Jumat, 19 April 2024

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini masyarakat dituntut untu dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Hal ini dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional. untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal diperlukan media khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Begitu juga dengan perpustakaan yang ada saat ini telah berkembang dan digunakan sebagai pusat informasi, sumber ilmu perpustakaan, penelitian, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan atau jasa lainnya, perpustakaan menjadi media dan pusat informasi serta sumber ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba dan dikembangkan. Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan suatu ekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja. Kinerja yang cepat dan tepat akan meningkatkan nilai keuntungan bagi suatu lembaga. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi juga memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya mengelola serta memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat pengguna perpustakaan . Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi di perpustakaan. Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi–meliputi software, hardware dan brainware dalam upaya melaksanakan berbagai tugas pelayanan dan pengelolaan perpustakaan. Aplikasi SLiMS sebagai perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) telah menjadi sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Nasional. Aplikasi SLIMS dibangun dengan menggunakan PHP (Hypertext Prepocessor), basis data MySQL (My Structured Query Language), dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, SLIMS mendapat penghargaan tingkat pertama dalam ajang INAICTA 2009 untuk kategori open source. Sejak pertama kali di perkenalkan ke publik banyak perpustakaan yang telah memanfaatkannya sebagai penunjang sistem telusur koleksi di perpustakaan. Saat ini beberapa perpustakaan memanfaatkan software perpustakaan bernama SLiMS atau Senayan Library management System. Software ini dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional. SLiMS merupakan perangkat lunak open source yang bisa diakses secara gratis serta bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan. Software SLiMS pertama kali digunakan di Perpustakaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Software ini dibangun di atas platform GNU. Software SLiMS ini bisa berjalalan juga di sistem operasi windows. SLiMS dirilis di bawah lisensi GNU General Public Licence versi 3. Pada tahun 2020 developer senayan merilis SLiMS 9 Bulian yang telah dilengkapi beberapa fitur tambahan yang belum dimiliki oleh SLiMS sebelumnya. Sistem SLiMS ini bisa ditambah beberapa plugin yang dapat menunjang manajemen perpustakaan. Aplikasi untuk membangun sistem otomasi perpustakaan sudah banyak diciptakan oleh para pegiat perpustakaan, salah satunya adalah Senayan Library Management System (SLiMS). SLiMS adalah perangkat lunak yang banyak digunakan untuk membantu pengolahan bahan pustaka ataupun sebagai sistem otomasi perpustakaan. SLiMS merupakan perangkat lunak jenis sumber terbuka (open source software) yang dikembangkan secara berkelanjutan oleh Senayan Developer Community. Pada Februari 2020, Senayan Developer Community kembali merilis SLiMS versi terbaru yaitu SLiMS 9 Bulian, yang memiliki beberapa fitur baru dan tampilan yang berdeda dengan versi terdahulu. Pustakawan sebagai tenaga pengelola perpustakaan harus mengikuti perkembangan tersebut, artinya pustakawan harus mengenal dan mampu mengoperasikan SLiMS versi 9 Bulian. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 tentang Perpustakaan bahwa pustakawan harus memiliki kompetensi dibidang kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengenalan dan pelatihan dalam mengoperasikan SLiMS 9 Bulian kepada pustakawan. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan membina kompetensi pustakawan dalam mengelola perpustakaan. Menurut penulis, SLiMS adalah salah satu aplikasi untuk mengelola informasi dan dapat diakses dengan mudah dengan cara menginput data ke dalam aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi SliMS, perpustakaan dapat meningkatkan penguasaan teknologi dalam hal pengelolaan dan perawatan koleksi menjadi lebih optimal. Pengelolaan perpustakaan pada masa kini semakin menuntut kualitas dan profesionalisme agar hasilnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penggunanya. Dengan perkembangan teknologi saat ini memang diperlukan suatu sistem informasi yang menangani administrasi perpustakaan. Sistem informasi tersebut berkaitan dengan pengelolaan data buku, pengelolaan data anggota, pengelolaan data sirkulasi peminjaman buku dan pengelolaan data administrasi lainnya. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan tersebut tentunya dapat meningkatkan efektifitas penggunaan perpustakaan. Demikian pula dengan permasalahan yang timbul dalam sistem informasi perpustakaan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, dimana selama ini perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi masih menggunakan konvensional yang semua proses transaksinya ditulis pada kertas. Hal ini diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan ketua perpustakaan, petugas perpustakaan dan beberapa siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Hasil analisis peneliti terhadap sistem informasi perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi ditemukan ; Pertama, daftar koleksi buku masih dituliskan dalam kertas sehingga susah untuk mensortir dan mengelola daftar koleksi buku tersebut Kedua, pengecekan ketersediaan buku tidak bisa dilakukan Ketiga pencatatan peminjaman dan pengembalian buku sering terjadi kesalahan penulisan sehingga membuat operasional perpustakaan menjadi lambat Keempat, format penulisan data kadang tidak sama antara petugas perpustakaan satu dengan petugas perpustakaan yang lain Kelima, siswa sering terlambat dalam pengembalian buku karena faktor lupa. Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka diperlukan adanya sistem otomasi perpustakaan yang dapat mendukung pengolahan data anggota, data peminjaman dan pengembalian buku, pencarian buku yang dibutuhkan dengan aplikasi pencarian serta pengingat jadwal pengembalian buku. Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi dalam membangun sistem otomasi perpustakaannya menggunakan SLiMS (Senayan Library Management System) lebih tepatnya SLiMS 9 Bulian. Dengan adanya sistem otomasi perpustakaan yang terkomputerisasi ini, diharapkan dapat menambah nilai guna terhadap perpustakaan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, terutama bagi petugas perpustakaan dalam pengolahan data transaksi yang terjadi pengelolaan data anggota, peminjaman koleksi, pengembalian koleksi serta pengingat jadwal pengembalian buku sehingga sirkulasi peminjaman buku dapat lebih efektif. Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan SLiMS 9 Bulian di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi serta beberapa fitur tambahan yang bisa diinstall pada SLiMS 9 Bulian. Mengingat sistem ini merupakan sistem terbaru dan baru dirilis tahun 2020, maka sangat penting untuk mengetahui fitur keunggulan software tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik mengenal lebih jauh pada masalah diatas dan dijadikan karya ilmiah berjudul “Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Berbasis Slims 9 Bulian di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan sistem otomasi perpustakaan berbasis SLiMS 9 Bulian di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? 2. Bagaimana penanganan kendala penggunaan SLiMS sebagai E-Library di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? 3. Apa upaya yang dilakukan agar SliMS 9 Bulian dapat diterapkan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? C. Tujuan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui penerapan sistem otomasi perpustakaan berbasis SLiMS 9 Bulian di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? 2. Ingin mengetahui penanganan kendala penggunaan SLiMS sebagai E-Library di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? 3. Ingin mengetahui upaya yang dilakukan agar SliMS 9 Bulian Dapat Diterapkan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi? BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Otomasi 1. Pengertian Sistem Secara luas sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai. Secara umum, sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana atau plane yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang kompleks. Secara terminologi, sistem dipakai dalam berbagai macam cara yang luas sehingga sangat sulit untuk mendefinisikan atau mengartikannya sebagai suatu pernyataan yang merangkum seluruh penggunaannya dan yang cukup ringkas untuk dapat memenuhi apa yang menjadi maksudnya Hal tersebut disebabkan bahwa pengertian sistem itu bergantung dari latar belakang mengenai cara pandang orang yang mencoba untuk mendefinisikannya. Semisal, menurut hukum bahwa Sistem dipandang sebagai suatu kumpulan aturan-aturan yang membatasi, baik dari kapasitas sistem itu sendiri maupun lingkungan dimana sistem itu sedang berada untuk memberikan jaminan keadilan dan keserasian. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, untuk menjamin perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi. Sedangkan Menurut Jogiyanto, sistem adalah : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. 