Selasa, 26 Juli 2022

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ISI TEKS PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DI SEKOLAH DASAR NEGERI 227/II

TUKUM 1 SIRIH SEKAPUR KABUPATEN BUNGO JAMBI

 

 

SKRIPSI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OLEH

 

 

 

 

 

RODIAH

NIM 204180003

 

 

 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDI JAMBI

2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERNYATAAN ORISINILITAS

 

            Saya meyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil dari karya saya sendiri.

            Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dan hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

            Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya saya sendiri atau berindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

 

Jambi,      Januari 2022

Penulis

 

 

 

Rodiah

NIM: 204180003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERSEMBAHAN

 

 

Skripni ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta, ayahanda M. Latif  dan Ibunda Robiati yang telah mengasihiku dari  kecil hingga sekarang ini. Kasihnya tiada terhingga sayanganya tak kan terbalas, semoga kedua orang tua ku selalu deberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT, Amin

Kakanda tersayaang Desi Arianti dan Adinda Erik Setiawan yang telah memberi motivasi yang sangat luar biasa hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh dorongan dan semangat yang tinggi dari kalian semua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MOTTO

 

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ( العلق/96: 1-5)

 

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena.Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.[1]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 

Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam semesta ini, dan yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul : “Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis meyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1.  Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A, Ph.D. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2.  Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M. El selaku Wakil Rektor I, Dr.As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II dan Dr.Bahrul Ulum, S.Ag, MA  Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3.  Dr. Hj. Fadillah, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

4.  Dr. Risnita, M.Pd. selaku Wakil Dekan I, , Bapak Dr.Najmul Hayatl, S.Ag. M. Pd.I. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Yusria, S. Ag, M.Ag. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5.  Ibu Ikhtiyati, M.Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah, M.Pd. Selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

6.  Bapak Drs. Ilyas Idris, M.Ag. Selaku Pembimbing I dan Ibu Muhaiminah Jalal, M.Pd Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7.  Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen, karyawan dan karyawati serta segenap Aktivitas Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan..

8.  Kepala Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

9.    Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi beserta segenap karyawan-karyawati.

10.  Teman-teman seperjuangan yang ikut memberikan perhatian dan partisipasinya dalam menulis skripsi ini.

12.  Serta kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terimakasih.

 

            Kemudian sebagai karya manusia tentu skripsi ini ada terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca diharapkan kesediaannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifat kontribusi membangun, seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

Jambi,      Januari 2022

Penulis

 

 

 

Rodiah

NIM: 204180003

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRAK

 

Nama / NIM

:

Rodiah / 204180003

Program Studi

:

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi

:

Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi

 

Kemampuan membaca sangatlah penting ditingkatkan sejak usia dasar bahkan sejak usia dini, karena anak usia dasar berada dalam masa keemasan, dan pada masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan menggunakan  strategi  pembelajaran  PQ4R.  Strategi PQ4R adalah strategi untuk memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat   membantu   meningkatkan   kemampuan   memahami   isi   teks   pendek   yang dilaksanakan  dengan  kegiatan  membaca  buku.  Memahami  isi  teks  pendek  bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab pada suatu pelajaran

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun jenis tindakan yang diamati adalah peningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun pokok permasalahan yang akan diteliti ialah bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat dengan menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan dari silus pra tindakan yaitu dengan rerata 73%, siklus I menjadi rerata 86% dan siklus II menjadi rerata 95%.

 

Kata Kunci: Membaca, Isi Teks Pendek , Strategi PQ4R

 

 

 

 

ABSTRACT

 

Name / NIM

:

Rodiah / 204180003

Department

:

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Title

:

Improving the Ability to Read Short Texts Using Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Strategies at State Elementary School 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Bungo Jambi

 

It is very important to improve the ability to read from an early age even from an early age, because elementary age children are in a golden age, and at this time children are especially easy to accept stimuli from their environment. One way to overcome the above problems is to use the PQ4R learning strategy. PQ4R strategy is a strategy to understand and remember the material they read. The PQ4R strategy is used to help students remember what they read and can help improve the ability to understand the contents of short texts carried out by reading books. Understanding the contents of short texts aims to study thoroughly chapter by chapter in a lesson.

This research is a classroom action research (CAR). The type of action observed was increasing the ability to read and understand the contents of short texts in Indonesian subjects. The main problem that will be investigated is how to increase students' ability to read the contents of a short 10-sentence text using the Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Strategy for Class II Students at 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur State Elementary School Bungo Jambi.

The results showed that using the PQ4R Strategy could help improve the ability to understand the content of short texts in Class II students at State Elementary School 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Bungo Regency well, by doing several cycles in the Indonesian language learning process.

Keywords: Reading, Short Text Content, PQ4R Strategy

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

SAMPUL HALAMAN ..................................................................................

i

NOTA DINAS ................................................................................................

ii

PENGESAHAN .............................................................................................

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................

v

PERSEMBAHAN ..........................................................................................

vi

MOTTO .........................................................................................................

vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xi

DAFTAR  TABEL .........................................................................................

xiii

 

BAB  I PENDAHULUAN

 

 

A. Latar  Belakang Masalah ..................................................................

1

 

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ..............................................

6

 

C. Rumusan Masalah ............................................................................

6

 

D. Tujuan Penelitian .............................................................................

6

 

E. Manfaat Penelitian ............................................................................

7

 

BAB II  LANDASAN TEORI

 

 

A. Tinjauan Pustaka ..............................................................................

9

 

 

1. Hakikat Membaca ........................................................................

9

 

 

2. Memahami Isi Teks Pendek ........................................................

13

 

 

3. Strategi Pembelajaran ............................................................

14

 

 

4. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) .....................................................................................

 

19

 

 

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ......................

26

 

 

6. Penerapan Strategi PQ4R pada Materi Membaca dan memahami isi teks Pendek ............................................................................

 

27

 

B. Kerangka Berpikir ............................................................................

27

 

C. Pengajuan Hipotesis Tindakan .........................................................

28

 

D. Penelitian Yang Relevan ..................................................................

29

 

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

 

 

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

30

 

B. Jenis Penelitian .................................................................................

30

 

C. Setting dan Subjek Penelitian ...........................................................

30

 

D. Variabel Yang Diamati ....................................................................

31

 

E. Prosedur Penelitian ...........................................................................

31

 

F.  Jadwal Penelitian .............................................................................

33

 

 

 

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

 

 

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

34

 

 

1.Historis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur........................................................................................

 

34

 

 

2. Geografis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur...

34

 

 

3.  Visi, Misi, Tujuan ........................................................................

35

 

 

4. Struktur Organisasi ......................................................................

36

 

 

5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ...........................................

37

 

 

6. Keadaan Sarana dan Prasarana ...............................................

38

 

 

7. Keadaan Sarana dan Prasarana P Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur ...............................................................

 

48

 

 

B. B. Penjelasan Data Per-siklus .................................................................

40

 

 

1. Siklus Pra Tindakan ....................................................................

41

 

 

2. Siklus I ........................................................................................

42

 

 

3. Siklus II ........................................................................................

46

 

 

B. C. Proses Analisis Data Per-Siklus .........................................................

51

 

 

1. Siklus I .........................................................................................

52

 

 

1. Siklus II ........................................................................................

52

 

 

B. D. Pembahasan  ......................................................................................

52

 

BAB V PENUTUP

 

 

A. Kesimpulan ......................................................................................

55

 

B. Saran-saran .......................................................................................

56

 

C. Kata Penutup ....................................................................................

56

 

 

- Daftar Pustaka

- Lampiran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

 

No

Jenis Tabel

Hal

      1.             

Tabel 1.1 : Nilai Rata-Rata Ulangan Bahasa Indonesia Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur .........................................

 

 

5

      2.             

Tabel 2. 1: Langkah Pembelajaran penerapan strategi PQ4R ................

23

      3.             

Tabel 2. 2 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ......................

26

      4.             

Tabel 3. 1 : Rancana Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..............................

32

      5.             

Tabel 4.1 : Data Guru dan Karyawan ....................................................

36

      6.             

Tabel 4.2 : Data Siswa-Siswi .................................................................

37

      7.             

Tabel 4.3 : Data Sarana dan prasarana ..................................................

38

      8.             

Tabel 4. 4: Data kemampuan siswa memahami teks pendek ................

39

      9.             

Tabel 4. 5 :  Data kemampuan siswa memahami teks pendek ...............

40

  10.             

Tabel 4. 6:  Siklus I ................................................................................

43

  11.             

Tabel 4. 7 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek ............................................................................................

 

44

  12.             

Tabel 4. 8 : Gambaran Siklus I ..............................................................

45

  13.             

Tabel 4. 9 : Siklus II ..............................................................................

48

  14.             

Tabel 4. 10 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek ............................................................................................

 

49

  15.             

Tabel 4. 11 : Gambaran Siklus II ...........................................................

50

  16.             

Tabel 4. 12 : Temuan Hasil Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek ......................................................................

 

 

51

  17.             

Tabel 4.12: Temuan Hasil Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek .......................................................................

 

 

52

  18.             

Tabel 4. 13 : Perbandingan kemampuan membaca dan memahami teks pendek ...................................................................................................

 

53

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

 

No

Jenis Gambar

Hal

      1.             

Gambar 3. 1 : Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............

30

      2.             

Struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur ..................................................................................................

 

35

      3.             

Gambar 4. 14 : Grafik kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa .........................................................................................

 

54


BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.  Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat berkomunikasi secara tulis dan lisan dengan benar. Di dalam bahasa terdapat aspek-aspek yang menunjang keterlaksanaan penyampaian materi. Menurut Mulyani, Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.[2]

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra.[3] Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia bukan hanya difokuskan pada pengusaan aspek kebahasaan, tetapi juga harus mengusai aspek keterampilan berbahasa.

 Kemampuan membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapapun saja dan dimana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan masyarakat, di dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu para pakar sepakat bahwa kemahiran (reading literacy) merupakan persyaratan mutlak bagi setiap insan yang memperoleh kemajuan. Untuk memperoleh kemampuan membaca yang layak bukanlah pekerjaan yang mudah, karena faktor-faktor untuk melingkupnya sangat kompleks.[4]  

1

Membaca pemahaman pada peserta didik dapat diperoleh berbagai informasi secara aktif reseptif, maksudnya dengan memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, peserta didik dapat memperoleh berbagai informasi dalam waktu yang relatif singkat. Membaca pemahaman reading for undersanding merupakan jenis membaca untuk memahami standar-standar atau norma kesastraan,  resensi  kritis,  drama  tulis,  dan  pola-pola  fiksi  dalam  usaha  memperoleh  pemahaman terhadap teks, membaca menggunakan strategi tertentu.[5]

Membaca sudah seharusnya menjadi dasar kebutuhan bukan karena suatu paksaan, maka dengan mbaca individu maupun kelompok akan mendapatkan segala informasi yang diinginkan. Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari sangatlah perlu ditingkatkan karena dengan membaca dapat meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi bagi seseorang atau kelompok dalam memahami arti atau makna yang terkandung pada suatu teks bacaan.[6]

Kemampuan membaca sangatlah penting ditingkatkan sejak usia dasar bahkan sejak usia dini, karena anak usia dasar berada dalam masa keemasan, dan pada masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Membaca dapat dilihat sebagai proses dan hasil. Membaca sebagai suatu proses merupakan kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang pada tujuannya melalui tahap-tahap tertentu.[7]

Keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan   menguasai keterampilan membaca yang baik akan membantu siswa dalam menyerap informasi tertulis secara cepat dan tepat. Salah satu materi membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia  yang  harus  dipelajari  dan  dikuasai  siswa  SD  adalah  memahami  isi  teks pendek.[8]  Teks pendek adalah sebuah teks singkat yang hanya terdiri dari 10-15 kalimat dalam satu bacaan dan membutuhkan waktu 3-5 menit dalam membacanya.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan menggunakan  strategi  pembelajaraPQ4R.  Menurut  Thomas  dan  Robinson  Strategi PQ4R adalah strategi untuk memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat   membantu   meningkatkan   kemampua memahami   isi   teks   pende yang dilaksanakan  dengan  kegiatan  membaca  buku.  Memahami  isi  teks  pendek  bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab pada suatu pelajaran.

Melalui tahap-tahap strategi PQ4R kegiatan membaca siswa lebih terarah dengan tujuan jelas yaitu menemukan informasi dari bacaan sesuai dengan pertanyaan yang telah dibuat sebelum membaca. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu siswa merinci informasi  yang  mereka  peroleh  dari  bacaan  sehingga  memudahkan  siswa  untuk memahami teks bacaan. Selain itu kegiatan membaca siswa lebih bermakna karena siswa dilatih  untuk  bersifakritis  dengan  menanggapi  isi  bacaadan  menghubungkan    isi bacaan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.[9]

Crow dan Crow mengatakan “tujuan pendidikan suatu bangsa harus sesuai dengan  nilai  nilai  kenidupan  yang  diperjuangkan  untuk  kemajuan  bangsa  itu sendiri.[10] Dengan   nilai   nilai   yang   ada   dalam   kehidupan   tersebuat, tujuan pendidikan dapat tercapai dengan mudah. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu yang diperlukan adalah bidang ilmu matematika. Sudjono mengatakan bahwa matematika adalah suatu cabang ilmu eksak serta terorganisir secara sistematika.[11] Dalam  dunia  pendidikan  matematika  adalah  salah  satu  peranan penting dalam berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Belajar adalah peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang untuk membantu dan memfasilitasi proses pembelajaran dengan harapan dapat melakukannya memperoleh dan memproses pengetahuan.  Selain  itu  pemecahan  masalah  matematis juga  lebih ditekankan dalam pembelajaran matematika.[12]

Seorang pendidik dituntut untuk menguasai metode karena dapat membantu pendidik untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan mata pelajaran tersebut. dan yang terpenting metode digunakan agar siswa mampu berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat berhubungan dengan Kurikulum yang digunakan dalam pembelajara sekarang Pendidi dituntut   untuk   menerapaka tiga   rana dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan juga guru diharapkan mampu melihat tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu siswa yang visual, auditorial maupun kinestik.[13]

Berdasarkan   hasi analisis  dat dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, menunjukkan bahwa presentase ketuntasan kelas eksperimen yang di ajar menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) lebih tinggi, tingginya ketuntasan kelas eksperimeterjadi  karena  dalam  pertandingan  akademik,  bukan  hanya  ketua kelompok   yang berhak bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi seluruh anggota kelompok  mendapat  kesempatan  yang  sama,  selain  itu  pembelajaran  ini  juga mempermudah pemindahan informasi dari memori jangka pendek ke jangka panjang.

Menurut pandangan Islam strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, ead, Reflect, Recite, Review) yang menggunakan cara berdiskusi dan berkelompok untuk saling membantu dalam memahami pembelajaran dan saling berkontribusi untuk keberhasilan kelompok dalam hal kebaikan yakni hasil belajar, hal ini dijelaskan dalam Al- Qur’an Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ( العلق/96: 1-5)

 

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena.Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.[14]

 

Berdasarkan pengamatan penulis siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo menemukan bahwa siswa kurang mampu  memahami  isi teks  pendek,  sehingga isi  bacaan  tidak  bisa  dipahami secara tepat, ada pula diantara siswa yang tidak mau maju di depan kelas. Bahkan pada saat saya bertanya kepada sekelompok siswa, sebagian dari siswa lama sekali untuk menjawab pertanyaannya, karena merasa malu dan takut salah dalam menjawab. Hal tesebut disebabkan oleh guru yang cenderung menggunakan metode conservatif/ceramah, penugasan yang bersifat teacher centered  atau brepusat pada guru, sehingga guru lebih aktif dibanding siswa dalam hal belajar mengajar. Padahal pembelajaran membaca di kelas  seharusnya  keaktifan  siswa-lah  lebih  tinggi  dalam  mengikuti  proses  belajar mengajar.[15]

Kemudian berdasarkan hasil observasi di kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur sa’at proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa tidak memperhatikan pelajaran dengan baik dan kurang aktif dalam pembelajaran. Sehingga nilai hasil belajar siswa belum dapat mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah, nilai KKM sekolah adalah 70. Nilai rata-rata siswa kelas II sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

 

Nilai Rata-Rata Ulangan Bahasa Indonesia Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur.[16]

 

Kelas

Jumlah Siswa

Nilai

Rata-rata kelas

 

KKM

Jumlah

Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Tidak Tuntas

II

22

75,6

70

23

5

 

Dari sumber dokumentasi diatas jelaslah bahwa hasil KKM siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur belumlah mencapai KKM yang diinginkan sehingga perlu adanya strategi untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian tersebut dipilihlah judul Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo”

 

B.  Identifikasi dan Pembatasan Masalah

   Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi diantaranya:

1.   Siswa kurang mampu dalam hal membaca dan memahami isi teks pendek.

2.  Strategi yang digunakan masih monoton, sehingga siswa cepat bosan dan kurang dapat berkembang dengan optimal.

3. Kurangnya kreatifitas guru yang menyebabkan hasil belajar siswa belum maksimal.

Karena dengan adanya keterbatasan tenaga dan waktu penulisan, maka penelitian ini difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R).

 

 

 

C.  Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, maka penulis memfokuskan rumusalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat dengan menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo

 

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian yang ingin digapai oleh penulis ialah ingin mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca isi teks pendek 10 kalimat dengan menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo

 

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

   Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam melakukan inovasi pembelajaran dan dapat menjadi landasan dalam peningkatan strategi pembelajaran lebih lanjut, khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia pembelajaran membaca dan memahami isi teks pendek melalui strategi PQ4R, sehingga kemampuan membaca dan memahami isi teks dapat meningkat sesuai dengan tahapan perkembangannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

          Hasil penelitian  ini  diharapkan  dapat  meningkatkan  kemampuan  membaca  dan memahami isi teks pendek melalui strategi PQ4R Pada Siswa Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur

b. Bagi Guru

          Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada guru mengenai proses pembelajaran menggunakan strategi PQ4R yang dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru lebih kreatif dan inovatif   dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

c. Bagi Peneliti

           Peneliti mampu menerapkan strategi yang sesuai dengan kegiatan proses belajar – mengajar tertentu. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan mengenai materi dan strategi yang sesuai serta salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana strata satu (S.1) pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

 

 

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Membaca

a. Pengertian Membaca

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menurut Hodgson membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.[17]

         Sedangkan menurut Anderson dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

             Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.

9

 

Menyimak dan berbicara haruslah selalu mendahului kegiatan membaca. Ketika membaca, kita membuat bunyi dalam kerongkongan kita. Kita membaca lebih cepat kalau kita tahu bagaimana cara mengatakan serta mengelompokkan bunyi-bunyi tersebut dan kalau kita tidak tertegun-tegun melakukannya. Oleh karena itu, sangat penting sekali diingat agar setiap kesulitan yang berkenan dengan bunyi, urutan bunyi, intonasi, atau jeda haruslah dijelaskan sebelum para pelajar disuruh membaca dalam hati atau lisan.[18]

 

b. Tujuan Membaca

    Menurut Anderson Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini merupakan tujuan lain dari membaca:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti iti disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.

2)  Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti iti disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama. 

3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian. Membaca seperti iti disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi. 

5)  Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak bisa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak. Ini disebut membaca untuk mengklasifikasikan.

6)  Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukurn-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.

7)   Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan , dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.

Tujuan membaca secara khusus adalah untuk mengisi waktu luang atau hiburan, untuk studi (secara akademi), untuk mencari informasi,  untuk  memperkaya  pembendaharaan  kosa  kata,  dan  lain-lain”. Secara umum adalah: 1. Untuk mendapat infomasi. 2. Meningkatkan citra diri. 3. Melepaskan diri dari kenyataan. 4. Membaca untuk tujuan rekretif. 5. Mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman astetis.[19]

 

   c. Jenis – jenis Membaca

         Menurut Sukirno, Jenis membaca secara umum adalah membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan diberikan pada siswa sejak kelas 1 sampai kelas 2  sekolah dasar. Sedangkan membaca lanjut diberikan kepada siswa sejak kelas 3 sekolah dasar hingga perguruan tinggi.  Jenis-jenis membaca lanjut adalah: (1) membaca kritis bertujuan untuk menemukan fakta-fakta dalam bacaan, (2) membaca cepat untuk menemukan  gagasan pokok, (3) membaca telaah bahasa untuk menelaah bahasa, (4) membaca bebas untuk mengisi waktu luang.

Sedangkan menurut Tarigan, Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya

suara  pembaca saat dia membaca, proses membaca dapat dibedakan menjadi dua yaitu membaca nyaring/membaca bersuara  dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati dapat dibagi menjadi membaca ekstensif  yaitu membaca secara luas. Termasuk dalam membaca ekstensif adalah membaca survei: membaca dengan cara meneliti bahan bacaan, membaca sekilas: membaca dengan cepat,  membaca dangkal: membaca dangkal bertujuan untuk kesenangan  seperti membaca cerpen, novel dan sebagainya. Membaca intensif adalah study seksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.[20]

    Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan jenis membaca di SD

dibedakan menjadi dua, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk menyuarakan lambang-lambang tertulis sehingga memiliki makna. Sedangkan

membaca lanjut merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami  isi dari bacaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

d. Aspek – aspek Membaca

Menurut Broughton sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

1) Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah, aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf

b) Pengenalan unsur-unsur linguistic

c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

d) Kecepatan membaca ke taraf lambat

2) Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada

urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup:

a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)

b) Memahami signifikansi atau makna (a.l maksud dan tujuan pengarangang relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca)

c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)

d) Kecepatan membaca yang  fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan  keadaan.[21]

 

2. Memahami Isi Teks Pendek

a. Pengertian Teks Pendek 

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Teks adalah bahan tulisan berupa dasar materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa atau naskah kata-kata asli dari pengarang. Selanjutnya, menurut Tarigan teks pendek adalah wacana atau bacaan ringkas yang terdiri dari 10-15 kalimat. Dengan demikian, teks pendek adalah teks yang hanya berisi 10-15 kalimat dalam satu bacaan. 

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teks pendek adalah sebuah teks singkat yang hanya terdiri dari 10-15 kalimat dalam satu bacaan dan membutuhkan waktu 3-5 menit dalam membacanya.[22]

b. Ciri-ciri Teks Pendek 

  Menurut Tarigan ada beberapa ciri teks pendek yaitu:

1) Dibaca sekali duduk artinya pendek tidak bersambung

2) Plot diarahkan pada insiden atau peristiwa tunggal

3) Watak tokoh jarang dikembangkan secara penuh

4) Dimensi ruang dan waktu terbatas

5) Adanya compression (pemadatan), concentration (pemusatan), dan intensity (pendalaman)

6) Mencapai keutuhan (unity) secara exclution (eksklusi)

 

c. Isi Teks Pendek

    Menurut Tarigan isi teks pendek berisi :

1) Tema, adalah gagasan utama atau pikiran pokok

2) Latar (setting), segala keterangan, pengacuan atau petunjuk yang berkaitan dengan waktu, ruang dan situasi terjadinya peristiwa dalam suatu cerita

3) Alur (plot), kontruksi mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis saling berkaitan yang di alami oleh pelaku

4) Perwatakan, hal-hal yang berhubungan dengan watak seseorang pada lakon tertentu yang diperankan dalam sebuah cerita fiksi Tokoh, orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama

5) Penokohan, pelukisan gambaran yang jelas mengenai seseorang yang ditampilkan dalam suatu cerita.[23]

     Sedangkan menurut Ratna dalam jurnalnya, teks pendek berisi tentang:

1) Tema, sebuah gagasan pokok yang mendasari jalan cerita sebuah cerpen

2) Tokoh, merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut

3) Alur (plot) jalan dari sebuah kisah cerita karya sastra

4) Latar (setting) merupakan tempat atau latar, waktu, dan suasana, dalam cerita tersebut

5) Perwatakan, watak seorang tokoh dalam cerita

 

3. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

1) Makna Strategi 

         Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani  yaitu (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Dalam kamus The American Heritage Dicitionary dikemukakan bahwa strategy is the science or art of ‘military command as applied to overall planning and conduct of large-scale combat operations. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa strategi adalah the art or skill of using stratagems (a military manuvre design to deceive or surprise an enemy) in politics, business, courtship, or the like. Semakin luasnya penerapan strategi, Mintzberg dan Waters mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or actions).[24]

          Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.

 

2) Makna Pembelajaran 

         Secara sederhana istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula di pandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

         Berikut merupakan pengertian pembelajaran dari berbagai pandangan.

a) Menurut Corey, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan.

b) Menurut UU SPN no 20 tahun 2003 pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

c) Menurut Oemar Malik pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

         Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Dengan demikian makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang - antara lain - dilakukan oleh guru dalam mengondisikan seseorang untuk belajar.

 

3) Makna Strategi Pembelajaran

         Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.

           Sedangkan menurut beberapa para ahli strategi pembelajaran adalah:

a) Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

b) Kozma dalam Sanjaya (2007) secara umum  menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 

c) Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.[25]

 

        Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.  Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, Sehingga  penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

b. Meningkatan Hasil Belajar

            Meningkatkan yang berarti menaikkan (derajat, tarif), mempertinggi, menghebat.[26] Meningkatkan yang dimaksud adalah suatu usaha atau cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar menjadi lebih baik dari sebelumnya . Dalam penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan penerapan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam belajar siswa harus menemukan serta mentransformasikan sesuatu yang didapatkan, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan. Hal ini relevan dengan Piaget sebagaimana dikutip oleh Trianto (2007 : 13) bahwa belajar harus membentuk siswa untuk menemukan, mengecek informasi baru, agar benar – benar memahami dan menerapkan pengetahuan serta menemukan segala sesuatu untuk dirinya. Belajar merupakan proses berpikir aktif menggerakan fisik untuk bekerja. Dari hal ini menimbulkan pengalaman dan menjadikan manusia bertindak secara bijaksana dan benar. Dengan demikian, pengetahuan awal atau sebelumnya mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.[27]

c. Indikator hasil belajar

Proses belajar mengajar dianggap berhasil, jika memiliki indikator sebagai berikut :

1)   Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi  tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

2)   Perilaku  yang  digariskan  dalam  tujuan  pengajaran  atau  tujuan instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik individu maupun  kelompok.  Indikator  tujuan  pengajaran  dalam  hal  ini sesuai-strategi belajar PQ4R yaitu siswa aktif dalam proses pembelajaran, guru pro aktif dan tidak otoriter, kerjasama antar individu, siswa berani mngungkapkan pendapat,   kemampuan menjawab pertanyaan.[28]

   Lebih  lanjut  Syaiful  Bahri  (2006,105)  mengemukakan  bahwa setiap proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar sesuai dengan tujuan dan tingkatannya. Sehubungan dengan hal ini, keberhasilan proses belajar mengajar dibagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain :

1)   Istimewa  : jika seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai  oleh siswa.

2)   Baik sekali : jikla sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3)   Baik  : jika bahan pelajaran yang di ajarkan hanya 60% sampai 75 persen dapat dikuasai oleh siswa.

4)   Kurang: jika bahan pengajaran kurang dari   60% dikuasai oleh siswa.[29]

     Berdasarkan dari pernyataan di atas dapat diketahui mengenai tingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini memberikan kemudahan dalam membuat ukuran keberhasilan belajar. Selain itu juga berdasarkan hal diatas, kita perlu mengetahui faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pencapaian  hasil  belajar  yang maksimal.

 

4. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

a. Pengertian Strategi PQ4R

          PQ4R  merupakan  kependekan  dari  Preview,  Question,  Read,  Reflect, Recite, dan Review, yang dalam bahasa Indonesia berarti membaca selintas, tanya baca mengingat,   mengataka da mengulang. tanya,   baca,   mengingat,   mengatakan   dan   mengulang.   Metode   PQ4R merupakan  salah satu  bagian  dari  strategi  elaborasi  yang  menurut  Trianto (2007: 146) “Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian.” Metode PQ4R adalah suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa mengingat dan memahami apa yang dibacanya melalui enam kegiatan yakni membaca selintas, membuat pertanyaan dan jawaban, membaca intensif, menghubungkan dengan  pengetahuan  yang dimiliki, mengingat isi bacaan, dan diakhiri dengan peninjauan ulang terhadap hasil kegiatan membaca.[30]

       Ada beberapa strategi membaca yang digunakan untuk membaca buku pelajaran dan bahan lainnya dalam suatu bidang pengetahuan. Strategi SQ3R (survey, question, read, recite, review) yang dicetuskan oleh Francis Robinson

yang membuat perubahan besar dalam perkembangan metodologi belajar. Pola ini kemudian ditiru oleh ahli lain dengan penyempurnaan uraian, penambahan langkah, atau perubahan sebutan saja. Sampai sekarang telah berkembang begitu banyak sistem belajar, di antaranya sistem PQRST (preview, question, read, state, test) dari Thomas F. Staton, OK5R (overview, key ideas, read, record, recite, review, reflect) oleh Walter Pauk, dan masih banyak sistem membaca lainnya untuk keperluan belajar. Keseluruhan strategi ini pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama.

     Strategi PQ4R dicetuskan oleh Thomas dan Robinson pada tahun 1972.

Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Strategi ini di dasarkan pada strategi PQRST dan strategi SQ3R. Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi.

        Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya.[31]

b.  Tujuan Metode PQ4R

Menurut Trianto (2007: 146) “Metode PQ4R digunakan untuk membantu

 

siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar  di  kelas  yang  dilaksanakan  dengan  kegiatan  membaca  buku. Dengan metode ini siswa diarahkan untuk dapat mengingat dan memahami bacaan, sehingga kegiatan membaca siswa akan lebih bermakna karena ada pengetahuan yang didapat dari hasil kegiatan membacanya.[32]

Tujuan Metode PQ4R menurut Trianto (2007: 144) yaitu mengajarkan siswa  untuk  belajar  atas  kemauan  sendiri.  Menurut  Trianto  (2007:  146) Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari jangka pendek ke jangka panjang, melalui penciptaa gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.” Para ahli telah menunjukan bahwa metode PQ4R dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan mengingat dan memahami konsep suatu bacaan. Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode PQ4R mengikuti langkah-langkah pada metode PQ4R pada saat membaca siswa dapat belajar secara mandiri dalam memahami bacaan.

 

c. Langkah-langkah Pembelajaran PQ4R

         Menurut Trianto langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R yaitu :

a) Preview

        Langkah ini dimaksudkan agar siswa membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang materi, peran dan interaksinya. Siswa dapat memulai dengan membaca topik, subtopik utama, judul, sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Atau siswa dapat memerhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa.

  Preview yakni siswa membaca secara sekilas dengan cepat sebelum memulai membaca dengan tujuan mencari ide pokok. Kegiatan ini didapatkan sedikit gambaran awal dari isi teks bacaan, yang dapat berupa tema dari bacaan. Dengan demikian hal ini akan memudahkan siswa membuka skematanya

b) Question

        Langkah kedua yaitu mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan “judul dan subjudul atau topik dan subtopik utama”. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa, dan bagaimana.”. Kalau pada akhir

bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca

terlebih dahulu.

Question yakni mendalami topik dan judul dengan mengajukan pertanyaan

yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri. Pada umumnya setelah kegiatan membaca hal yang sering dilakukan adalah menjawab pertanyaan. Dalam metode ini sedikit perbedaan, siswa disuruh untuk membuat pertanyaan sendiri dengan menggunakan  kata  tanya  apa,  siapa,  mengapa  dan  bagaimana.  Hal  ini bertujuan  untuk  meningkatkan  pemahaman  siswa  pada  isi  teks  bacaan. Karena menurut Trianto (2007: 148) “Pengalaman telah menunjukan bahwa apabila seseorang membaca untuk sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia membaca hati-hati dan seksama serta akan dapat membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan baik.” Dengan kegiatan ini cara membaca kita menjadi lebih aktif lebih mudah menangkap gagasan yang ada daripada

kalau hanya membaca asal membaca.

 c) Read

          Read  yakni  membaca  intensif  bacaan,  dengan  cara  pikiran  siswa  harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Subagyo (2005: 4). Menyatakan bahwaMembaca intensif yaitu cara membaca secara seksama terhadap rincian suatu teks atau bacaan.” Dengan cara mengarahkan siswa untuk  mencari  jawaban  dari  pertanyaan  yang  telah  dibuat  sebelumnya sehingga akan lebih efektif daripada membaca biasa. Karena siswa akan lebih teliti dalam memahami setiap detil dalam bacaan.

    Baca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah membuat catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang diajukan

sebelumnya.

d) Reflect

        Reflect yakni pada saat membaca siswa tidak hanya mengingat dan menghafal isi bacaannamun siswa diharapkan sampai memahami isi bacaan, yang didukung  oleh  kemampuan  membaca  dan  pengetahuan  yang  dimilikinya. Pada tahap ini siswa harus sudah dapat menemukan  dan menuliskan kalimat utama dari teks yang dibacanya.

Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:

(1) Menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui

(2) Mengaitkan subtopik didalam teks dengan konsep atau prinsip-prinsip utama

(3) Cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan

(4) Cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah yang disimulasikan dan di anjurkan dari materi pelajaran tersebut. 

 

e) Recite

         Selanjutnya, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan

nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan.[33]

    Recite yakni pada tahapan ini siswa diminta mengingat kembali isi bacaan dengan cara menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat, dan dituangkan dalam bentuk catatan singkat. Kegiatan tersebut sependapat dengan pendapat Sumaryo (2004: 9) “Membuat catatan singkat ketika membaca merupakan kegiatan yang dianjurkan bahkan merupakan langkah tersendiri dalam metode   membaca yang dikemukakan oleh mereka  yang sering   membaca.”   Membuat   catatan   akan   meningkatkan   mutu   dalam membaca. Karena akan menjadi giat dalam membaca yang kemudian akan berperan secara aktif dalam proses belajar.   Menurut Sumaryo (2004:10). “Bentuk catatan singkat dapat berupa tanya jawab, ringkasan dan garis besar” Membuat catatan singkat dalam tahapan ini dengan cara membuat ringkasan dengan   menggunakan   kalimat   utama   bacaan   yang   telah   ditemukan

sebelumnya sebagai inti dari ringkasan yang dibuat.

f) Review

         Review  yakni  siswa  membaca  ringkasan  yang  telah  dibuat,  mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab pertanyan- pertanyaan  yang  diajukan  jika  belum  puas  akan  ringkasan  bacaan  yang dibuat.

 

   Adapun langkah-langkah Pembelajaran membaca dengan PQ4R dilaksanakan dalam enam tahapan yitu: 1.   membaca sekilas; 2 membuat pertanyaan; 3. membaca dalam hati; 4. Merefleksi; 5. menceritakan kembali; dan 6 meninjau ulang wacana. Merangkum dan merumuskan kesimpulan dari bahan bacaan sebagai jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan.Langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan Strategi PQ4R terdapat pada tabel berikut :

Tabel 2. 1

Langkah Pembelajaran penerapan strategi PQ4R

 

Langkah Langkah

Tingkah Laku Guru

Aktivitas Siswa

Langkah pertama preview

Memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca Menginformasikan kepada siswa bagaimana menemukan ide pokok/tujuan pembelajaran yang hendak di capai. 

Membaca selintas dengan cepat untuk menemukan ide pokok/tujuan  pembelajaran

yang hendak di capai 

Langkah kedua question

Menginformasikan kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata-kata pertanyaan apa, bagaimana, mengapa siapa 

Memperhatikan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan yang

telah dibuatnya

Langkah ketiga Read

Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya

Membaca secara aktif sambil memberikan

tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang dibuatnya

Langkah ke empat reflect

Mensimulasikan/menginformasikan materi yang ada pada bahan bacaan

Bukan sekedar menghafal dan

mengingat materi pelajaran tapi mencoba memecahkan

masalah dari informasi yang

diberikan oleh guru dengan

pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan bacaan

Langkah

ke

lima

recite

Meminta siswa membuat intisari dari seluruh pembahahasan pelajaran yang dipelajari hari ini

Menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

Melihat catatan/intisari yang telah dibuat sebelumnya Membuat intisari dari seluruh

pembahasan

Langkah ke enam

review

Menugaskan siswa untuk membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya

Meminta siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawaban

Membaca intisari yang dibuatnya. 

Membaca kembali bahan bacaan, jika siswa masih

belum yakin dengan jawaban

yang telah dibuatnya.

 

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi PQ4R

1) Kelebihan

a) Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Dapat membantu siswa yang daya ingatnya lemah untuk menghafal konsep-konsep pelajaran.

c) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan

d) Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya

e) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

 

2) Kekurangan

a) Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan.

b) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (paket) tidak tersedia di sekolah

c) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu besar, karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.[34]

 

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

a. Kemampuan Berbahasa

         Menurut  Depdiknas tahun 2008 bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. Sedangkan bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun.[35]

          Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti yang pertama kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu dan kedua berada. Kemampuan sendiri mempunyai arti kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.

         Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa merupakan kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik.

 

b. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas II SD

        Standar kompetensi dan kompetensi dasar Bahasa Indonesia sebenarnya  telah disusun dalam sebuah program sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SD semester II adalah sebagai berikut.[36]

Tabel 2. 2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

 

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Mendengarkan

1. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda –benda di sekitar dan dongeng.

1.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di sekitar.

1.2 Menggambarkan isi dongeng dengan benar

Berbicara

2. Menjelaskan apa yang ada dalam pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar, percakapan sederhana, dan cerita.

2.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti.

2.2 Mempraktikkan dialog dengan sederhana berdasarkan kalimat dan kosakata yang sudah dipahami.

2.3 Menggambarkan secara lisan alasan suka atau tidak suka terhadap sesuatu dengan bahasa sederhana.

2.4 Mempraktikkan  tokoh dalam cerita yang disenangi dengan aksi dan gaya yang cocok.

Membaca

3. Menguasai naskah sederhana dengan membaca secara lancar dan membawakan sebuah puisi untuk anak

3.1Membaca dengan lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 4-8 kata dengan ekspresi yang benar.

3.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 3-4 baris dengan bahasa yang benar.

 

6. Penerapan Strategi PQ4R pada Materi Membaca dan memahami isi teks Pendek

    Tahap preview, pada tahap ini di kegiatan awal, guru membagikan handout berupa teks pendek 10-15  kalimat pada siswa untuk dibaca guna memfokuskan siswa dalam memahami isi teks pendek Tahap question,  guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan tentang isi teks pendek yang meliputi 5W + 1H (what, who, where, when, why, and how), kemudian siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan teks pendek yang meliputi: tema, latar, alur, perwatakan, tokoh dan penokohan.

          Tahap read, pada tahap ini guru meminta siswa untuk  membaca teks pendek yang telah dibagikan agar siswa dapat mengerti dan memahami isi teks pendek.Tahap reflect, pada tahap ini siswa dapat mencerminkan dengan mudah memaknai isi teks yang sudah dibaca. Tahap Recite, guru meminta siswa untuk mengingat kembali informasi-informasi yang terdapat pada teks pendek. Tahap Review, pada langkah terakhir guru meminta siswa untuk membuat rangkuman dan menyimpulkan isi teks pendek.[37]

 

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan telaah penelitian terdahulu dan landasan teori diatas, dapat diajukan kerangka berpikir sebagai berikut: Jika strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dilakukan secara tepat, maka dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat siswa Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur. 

 

C. Pengajuan Hipotesis Tindakan

           Menurut Arikunto yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah-masalah penelitian.[38] Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca teks pendek 10 kalimat

2. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan memahami isi teks pendek 10 kalimat

3. Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat.

 

 

D. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian terkait dengan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) yaitu:

1. Mariyanti, Zafri, dan Liza Husnita (2015), dengan judul penelitian  “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read , Read, Reflect, Ricite, Review) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA N 1 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Adapun perpedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Read, Reflect, Recite, Review) untuk meningkatkanhasil belajar siswa sedangkan pada penelitian ini adalah menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Previe, Question, Read, Reflect, Recite, Review) berbantuan bahan ajar gamifikasi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis SMP. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan strategi pembeljaran PQ4R (Preview, Read, Reflect, Recite, Review).

2. Esti Wulandini (2016) UNILA, dengan judul penelitian “Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R Terhadap Hasil Kognitif Sejarah Siswa” hasil penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan strategi PQ4R pada penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Kalirejo terbukti mampu meningkatkan hasil belajaran kognitif peserta didik dan mampu membantu peserta didik yang intelegensinya rendah dalam proses pembelajaran.

3. Lia Agustina, Rida Oktorida Khastini, dan Siti Gia syauqiyah Fitri (2015) pendidikan biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan Strategi Belajar PQ4R (Previe, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Menggunakan Media Komik Pada Kemampuan Kognitif Siwa Pada Materi Siswtem Saraf”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran dengan penerapan strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) menggunakan mediaa komik berpengaruh terhadap minat dan kemampuan kognitif peserta didik.

BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur yang beralamat di jalan Lintas Sumatra Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 dan pelaksaannya di sesuaikan dengan jam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

 

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun jenis tindakan yang diamati adalah peningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, semester genap, tahun pelajaran 2021/2022.

 

C. Setting Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan permasalahan rill dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur, tahun pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah penulis sebagai peneliti, sedangkan subjek penerima PTK adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tahun pelajaran 2021/2022. Adapun jumlah siswa, yaitu 22 siswa dengan rincian 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Dari 22 siswa tersebut, ada beberapa siswa yang belum bisa membaca dan juga banyak yang belum mampu memahami isi teks pendek. Para siswa tersebut mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda. Meskipun demikian, sebagian besar tingkat kemampuan siswa di kelas II ini sudah rata-rata.

 

 

30

 


D. Variabel Yang Diamati

Pada penelitian tindakan kelas variabel yang diamati adalah sebagai berikut.

1. Variabel proses: meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat yang disampaikan guru menggunakan strategi PQ4R

2. Variabel hasil: meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, mulai dari menyimak, menceritakan ulang cerita yang disampaikan, menjawab pertanyaan yang dibuat siswa sendiri serta dapat memahami isi teks pendek dengan baik.

 

 

E. Prosedur Penelitian

          Penelitian Tindakan  Kelas (PTK) dilaksanakan melalui kegiatan berdaur yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Secara keseluruhan, empat tahap dalam bentuk spiral untuk mengatasi masalah yang mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus pertama dilakukan untuk mengetahui sampai mana tingkat kemampuan siswa. Siklus kedua dilaksanakan apabila siklus pertama ada hal yang kurang berhasil dilakukan penulis. Siklus ketiga dilaksanakan jika siklus sebelumnya belum bisa mengatasi masalah, dan begitu pula untuk siklus selanjutnya.

          Adapun model penelitian tindakan kelas dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Perencanaan

SIKLUS  I

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3. 1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

 

1. Perencanaan

       Menurut Arikunto Perencanaan yaitu menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Langkah-langkahnya:

a. Menelaah materi pembelajaran  bahasa Indonesia kelas II semester II dengan kompetensi dasar 7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan indikator mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam cerita anak, dan menanggapi isi cerita anak.

c. Menyiapkan lembar catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung melalui strategi  PQ4R.[39]

 

2. Pelaksanaan

            Menurut Suhardjono, pada tahap ini rancangan pembelajaran yang telah direncanakan akan diterapkan. Skenario dan tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Pelaksanaan  tindakan  direncanakan dalam  dua  siklus dengan kompetensi dasar 7.3 menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. Materi yang disampaikan pada  siklus I  mengenai cara anak dalam membaca sebuah cerita dan cara menentukan tema bacaan. Materi pada siklus II tentang cara memahami isi teks pendek dengan cara menyimpulkan cerita.

 

3. Pengamatan Atau Observasi

          Menurut Suhardjono, Pengamatan dilakukan pada waku tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Observasi dilakukan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa, lembar wawancara dan lembar soal. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati  aktivitas siswa, keterampilan guru, dan mencatat kegiatan yang terjadi pada saat  pembelajaran bahasa Indonesia mengenai materi isi teks pendek melalui strategi  PQ4R.

4. Refleksi

        Menurut Suhardjono Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Setelah mengkaji proses pembelajaran  pada siklus pertama  yaitu aktivitas siswa, keterampilan guru, serta hasil keterampilan membaca pemahaman. Mengkaji kekurangan dalam pembelajaran dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama. Selanjutnya  bersama tim kolaborasi, peneliti membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.[40]

 

F. Jadwal  Pelaksanaan Penelitian

 

Tabel 3. 1 : Rancana Jadwal Pelaksanaan Penelitian

 

No

Kegiatan

Tahun 2021/2022

September

Nopember

Desember

Januari

Februari

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Persiapan penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Mengajukan judul ke Fakultas untuk persetujuan judul

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Menyusun atau menulis konsep proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Konsultasi dengan dosen pembimbing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Seminar proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Izin atau perintah riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Pelaksanaan riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Penulisan konsep skripsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Konsultasi kepada dosen pembimbing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Penggandaan skripsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Munaqasah dan perbaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

Penggandaan skripsi dan penyampaian skripsi kepada tim Penguji dan Fakultas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

 

A.  Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Historis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur

Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur berdiri pada tahun 2009 yang beralamat di jalan Lintas Sumatra KM. 05 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi, dimana sebelumnya sekolah ini merupakan gabungan dari sekolah induk yang ada di RT. 04 Desa Sirih Sekapur yaitu SDN. 46/II Desa Sirih Sekapur. Dikarenakan jarak penduduk Tukum 1 yang jauh dari dusun induk Sirih Sekapaur dan perkembangan penduduk yang meluas, maka oleh pemerintah didirikanlah Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 yang masih berada di wilayah Desa Sirih Sekapur dan masing- masing memiliki lembaga sendiri. Dan oleh karenanya ada program dari pemerintah, sekolah ini di  beri  nama  Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 yang masih berada di kawasan Desa Sirih Sekpaur RT.06.[41]

Pada awal beridirnya Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 ini masih berinduk kepada SDN. 46/II. Sebagai sekolah rintisan dimana semua kurikulum dan guru serta siswa menjadi satu dalam kesatuan. Hingga pada akhir tahun 2011 Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 ini menjadi salah satu sekolah Dasar Negeri yang berada di Desa Sirih Sekapur.

 

2. Geografis Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur

Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur terletak di   jalan Lintas Sumatra KM. 05 Desa Sirih Sekapur RT. 06 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi pada koordinat Latitude (Lintang)  -7,6622,  Longitude  (Bujur)  112,0787.  Adapun  batas-batasnya  adalah sebagai berikut:

34

 


a.  Sebelah utara berbatasan dengan Rumah Penduduk

b.  Sebelah selatan tepat berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatra

c.  Sebelah barat berbatasan dengan Pabrik Karet Djambi Waras

d.  Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Jujuhan[42]

 

3. Visi, Misi, Tujuan

a. Visi

Berprestasi, Cerdas dan Trampil Berdasarkan Iman

b.   Misi

1)  Melaksanakan proses belajar mengajar secara PAKEM

2)  Mendorong semangat siswa untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik

3)  Memberi layanan ekstrakulikuler dengan maksimal

4)  Meningkatkan norma-norma agama dilandasi iman

c.   Tujuan pendidikan

1)  Tujuan umum :

“Memberikan bekal kemampuan dasar “baca tulis hitung”, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP” (SK Mendikbud No 060/U/1993).

2)  Tujuan khusus berdasarkan Visi dan Misi:

a)  Menciptakan siswa berprestasi dan berwawasan maju yang beriman dan bertaqwa

b) Memberikan bekal kemampuan dasar “baca tulis hitung” pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya agar berguna di masyarakat.

 

 

4. Struktur Organisai Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur

Struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo berdasarkan dokumentasi dilapangan cukup sederhana seiring dengan tipologi sekolah tersebut, untuk lebih jelas bagian struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Tahun 2021/2022[43]

Kepala Sekolah

Riswani, S.Pd

Operator Sekolah

Ridho Rizki, S.Pd

Guru PJOK

Mezi Guswandi, S.Pd

STAF

Guru Agama

Vovy Rosalinda, S.Pd

Guru Kelas

Yuniar, S.Pd

Komite Sekolah

Sadikin

Bendahara

Riswani, S.Pd

 

Guru Kelas

Halimah Tusa’diyah

Admint

Desmaini Putri

Penjaga Sekolah

Amri

 

 


 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a.   Keadaan Guru dan Karyawan

            Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, keadaan guru harus diperhatikan. Secara kesuluruhan, guru Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur  berjumlah  12  orang,  dengan  perincian  kepala  sekolah  1 orang, Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS ) 4 Orang, dan Guru tidak tetap (GTT) 7 Orang, mengenai data guru dan karyawan secara lebih lengkap bisa dibaca pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 : Data Guru dan Karyawan Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[44]

No

Nama

Jabatan

Mata Pelajaran

      1.             

Riswani, S.Pd

Kepala Sekolah

-

      2.             

Vovy Rosalinda, S.Pd

Guru

PAI

      3.             

Mezi Guswandi, S.Pd

Guru

PJOK

      4.             

Halimah Tusa’diyah

Guru Kelas I

Tematik

      5.             

Ridho Rizki, S.Pd

Guru Kelas II

Tematik

      6.             

Yuniar, S.Pd

Guru Kelas III

Tematik

      7.             

Putra Kurniawan, S.Pd

Guru

PAI

      8.             

Sulastri, S.Pd

Guru Kelas IV

Tematik

      9.             

Safitriyani, S.Pd

Guru Kelas V

Tematik

  10.             

Huzaifah, S.Pd

Guru Kelas VI

Tematik

  11.             

Desmaini Putri

Admint

-

  12.             

Amri

Penjaga Sekolah

-

 

b. Keadaan Siswa/Siswi

            Siswa merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan, keadaan siswa di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur pada tahun 2021-2022 secara keseluruhan mencapai 117 siswa. Adapun keadaan siswa Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur bisa dibaca dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 : Data Siswa-Siswi Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[45]

 

No

 

Kelas

Jenis Kelamin

 

Jumlah

LK

PR

 

      1.             

Kelas I

8

16

24

      2.             

Kelas II

10

12

22

      3.             

Kelas III

9

7

16

      4.             

Kelas IV

8

9

17

      5.             

Kelas V

9

13

22

      6.             

Kelas VI

5

11

16

Jumlah

49

68

117

 

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

            Sarana  dan  prasarana  merupakan  salah  satu  penunjang  dalam  pembelajaran bahkan  penentu  berjalannya  suatu  proses  pembelajaran.  Maka  dari  itu,  keadaan sarana dan prasarana harus sangat diperhatikan.

            Adapun sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dapat bisa di baca pada tabel dibawah ini.

 

 

 

Tabel 4.3 : Data Sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo.[46]

No

Jenis

Jumlah

Keterangan

      1.             

Ruang Kepala Sekolah

1

Baik

      2.             

Ruang TU

1

Baik

      3.             

Ruang Majlis Guru

1

Baik

      4.             

Ruang Belajar

6

Baik

      5.             

Papan Tulis

6

Baik

      6.             

Meja dan Kursi

134

Baik

      7.             

Sapu

8

Baik

      8.             

Ruang UKS

1

Baik

      9.             

Perpustakaan

1

Baik

  10.             

Lemari Buku

6

Baik

  11.             

Lemari Tropi

1

Baik

  12.             

Lemari Buku

6

Baik

  13.             

Buku Modul dan LKS

179

Baik

  14.             

Bendera dan Tiang Bendera

1

Baik

  15.             

Bola Voly

2

Baik

  16.             

Bola Kaki

2

Baik

  17.             

Bola Pimpong dan Net

2

Baik

  18.             

Meja Tenis Meja

1

Baik

  19.             

Lapangan Bola Voly

1

Baik

  20.             

Lapangan Bola Kaki

1

Baik

 

 

 

 

 

B. Penjelasan Data Per-siklus

            Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakasanakan dengan tahapan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) yang disajikan dalam dua siklus sebagai berikut:

1. Siklus Pra Tindakan

            Sebelum melakukan proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan memahami teks pendek siswa di kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru masih menggunakan strategi pembelajaran monoton, yang  menyebabkan  kemampuan  memahami  teks  pendek  siswa  belum  tuntas.  Ketika penyampaian pembelajaran, pada saat siswa disuruh untuk membaca teks pendek ada beberapa siswa yang belum bisa membaca dengan lancar, dan lebih suka berbuat gaduh yang  menyebabkan  kemampuan  siswa  dalam  memahami  pelajaran  belum  maksimal.

             Hasil pelaksanaan kegiatan pada kondisi awal menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 4: Data kemampuan siswa memahami teks pendek Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo

 

No

 

Nama Siswa

Lancar

Membaca

Memahami

Soal

Menerapkan Strategi

1

Azzahra Ramadani Kaiser

2

Astila Kanza

 

3

Aqila Mufida

4

Adiba Khoirunnisa

5

Faras Naima Athira

6

Fatimatuz Zuhroh

 

 

 

7

Muhammad Hildan

8

M. Abizar Ridaus

9

Khaira Talita Rumi

 

 

10

Rivano Alhazen

11

Syarif Fawwazi S

 

12

Thalita Hasnah Humairoh

 

13

Putri Cantika

14

Apriliya  Zahwa Salsabila

15

Putri Azura

16

Rahel Rahma Alamsyah

17

Putri Syafiras

18

Chika Auliasari

 

 

 

19

Filza Salsabila Hasanah

20

Keyla Azirah Dewitri

 

21

Khairunnisa Salsabila

22

Annisa

 

 

 

 

Keterangan :

1)  Siswa yang sudah lancar membaca dengan baik dan benar terdapat jumlah sebanyak 19 siswa.

2)  Siswa yang dapat memahami soal dengan benar dan tepat terdapat jumlah sebanyak 16 siswa. Semuanya sudah bisa menjawab soal dan mengerti akan soal yang diberikan.

3)  Siswa yang sudah bisa menggunakan strategi PQ4R yang guru ajarkan terdapat jumlah sebanyak  14 siswa.

 

Tabel 4. 5 :  Data kemampuan siswa memahami teks pendek Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo

 

NO

 

Kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek

 

Tuntas

Tidak

Tuntas

F

%

F

%

1

Lancar membaca dengan baik

dan benar

19

86%

3

14%

2

Memahami soal dengan tepat

16

72%

6

27%

3

Bisa menggunakan strategi

PQ4R

14

64%

8

36%

Rerata kemampuan siswa membaca dan memahami teks pendek

16

73%

5

22%

 

            Dari data diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas II Kelas Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dalam   memahami   teks   pendek   belum   maksimal,   karenanya   perlu   dilakukan pengembangan membaca dan memahami isi teks pendek dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R)

 

2. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

            Berdasarkan hasil observasi dari siklus pra tindakan maka penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan sebagai upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalan membaca dan memahami teks pendek dengan strategi preview, question, read, reflect,  recite,  review  (PQ4R).  Untuk  meningkatkan  kemampuan  siswa  dalam memahaminya, maka yang pertama dilakukan oleh guru adalah menerapkan strategi pembelajaran yang menarik dalam setiap proses pembelajaran.

            Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis penelitian tindakan kelas. selanjutnya Menyiapkan sumber pembelajaran, bahan ajar, dan juga alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,   Menyiapkan   instrumen   penilaian   yang   akan   digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi, Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian   kompetensi   serta   menyiapkan   instrument   tolak   ukur   keberhasilan tindakan.

b.   Tindakan (action)

          Setelah perencanaan selesai, peneliti sekaligus sebagai guru atau pengajar melaksanakan tindakan atau proses pembelajaran langsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah di susun sebelumnya. Setiap siklus pembelajaran terbagi menjadi 3 tahap pelaksanaan yaitu, pembukaan, inti, dan penutup. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1)  Pembukaan (07.30 - 07.50)

a)  Mengucapkan salam sebelum memulai pembelajaran

b)  Menanyakan kabar hari ini

c)  Do’a

d)  Perkenalan e)  Absensi

f)   melakukan Apersepsi

g)  menjelaskan    strategi    pembelajaran    yang    akan    dilakukan    dalam pembelajaran hari ini

2)  Kegiatan Inti (07.50 – 09.00) (Kegiatan Membaca teks pendek)

a)  Guru membagikan hand out teks pendek berupa cerita anak “Kegiatan Beni” kepada siswa

b)  Guru  menjelaskan  apa  saja  unsur-unsur  yang  terkandung  dalam  cerita “Kegiatan Beni” tersebut

c) Guru meminta siswa untuk membaca teks “Kegiatan Beni” tersebut, kemudian siswa diminta untuk menentukan tokoh, watak, latar, dan menemukan masalah dalam cerita tersebut.

d)  Siswa diminta untuk membaca berulang – ulang teks bacaan jika masih belum mengerti, agar bisa menjawab pertanyaan dari Guru.

e)  Setelah membaca siswa diminta merangkum teks pendek tersebut.

f) Siswa diminta untuk menunjukkan hasil dari menentukan masalah dalam cerita tersebut dan membacakan di depan siswa lain.

g)  Guru membimbing siswa apabila ada yang kurang dipahami

 

3)  Kegiatan Penutup

a)  Guru mereview kegiatan siswa hari ini

b)  Guru memberikan penguatan dan evaluasi

c)  Do’a

d)  Penutup

 

c.   Observasi (Observation)

            Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang dilakukan sudah dibuat dengan baik, tidak ada hal yang membuat hasil dari penelitian kurang  maksimal  dalam  meningkatkan  kemampuan  membaca  teks  pendek  siswa kelas  II  Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dengan  memberikan  tanda  centang  (√)  pada  lembar observasi.  Berikut  data  peningkatan  kemampuan  siswa  kelas  II  Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dalam membaca teks pendek 10 kalimat.

 Tabel 4. 6:  Siklus I

No

Nama Siswa

Lancar

Membaca

Memahami

Soal

Menerapkan Strategi

 

1

Azzahra Ramadani Kaiser

 

2

Astila Kanza

 

3

Aqila Mufida

 

4

Adiba Khoirunnisa

 

5

Faras Naima Athira

 

6

Fatimatuz Zuhroh

 

 

 

7

Muhammad Hildan

 

8

M. Abizar Ridaus

 

9

Khaira Talita Rumi

 

 

 

 

10

Rivano Alhazen

 

11

Syarif Fawwazi S

 

12

Thalita Hasnah Humairoh

 

 

13

Putri Cantika

 

14

Apriliya  Zahwa Salsabila

 

15

Putri Azura

 

16

Rahel Rahma Alamsyah

 

17

Putri Syafiras

 

18

Chika Auliasari

 

 

19

Filza Salsabila Hasanah

 

20

Keyla Azirah Dewitri

 

 

21

Khairunnisa Salsabila

 

22

Annisa

 

 

Jumlah

20

20

17

 

Keterangan:

1)  Siswa yang sudah lancar membaca teks pendek 10 kalimat dengan baik dan benar terdapat jumlah sebanyak  20 siswa.

2)  Siswa yang dapat memahami soal cerita dari teks pendek dengan benar dan tepat terdapat jumlah sebanyak 20 siswa. Semuanya sudah bisa menjawab soal dan mengerti akan soal yang diberikan.

3)  Siswa yang sudah bisa menggunakan strategi PQ4R yang guru/peneliti  ajarkan untuk mengerjakan soal terdapat jumlah sebanyak  17 siswa.


  Tabel 4. 7 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek

NO

Kemampuan siswa

Dalam membaca dan memahami teks pendek

Tuntas

Tidak Tuntas

F

%

F

%

1

Lancar membaca dengan baik

dan benar teks pendek10 kalimat

20

90%

2

9%

2

Memahami soal dari bacaan

dengan tepat

20

90%

2

9%

3

Bisa menggunakan strategi

PQ4R

17

77%

5

23%

   Rerata kemampuan siswa membaca dan

   memahami teks pendek

19

86%

3

14%

 

d.   Refleksi (Reflecting)

            Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui penerapan strategi  preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal di karenakan ada beberapa siswa yang belum bisa membaca dengan lancar, sehingga pada siklus kedua guru berencana untuk menata ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar lebih maksimal hasilnya. Gambaran siklus I diatas dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Tabel 4. 8 : Gambaran Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis penelitian tindakan kelas.

b. Menyiapkan sumber, bahan,       alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

c. Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi

d. Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrument tolak        ukur keberhasilan tindakan

1. Guru   menjelaskan   strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran (strategi PQ4R)

2. Guru  membagikan  hand  out teks    pendek   berupa   cerita anak kepada siswa

3. Guru  menjelaskan  apa  saja unsur-unsur yang terkandung dalam cerita anak tersebut

4. Guru  meminta  siswa  untuk membaca teks pendek tersebut, kemudian siswa diminta untuk menemukan masalah dalam cerita, menentukan tokoh, watak, latar,  dan  amanat  dalam cerita tersebut, serta menyimpulkan teks pendek dalam cerita.

5. Siswa        diminta        untuk menunjukkan hasil dari menentukan  masalah  dalam cerita tersebut dan membacakan di depan siswa lain

6. Guru    membimbing    siswa apabila ada yang kurang dipahami

7. Guru memberikan penguatan dan evaluasi

a. Mengamati car siswa belajar membaca dalam mengikuti proses pembelajaran

b. Mengamati kemampuan siswa   dalam mengikuti proses pembelajara

c. Mencatat nilai perolehan hasil   belajar siswa.

1.Mencatat hasil pengamatan

2.Evaluasi hasil pengamatan

3.Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya

 

3. Siklus II

Pembelajaran  bahasa  Indonesia  diarahkan  untuk  meningkatkan  kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Pembelajaran peningkatan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) agar siswa mampu menguasai tentang isi teks pendek yang meliputi:

1)  Siswa mampu menceritakan kembali isi teks pendek

2)  Siswa mampu menyebutkan tokoh, watak, latar, alur dalam teks a.   Perencanaan

a. Perencanaan (Planning)

            Berdasarkan hasil pelaksanaan proses pembelajaran Siklus I maka pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus II ini dilakukan sebagai upaya guru untuk lebih meningkatkan kemampuan pemahaman siswa akan teks pendek. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahaminya, maka yang pertama dilakukan oleh guru adalah menerapkan strategi pembelajaran yang menarik dalam setiap proses pembelajaran.

            Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis penelitian tindakan kelas. Selanjutnya Menyiapkan sumber pembelajaran, bahan ajar, dan juga alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi,  Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrument tolak ukur keberhasilan tindakan. Pada Siklus II ini guru menekankan pada pemahaman teks pendek dan mengupayakan kelas agar lebih kondusif.

b. Tindakan (action)

            Tindakan disini meliputi seluruh kegiatan proses pembelajaran tentang penerapan strategi pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Dalam hal ini, ada tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

 1) Kegiatan awal: 

a) Salam

b) Berdoa

c) Absensi 

d) Mengingatkan materi minggu yang lalu (materi teks pendek)

e) Apersepsi 

2) Kegiatan inti: 

a) Guru menjelaskan tentang strategi PQ4R yang akan digunakan untuk pembelajaran

b) Guru membagikan handout materi cerita anak kepada siswa yang berisi 10 kalimat yang berjudul “Hewan disekitarku”

c) Guru menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah cerita. Guru meminta siswa untuk membaca teks “Hewan di sekitarku”

d) Setelah membaca, guru meminta siswa untuk menceritakan kembali tentang teks tersebut serta menentukan tokoh, watak, latar dan alur cerita

e) Siswa diminta untuk membaca berulang – ulang dan menceritakan kembali isi cerita “Hewan disekitarku” dengan bahasa nya sendiri

f) Guru meminta siswa untuk merangkum teks pendek tersebut.

g) Guru membimbing siswa apabila ada yang kurang di mengerti

h) Guru dan siswa menyimpulkan isi teks “Hewan di sekitarku” yang telah dipelajarinya.

3) Kegiatan penutup: 

a) Guru memberikan soal evaluasi pada masing-masing siswa. 

b) Guru menutup pembelajaran dengan doa 

c) Salam.

 

c. Observasi (Observation)

            Observasi ini dilakukan secara terus menerus dan terinci dalam proses dan hasil pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan untuk mengamati dampak dari penerapan strategi preview, question, read, reflect, recite. review (PQ4R) selama kegiatan pembelajaran berlangsung terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks pendek.

            Berikut data peningkatan kemampuan siswa membaca dan memahami teks

pendek 10 kalimat melalui strategi preview, question, read, reflect, recite. review (PQ4R) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

 

 

 

Tabel 4. 9 : Siklus II

 

No

 

Nama Siswa

Lancar

Membaca

Memahami

Soal

Menerapkan Strategi

1

Azzahra Ramadani Kaiser

2

Astila Kanza

3

Aqila Mufida

4

Adiba Khoirunnisa

5

Faras Naima Athira

6

Fatimatuz Zuhroh

7

Muhammad Hildan

8

M. Abizar Ridaus

9

Khaira Talita Rumi

10

Rivano Alhazen

11

Syarif Fawwazi S

12

Thalita Hasnah Humairoh

13

Putri Cantika

14

Apriliya  Zahwa Salsabila

15

Putri Azura

16

Rahel Rahma Alamsyah

17

Putri Syafiras

18

Chika Auliasari

 

19

Filza Salsabila Hasanah

20

Keyla Azirah Dewitri

 

21

Khairunnisa Salsabila

22

Annisa

 

22

22

20

 

Keterangan:

1) Siswa yang sudah lancar membaca teks pendek “Hewan di Sekitarku” 10 kalimat dengan baik dan benar terdapat jumlah sebanyak  22 siswa.

2) Siswa yang dapat memahami soal cerita dari teks pendek dengan benar dan tepat terdapat jumlah sebanyak 21 siswa. Semuanya sudah bisa menjawab soal dan mengerti akan soal yang diberikan. sedangkan terdapat 1 siswa yang masih kurang bisa memahami soal.

3) Siswa yang sudah bisa menggunakan strategi PQ4R yang guru/peneliti  ajarkan untuk mengerjakan soal terdapat jumlah sebanyak  20 siswa. sedangkan yang belum bisa menggunakan strategi PQ4R sebanyak 2 siswa.

Tabel 4. 10 : Data kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek

NO

Kemampuan siswa

Dalam membaca dan memahami teks pendek

Tuntas

Tidak Tuntas

F

%

F

%

1

Lancar membaca dengan baik

dan benar teks pendek10 kalimat

22

100%

0

0%

2

Memahami soal dari bacaan

dengan tepat

21

95%

1

4%

3

Bisa menggunakan strategi

PQ4R

20

91%

2

9%

   Rerata kemampuan siswa membaca dan

   memahami teks pendek

21

95%

1

4%

 

d. Refleksi

            Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui strategi preview, question, read. reflect. recite, review (PQ4R) pada teks pendek berupa cerita yang berjudul “Hewan disekitarku”. Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran kemampuan memahami teks pendek siswa pada siklus II sudah mencapai  hasil yang sangat baik dan mencapai kriteria maksimal hal ini diamati dari:

            Kemampuan membaca siswa yang sebelumnya masih ada yang kurang lancar menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus pra tindakan dan siklus I, pada siklus II ini siswa sudah memenuhi criteria KKM atau pencapaian kemampuan membaca yang telah ditentukan dengan jumlah 22 siswa. Yang mencapai KKM atau capaian kemampuan membaca dan memahami teks pendek sebanyak 95% atau rata-rata 21 siswa telah memiliki kemampuan membaca dan memahami teks pendek yang tuntas.

            Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM atau capaian kemampuan membaca dan memahami teks pendek sebanyak 4% atau rata – rata 1 siswa. Jadi pada siklus II ini sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan oleh guru. Gambaran siklus II diatas dapat  dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.

 

 

Tabel 4. 11 : Gambaran Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

a.  Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis penelitian tindakan

kelas

b.  Menyiapkan bahan,    alat, sumber  yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran

c.  Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi, serta menyiapkan instrument tolak      ukur keberhasilan tindakan

1. Guru      menjelaskan      strategi

pembelajaran PQ4R  yang akan digunakan pada pembelajaran

2. Gur membagikan   hand   out materi membaca cerita teks pendek (Hewan Di sekitarku)

3. Guru      menjelaskan      tentang unsur-unsur yang ada dalam sebuacerita  (hewan disekitarku)

4. Guru    meminta    siswa    untuk membaca teks pendek tersebut, kemudian meminta siswa untuk menemukan tokoh, watak tiap tokoh, latar dan menyimpulkan isi teks pendek

5. Guru  memberikakesempatan untuk      siswa      yang      dapat menceritakan kembali isi cerita di       depan      teman-temannya (presentasi)

6. Guru       membimbing       siswa apabilada  yang  kurang mengerti untuk bertanya

7. Guru  memberi  penguatan  dan evaluasi

a.  Mengamati

cara      siswa membaca dalam mengikuti proses pembelajaran

b.  Mengamati kemampuan siswa   dalam mengikuti proses pembelajaran

c.  Mencatat nilai perolehan hasil   belajar siswa

1. Mencatat

hasil pengamatan da ceklist (√)

2. Mengevalu asi       hasil pengamatan

3. Menganalis is         hasil pembelajar an

4. Pada  siklus II ini sudah mencapai criteria KK atau pencapaian yan telah diharapkan

oleh guru.

 

C. Proses Analisis Data Per-Siklus

Proses analisis data adalah hasil penelitian meliputi kemampuan membaca dan memahami isi teks pendek siswa saat diterapkannya strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dalam proses pembelajaran pada cerita Kegiatan Beni dan Hewan di sekitarku yang ditampilkan dalam dua siklus.

 

 

 

 

 

1. Siklus I

Dalam kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa pada siklus I penyampaian materi dilakukan dengan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Hasil penelitian ditunjukkan pada tabel 4.9 dibawah ini :

 

Tabel 4. 12 : Temuan Hasil Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Pada Siklus I

 

NO

Kemampuan siswa dalam membaca dan memahami

teks pendek

Tuntas

Tidak Tuntas

F

%

F

%

1

Lancar membaca dengan baik

dan benar teks pendek10 kalimat

20

90%

2

9%

2

Memahami soal dari bacaan

dengan tepat

20

90%

2

9%

3

Bisa menggunakan strategi

PQ4R

17

77%

5

23%

Rerata kemampuan siswa membaca dan memahami teks pendek

19

86%

3

14%

 

Pada proses pembelajaran siklus I ini ada beberapa siswa yang masih kurang lancar dalam membaca, dan belum bisa memahami soal. Hal ini disebabkan karena siswa belum mempunyai semangat belajar, dan di karenakan sekolah libur terlalu lama dan banyak siswa yang tidak mempunyai guru atau pendamping yang mengajarkan dirumah. Sehingga siswa kurang bersemangat pada saat memulai pembelajaran dan peneliti melakukan siklus ke II.

 

2.   Siklus II

Dalam proses peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siklus II ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah untuk memperbaiki perolehan data dari siklus I. Data hasil peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek bisa dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini :

 

Tabel 4.12: Temuan Hasil Penelitian Kemampuan Membaca dan Memahami Teks Pendek Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Pada Siklus I

 

 

NO

Kemampuan siswa dalam

membaca dan memahami teks pendek

 

Tuntas

Tidak

Tuntas

F

%

F

%

1

Lancar membaca dengan baik

dan benar teks pendek 10 kalimat

22

100%

0

0%

2

Memahami soal dari bacaan

dengan tepat

21

95%

1

4%

3

Bisa menggunakan strategi

PQ4R

20

91%

2

9%

Rerata kemampuan siswa membaca dan

memahami teks pendek

21

95%

1

4%

 

Pada pembelajaran siklus II ini hasil peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo melalui strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) berkembang dengan sangat baik, hal tersebut karena pemberian pelatihan berupa strategi yang di terapkan yaitu strategi yang memfokuskan pada pemahaman siswa akan materi dengan cara membaca berulang ulang dan merangkum bacaannya dengan cara menarik kesimpulan. Sehingga proses dan hasil belajar dapat dinyatakan maksimal.

 

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) mendapatkan hasil yang baik dan cukup memuaskan. Sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Data perbandingan dalam 2 siklus ini dapat dicermati pada tabel 4.13 dibawah ini:

 

 

 

Tabel 4. 13 : Perbandingan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo

 

Keterangan

Siklus Pra Tindakan

Siklus I

Siklus II

 

F

%

F

%

F

%

Tuntas

16

73%

19

86%

21

95%

Tidak Tuntas

5

22%

3

14%

1

4%

 

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I pada kemampuan membaca dan memahami teks pendek 10 kalimat siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) cukup meningkatkan kemampuan memahami teks pendek siswa. Karena anak lebih mudah mengerti materi yang disampaikan guru dengan cara berulang – ulang dalam membaca materi tersebut dan membuat rangkuman dalam catatan kecil dengan kalimatnya sendiri. Peningkatan pada siklus I ini belum begitu membuat peneliti merasa puas karena ada siswa yang masih kurang lancar membaca dan belum bisa memahami soal yang diberikan guru sehingga pada siklus II peneliti berencana untuk menata ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar siswa bisa memahami sepenuhnya tentang materi yang di ajarkan guru menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite review (PQ4R).

Perbaikan yang terjadi pada siklus II dalam kemampuan membaca dan memahami teks pendek menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) 10 kalimat cerita anak “Hewan disekitarku” dapat diikuti oleh siswa dengan benar sehingga hasil belajar siswa akan lebih maksimal dari pembelajaran sebelumnya. 

Dalam penelitian ini, peneliti juga mereview pada tiap akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan peningkatan siswa. Review yang disampaikan adalah dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan menceritakan kembali teks pendek berupa cerita anak 5 – 10 kalimat dengan menggunakan bahasanya sendiri.

           Dari hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengalami peningkatan yang semakin membaik dari tiap – tiap siklus, maka dapat disimpulkan bahwa dengan strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Dari keseluruhan penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 4.14 di bawah ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4. 14

Grafik kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa

 

           Dari grafik diatas dapatlah dipahami bahwa dengan strategi preview, question, read, reflect, recite review  (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks pendek siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo. Hal ini terlihat pada pra siklus tindakan tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek hanya 73%, pada siklus I tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek naik 13% atau sama dengan 86%, sementara pada siklus II tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks pendek sudah mencapai 95%.

BAB V

PENUTUP

 

 

 

 

A.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis di tentang Peningkatan Kemampuan Membaca Isi Teks Pendek Dengan Menggunakan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi, mulai dari Siklus pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II dapat diambil bahwa strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca 10  kalimat dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal itu ditunjukkan mulai dari pra tindakan dengan rerata 73%  dengan rincian Membaca dengan lancar 86%, Siklus I menjadi 90%, Siklus II Menjadi 100%, dengan menggunakan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks pendek 10   kalimat dengan nilayang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan dari siklus pra tindakan yaitu memahami soal dengan tepat 72%, Siklus I menjadi 90%, dan siklus II menjadi 95%, dan dengan strategi preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi teks pendek 10-15 kalimat dengan nilai yang semakin meningkat dari siklus pra tindakan sampai siklus II. Hal ini ditunjukkan dari silus pra tindakan yaitu dengan rerata 73%, siklus I menjadi rerata 86% dan siklus II menjadi rerata 95%.

 

 

 

 

 

 

 

55

 

 

 

 


B.  Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian ini diantaranya:

1. Bagi Sekolah : Agar dapat menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada proses pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

2. Bagi Guru : Mohon untuk menerapkan proses pembelajaran dengan mengggunakan strategi yang menarik, seperti PQ4R dalam pembelajaran sehari– hari dan disesuaikan dengan kondisi, materi, tema pembelajaran pada saat itu, agar siswa tidak cepat bosen dan malas saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Bagi Siswa : Untuk selalu semangat dan rajin dalam belajar, raihlah cita-cita mu setinggi bintang di langit, jangan lupa hormatilah orang tua dan guru mu sehomaga ilmu yang didapati menjadi berkah untuk dunia dan akhirat.

 

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya serta taufiq, penulis telah dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiya ini dibawah bimbingan para dosen ku yang penuh keikhlasan dan kesabaran dalam membimbing ku hingga selesai penulis karya ilmiyah ini, meskipun masih terdapat kekurangan disana-sini, baik dalam penulisan, tata bahasa maupun kesempurnaan dalam merangkai kalimat dan lain sebagainya, tentunya penulis  berharap sekali kritikan dan saran dalam kesempuranan karya ilmiyah ini, oleh karenanya kritik dan masukan dari para pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini penulis dengan lapang dada untuk menerimanya dan akhirnya penuis mengucapkan terima kasih yang sebeesar-besarnya atas  kritik dan sarannya.

Jambi,     Januari 2022

Penulis

 

 

Rodiah

NIM. 204180003


DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015

 

.............., Undang-Undang Depdiknas. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. (Jakarta: Depdiknas). 2008.

 

A. Kholik Harras dkk, Materi Pokok Membaca, (Jakarta : Depdikbud), 1998

 

Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka: Jakarta) 2007

 

Aqib, Zainal & M. Chotibuddin, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan kelas (PTK), (Yogyakarta: CV Budi Utama) 2018.

 

Avissa Purnama Yanti dan Muhammad Syazali, “Analisis Proses Berfikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan Stein Ditinjau Dari Adversity Quotient,” (Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7.3) 2013

 

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta). 2012

 

Choirunisak. Skripsi. “Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Kemampuan Menyimpulkan Isi Teks Pendek”. (Universitas PGRI: Kediri.) 2019

 

Chomaidi and Salamah, Pendidikan Dan Pengajaran : Strategi Pembelajaran Sekolah, (Jurnal Pendidikan), 2018

 

Depdiknas. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar”. (Jakarta: Depdiknas) 2006.

 

Djamarah, S, Bahri, Psikologi Belajar.  (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006

Elia Irma Sari, Jurnal Educatio, Volume 7, No. 1, March 2021, pp. 74-82

Fathul Mubin, Skripsi. Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V Sd Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah) 2013. 

 

Guntur, Henry Tarigan, Membaca  Sebagai  Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung : Angakasa Bandung) 2008. 

 

Guntur, Henry Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa) 2013

 

Hajar, Ibnu, Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI. (Jogjakarta: Diva Press.) 2011.

 

Haryadi, dkk., Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Makasar: Depdikbud), 1996

 

Hendi Asrean,, Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa‟, (Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 1.1) 2027

 

Jamaluddin, dkk. 2018. Buku Panduan Skripsi. Fakultas Tarbiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

 

Mahmud, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: CV Pustaka Setia) 2011.

 

Majid, Abdul. “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)  2017.

 

Mulyani, Yeti, dkk. Materi Pokok Bahasa Indonesia. (Tangerang Selatan: Universitas  Terbuka). 2010. 

 

Nurma Yuniardi. Skripsi “Penerapan Strategi PQ4R  Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V A  SD Bojong Salaman 02 Semarang”. (Semarang : Universitas Negeri Semarang) 2013.

 

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara) 2005

 

Solchan, dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. (Jakarta: Universitas Terbuka) 2011. 

 

Somadayo. S, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. (Yogyakarta: Graha Ilmu) 2012

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta), 2013

 

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Tindakan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta), 1992

 

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta), 2013

 

Trianto Ibnu badar al-tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrative/KTI, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama) 2017.

 

Trianto, Model–Model Pembelajaran Inovativ  Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka) 2007

 

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group) 2009.

 

Zainul, Fikri Ahmad. Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal PGSD, Vol 01, No 02. Tahun 2013.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR INFORMAN DAN RESEPONDEN

 

NO

NAMA

KETERANGAN

  1.  

Riswani, S.Pd

Kepala Sekolah

  1.  

Ridho Rizki, S.Pd

Guru Kelas II

  1.  

Azzahra Ramadani Kaiser

Siswa Kelas II

  1.  

Astila Kanza

Siswa Kelas II

  1.  

Aqila Mufida

Siswa Kelas II

  1.  

Adiba Khoirunnisa

Siswa Kelas II

  1.  

Faras Naima Athira

Siswa Kelas II

  1.  

Fatimatuz Zuhroh

Siswa Kelas II

  1.  

Muhammad Hildan

Siswa Kelas II

  1.  

M. Abizar Ridaus

Siswa Kelas II

  1.  

Khaira Talita Rumi

Siswa Kelas II

  1.  

Rivano Alhazen

Siswa Kelas II

  1.  

Syarif Fawwazi S

Siswa Kelas II

  1.  

Thalita Hasnah Humairoh

Siswa Kelas II

  1.  

Putri Cantika

Siswa Kelas II

  1.  

Apriliya  Zahwa Salsabila

Siswa Kelas II

  1.  

Putri Azura

Siswa Kelas II

  1.  

Rahel Rahma Alamsyah

Siswa Kelas II

  1.  

Putri Syafiras

Siswa Kelas II

  1.  

Chika Auliasari

Siswa Kelas II

  1.  

Filza Salsabila Hasanah

Siswa Kelas II

  1.  

Keyla Azirah Dewitri

Siswa Kelas II

  1.  

Khairunnisa Salsabila

Siswa Kelas II

  1.  

Annisa

Siswa Kelas II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

 

Nama                                       : Rodiah

Jenis Kelaminan                      : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir           : Sirih Sekapur, 13 Januari 2000

Alamat                                    : Dusun induk Sirih Sekapur, RT.002 Kec.Jujuhan Kab.Bungo

Alamat Email                          : rodiahd737@gmail.com

No. Kontak                             : 0831-7106-2378

 

Pendidikan Formal

No

Nama Sekolah

Tempat Sekolah

Tahun

1

SDN 46/II Sirih Sekapur

Sirih Sekapur

2007 – 2012

2

SMPN 2 Jujuhan

Rantau Ikil

2012 – 2015

3

MAN 1 Bungo

Bungo

2015 – 2018

4

UIN STS Jambi

Jambi

2018 – 2022

 

Motto Hidup

Lillah, Billah, Fillah

“Apapun yang terjadi, senang susah jalani”

 

DOKUMENTASI

 

 

                                            

 

                                      

 

 

 

 

                                                                                                           



[1] Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015, Q.S Al-‘Alaq 1-5

[2] Yeti Mulyani, dkk. Materi Pokok Bahasa Indonesia. (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka). 2010. 32

[3] Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. (Jakarta: Depdiknas) 2006.

[5] Elia Irma Sari, Jurnal Educatio, Volume 7, No. 1, March 2021, pp. 74-82

[6] Somadayo. S, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.4

[7] Haryadi, dkk., Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Makasar: Depdikbud, 1996), hal.7

[9] Nurma  Yuniardi,  Skripsi  Penerapan Strategi  PQ4R    Untuk  Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V A  SD Bojong Salaman 02 Semarang”. (Semarang : Universitas Negeri Semarang) 2013. 44.

[10] Hendi Asrean, „Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R(Preview, Question, Read, Recite,

Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa‟, Al-Jabar, 1.1

(2027), 43–44.h.3

[12] Avissa Purnama Yanti dan Muhammad Syazali, “Analisis Proses Berfikir Siswa Dalam

Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Bransford dan Stein Ditinjau

Dari Adversity Quotient,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7.3 (2013), h.64.

[13] Fathul Mubin, Skripsi Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang (Surakarta : Universitas Muhammadiyah) 2013. 56

[14] Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 2015, Q.S Al-‘Alaq 1-5

[15] Observasi Di Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur, Pada Tanggal 5 Juni 2021, Pukul 08.30 WIB

[16] Dokumentasi: Daftar nilai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur

[17] Henry Guntur Tarigan, Membaca  Sebagai  Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angakasa Bandung, 2008) h.7

[18] Ibid, 8.

[19] Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.121

[20]  Henry Guntur Tarigan, Membaca  Sebagai  Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung : Angakasa Bandung, 2008) 9.

[21] Henry Guntur Tarigan, Membaca  Sebagai  Suatu Keterampilan Berbahasa., (Bandung : Angakasa Bandung, 2008), 12.

[22] Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka: Jakarta. 2007)

[23] Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa. 2013) 52.

[24] Abdul Majid, “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2017) 3.

[25] Abdul Majid, “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2017) 8.

[26] Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:1060

[27] Trianto, Model–Model Pembelajaran Inovativ  Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) h.13

[28] Djamarah, S, Bahri, Psikologi Belajar(Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006) h. 103

[29] Djamarah, S, Bahri, Ibid, h. 105

 

[30] Trianto, Model–Model Pembelajaran Inovativ  Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) h.146

 

[32] Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007), h.146

[33] Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrative/KTI, (Jakarta : PT Kharisma Putra Utama. 2017). 180.

[34] Fikri Zainul Ahmad. Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Sekolah Dasar Jurnal PGSD, 2013 Vol 01, No 02. 47

[36] Ibnu Hajar, Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI. (Jogjakarta: Diva Press. 2013) 133.

[37] Fathul Mubin, Skripsi,  “Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ipa Siswa Kelas V Sd Negeri Karangdawa Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang” (Surakarta : Universitas Muhammadiyah) 2013.  33.

[39] Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta. 2012) 35

[40] Zainal Aqib & M. Chotibuddin, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan kelas (PTK), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018) 35.

[41] Dokumentasi : Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo Jambi 2021

[42] Observasi : Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tanggal 13 September 2021

[43] Dokumentasi : Struktur Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur tanggal 13 September 2021

 

[44] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022

[45] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022

[46] Dokumentasi : Data Guru dan Karyawan Sekolah Dasar Negeri 227/II Tukum 1 Sirih Sekapur Kabupaten Bungo tahun ajaran 2021/2022


0 $type={blogger}:

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Kota Jambi, Indonesia

Putra Muaro Bungo

Putra Muaro Bungo
Jadilah Diri Sendiri Tanpa Berharap Kepada Manusia

Simpel Aja

Simpel Aja

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

My Famili

SELAMAT DATANG DI

BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

TERIM KASIH

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT