KKM atau capaian kemampuan membaca dan memahami teks
pendek sebanyak 4% atau rata – rata 1 siswa. Jadi pada siklus II ini sudah
mencapai ketuntasan yang diharapkan oleh guru. Gambaran siklus II diatas
dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah
ini.
Tabel 4. 11 : Gambaran Siklus II
Perencanaan |
Tindakan |
Observasi |
Refleksi |
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berbasis penelitian
tindakan kelas b. Menyiapkan bahan,
alat,
sumber yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran c. Menyiapkan kriteria
ketuntasan minimal
pencapaian kompetensi, serta menyiapkan
instrument tolak
ukur keberhasilan tindakan |
1. Guru menjelaskan
strategi pembelajaran PQ4R
yang akan digunakan pada pembelajaran 2. Guru membagikan hand out materi membaca cerita
teks pendek (Hewan Di sekitarku) 3. Guru menjelaskan tentang
unsur-unsur yang
ada dalam sebuah cerita
(hewan
disekitarku) 4.
Guru meminta siswa
untuk membaca teks pendek tersebut,
kemudian meminta siswa
untuk menemukan tokoh, watak
tiap
tokoh, latar dan menyimpulkan
isi teks pendek 5. Guru
memberikan
kesempatan untuk siswa
yang dapat menceritakan kembali isi cerita di depan
teman-temannya (presentasi) 6.
Guru membimbing siswa
apabila ada
yang kurang mengerti
untuk bertanya 7. Guru
memberi penguatan
dan evaluasi |
a. Mengamati cara siswa
membaca dalam mengikuti proses
pembelajaran b. Mengamati kemampuan siswa
dalam
mengikuti proses pembelajaran c. Mencatat nilai perolehan
hasil belajar siswa |
1. Mencatat hasil
pengamatan dan
ceklist (√) 2. Mengevalu asi hasil
pengamatan 3. Menganalis
is hasil pembelajar an 4. Pada siklus II
ini sudah mencapai
criteria KKM atau
pencapaian yang telah diharapkan oleh guru. |
C. Proses Analisis Data
Per-Siklus
Proses analisis data
adalah hasil penelitian meliputi kemampuan membaca dan
memahami isi teks pendek siswa saat diterapkannya strategi preview, question, read,
reflect, recite, review (PQ4R)
dalam proses pembelajaran pada cerita Kegiatan Beni dan
Hewan
di sekitarku yang ditampilkan
dalam dua siklus.
1. Siklus I
Dalam kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa pada siklus I penyampaian
materi dilakukan dengan strategi preview,
question, read, reflect, recite,
review (PQ4R). Hasil penelitian ditunjukkan
pada tabel 4.9 dibawah ini :
Tabel
4. 12 : Temuan Hasil Penelitian Kemampuan
Membaca dan Memahami Teks Pendek Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Pada Siklus I
NO |
Kemampuan siswa
dalam membaca
dan memahami teks
pendek |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
||
F |
% |
F |
% |
||
1 |
Lancar membaca dengan baik dan
benar teks pendek10 kalimat |
20 |
90% |
2 |
9% |
2 |
Memahami soal dari
bacaan dengan tepat |
20 |
90% |
2 |
9% |
3 |
Bisa menggunakan strategi PQ4R |
17 |
77% |
5 |
23% |
Rerata kemampuan
siswa membaca dan
memahami teks pendek |
19 |
86% |
3 |
14% |
Pada proses pembelajaran siklus I ini ada beberapa siswa yang masih kurang lancar dalam membaca, dan belum bisa memahami soal. Hal ini disebabkan karena siswa belum
mempunyai semangat belajar, dan di karenakan sekolah libur
terlalu lama dan banyak siswa yang tidak mempunyai guru atau pendamping yang mengajarkan dirumah. Sehingga siswa kurang bersemangat
pada
saat memulai
pembelajaran dan peneliti melakukan
siklus ke II.
2.
Siklus II
Dalam proses
peningkatan kemampuan membaca
dan
memahami teks pendek
siklus II ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah untuk memperbaiki perolehan
data dari siklus I. Data hasil peningkatan kemampuan
membaca dan memahami teks
pendek bisa dilihat pada tabel 4.12 dibawah
ini :
Tabel 4.12: Temuan Hasil Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Pada Siklus I
NO |
Kemampuan siswa
dalam membaca dan memahami teks pendek |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
||
F |
% |
F |
% |
||
1 |
Lancar membaca dengan baik dan
benar teks pendek 10 kalimat |
22 |
100% |
0 |
0% |
2 |
Memahami soal dari
bacaan dengan tepat |
21 |
95% |
1 |
4% |
3 |
Bisa menggunakan strategi PQ4R |
20 |
91% |
2 |
9% |
Rerata kemampuan
siswa membaca dan memahami teks pendek |
21 |
95% |
1 |
4% |
Pada pembelajaran siklus II
ini hasil peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo melalui strategi preview, question, read, reflect, recite
review (PQ4R) berkembang dengan sangat baik, hal tersebut karena
pemberian pelatihan berupa strategi yang di terapkan yaitu strategi yang memfokuskan
pada pemahaman siswa akan materi dengan cara membaca berulang – ulang dan
merangkum bacaannya dengan cara menarik kesimpulan. Sehingga proses dan hasil
belajar dapat
dinyatakan maksimal.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa dengan menggunakan
strategi preview, question, read, reflect, recite review (PQ4R) mendapatkan hasil yang baik dan cukup
memuaskan. Sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Data
perbandingan dalam 2 siklus ini dapat dicermati pada tabel 4.13 dibawah ini:
Tabel 4. 13 :
Perbandingan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Kabupaten Bungo
Keterangan |
Siklus Pra Tindakan |
Siklus I |
Siklus II
|
|||
F |
% |
F |
% |
F |
% |
|
Tuntas |
16 |
73% |
19 |
86% |
21 |
95% |
Tidak Tuntas |
5 |
22% |
3 |
14% |
1 |
4% |
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I
pada kemampuan membaca dan memahami teks pendek 10 kalimat siswa kelas II
Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dengan menggunakan strategi preview, question,
read, reflect, recite review (PQ4R)
cukup meningkatkan kemampuan memahami teks pendek siswa. Karena anak lebih
mudah mengerti materi yang disampaikan guru dengan cara berulang – ulang dalam
membaca materi tersebut dan membuat rangkuman dalam catatan kecil dengan
kalimatnya sendiri. Peningkatan pada siklus I ini belum begitu membuat peneliti
merasa puas karena ada siswa yang masih kurang lancar membaca dan belum bisa
memahami soal yang diberikan guru sehingga pada siklus II peneliti berencana
untuk menata ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar siswa bisa
memahami sepenuhnya tentang materi yang di ajarkan guru menggunakan strategi
preview, question, read, reflect, recite review (PQ4R).
Perbaikan yang terjadi pada siklus II
dalam kemampuan membaca dan memahami teks pendek menggunakan strategi preview,
question, read, reflect, recite review
(PQ4R) 10 kalimat cerita anak “Hewan disekitarku” dapat diikuti oleh
siswa dengan benar sehingga hasil belajar siswa akan lebih maksimal dari
pembelajaran sebelumnya.
Dalam penelitian ini, peneliti juga
mereview pada tiap akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan peningkatan
siswa. Review yang disampaikan adalah dengan cara menunjuk siswa secara acak
untuk maju ke depan menceritakan kembali teks pendek berupa cerita anak 5 – 10
kalimat dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Dari
hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengalami peningkatan yang
semakin membaik dari tiap – tiap siklus, maka dapat disimpulkan bahwa dengan
strategi preview, question, read, reflect, recite review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan membaca
dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1
Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Dari
keseluruhan penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 4.14 di bawah ini:
Gambar 4. 14
Grafik kemampuan membaca dan memahami
teks pendek siswa
Dari
grafik diatas dapatlah dipahami bahwa dengan strategi preview, question, read,
reflect, recite review (PQ4R) dapat
meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur
Kabupaten Bungo. Hal ini terlihat pada pra siklus tindakan tingkat kemampuan
siswa dalam membaca dan memahami teks pendek hanya 73%, pada siklus I tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan
memahami teks pendek naik 13% atau sama dengan 86%, sementara pada siklus II tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan
memahami teks pendek sudah mencapai 95%.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
penulis di tentang Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan
Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review
(PQ4R) di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo
Jambi, mulai dari Siklus pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II
dapat
diambil bahwa strategi preview, question, read, reflect, recite, review
(PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca 10
kalimat dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra
tindakan sampai siklus II. Hal itu ditunjukkan mulai dari pra tindakan
dengan rerata 73%
dengan rincian Membaca dengan lancar 86%, Siklus I menjadi
90%, Siklus II Menjadi
100%, dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks pendek 10 kalimat dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan
dari siklus pra tindakan yaitu memahami soal dengan tepat 72%, Siklus I menjadi 90%, dan
siklus II menjadi
95%,
dan dengan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi teks pendek 10-15
kalimat
dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan
dari silus pra tindakan yaitu dengan rerata 73%, siklus I menjadi rerata 86% dan siklus
II menjadi rerata 95%.
55 |
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian ini diantaranya:
1. Bagi Sekolah : Agar dapat menerapkan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada proses pembelajaran
untuk meningkatkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
2. Bagi Guru : Mohon untuk menerapkan proses pembelajaran dengan mengggunakan strategi yang
menarik, seperti PQ4R dalam
pembelajaran sehari–
hari dan disesuaikan
dengan
kondisi, materi, tema pembelajaran pada
saat itu, agar siswa tidak cepat bosen dan
malas saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Bagi Siswa : Untuk selalu semangat dan rajin dalam belajar, raihlah cita-cita mu setinggi bintang
di langit, jangan lupa hormatilah orang tua dan guru mu sehomaga ilmu yang
didapati menjadi berkah untuk dunia dan akhirat.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya serta taufiq, penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiya ini dibawah bimbingan para dosen ku yang
penuh keikhlasan dan kesabaran dalam membimbing ku hingga selesai penulis karya
ilmiyah ini, meskipun masih terdapat kekurangan disana-sini, baik dalam
penulisan, tata bahasa maupun kesempurnaan dalam merangkai kalimat dan lain
sebagainya, tentunya penulis berharap
sekali kritikan dan saran dalam kesempuranan karya ilmiyah ini, oleh karenanya
kritik dan masukan dari para pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini penulis
dengan lapang dada untuk menerimanya dan akhirnya penuis mengucapkan terima
kasih yang sebeesar-besarnya atas kritik
dan sarannya.
Penulis
Rodiah
NIM. 204180003
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Al-Qur’an
dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015
..............,
Undang-Undang Depdiknas.
Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. (Jakarta: Depdiknas). 2008.
A. Kholik Harras dkk, Materi Pokok
Membaca, (Jakarta : Depdikbud), 1998
Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. (Balai Pustaka: Jakarta) 2007
Aqib, Zainal & M. Chotibuddin, Teori
Dan Aplikasi Penelitian Tindakan kelas (PTK), (Yogyakarta: CV Budi Utama)
2018.
Avissa Purnama Yanti dan Muhammad Syazali, “Analisis Proses Berfikir
Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Bransford
dan Stein Ditinjau Dari Adversity Quotient,” (Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika, 7.3) 2013
Arikunto, Suharsimi. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta). 2012
Choirunisak. Skripsi. “Pengaruh
Strategi PQ4R Terhadap Kemampuan Menyimpulkan Isi Teks Pendek”.
(Universitas PGRI: Kediri.) 2019
Chomaidi and Salamah, Pendidikan Dan Pengajaran : Strategi Pembelajaran
Sekolah, (Jurnal Pendidikan), 2018
Depdiknas. “Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar”. (Jakarta: Depdiknas) 2006.
Djamarah, S, Bahri, Psikologi Belajar. (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006
Elia Irma Sari, Jurnal Educatio, Volume 7, No. 1, March 2021, pp.
74-82
Fathul Mubin, Skripsi. Penerapan
Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V Sd
Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang, (Surakarta :
Universitas Muhammadiyah) 2013.
Guntur, Henry Tarigan, Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung : Angakasa Bandung)
2008.
Guntur, Henry Tarigan. Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa) 2013
Hajar, Ibnu, Panduan Lengkap
Kurikulum Tematik Untuk SD/MI. (Jogjakarta: Diva Press.) 2011.
Haryadi, dkk., Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia,
(Makasar: Depdikbud), 1996
Hendi Asrean,, Pengaruh
Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Recite, Review) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa‟, (Al-Jabar : Jurnal
Pendidikan Matematika, 1.1) 2027
Jamaluddin, dkk. 2018. Buku Panduan Skripsi. Fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Mahmud, Metode Penelitian Tindakan,
(Bandung: CV Pustaka Setia) 2011.
Majid, Abdul. “Strategi Pembelajaran”,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya) 2017.
Mulyani, Yeti, dkk. Materi Pokok Bahasa
Indonesia. (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka). 2010.
Nurma Yuniardi. Skripsi “Penerapan
Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V A SD Bojong Salaman 02 Semarang”. (Semarang
: Universitas Negeri Semarang) 2013.
Rahim, Farida, Pengajaran
Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara) 2005
Solchan, dkk, Pendidikan Bahasa
Indonesia di SD. (Jakarta: Universitas Terbuka) 2011.
Somadayo. S, Strategi dan
Teknik Pembelajaran Membaca. (Yogyakarta: Graha Ilmu) 2012
Suharsimi, Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta), 2013
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian suatu Tindakan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta), 1992
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung:
Alfabeta), 2013
Trianto Ibnu badar al-tabany, Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual: Konsep, Landasan, Dan
Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrative/KTI,
(Jakarta: PT Kharisma Putra Utama) 2017.
Trianto, Model–Model
Pembelajaran Inovativ Berorientasi Kontruktivistik.
(Jakarta: Prestasi Pustaka) 2007
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan
Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group) 2009.
Zainul, Fikri Ahmad. Penerapan
Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa
Sekolah Dasar, Jurnal PGSD, Vol 01, No 02. Tahun 2013.
DAFTAR INFORMAN DAN RESEPONDEN
NO |
NAMA |
KETERANGAN |
|
Riswani, S.Pd |
Kepala Sekolah |
|
Ridho Rizki, S.Pd |
Guru Kelas II |
|
Azzahra Ramadani Kaiser |
Siswa Kelas II |
|
Astila Kanza |
Siswa Kelas II |
|
Aqila Mufida |
Siswa Kelas II |
|
Adiba Khoirunnisa |
Siswa Kelas II |
|
Faras Naima
Athira |
Siswa Kelas II |
|
Fatimatuz
Zuhroh |
Siswa Kelas II |
|
Muhammad Hildan |
Siswa Kelas II |
|
M. Abizar
Ridaus |
Siswa Kelas II |
|
Khaira Talita Rumi |
Siswa Kelas II |
|
Rivano Alhazen |
Siswa Kelas II |
|
Syarif Fawwazi
S |
Siswa Kelas II |
|
Thalita Hasnah Humairoh |
Siswa Kelas II |
|
Putri Cantika |
Siswa Kelas II |
|
Apriliya Zahwa Salsabila |
Siswa Kelas II |
|
Putri Azura |
Siswa Kelas II |
|
Rahel Rahma
Alamsyah |
Siswa Kelas II |
|
Putri Syafiras |
Siswa Kelas II |
|
Chika Auliasari |
Siswa Kelas II |
|
Filza Salsabila
Hasanah |
Siswa Kelas II |
|
Keyla Azirah
Dewitri |
Siswa Kelas II |
|
Khairunnisa
Salsabila |
Siswa Kelas II |
|
Annisa |
Siswa Kelas II |
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
Rodiah
Jenis Kelaminan :
Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir :
Sirih Sekapur, 13 Januari 2000
Alamat :
Dusun induk Sirih Sekapur, RT.002 Kec.Jujuhan Kab.Bungo
Alamat Email :
rodiahd737@gmail.com
No. Kontak :
0831-7106-2378
Pendidikan Formal
No |
Nama Sekolah |
Tempat Sekolah |
Tahun |
1 |
SDN 46/II Sirih Sekapur |
Sirih Sekapur |
2007 – 2012 |
2 |
SMPN 2 Jujuhan |
Rantau Ikil |
2012 – 2015 |
3 |
MAN 1 Bungo |
Bungo |
2015 – 2018 |
4 |
UIN STS Jambi |
Jambi |
2018 – 2022 |
Motto Hidup
Lillah, Billah, Fillah
“Apapun yang terjadi, senang
susah jalani”
DOKUMENTASI
[1] Anonim, Al-Qur’an dan
Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015, Q.S Al-‘Alaq 1-5
[2] Yeti Mulyani, dkk. Materi Pokok Bahasa Indonesia.
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka). 2010. 32
[3] Depdiknas, ”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar”. (Jakarta: Depdiknas) 2006.
[5] Elia Irma Sari, Jurnal
Educatio,
Volume 7, No. 1, March 2021, pp. 74-82
[6] Somadayo. S, Strategi
dan Teknik Pembelajaran Membaca. (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), h.4
[7] Haryadi, dkk., Peningkatan
Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Makasar: Depdikbud, 1996), hal.7
[8] Fikri Zainul, Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada
Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal PGSD Vol 01, No 02. (2013), 1.
[9] Nurma
Yuniardi, Skripsi “Penerapan Strategi
PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Pemahaman Pada Siswa Kelas V A
SD Bojong Salaman 02 Semarang”.
(Semarang : Universitas Negeri
Semarang) 2013. 44.
[10] Hendi Asrean, „Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R(Preview,
Question, Read, Recite,
Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa‟, Al-Jabar, 1.1
(2027), 43–44.h.3
[12] Avissa Purnama Yanti dan Muhammad Syazali, “Analisis Proses
Berfikir Siswa Dalam
Memecahkan
Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan Stein Ditinjau
Dari
Adversity Quotient,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7.3 (2013), h.64.
[13] Fathul Mubin, Skripsi “Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Karangdawa
Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang” (Surakarta : Universitas Muhammadiyah) 2013. 56
[14] Anonim, Al-Qur’an dan
Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015, Q.S Al-‘Alaq 1-5
[15] Observasi Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur, Pada Tanggal 5 Juni 2021, Pukul 08.30 WIB
[16] Dokumentasi: Daftar nilai guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar Negeri 227/II
Tukum 1 Sirih Sekapur
[17] Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angakasa Bandung, 2008) h.7
[18] Ibid, 8.
[19] Rahim, Farida, Pengajaran
Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2005), h.121
[20] Henry Guntur Tarigan,
Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung :
Angakasa Bandung, 2008) 9.
[21] Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung : Angakasa Bandung, 2008), 12.
[22] Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka:
Jakarta. 2007)
[23] Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
(Bandung: Angkasa. 2013) 52.
[24] Abdul Majid, “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2017) 3.
[25] Abdul Majid, “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2017) 8.
[26] Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:1060
[27]
Trianto, Model–Model Pembelajaran Inovativ
Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) h.13
[28] Djamarah, S, Bahri, Psikologi Belajar. (Jakarta
: PT. Rineka Cipta, 2006) h. 103
[29]
Djamarah, S, Bahri, Ibid, h. 105
[30] Trianto, Model–Model
Pembelajaran Inovativ Berorientasi
Kontruktivistik. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007) h.146
[31] Trianto Ibnu badar al-tabany, Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan ontekstual:Konsep, Landasan, Dan
Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrative/KTI,
(Jakarta : PT Kharisma Putra Utama) 178-179.
[32]
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007), h.146
[33] Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrative/KTI, (Jakarta : PT Kharisma Putra Utama. 2017). 180.
[34] Fikri Zainul Ahmad. Penerapan Strategi PQ4R Untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Sekolah Dasar Jurnal PGSD,
2013 Vol 01, No 02. 47
[35] Depdiknas. Permendiknas No 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi. (Jakarta: Depdiknas). 2008.
[36] Ibnu Hajar, Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI.
(Jogjakarta: Diva Press. 2013) 133.
[37] Fathul Mubin, Skripsi,
“Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran
Ipa Siswa Kelas V Sd Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang” (Surakarta :
Universitas Muhammadiyah) 2013. 33.
[38] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian suatu Tindakan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992),
hal.12
[39]
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2012) 35
[40]
Zainal Aqib & M. Chotibuddin, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan kelas
(PTK), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018) 35.
[41] Dokumentasi : Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi 2021
[42] Observasi : Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tanggal 13 September 2021
[43] Dokumentasi : Struktur Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tanggal 13 September 2021
[44] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022
[45] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022
[46] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah
Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022
0 $type={blogger}:
Posting Komentar