2. Pengertian Otomasi Otomasi Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti mesin, proses di pabrik-pabrik, boiler dan panas mengobati oven, beralih pada jaringan telepon, kemudi dan stabilisasi kapal, pesawat dan aplikasi lain dengan campur tangan manusia minimal atau dikurangi. Beberapa proses telah benar-benar otomatis. Manfaat terbesar dari otomatisasi adalah bahwa hal itu menghemat tenaga kerja, bagaimanapun, juga digunakan untuk menghemat energi dan bahan dan untuk meningkatkan kualitas, akurasi dan presisi. Otomatisasi jangka, terinspirasi oleh kata sebelumnya otomatis (berasal dari robot), tidak banyak digunakan sebelum tahun 1947, ketika General Motors mendirikan departemen otomatisasi. Otomasi adalah suatu teknologi yang menggabungkan aplikasi ilmu mekanika, elektronika dan sistem berbasis computer melalui proses atau prosedur yang biasanya disusun menurut program instruksi serta dikombinasikan dengan pengendalian otomatis (catubalik) untuk meyakinkan apakah semua instruksi itu sudah dilaksanakan seluruhnya dengan benar sehingga produktivitas, efisiensi dan fleksibilitas meningkat. Kata otomasi digunakan pertama kali oleh Fords di Detroit. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan alat mekanis dan mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas produksi yang kontinyu. Karakteristik otomasi Detroit yaitu : a. Mekanisme tanpa operator b. Alat transfer c. Operasi permesinan dilakukan secara berurutan/sekuensial d. Benda kerja bergerak secara otomatis e. Utilisasi yang tinggi f. pembentukan blok mesin. Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi di perpustakaan dalam upaya melaksanakan berbagai tugas pengelolaan perpustakaan. Kebijakan yang bisa diterapkan untuk mengimplementasikan otomasi perpustakaan antara lain : 1. Mengadakan perangkat keras (hardware) Perangkat Keras (Hardware), merupakan unsur yang bersifat tangible (dapat dilihat, diraba, di sentuh bentuknya) dalam pengembangan otomasi perpustakaan sebagai unsur pembangun sistem informasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi. Beberapa perangkat keras (hardware) yang akan digunakan dalam mengelola sistem otomasi perpustakaan, yaitu: a. Komputer server Komputer server merupakan komputer yang khusus disediakan untuk aplikasi sistem otomasi perpustakaan dan memuat database perpustakaan di dalamnya. b. Komputer client Komputer client terdiri dari komputer admin, komputer bagian pengolahan, komputer bagian sirkulasi, komputer OPAC yang akan digunakan pemustaka untuk menelusuri koleksi perpustakaan, dan komputer penghitung statistik pengunjung. Jumlah komputer client yang disediakan tergantung pada tingkat kebutuhan perpustakaan. c. Peralatan jaringan Peralatan jaringan menggunakan Local Area Network (LAN), seperti Switch HUB, kabel UTP, RJ45 ataupun menggunakan jaringan wireless Access Point dan lebih bagus lagi jika terhubung internet. d. Barcode scanner Barcode scanner digunakan pada layanan sirkulasi untuk membaca barcode pada bahan pustaka dan kartu anggota, dan untuk menghitung statistik pengunjung. e. Sistem pengaman (sensor matic). Jika memiliki anggaran yang lebih, ada baiknya perpustakaan membeli sistem pengaman (sensor matic) untuk melindungi aset koleksi akibat kelalaian pemustaka atau kelalaian petugas perpustakaan saat melakukan transaksi. 2. Perangkat lunak (software) Sistem otomasi perpustakaan tidak lepas dari perkembangan software yang inovatif. Software merupakan salah satu komponen pada sistem otomasi perpustakaan. Dengan sebuah aplikasi, pekerjaan perpustakaan dapat terbantukan lebih efisien. Software perpustakaan dapat diperoleh dengan empat cara yaitu: a. Mengembangkan sendiri (in house) b. Mengembangkan dengan cara outsourcing. c. Membeli paket perangkat lunak dari vendor. d. Menggunakan aplikasi freeware. e. Menggunakan aplikasi gratis (Free Open Source Software) Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yang sedang berjalan. Untuk menilai suatu software, tentu saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Berikut beberapa kriteria untuk menilai suatu software: a. Kegunaan, fasilitas dan laporan yang ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat waktu (real time) dan relevan untuk proses pengambilan keputusan. b. Ekonomis, biaya yang dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil yang didapatkan. c. Keandalan, mampu menangani pekerjaan dengan frekuensi besar dan terus menerus. d. Kapasitas, mampu menyimpan data dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat. e. Sederhana, menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna (user friendly). f. Fleksibel, dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan memiliki interoperability dengan aplikasi lainnya, serta memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. 3. Menyiapkan sumber daya manusia (brainware). Hal penting yang juga harus dipersiapkan dalam membangun sistem otomasi perpustakaan adalah menyiapkan sumber daya manusia. Pustakawan dan pengelola teknis perpustakaan lainnya perlu mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan aplikasi sistem otomasi dengan baik. Perpustakaan bisa memfasilitasi pustakawan untuk mempelajari aplikasi sistem otomasi perpustakaan dengan mengundang konsultan yang sudah berpengalaman. Melalui proses pelatihan dan pendampingan, pustakawan diharapkan bisa memiliki keterampilan dalam menggunakan aplikasi sistem otomasi perpustakaan dan mampu mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi saat menggunakan aplikasi tersebut. Brainware dapat diartikan sebagai sumber daya pengetahuan yang ada dalam diri pegawai perpustakaan baik secara perorangan maupun secara kolektif. Sumber daya pengetahuan ini akan beragam jenisnya, dan sebaiknya terdistribusi secara tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang. Untuk perpustakaan digital diperlukan satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu yaitu pengetahuan tentang Penggunaan komputer serta pengetahuan data digital. Menurut Muhammad Azwar menyiapkan sumber daya manusia dalam otomasi perpustakaan merupakan sesuatu yang sangat penting, untuk itu maka perpustakaan harus memfasilitasi pustakawan dan pengelola dalam mempelajari aplikasi sistem otomasi perpustakaan melalui pelatihan atau mengundang konsultan. Netware yang merupakan perangkat jaringan dengan sistem intranet maupun internet harus ditingkatkan badwidth dan luas jangkauannya baik yang melalui kabel, fiber optic ataupun wireless. Untuk menghasilkan kecepatan transfer data yang baik, maka jenis kabel, fiber optic, HUB, maupun alat pemancar wireless harus dengan kualitas yang baik, karena aliran data yang akan dilewatkan bukan hanya data teks, suara, dan gambar tetapi juga mencakup data video. Jaringan berfungsi untuk mengintegrasi system yang ada. Dataware adalah perangkat data yang membentuk berbagai gugusan informasi yang siap untuk diakses oleh para pengguna. Ukuran dari isi data akan berpengaruh pada proses pengalihan data baik pada proses pengolahan maupun proses pelayanan. Sebagai langkah awal, data mayoritas yang dilayankan adalah dari jenis teks digital karena lebih mudah penanganannya. Lebih lanjut dapat pula dilayankan data digital jenis gambar, suara, grafik, video ataupun multimedia. File digital dari jenis text biasanya dalam ekstensi PDF dan disarankan dalam format OCR (optical character recognition) di mana setiap kata yang ada dapat terindex sehingga akan memudahkan dalam proses penelusuran informasi. Sebuah sistem pangkalan data terdiri dari dua bagian penting. Pertama adalah pangkalan datanya itu sendiri adalah sebuah data yang tersimpan dalam keadaan terstruktur dan tersusun berdasarkan tata organisasi tertentu. Kedua adalah pencarian dan pengambilan atau bisa disebut query. Dalam teknologi pangkalan data, sebuah query mencakup mekanisme dan prosedur untuk mencari, mengambil, menyimpan kembali, dan dan memanipulasi data. Teknologi query merupakan sebagai antar-muka (Interface) yang menghubungkan pengguna sistem dan data yang tersimpan di pangkalan data. B. Otomasi Perpustakaan Automasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengotomatiskan. Otomasi perpustakaan adalah suatu perangkat lunak komputer yang bercirikan penggunaan pangkalan data ukuran besar, dengan kandungan cantuman tekstual yang dominan, dan dengan fasilitas utama dalam hal menyimpan, menemukan, dan menyajikan informasi yang digunakan untuk kegiatan di perpustakaan. Pengertian lain dikemukakan oleh Kosasih yang menyebutkan bahwa automasi adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI) yang berfungsi mempercepat dan mengefisienkan pekerjaan manual sehingga proses pengolahan data menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Sedangkan menurut Lasa automasi perpustakaan merupakan proses atau hasil penciptaan mesin swatindak atau swakendali tanpa campur tangan manusia dalam proses tersebut. Menurut Decky Hendarsyah-Penulis & IT, sistem otomasi perpustakaan merupakan suatu manajemen sistem yang dapat mempermudah akses baik bagi pengelola maupun pengguna perpustakaan. Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah sitem yang terintegritasi, mulai dari sistema pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sitempencarian kembali bahan pustaka, sistem sirkulasi (peminjaman, pengembalian dan perpanjangan peminjaman), keanggotaan (membership), pengaturan hak akses keanggotaan, pengaturan denda keterlambatan pengembalian, sistem booking dan sistem reporting aktifitasperpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebih sempurna lagi, apabila sitem otomasi perpustakan dilengkapi dengan barcoding, dan mekanisme pengaksesan data berbasi web dan internet. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem otomasi perpustakaan merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk menangani berbagai tugas dan kegiatan untuk pengelolaan sistem dan manajemen perpustakaan seperti pencatatan, perekapan, pencetakan, pelaporan, dan sebagainya denganmenggunakan teknologi komputer. Beberapa cakupan aktivitas layanan di perpustakaan yang bisa dilakukan oleh sistem otomasi perpustakaan adalah menajemen pengadaaan (akuisi) bahan pustaka, layanan penelusuran koleksi yang dikenal dengan istilah Online Public Acces Catalog (OPAC), manajemen pengolahan bahan pustaka, manajemen keanggotaan, manajemen sirkulasi, manajemen inventarisasi koleksi, manajemen pelaporan, dan manajemen kendali terbitan berseri. Beberapa aplikasi sistem otomasi perpustakaan bahkan memiliki fitur mampu menampilkan koleksi digital dalam beragam format dan berbasis multimedia. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa automasi perpustakaan adalah kegiatan mengotomatiskan pekerjaan perpustakaan agar menjadi cepat dan efisien sehingga mempermudah proses temu kembali. Penerapan otomasi perpustakaan di Indonesia pada umumnya hanya mempunyai tiga sasaran yaitu katalogisasi, sirkulasi dan opac. Oleh karena itu, perlu dibuat otomosi perpustakaan dengan menitikberatkan pada tiga hal tersebut diantaranya: 1. Memudahkan dalam pembuatan katalog. Perpustakaan yang belum menerapkan otomosi pada umumnya harus membuat kartu katalog agar pemustaka dapat menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan pengarang, judul atau subjeknya dan menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan. Rangkaian kegiatan dalam membuat katalog secara manual banyak menghabiskan tenaga, waktu dan uang penerapan komputer akan dapat menghemat segalanya. proses pembuatan katalog akan lebih mudah, Penyajian buku bagi pemustaka juga akan lebih cepat dan pada gilirannya akan terjadi efisien. 2. Memudahkan dalam layanan sirkulasi. Sebelum perpustakaan menggunakan komputer layanan proses peminjaman biasanya dilakukan dengan menggunakan kartu. pekerjaan yang harus dilakukan diawali dengan petugas meminta kartu pemustaka, mengambil kartu pinjam, menulis nomor buku di kartu pinjam, mencabut kartu buku dan diakhiri dengan mem "file" kartu. pekerjaan tersebut memakan waktu yang cukup lama dan cukup rumit. dengan komputer pekerjaan peminjaman buku dapat dilakukan dengan cepat dan mudah yaitu hanya dengan menyorot "barcode" kartu kemudian menyorot "barcode" buku selanjutnya memberikan cap tanggal pengembalian. Pekerjaan tersebut hanya memakan waktu kurang 1 menit untuk setiap buku. Begitu juga dengan proses pengembalian dan perpanjangan buku, cukup dengan menyorot "barcode" buku kemudian secara otomatis akan terjadi transaksi. Bahkan di perpustakaan yang sudah maju pemustaka sendiri yang melakukan transaksi yang dinamakan dengan "self service" sehingga sudah tidak lagi melibatkan petugas seperti penerapan ATM dalam layanan bank. C. Pengertian SLiMS Pengertian SLiMS dari sebuah artikel dari Senayan Developer Community tentang “Modul Pelatihan Dasar Pengolahan Perpustakaan Berbasis SLiMS”, menyatakan bahwa Senayan Library Management System atau disingkat dengan SLiMS merupakan salah satu free open source software (FOSS) berbasis web yang dapat digunakan untuk membangun sistem dalam penerapan sistem otomasi perpustakaan. Sebagai perangkat lunak, SLiMS mampu berjalan sempurna di dalam sistem jaringan lokal intranet) ataupun internet. Dengan menggunakan SLiMS, pemustaka dapat mengakses layanan informasi perpustakaan jauh lebih cepat dibandingkan saat masih manual. Saat ini SLiMS sudah dikembangkan dalam platfom Android dan IOS sehingga dapat dimanfaatkan melalui perangkat lunak di berbagai device, bukan hanya melalui Web. Menurut Anonimaus dalam Azwar Muhammad 2013:1 dengan menggunakan sistem automasi Senayan, maka pekerjaan yang ada Sumber Informasi Pengolahan perpustakaan di perpustakaan akan semakin mudah. Manfaat lain dari seseorang yang memanfaatkan Senayan di Perpustakaan, antara lain sebagai berikut. 1. Dapat mempercepat proses temu balik informasi (Information Retrieval), 2. Memperlancar proses pengolahan, pengadaan bahan pustaka, dan komunikasi antar perpustakaan, 3. Memudahkan pengolahan data perpustakaan, 4. Meningkatkan citra perpustakaan. Software SLiMS sudah banyak membantu beberapa perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan digital di Indonesia. SLiMS sangat berperan dan membantu para pustakawan di berbagai perpustakaan untuk memudahkan dalam pengelolaan system digital di perpustakaan. SLiMS adalah perangkat lunak open souce sistem manajemen perpustakaan (library management system) yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi tersebut dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source. Dengan menggunakan SLiMS, pemustaka dapat mengakses layanan informasi jauh lebih cepat dibandingkan saat masih manual. Di samping itu, software SLiMS bisa diakses melalui internet, sehingga pemustaka dapat menelusuri katalog perpustakaan dari tempat lain melalui website atau portal yang disediakan perpustakaan. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membangun perpustakaan digital (mengelola koleksi digital) dan mengelola koleksi audio serta audio visual yang dapat dinikmati langsung melalui fasilitas web streaming yang disediakan oleh Senayan. Aplikasi SLiMS merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang dapat melakukan kegiatan pengolahan perpustakaan seperti penelusuran OPAC/ Online Public Accses Catalog, layanan sirkulasi, bibliografi, manajemen keanggotaan, pelaporan dan kendali terbitan berseri secara automasi (Rahmadhani dan Marlini, 2015). Terdapat 11 (sebelas) fitur SLiMS yaitu: Home, OPAC, Bibliografi, Sirkulasi, Keanggotaan, Master File, Iventarisasi, Sistem, Pelaporan, Kendali terbitan Berseri, dan Modul Presensi. D. Analisis SWOT Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (dalam buku Philip Kotler 2009) diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Sedangkan menurut Freddy Rangkuti, analisis SWOT diartikan sebagai “analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis SWOT pada perpustakaan bertujuan untuk menganalisa potensi yang dimiliki perpustakaan saat ini dan menentukan arah pengembangan perpustakaan di masa datang. Ada 2 faktor yang mempengaruhi fungsi perpustakaan yakni faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Faktor internal mencakup stuktur organisasi perpustakaan, sumber daya manusia, keberadaan dan jumlah koleksi, dan fasilitas pendukung berupa gedung dan sarana lainnya. Faktor eksternal mencakup aspek masyarakat (community analysis), kebijakan manajemen, teknologi, dan perubahan social yang dihadapi. Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah–masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Indikator analisis SWOT terdiri dari Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths. 1. Kekuatan adalah sumberdaya keterampilan, keunggulan-keunggulan lain. Indikatornya sebagai berikut: a. Jaringan pemasaran b. Reputasi c. Segmen pasar d. Pelayanan e. Tempat yang strategis 2. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, indikatornya sebagai berikut: a. Kelengkapan produk kurang b. Lay out kurang c. Labour turn over d. Diskon Kurang 3. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Peluang (Opportunity) indikatornya sebagai berikut: a. Daya beli masyarakat tinggi b. Pangsa pasar luas c. Teknologi canggih d. Menguasai pasar e. Selera masyarakat berubah 4. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman (Threath) indikatornya adalah sebagai berikut : a. Pesaing banyak b. Harga tidak stabil c. Promosi swalayan pesaing d. Munculnya pesaing baru e. Harga promosi pesaing Dalam analisis SWOT, berdasarkan score yang didapat apakah ada opportunity (nilai positif) atau threat (negatif), dan apakah faktor strength mengungguli (+) weakness (-) maka didapat 4 kwadran rekomendasi. Adapun gambar diagram Cartesius kuadran analisis SWOT, dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1.1 Diagram Cartesius Kuadran Proses Penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT melalui 3 tahap analisis yaitu: 1. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan Faktor internal dan faktor eksternal perpustakaan. Faktor Internal perpustakaan berupa pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. 2. Tahap Analisis Nilai-nilai dari faktor internal dan faktor eksternal dijabarkan dalam bentuk diagram SWOT dengan mengurangkan nilai strength dengan nilai weakness, dan nilai opportunity dengan nilai ancaman. Semua informasi disusun dalam bentuk matrik, kemudian dianalisis untuk memperoleh strategi yang cocok dalam mengoptimalkan upaya untuk mencapai kinerja yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Untuk itu digunakan matrik SWOT, dapat dianalisis dari 4 strategi yang ada mana yang dimungkinkan bagi organisasi untuk bergerak maju. Apakah strategi Stengths–Oportunities (SO). Strategi Weaknesses–Oprtunities (WO), strategi Strengths–Threats (ST) atau strategi Weaknesses–Threats (WT). 3. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap ini, mengkaji ulang dari empat strategi yang telah dirumuskan dalam tahap analisis. Setelah itu diambillah keputusan dalam menentukan strategi yang paling menguntungkan, efektif dan efisien bagi organisasi berdasarkan Matriks SWOT dan pada akhirnya dapat disusun suatu rencana strategis yang akan dijadikan pegangan dalam melakukan kegiatan selanjutnya. E. Perpustakaan Konvensional Perpustakaan konvensional merupakan kumpulan buku (sumber informasi) atau bangunan fisik tempat buku tersebut dijadikan sebagai salah satusarana bahan bacaan menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemustaka. Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu institusi, terutama institusi pendidikan, tempat tuntunan untuk adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pemustaka dominan dari kalangan akademis yang kebutuhannya akan informasi begitu kuat sehingga mau tidak mau perpustakaan harus pula berfikir untuk berupaya mengembangkan diri guna kebutuhan pemustaka. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu unit kerja di lingkungan sekolah harus mendukung dan sejalan dengan tugas-tugas sekolah. Karena tugas-tugas sekolah sudah jelas tertuang dalam kurikulum sekolah, maka dengan sendirinya perpustakaan sekolah pun harus sanggup mendukung kurikulum sekolah. Kurikulum dalam hal ini adalah sejumlah program pembelajaran yang harus dicapai dan dilaksanakan oleh sekolah sesuai dengan jenjang waktu yang telah diterapkan. Sebagai pusat informasi, perpustakaan secara tradisional berfungsi menyediakan berbagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustakanya. Dalam menjalankan fungsinya perpustakaan melakukan kegiatan antara lain mengidentifikasi, memilih, mengadakan, mengatalog dan memproses sumber informasi sehingga tersedia dapat ditemu balik dan digunakan secara efisien. F. Studi Relevan Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dan pembanding dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaanya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun penelitian terdahulu dari penelitian diantaranya adalah Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Melati Nurman sari (2015) “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban”. Hasil penelitian ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien determinasi, diperoleh nilai pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban adalah sebesar 56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh variable yang lain. Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Beny Mulyadi (2017) Pengembangan E-Learning Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak Di SMK Negeri 7 Yogyakarta. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan tahap pengembangan yang dilakukan adalah tahap pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Berdasarkan hasil dari penelitian pengembangan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan e-learning pada standar kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak di SMK Negeri 7 Yogyakarta layak untuk dikembangkan. Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Karwati (2014). pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Islam Nusantra. hasil penelitian bahwa pembelajaran elektronik dalam kategori tinggi sementara kualitas pembelajaran dalam kategori cukup. Ditemukan juga temuan bahwa pembelajaran elektronik memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS. Dengan demikian pembelajaran e-learning perlu ditingkatkan karena terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan suatu metode tertentu yang sifatnya rasional, empiris, dan sistematis. Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi adalah suatu pekerjaan yang ilmiah yang mencakup keterpaduan antara metode atau cara dengan pendekatan yang dilakukan dan berkenaan dengan instrument, teori, konsep, yang digunakan untuk menganalisis data dengan tujuan untuk menemukan, menguji dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dari definisi di atas, maka dapat dipahami bahwa metodologi penelitian merupakan suatu pekerjaan atau kegiatan ilmiah dan memerlukan suatu metode yang sifatnya rasional, empiris dan sistematis serta memerlukan pendekatan yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang ada, sehingga mencapai suatu tujuan yang sifatnya alamiah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang bagaimana penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Berbasis Slims 9 Bulian di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Jln. Jl. Arif Rahman Hakim No.111, Simpang IV Sipin, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36361. Adapun alasan penulis memilih tempat penelitian ini karena penulis menganggap bahwa Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi merupakan salah satu dari perpustakaan yang menerapkan Promosi dan Pemasaran Jasa Layanan Informasi, belum ada mahasiswa yang meneliti di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi tentang judul ini. C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Adapun jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian adalah: a. Data Primer Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh analis dari sumber yang unik, atau sumber informasi yang secara langsung memberikan informasi kepada otoritas informasi yaitu keterangan yang diperoleh langsung dari responden atau artikel yang sedang diselidiki atau yang berkaitan dengan artikel yang sedang diperiksa. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan objek penelitian. Sumber data adalah Kepala perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, Kepala sekolah, majlis guru dan siswa-siswi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Sumber data sekunder ialah data yang yang baru-baru ini dikumpulkan dan dirinci oleh organisasi di luar spesialis yang sebenarnya, terlepas dari kenyataan bahwa mereka berkumpul pada kenyataannya informasi asli. Informasi tambahan adalah informasi terkait yang telah didalangi sebagai laporan. Untuk itu, informasi tambahan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari tulisan dan berbagai sumber, misalnya bagian dari promosi, ide-ide industri perjalanan, tanda-tanda industri perjalanan dalam Islam, buku harian, web, dan berbagai sumber yang membantu. dan diidentifikasi. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah. Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data disamping jenis data yang telah dibuat di muka”. Maka dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah faktor yang paling penting dalam penentuan metode pengumpulan data untuk mengetahui darimana subjek data tersebut diperoleh. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data-data yang lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan Implementasi Sistem Otomasi Perpustakaan Berbasis Slims 9 Bulian di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Berkaitan dengan teknik pengumpulan data pada penelitian ini, penulis menggunakan dua cara, yatu: 1. Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian kepustakaan (library research) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku literatur atau kepustakaan yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti, baik dikutip secara langsung maupun tidak langsung yang releven dengan judul yang diteliti. 2. Studi lapangan (field research) Studi lapangan (field research) yaitu penelitian langsung yang dilakukan langsung terhadap objek yang diteliti dengan cara: a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan untuk mendapatkan informasi tentang obyek penelitian, yaitu pengguna yang memanfaatkan koleksi bahan pustaka dan internet. Di dalam penertian psikologik, observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, observasi dapat di lakukan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Teknik ini melakukan wawancara langsung terhadap responden agar menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dengan tujuan untuk melengkapi data pokok. Wawancara di gunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, dan sikap terhadap sesuatu. c. Dokumentasi Dokumentasi sebagai berikut cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat khabar, majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan gambaran umum Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi sebagai berikut: 1). Historis dan Georafis Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. 2). Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. 3). Keadaan Guru dan Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. 4). Keadaan Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. E. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah kepala perpustakaan, karyawan perpustakaan dan siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Penelitian ini menggunakan wawancara untuk mendeskripsikan data yang memperoleh secara langsung untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana pemanfaatan aplikasi SLiMS oleh pemustaka serta kendala yang dihadapi oleh pemustaka dalam pemanfaatan aplikasi SLiMS di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara- cara untuk memperoleh data-data yang lengkap, objektif dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya sesuai dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan Pemanfaatan Aplikasi SLiMS di Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Dalam metode ini dapat di gunakan dengan cara sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Dalam studi pustaka penulis mempelajari dan mengumpulkan berupa literature yang berhubungan dengan topic permasalahan penelitian baik dalam bentuk buku rujukan, data base, internet dan lain-lain. 2. Penelitian lapangan Pendekatan ini untuk mendapatkan data-data secara lapangan dari objek penelitian yaitu: a. Wawancara (interview) yaitu menanyakan tentang pemanfaatan aplikasi SLiMS di perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. b. Observasi yaitu penulis mengamati secara langsung Perpustakaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi untuk mendapatkan data yang diperlukan. c. Dokumentasi yaitu menyelidiki seperti koleksi buku atau peraturan peraturan peminjaman dan pengembalian dan sebagainya. G. Teknik Analisis Data Pengelolaan data adalah suatu cara mengoperasikan data sedemikian rupa sehingga dapat di baca dan ditafsirkan. Metode pengelolahan dan analisis data yang di gunakan untuk kualitatif. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, merupakan teknik yang bersifat nonstatistik. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,observasi dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang di pahami dan yang akan di pelajari,dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dapat di lakukan menjadi tiga tahap yaitu : 1. Reduksi Data (data reduction) Data di peroleh penulis dari lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang jumlahnya cukup banyak.Penulis catat dengan rinci, kemudian dilakukan perangkuman, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting. Dengan demikian data yang telah di reduksi dapat memberikan gambaran tentang pemanfaatan SLiMS. 2. Penyajian Data (data display) Setelah data direduksi, langkah yang selanjutnya dilakukan adalah menyajikan data. Dalam penyajian data, penulis melakukan dalam berbentuk deskriptif atau penjelasan ,tabulasi atau tabel-tabel 3. Penarikan Kesimpulan (verification) Data-data yang telah diterangkan dan dijabarkan dalam berbentuk narasi kemudian penulis gunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah di rumuskan sejak awal.

0 $type={blogger}:

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Kota Jambi, Indonesia

Putra Muaro Bungo

Putra Muaro Bungo
Jadilah Diri Sendiri Tanpa Berharap Kepada Manusia

Simpel Aja

Simpel Aja

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

My Famili

SELAMAT DATANG DI

BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

TERIM KASIH

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT