Jumat, 09 Agustus 2024

 





BAB I

PENDAHULUAN

 

A.                Latar Belakang Masalah

 

Pembangunan pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan nasional itu sendiri. Pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah indonesia diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan sektor ekonomi, serta sektor sektor lainnya yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlansung secara bersamaan.

 

Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan kualitas manusia yang diinginkan terkandung jelas dalam tujuan pendidikan nasional. Pada era globalisasi dewasa ini pendidikan menjadi sangat penting. Bila pendidikan suatu masyarakat berkembang dengan baik maka tidak dapat dipungkiri lagi masyarakat tersebut akan semakin “berkulitas” dan mampu bersaing terhadap kompetensi yang semakin hari semakin ketat dan keras dalam berbagai sudut aktivitas kehidupan. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang “berkualitas” maka sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal merupakan lembaga kepercayaan masyarakat sebagai komponen bangsa untuk mampu menghadapi kompetensi secara global yang kian hari semakin jelas terasa dampaknya terhadap aktivitas kehidupan masyarakat. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan.

 

 Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

                                                                      

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

 

            Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif  terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik  untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

  

Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:

  1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
  2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;
  3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya; 
  4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah;
  5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; 
  6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

 

 

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1.    Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 

2.    Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3.    Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4.    Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan  intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5.    Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 

6.    Menghargai dan membanggakan sastra  Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

 

 

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

 

1.        Mendengarkan

2.        Berbicara

3.        Membaca

4.        Menulis

 

Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca buku dengan baik dan benar.

           

Guru yang professional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, tetapi di pihak lain dia juga mengemban sejumlah tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru selaku pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepeda generasi muda sehingga terjadi proses konservasi nilai, bahkan melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya niali-nilai baru. Dalam konteks ini pendidik (guru) berfungsi menciptakan, memodifikasi, dan mengkonstruksi nilai-nilai baru.[1].  Dalam mengembangkan , menambah dan mengasah pengetahuan adalah wajib, karena tanpa diasah (dengan cara mengamalkan), pengetahuan yang banyak di kepala kita tidak akan ada manfaatnya. Sebagaimana dalam sebuah adagium dikatakan “Al-ilmu bila ‘amalin kassyajarati bila tsamarin” (ilmu tanpa diamalkan, bagaikan pohon tak berbuah)[2].

 

Muhammad Nurdin dalam bukunya mengungkapkan bahwa : Pengembangan  guru, menambah ilmu pengetahuan adalah hal yang mutlak. Guru harus mempelajari segala macam pengetahuan, akan tetapi kita juga harus mengandalkan skala proritas. Kenapa demikian? Karena dalam menunjang keprofeisionalan guru dapat menambah ilmu pengetahuan tentang keguruan sangat perlu. Namun bukan berarti kita hanya mempelajari satu disiplin ilmu saja. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita pelajari, semakin banyak pula wawasan kita tentang berbagai ilmu.[3]

 

            Metode adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekkan suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan, atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan.[4]

 

             Contoh lain yaitu pada mata pelajaran bahasa indonesia yaitu pada materi drama, disini guru menggunakan metode bermain peran (Role Playing) karena, metode bermain  peran pada dasarnya melibatkan siswa untuk memerankan atau mendemonstrasikan tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan masalah sosial.[5]

 

Guru sering menggunakan metode ceramah di dalam pembelajaran dan akhirnya hampir semua siswa tidak memperhatikan dan sibuk dengan urusan sendiri, karena metode ceramah ini sering dianggap metode yang membosankan dan tidak menarik bahkan metode ini tidak cocok digunakan dalam pembelajaran dan akhirnya keberhasilan belajar siswa pun tidak dapat dicapai dengan baik.

 

            Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah bermacam-macam jenisnya dan cara guru untuk menyampaikan materi kepada siswa juga mempunyai berbagai cara dan itu dapat dibedakan dari jenis mata pelajaran dan materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

 

            Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan belajar siswa karena jika metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran serasi dengan materi yang disampaikan ke siswa maka materi yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik, dan keberhasilan belajar pun dapat tercapai dengan baik.

 

            Demi menciptakan kehidupan interaksi mengajar belajar, guru perlu menimbulkan teknik tanya jawab atau dialog, yaitu untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya. Guru melontarkan teknik tanya jawab itu mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.

 

            Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri (mandiri), seperti konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab dan ketarampilan. Namun semua itu tidak terlepas dari peranan guru yang membimbing dalam pengajaran, apalagi dalam mengatasi anak didik yang bermasalah.

 

            Berbicara soal problematika tentu tidak terlepas dari berbagai asfek , beraneka ragam, jenis dan faktor penyebabnya, baik terhadap murid yang mengalami kesulitan belajar maupun murid yang malas belajar. Semua itu tidak terlepas dari peranan guru sebagai pendidik yang harus bisa mengatasi dan memecahkan  semua perihal tingkah laku dan masalah murid tersebut.

 

            Problematika guru untuk menangani para siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik penanganan yang berupa perlakuan pengajaran, maupun yang berupa bimbingan belajar, sehingga tujuan intruksional dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Dalam proses belajar-mengajar, selalu ditemui sejumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Kenyataan tersebut merupakan problematika guru yang harus segera dipecahkan, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal bagi seluruh siswa.

 

            Diteliti secara cermat, ternyata banyak dijumpai kasus kesulitan belajar di sekolah yang kesemuanya merupakan gangguan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, khususnya dalam proses belajar-mengajar. Kesulitan belajar itu mempunyai tingkatan buruk yang berbeda-beda. Ada yang ringan, sederhana.

 

            Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu Faktor Intern dan  Faktor Ektern.

1. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

2. Faktor Ektern adalah faktor yang ada di luar individu.[6]

 

            Beraneka ragam jenis dan sifat serta faktor penyebabnya, maka problem yang satu dengan problem yang lain tentu saja berbeda. Yang dimaksud dengan problem dalam uraian ini adalah: Problem kesulitan belajar yaitu: sesuatu kejadian atau peristiwa yang menunjukan bahwa dalam mencapai tujuan pengajaran, sejumlah murid mengalami kesulitan dalam menguasai secara tuntas bahan pelajaran yang diajarkan.

 

            Dari hasil observasi penulis di lapangan yakni di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Desa Sebapo terdapat sejumlah siswa mengalami kesulitan belajar dalam memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ini dikarenakan mereka belum mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik, banyak diantara mereka yang belum mampu membaca teks dalam bahasa Indonesia dengan benar. Berbagai faktor yang mempengaruhi mereka sehingga mereka merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Oleh karenanya upaya yang dilakukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan memberikan pendekatan secara emosional dan menerapkan strategi khusus dengan memberikan metode Tanya jawab dan Resitasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

 

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam sebuah Karya Ilmiyah dengan judul : “Strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dengan menggunakan metode tanya jawab dan resitasi  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri  Sebapo Kecamtan Mestong Kabupaten Muaro  Jambi”.

 

B.                 Identifikasi Masalah

Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia diperlukan metode-meode yang tepat serta strategi tertentu, agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Oleh karenanya metode yang sangat tepat dalam pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia adalah metode  Tanya jawab den Resitasi.

 

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang perlu diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1.    Hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia sangat rendah

2.    Kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran bahasa Indonesia yang disampakai tidak semua diterima dengan baik sehingga perlu diterapkan media pembelaran yang dapat membantu siswa memahami materi yang disampaikan.

 

 

 

 

 

 

 

 C. Pokok Masalah

            Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka Pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana meningkaat hasil belajar bahasa Indonesia di kelas IV MIN Sebapo melalui metode Tanya jawab dan Resitasi?

 

D. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV (empat) MIN Sebapo. Materi yang diajarkan adalah pada pokok bahasa membaca dan menulis dengan kurikulum SD/MI kelas IV semester II tahun ajaran 2010-2011, hasil belajar dianalisis yaitu  hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan) yang nilainya diambil setelah akhr pembelajaran.

 

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1.   Ingin mendapat bukti bahwa metode tanya jawab dan resitasi tepat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar.

2.  Ingin mendapat jawaban yang konkrit seberapa banyak kesulitan belajar yang dapat diatasi deengan menggunakan metode tanya jawab dan resitasi

3.   Ingin mendapat keputusan bahwa dengan metode tanya jawab dan resitasilah kesulitan belajar Bahasa Indonesia dapat diatasi

 

 

 F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat secara teoritis dan praktis.

1. Secara Teoritis

Memberikan informasi sebagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam hal bagaiamana meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian dapat dilihat “apakah melalui metode tanya jawab dan resitasi dapat meningkat hasil belajar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

 

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneli, yaitu sebagai penambah wawasan tentang pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode Tanya Jawab dan Resitasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

b. Memberikan masukan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas umumnya untuk menerapkan metode tanya jawab dan resitasi dalam pembelajaran sehiggaa dapat memberikan dampak positif terhadap keberhasilan

c. Kepada guru kelas khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk memberikan informasi tentang strategi dan metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar.

d. Kepada siswa memberikan informasi tentang menarikan belajar belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode tanya jawab dan resitasi.

 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

 A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan alat komunikasi dan pendukung dalam pergaulan manusia dalam sehari-hari baik antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu.[1]

 

Materi pengajaran bahasa Indonesia sangatlah banyak diantaranya, teknik membaca (ejaan) kalimat, menulis kalimat yang benar, serta membuat bentuk karangan, seperti puisi, sajak, atau pun membuat surat. Tetapi disini penulis mengambil materi pengajaran bahasa Indoneisa yaitu teknik pengajaran membaca dalam bahasa Indonesia.

 

Tujuan pengajaran membaca adalah upaya untuk memanfaatkan ketarampilan dasar dan tujuan tertentu sebagai sarana untuk meningkatkan pengacaran membaca.[2]  Secara garis besar kegiatan membaca mempunyai dua maksud utama, yaitu :

a)    Tujuan behavioral, yang disebut juga tujuan tertutup, ataupun tujuan intruksional

b)   Tujuan ekspresif atau tujuan terbuka

 

 

Tujuan behavioral ini biasanya diarahkan pada kegiatan-kegiatan membaca :

 

1)   Memahami makna kata (word attack)

2)   Ketarampilan-katarampilan studi (study skill)

3)   Pemahaman (comprehension)

 

Adapun tujuan ekspresif atau tujuan terbuka terkandung dalam kegiatan-kegiatan :

 

    1.)      Membaca pengarahan diri sendiri (self-directed reading)

    2.)      Membaca penafsiran, membaca interpretative (interpretative reading)

    3.)      Membaca kreatif (creative reading).[3]

 

 Pengajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan serta membina kemampuan bahasa Indonesia, baik secara aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif.

 

 Adapun yang dimaksud dengan berbahasa Indonesia aktif yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar secara lisan, yaitu dalam berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain maupun secara tertulis seperti membuat karangan. Sedangkan kemampuan berbahasa pasif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan kemampuan memahami isi bacaan. Agar tujuan pembelajaran tercapai, guru hendaknya pandai-pandai mengelolakelasnya dengan memperhatikan efektivitas dan efisien. Untuk itu, guru harus membantu para siswa untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

Adapun pembelajaran yang efektif adalah suatu upaya mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya baik dari segi proses maupun hasil. Maka guru peran guru tidak cukup sebagai pengajar saja. Disamping para pengajar juga diharapkan pakar bahasa Indonesia sangat membantu perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan berupa pengadaan pusat latihan, laboratorium bahasa, media-media yang menyajikan bahasa Indonesia yang praktis dan buku-buku karya ilmiah yang menyajikan bahasa Indonesia yang mudah atau gamblang dan metodologis.[4]

 

Strategi adalah proses belajar-mengajar yang dinaungi oleh lembaga pendidikan, sedang siswa merupakan pelaku yang belajar didalamnya secara bersamaan, sehingga mereka menyatu dan belajar bersama-sama dalam proses belajar-mengajar.[5]

 

            Apabila dilihat dari siswa, metode pengajaran strategi merupakan proses yang dilakukan siswa dalam belajar, sedangkan dari guru strategi merupakan kewajiban yang harus depenuhi oleh guru terhadap siswa.

 

            Sebuah acuan untuk meningkat kwualitas kinerja seseorang, maka diperlukan sebuah strategi yang dapat untuk dijadikan motivasi dalam proses belajar-mengajar.

 

            Berdasarkan proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasa disebut metode mengajar. Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang disempurnakan oleh guru atau instruktur.[6]

 

Metode pengajaran strategi adalah proses belajar-mengajar yang di naungi oleh lembaga pendidikan, sedang siswa merupakan pelaku yang belajar didalamnya secara bersamaan, sehingga mereka menyatu dan belajar bersama-sama dalam proses belajar-mengajar.[7]

 

            Apabila dilihat dari siswa, metode pengajaran strategi merupakan proses yang dilakukan siswa dalam belajar, sedangkan dari guru strategi merupakan kewajiban yang harus depenuhi oleh guru terhadap siswa. Dalam sebuah acuan untuk meningkat kwualitas kinerja seseorang, maka diperlukan sebuah strategi yang dapat untuk dijadikan motivasi dalam proses belajar-mengajar.

 

Guru harus berusaha agar semua potensi yang ada pada siswa, baik potensi yang ada pada unsur manusia maupun yang ada pada alat. Dalam hal ini guru adalah menjadi pembantu Kepala Sekolah secara administratif :

a. Guru harus menginsafi kedudukannya sebagai pembantu, bukan penanggung jawab dalam keseluruhan administrasi. Penanggung jawab tertinggi adalah Kepala Sekolah.

b. Guru harus patuh melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya ; bukannya kepatuhan lahir saja, melainkan juga kepatuhan atas keinsafan.

c. Guru harus bersikap terus-terang bila menerima pembahagian tugas tanggung jawab yang terlalu berat baginya atau buka bidangnya atau luar kemampuannya.

d. Guru harus siap-sedia memberi bantuan apabila bantuan itu diperlukannya.

e. Guru harus mempunyai semangat yang besar untuk ikut mensukseskan program kerja dalam melaksanakan administrasi pendidikan.

f. Guru harus mampu mengajak teman-teman sepekerjaan untuk bersama-sama melaksanakan administrasi pendidikan.[8]

 

 

Dengan demikian partisipasi guru dalam menyelenggarakan pendidkan dan pengajaran atau dalam administrasi pendidikan adalah ikut sertanya guru dalam keaktifan menyiapkan situasi lingkungan pendidikan.

 

            Seorang guru merupakan satu dari pekerjaan yang profesional. Pekerjaan profesional pada dasarnya bertolak dari penggilan jiwa, tanggung jawab moral, sosial, dan keilmuan. Karena hal tersebut, terkadang ia lebih mengutamakan panggilan dan tanggung jawab ketimbang gaji atau upah yang mestianya ia terima. Pandangan lain yang memberikan pemahaman terhadap karateristik pekerjaan yang profesional kedalam empat hal, yaitu :

1.)    Kerja yang profesional adalah suatu pekerjaan yang dilakukan di alam. Pekerjaan profesional selalu meliputi suatu penyelidikan yang bertujuan untuk mencari kesimpulan secara ilmiah atau mengatasi permasalahan secara teknis.

2.)    Kerja profesional membutuhkan kontribusi seseorang. Pekerja profesional diutamakan untuk bekerja pada teknis dan terutama tidak berhubungan dengan perencanaan dan pengorganisasian serta perintah langsung yang dilakukan oleh orang lain.

3.)    Kerja profesional bukan merupakan rutinitas dan perulangan, artinya tidak mengikuti suatu pola atau siklus maupun terdiri dari kewajiban dan tanggung jawab khusus.

4.)    Kerja profesional mengandung kisaran yang lebih luas dan kompleks[9].

 

Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria profesional, (Hasil lokakarya pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung) sebagai berikut:

a). Fisik

-Sehat Jasmani dan Rohani

-Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik

 

b). Mental/Kepribadian

- Berkepribadian/berjiwa Pancasila

- Berbudi pekerti yang luhur

- Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal

- Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi

- Bersifat terbuka, peka, dan inovatif

 

c). Keilmiahan/pengetahuan

- Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi

- Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik

-  Mampu memecahkan persoalan secara sistematis.

 

 

            Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

 

            Tidak gampang untuk menuntut guru lebih profesional, karena semuanya terpulang dari sikap mental guru. Guru yang profesional lebih mengedepankan kualitas pengajaran daripada materiil oriented. Kualitas kerja lebih diuatamakan daripada mengambil mata pelajaran yang buka bidang keahliannya[10].

 

            Sebagai tenaga profesional yang sangat menentukan jatuh bangunnya suatu bangsa dan negara, guru seharusnya menyadari bahwa tugas mereka sangat berat, buka hanya sekedar menerima gaji setiap bulan atau mengumpulkan kelengkapan administrasi demi memenuhi angka kredit kenaikan pangkat atau golongan dengan mengabdikan tugas utama mengajar.

 

 B. Pengertian Kesulitan Belajar

             Kesulitan dalam belajar adalah suatu hal yang mesti dipecahkan oleh setiap guru dalam mengatasi murid. Kesulitan itu tentu tidak terlepas dari berbagai masalah, karna permasalahan yang dihadapi murid itu sangat banyak dan berbeda. Ada diantaranya yang malas belajar, ada juga yang nakal atau usil dengan temannya, dan ada juga yang sering melawan guru dan orang tua.

 

             Faktor yang mempengaruhi belajar terbagi dua golongan yaitu: Faktor Intern dan Faktor ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu”.[11]

 

             Berdasarkan uraian diatas dapat penulis simpulkan faktor  permasalahan yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo yaitu kebanyakan faktor intern seperti: kurangnya minat dan perhatian terhadap belajar, tidak ada menimbulkan bakat dalam diri individu serta motif, kematangan dan kesiapan untuk belajar. Namun dalam hal ini juga tidak terlepas dari faktor ekstern seperti: cara orang tua mendidik dirumah, keadaaan ekonomi yang tidak menunjang fasiltas, serta realisasi guru dengan siswa maupun sebaliknya.

 

             Semua permasalahan itu tentu tidak terlepas dari guru sebagai pendidik yang mengayomi murid dikala saat belajar (sekolah) maupun peranan orang tua yang selaku pendidik utama dirumah.

 

             Malas belajar gejala umum yang sering dilaporkan oleh orang tua maupun oleh pelajar sendiri. Sering “malas belajar” berbentuk “kurang gairah” belajar, atau bentul anak duduk di kursi belajarnya menghadap buku pelajarannya, tetapi pikirannya melantur kemana-mana”.[12]

 

             Untuk menyikapi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran itu sendiri tentu kita harus melihat metode apa yang digunakan guru tersebut dalam cara mendidik anak yang bermasalah. Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan guru sangatlah penting dalam mengatasi murid-murid yang mempengaruhi pembelajarannya.

 

 C. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode pembelajaran

      Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.[13]

      Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran.[14]

     Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata (kegiatan belajar mengajar di kelas) dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.[15]

 

b. Macam-macam Metode Pembelajaran

      Dalam dunia pendidikan metode ini sangat penting sekali, dan metode bermacam-macam diantaranya adalah :

1.)    Metode Proyek

         Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

 

 

Kelebihannya :

 

a)      Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah kehidupan.

b)      Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.

c)      Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modem yang dalam pengajaran perlu diperhatikan.

Ø Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok

Ø Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil sehari-hari yang penuh dengan masalah.

Ø Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan.

Ø Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan[16].

 

 

Kekurangannya :

 

a.)           Kurikulum yang berlaku di indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

b.)           Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.

c.)           Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.[17]

 

 

2.)        Metode Eksperimen

            Metode Eksperimen (Percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

 

Kelebihannya :

 

a.)    Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.

b.)    Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

c.)    Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

 

Kekurangannya :

a.)    Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.

b.)    Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.

c.)    Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

d.)    Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau peengendalian.[18]

 

3) Metode Tanya Jawab

Untuk menciptakan kehidupan intereaksi mengajar perlu menimbulkan teknik tanya jawab atau dialog. Teknik tanya jawab ialah untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran ; atau guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa menjawab.[19]

 

Metode tanya jawab adalah “cara mengajar dimana seorang guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk dijawab, kemudian siswa juga dituntut untuk bertanya kepada guru atau kepada teman sekelasnya tentang materi pelajaran tersebut,”[20] Tanya jawab didefenisikan “sebagai gabungan dari  penjelasan lisan yang di  pertunjukkan dengan meggunakan alat untuk menyampaikan fakta-fakta penting teori atau pengolahan”[21] Metode tanya jawab adalah “cara penyajian pelajaran dengan memperagakan tanya jawab atau mempertunjukkan kepada siswa, situasi atau benda tertentu,  yang sedang di pelajari baik yang sebenarnya maupun tiruan  yang disertai dengan  penjelasan lisan”[22]  Metode tanya jawab adalah “suatu metode yang digunakan untuk menanyakan materi pelajaran kepada siswa secara lebih jelas tentang proses sesuatu yang dipelajari”[23]

Metode Tanya jawab ini mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

1)                    Kelebihan Metode Tanya jawab

a)       Dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga, menghindari verbalisme ( pemahaman secara kata-kata / kalimat )

b)       Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

c)       Proses pengajaran lebih menarik

d)       Siswa dirangsang untuk kreatif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya dengan sendiri.[24]

2)    Kekurangan Metode Tanya jawab

a)         Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karna tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan Tanya jawab akan tidak efektif

b)        Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang  kurang  memadai dengan baik

c)         Tanya jawab memerlukan kesiapan dan perencanaan  yang matang di samping waktu  yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil  atau jam pelajaran lain.[25]

 

Pelaksaan metode Tanya jawab diperlukan 4 langkah pokok, yaitu:

a)      Persiapan, yaitu mempersiapkan para siswa untuk belajar dan mendorong mereka untuk berdialog, bertanya dan belajar menentukan materi  yang akan di bahasa, berdasarkan materi ini lalu guru menentukan media atau alat  peraga yang tepat

b)      Penyajian, yaitu menunjukkan pada siswa urut-urutan, langkah-langkah dan menyelidiki pokok-pokok masalah  yang membuat pekerjaan berhasil

c)      Permulaan  praktek, yaitu  siswa  melakukan  praktek  di  bawah  pengawasan

d)      Tindak lanjut, yaitu para siswa melanjutkan praktek sendiri dan mengadakan  evaluasi yang diberikan gurunya”[26]  

 

­Berdasarkan penyampaian materi didalam kelas terkadang seorang tenaga pendidik merasa kesulitan dalam mengatasi penguasaan kelas dan hal lainnya, namun adakalanya seorang guru merasa vakum dalam proses belajar mengajar di kelas, dimana yang lebih aktif hanya guru sedangkan siswa kurang aktif dan hanya datang, duduk dan diam saja ketika berlangsungnya proses belajar mengajar. Dengan adanya metode tanya jawab, tenaga pengajar dapat menyaksikan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa, dan disini siswa akan merasa dirangsang untuk kreatif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya dengan sendiri.

 

Dari paparan di atas, dapat disintesiskan bahwa beberapa metode tanya jawab itu dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih jelas, lebih aktif, dan lebih konkrit. Menggunakan metode tanya jawab merupakan salah satu cara guru untuk menarik perhatian dan keingintahuan siswa, sehingga terciptalah proses pembelajaran yang efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran secara tepat.

 

4). Metode Resitasi

Resitasi ialah teknik pemberian tugas yang biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan ltihan-latihan selama melakukan tugas ; sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegreasi.[27] 

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.

Kelebihannya :

 

a.)    Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.

b.)    Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.

c.)    Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

d.)    Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Kekurangannya :

 

a.)    Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.

b.)    Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

c.)    Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.

d.)    Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.[28]

 

 

 

 

 

            Berdasarkan penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan mendalami hasil uraian orang lain. Dengan demikian akan memperluas ; memperkaya dan memperdalam pengetahuan serta pengalaman siswa.

Seorang guru harus memperhatikan hal-hal di atas, maka walaupun teknik ini baik untuk digunakan ; tetapi jangan terlalu kerap kali diberikan agar tidak menyita waktu siswa.

Untuk meningkatkan minat siswa maka seorang guru harus memperbaiki dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, agar tercapai hasil belajar yang baik seorang guru juga melakukan hal yang baik bagi siswanya.

 D. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas   

            Menurut Kemmis dan Mc. Taggart penelitian tindakan adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dala situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.[29]

            Orientasi dalam penelitian tindakan adalah mempelajari situasi nyata kelas atau sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas tindakan dalam pembelajaran.[30]

            Penelitian tindakan kelas (PTK) istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action reseach (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yan dapat diterangkan.

            Menurut penulis Penelitian Kelas atau Classroom Action Research merupakan suatu penelitian ilmiyah yang ditujukan untuk memecahkan masalah  dengan menggunakan ketarampilan baru yang diaplikasikan dalam situasi kelas, serta pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan.

 

Merencanakan       Melakukan TindakanMengamati dan MenilaiMerefleksikan

MerencanakanMelakukan TindakanMengamati dan Menilai

Merefleksikandan seterusnya

 

 

 

            PTK merupakan proses pengkajian suatu masalah pada suatu kelas melalui sistem daur ulang  dari berbagai kegiatan, seperti bagan berikut ini :

 

 

 

 

 


            Daur tersebut dapat dilaksanakan bertolak dari hasil refleksi diri tentang adanya unsur ketidakpuasan diri sendiri terhadap kinerja yang dilakukan dan yang dilalui sebelumnya. Misalnya, Guru sadar bahwa hasil belajar siswa pada bidang studi yang diasuh selalu terpuruk. Guru saat itu berpikir tentang strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini, fasilitas yang mendukung pelajaran, lalu mencari kelemahan-kelemahan kinerja yang telah dilakukan yang diduga sebagai penyebab terpuruknya hasil belajar siswa. Untuk merencanakan tindakan perbaikan, ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu Guru, sebagai berikut. (1) Apa kepedulian anda terhadap kelas itu? (2) Mengapa anda peduli terhadap hal tersebut? (3) Apa yang menurut pendapat anda, anda dapat lakukan berkenan dengan hal itu? (4) Bukti-bukti yang bagaimana yang dapat anda kumpulkan untuk membantu menelaah apa yang terjadi? (5) Bagaimana anda akan mengumpulkan bukti-bukti itu? (6) Bagaimana anda akan memeriksa bahwa pertimbangan anda mengenai apa yang terjadi itu cukup tepat dan cermat?

 

 E. Pengembangan Perencanaan Tindakan

            Pengembangan tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dua siklus ini dapat mengalami perubahan rencana perbaikan sampai dengan hasil yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan apabila sudah diterapkan dalam kelas. Hasil yang diharpakan adalah hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV MIN Sebapo melalui penerapan metode Tanya jawab dan Resitasi.

 F.Hipotesis Tindakan

            Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK.[31]

            Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Guru dengan  menggunakan Metode Tanya jawab dan Metode Resitsi sebagai strateginya akan dapat mengatasi masalah kesulitan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo Kec. Mestong Kab. Ma. Jambi.

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

 

A.                                                    Pendekatan Penelitian

            Metode penelitian yang digunakan adalah metode Tanya Jawab dan Resetasi atau penelitin tindakan. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya perbaikan suatu praktek pendidikan melalui pemberian tindakan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan. Bentuk penelitian pada penelitian ini yaitu memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan materi membaca dan meulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo Kec. Mestong Kab. M.a. Jambi.

 

 B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

-  Tempat penelitian yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo Kec. Mestong Kab. M.a. Jambi, pada kelas IV sebanyak 34 siswa yang berlokasi di jalan raya lintas Palemban RT. 11 Desa Sebepo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

-  Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2010-2011.

 

2. Karakteristik Siswa

29

 

       Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan siswa kelas IV yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 20 siswa berjenis kelamin dan 14 siswi berjenis perempuan. Dikelas IV ini memiliki tingkat kemampuan memahami pelajaran yang berbeda-beda. Ada yang dengan mudah mengerti inti dari pelajaran hanya dengan menyimak isi materi, ada yang berulang-ulang guru membacanya, ada siswa yang mudah mengerjakan tugas dari guru dengan baik, cukup dan ada juga yang kurang memahaminya.

 

 B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Penelitian

       Penelitian ini adalah dalam bentuk penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan kelas ini langsung dilaksanakan oleh peneliti dalam bentuk pembelajaran dimana peneliti melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

 

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha (TU), Guru Bahasa Indonesia, Siswa-siswi kela IV, Literatur dan dokumentasi yang ada hubungan dengan judul  penelitian ini.

 

 C. Subjek dan Partisipan yang Terlibat Penelitian

1. Subjek Penelitian

               Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi yang terdiri dari 34 siswa. Adapun dasar pemilihan subjek penelitian ini adalah karena berdasarkan observasi peneliti pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MIN Sebapo ini tidak semua siswa dapat membaca dan menulis pelajaran dengan baik, karena siswa mengetahui cara membaca dan menulis yang disampaikan guru dan sulit bagi mereka untuk mengulanginya. Hal ini menyebabkan hasil belajar rendah. Dilihat dari rata-rata nilai MID semester mata pelajaran Bahasa Indonesia nilai ketuntasan belajar yang mencapai nilai 60. dilihat dari kondisi siswa pada tahun 2010-2011 madrasah ini secara terperinci dilihat pada table berikut ini.

Tabel  1 : Daftar Keadaan siswa / siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebapo.[1]

NO

Kelas

Jenis Kelamin

 

Jumlah (Orang)

 

Laki-laki (Orang)

Perempuan

(Orang)

1

I

22

18

40

2

II

21

16

37

3

III

18

17

35

4

IV

20

14

34

5

V

16

7

23

6

VI

14

11

25

JUMLAH

111

83

194

 

 

 

2. Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian

       Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah kepala Sekolah MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Sebapo rekan sejawat yang merupakan guru Bahasa Indonesia di kelas IV sebagai observator yang secara kolaboratif membantu melakukan penelitian dan pengamatan.

 

 

 D. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

          Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa keseluruhan proses PTK selengkapnya terdiri atas tahapan-tahapan seperti yang dilukiskan pada Bagan 02, yang pada pokoknya terdiri dari empat tahapan.

 

 


          Keempat tahapan berpikir ini adalah langkah awal yang merupakan akumulasi dan rasa ketidakpuasan seorang Guru atau hasil renungannya terhadap kinerja yang dilakukan. Refleksi awal tidak lain merupakan latar belakang masalah untuk melahirkan gagasan umum. Penelaahan lapangan adalah keberhasilan dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada.

1. Peencanaa Tindakan

         Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan.      

         Desain penelitin yang dugunakan adalah model Kemmis dan Taggart berupa siklus spiral. Pengertian siklus disini adalah suatu kegiatan yang meliputi tahapan-tahapan rancangan pada setiap putarannya. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.[2] Yang dapat digambar sebagai berikut :

 

 

 

 

 

Pengamatan /

Pengumpulan data II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1 : Skema Desai Penelitian

a. Observasi Awal

     Kegiatan yang dilakukan pada observasi awal tindakan ini adalah : (1) menentukan tempat penelitin dan masalah yang akan diteliti, (2) mengurus perizinan, (3) mengumpulkan informasi awal tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MIN Sebapo.

b. Perencanaan

            Dalam perencanaan terdiri dari empat kegiatan yaitu :

1.)    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2.)    Menentukan target kompetensi

3.)    Mendasain pembelajaran pada siklus I dan siklus II

4.)    Mendesai alat tes yaitu alat yang digunakan berupa soal ters formatif dalam bentuk objektif (pilihan ganda), kisi-kisi soal diambil dari target kompetensi yang dikembangkan.

Tabel 2 : Jadwal Penelitian Tindakan Semester II

Tanggal

Kegiatan

Keterangan

Target

Materi

04–09 April 2011

Pra observasi/instrumen assesmen hasil belajar Bahasa Indonesi

-Pengamatan langsung

-Alat Bantu catatan lapangan

-Wawancara

- Obesrvasi awal (proses pembelajaran)

 

11 April  2011

Perencanaan

Berdasarkan pra observasi, guru dan peneliti merencanakan pembelajaran

 

 

12 April 27 April 2011

Siklus I

Terlibat dalam diskusi dan evaluasi, peneli membatu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

§ Menyampaikan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat

§ Menyampaikan alasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat orang lain dengan santun dan ekspresif

§ Mengkomunikasikan argumentasi dan per-nyataan penghargaan secara menyakinkan dan simpatik

§ Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini

§  Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman atau kesenangan

§  Informasi dan contoh tentang bahasa indah, teks sastra, karya sastra, imaji, apresiasi, dan kreativitas

 

28 - 30 April 2011

 

 

 

 

Siklus II

-          Memperbaiki kelemahan pada sikulus I

 

§ Menyampaikan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat

§ Menyampaikan alasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat orang lain dengan santun dan ekspresif

§ Mengkomunikasikan argumentasi dan per-nyataan penghargaan secara menyakinkan dan simpatik

§ Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini

§  Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman atau kesenangan

§  Informasi dan contoh tentang bahasa indah, teks sastra, karya sastra, imaji, apresiasi, dan kreativitas

02 Mei 2011

 

 

Observasi dan refleksi

-          Dengan melihat perubahan pembelajaran Bahasa Indonesia maka perlu tidaknya diadakan siklus III

 

 

02 Mei 2011

Asseemen Hasil Belajar Bahasa Indonesia akhir

-           

 

 

c. Pelaksanaan Tindakan

       melakukan tes kemampuan awal terhadap siswa yang hasilnya akan dibandingkan dengan tes akhir yang dilaksanakan setelah siklus II. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan. Tindakan lanjut pembelajaran siklus I adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran. Hasil tersebut dianalisis untuk tolak ukur merencanakan pembelajaran siklus II.

 

d. Obsrvasi

       Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan. Instrumen observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Dalam hal ini berisikan indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk mendeskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Disamping itu peneliti juga menggunakan alat bantu yaitu kamera untuk merekam gambar dan membantu menambah validitas data. Selama observasi peneliti dibantu oleh guru (kolaborator). Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan peneliti yaitu selama pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

e. Refleksi

       Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan sebarapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.[3]. dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya.

 

 E. Instrumen Hasil Belajar Siswa

          Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV MIN Sebapo yaitu :

1. Sebelum menyusun rencana tindakan peneliti terlebih dahulu mengobservasi situasi proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV sebelum dikenal tindakan baru.

2. Tes hasil belajar berdasarkan tujuan hasil belajar yaitu berupa hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan) yang akan dilakukan setiap akhir pertemuan. Instrumen hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes formatif dalam bentuk objektif (pilihan ganda). Berikut ini difinisi konseptual dan definisi operasional.

-          Definisi konseptual

Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam penelitian ini diarahkan pada kemampuan siswa terhadap proses membaca dan menulis yang diperoleh siswa dalam pembelajaran pada kurun waktu tertentu.

-    Definisi Operasional

Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa setelah menjawab atau mengerjakan soal pilihan ganda (objektif) dari materi proses membeca dan menulis.

 

-   Kisi – kisi Instrumen Hasil Belajar Bahasa Indonesia

            Dari definisi konseptual dan operasional hasil belajar Bahasa Indonesia maka dapatlah dibuat kisi-kisi instrumen hasil belajar pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Hasil belajar Bahasa Indonesia

Dimensi

Aspek

Indikator

Butir

Jumlah

 

Mendengar, membaca, Berbicara dan Menulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.Memahami wacana lisan

melalui kegiatan

mendengarkan berita

1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat  

1.2 Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat  

1,2,3

 

 

4,5,6

3

 

 

3

2. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca

2.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai  

2.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit  

2.3 Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat

7,8

 

 

 

9,10

2

 

 

 

2

3. Mengungkapkan

pengalaman dan

informasi melalui

kegiatan bercerita dan menyampaikan

pengumuman

3.1 Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif 

3.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana 

11,12

 

 

13,14

2

 

 

2

4. Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam

buku harian dan surat pribadi

4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa

4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar

15,16

 

 

 

17,18

 

19,20

2

 

 

 

2

 

2

Pernyataan

20

 

F. Tahapan Tindakan

            Langkah-langkah penelitian  yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Pra - Penelitian

Peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengetahui kondisi pembelajaran sebelum dikenakan tindakan. Observasi awal ini bertujuan untuk memperoleh data awal tentang proses pembelajaran. Berdasarkan informasi awal tersebut lalu dilakukan identifikasi masalah dan menentukan cara memecahnya. Permasalahan tersebut dapat dalam bentuk wawasan yang teralihat pada hasil tes atau permasalahan yang berasal dari praktek.

 

            Untuk mendapatkan informasi data yang diinginkan peneliti melakukan beberapa langkah yaitu :

1.    Melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas IV

2.    Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran dikelas untuk mengetahui situasi pembelajaran

3.   Melakukan observasi terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekolah baik didalam maupun diluar ruangan dengan melihat kuantitas serta keualitas dari sarana dan prasarana tersebut.

 

2. Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi peneliti melalakukan penyusunan perencanaan tindakan secara umum, dimana didalamnya menyangkut tindakan siklus I, tindakan siklus II dan seterusnya sampai peneliti menganggap bahwa penelitian selesai. Adapun penyusunan perencanaan tindakan yaitu :

1.    Penyusuanan Rencana Pembelajaran (RPP)

2.    Pengemasan Materi

3.    Menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan keperluan pembelajaran

4.    Penyusunan uji coba instrumen penelitian dan pelaksanaan pembelajaran.

3. Implementasi Tindakan

a. Kegiatan Siklus I

               Setelah melakukan persiapan pra penelitian selanjutnya peneliti melakukan langkah-langkah penelitian dari siklus I dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

  Berdasarkan observasi pra penelitian proses pembelajarn di kelas, peneliti melakukan penyusunan perencanaan tindakan siklus I yaitu diskusi dengan TIM peneliti tentang masalah yang terjadi di kelas, merumuskan permasalahan pokok dan menysusun tindakan pemecahan masalah yang teriri dari :

a)    Menyusun perencanaan tindakan yang akan diberikan kepada siswa pada siklus I, pada siklus I ini ditekankan pada pemberian tindakan yaitu penarapan menyimak/mendengar, membaca, berbicara dan menulis.

b)   Menyediakan media yang sesuai dengan tindakan yang akan diberikan

c)    Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai pengumpul data, yaitu catatan lapangan dan lembar pedoman observasi.

 

2. Tindakan (Acting)

          Dalam tahapan ini peneliti bersama dengan kolaborasi melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang telah dibuat yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia melalui perencanaan media. Berikut ini adalah tabel perencanaan tindakan siklus I.

Tabel 4 : Perencanaan Tindakan Siklus I

Materi : Mendengar, Membaca, Berbicara dan Menulis

Waktu : 4 X Pertemuan

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan

Media

Alat

Pertemuan Ke-1

 

12 April 2011

 

-          Menangkap pokok pikiran

-          Membedakan bunyi distingtif

-          Mengungkap kembali tuturan

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-2

 

15 April 2011

 

-          Meningkatkan kecepatan membaca

-          Menangkap pokok pikiran

-          Menemukan topik tulisan

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-3

 

20 April 2011

 

-          Pemroduksian tuturan

-          Keefektifan kalimat

-          Keruntutan gagasan

-          Ketepatan artikulasi

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-4

 

27 April 2011

 

-          Menulis jurnal

-          Menulis artikel

-          Menulis bersama

-          Menulis prosa fiksi 

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol, Papan Tulis

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

 

3. Pengamatan (Observasing)

       Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Hasil pengamatan dicatat dalam bentuk uraian  pada lembar catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaboratif secara langsung.

 

 

4. Refleksi (Reflecting)

          Setelah dilalakukan perencanaan tindakan dan pengamatan peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan, yaitu pembelajaran melalui menyimak, membaca, brbicara dan menulis, apakah pembelajaran dengan materi tersebut dapat meningkat hasil belajar. Refleksi dilakukan dengan menganalisis tidakan seberarap jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji keberhasilan dan kegagalan sebagai persiapan tindakan selanjutnya.

b. Kegiatan Siklus II

            Setelah melakukan tahapan-tahapan penelitian pada siklus I, peneliti melanjutkan penelitian tindakan siklus II dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan

                Dari hasil refleksi siklus I, peneliti menyusun perencanaan untuk  pelaksanaan penelitian tindakan siklus II. Pada siklus II materi pembelajaran tidak berubah dan tetap dengan kegiatan pembelajaran yang sama. Perencanaan siklus II  pada siklus II yaitu :

a)    Pada siklus II tindakan yang diberikan masih sama yaitu pembelajaran dengan menggunakan materi menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

b)   Menyiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan diberikan

c)    Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data yaitu, catatan lapangan dan lembar pedoman observasi

 

2. Tindakan (Acting)

            Dalam tahapan ini peneliti bersama dengan kolaborator melakukan suatu perencanaan tindakan yang telah dibuat yaitu pembelajaran dengan materi menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

Tabel 5 : Perencanaan Tindkan Siklus II

Materi : Mendengar, Membaca, Berbicara dan Menulis

Waktu : 4 X Pertemuan

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan

Media

Alat

Pertemuan Ke-1

 

2 Mei 2011

 

-          Menangkap pokok pikiran

-          Membedakan bunyi distingtif

-          Mengungkap kembali tuturan

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-2

 

5 Mei 2011

 

-          Meningkatkan kecepatan membaca

-          Menangkap pokok pikiran

-          Menemukan topik tulisan

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-3

 

16 Mei 2011

 

-          Pemroduksian tuturan

-          Keefektifan kalimat

-          Keruntutan gagasan

-          Ketepatan artikulasi

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

Pertemuan Ke-4

 

19 Mei 2011

 

-          Menulis jurnal

-          Menulis artikel

-          Menulis bersama

-          Menulis prosa fiksi 

Buku Bahasa Indonesia kelas IV untuk SD/MI, Spidol, Papan Tulis

Peedoman observasi, catatan lapangan, kamera

 

3. Pengamatan

        Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Hasil pengamatan dicatat dalam bentuk uraian  pada lembar catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaboratif secara langsung. Selain itu mengati setiap kegiatan pada saat pemberian tindakan selama pembelajaran berlangsung dengan memberi tanda cek lis (ü ) pada lembar pedoman observasi kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.

 

4. Refleksi (Reflecting)

Setelah dilalakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan, yaitu pembelajaran melalui menyimak, membaca, brbicara dan menulis, apakah pembelajaran dengan materi tersebut dapat meningkat hasil belajar siswa.

G. Hasil Tindakan Yang Diharapkan

            Hasil tindakan yang diharapkan adalah adanya perubahan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis dan untuk guru dapat memberikan pembelajaran yang tuntas sehingga dapat membantu siswa memahami materi pelajaran sampai tuntas 100%. Untuk siswa, 80% dari jumlah siswa yang mendapat nilai 70. bila kedua hasil yang diharapkan dimuka maka telah tercapai maka penelitian dianggap selesai.

H. Data dan Sumber Data

1. Data

       Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian. Adapun data penelitian terdiri dari dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.

            Data kuantitatif diperoleh dari tes siklus I dan tes siklus II. Sedangkan data yang bersifat kualitatif yaitu data yang mendeskripsikan proses dari hasil pembelajaran yang diperoleh melalui observasi.

2. Sumber Data

       Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh.[4]. sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV MIN Sebapo yang berjumlah 34 siswa dan guru Bahasa Indonesia kelas IV MIN Sebapo, hasil observasi dan tes hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan.

 

  I. Instrumen Pengumpulan Data

            Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Observasi

Obesrvasi digunakan, bila penelitian berkenan dengan perilaku manusi, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu banyak.[5]

Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi berperan serta (participant observastion) yaitu penenliti terlibat dalam kegaiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Sambil melakukan  pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.[6]

Peneliti sebagai observer berperan serta (participant observation) metode ini digunakan untuk membuat desai tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengamati proses pembelajaran bersama kolaborator.

 

2. Lembar Observasi

       Lembar observasi alat yang digunakan dalam observasi yaitu pedoman observasi. Pedoman pbservasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendiskrispsikan proses pembelajaran dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menyimak, membaca, berbicara dan menulis dimana kriteria penialiannya 30-33 (gagal) 40-45 (kurang) 56-65 (cukup) 66-79 (baik) 80-100 (baik sekali).[7]

 

3. Tes

       Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketarampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.[8]

 

       Tes digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian hasil belajar. Adapun jenis tes yang digunakan adalah jawaban berupa tes formatif dalam bentuk objektif (pilihan ganda) yang diadakan setelah tindakan siklus I dan siklus II.

  J. Teknik Pengumpulan  Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti di bantu oleh guru Bahasa Indonesia kelas IV. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik catatan lapangan,  wawancara, dan foto slide

1. Catatan Lapangan

       Catatan lapangan adalah catatan tertulis apa yang didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap penilaian kualitatif.[9]. Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh sasaran yang diteliti tentang hasil belajar siswa. Catatan lapangan dibuat dalam catatan yang lengkap setelah peneliti sampai kerumah. Proses ini dilakukan setiap kali pengamatan.

2. Wawancara

               Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneti ingin melakukan study pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.[10]

          Wawancara yang digunakan adalah wawancara struktur dan tidak struktur. Wawancara dilakukan dengan guru, dan siswa untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang hasil belajar.

3. Foto Slide

        Foto slide berguna untuk merekam peristiwa penting. Misalnya aspek kegiatan kelas, atau untuk mendukung bentuk rekaman lain. Peneliti dan pengamat boleh menggunakan rekaman fotografik, karena daya tarik bagi subjek penelitian, foto dapat diacu dalam wawancara beriktnta dan diskusi tentang data.[11]

 

  K. Analisis Data

            Di dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data melalui model Miles dan Huberman, dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Reduksi Data

       Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal- yang penting, dicari tema dan polanya.[12]. Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapaan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan denngan subjek yang diteliti.

2. Display Data

       Display data adalah penyajian data kepada yang telah diperoleh kedalam sejumlah matrik atau daftar kategori setiap data yang didapat.[13] Penyajian data kepada yang telah diperoleh ke dalam sejumlah matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya digunakan berbentuk teks naratif.

 

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

              Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan.[14].  Dalam bentuk penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan kelas ini langsung dilaksanakan oleh peneliti dalam bentuk pembelajaran dimana peneliti melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

        Teknik analisis ini digunakan untuk menganalisis data tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan siklus pertama sampai siklus akhir. Kesimpulan yang pertama sampai akhir salaing terkait dan kesimpulan pertama sebagai pijakan.

            Sedangkan untuk menganalisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif  Nana Sudjana (dalam Sam’s. 2009 :94). Teknik deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut :

       x

P = __x 100%

        Xi

 

 

 

 

 


Keterangan :

P = Persentase

X = Jumla Skor Jawaban

Xi = Jumlah Skor Maksimal

 

 L. Tindak Lanjut

             Jika pelaksanaan siklus I dan siklus II pada penelitian ini belum menunjukkan peningkatan hasil yang optimal, maka dilakukan pengembangan perencanaan tindakan untuk penelitain tindakan lanjutnya. Pengembangan perencanaan tindakan ini lebih dikuhsuskan pada hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menerapkan menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

 

  M. Jadwal Penelitian

Untuk lebih terarahnya kegiatan penelitian ini dan sistematis maka kegiatan penelitian ini dibagi menajadi tiga tahap. Tahap pertama meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, penunjukan dosen pembimbing, pengurus izin seminar. Tahap kedua yaitu seminar proposal perbaikan hasil seminar penyususnan instrumen pengumpulan data dan izin riset. Tahap ketiga meliputi pengumpulan data, penulisan lapor akhir dan pengadaan.

Tabel 6 : Jadwal Penelitian

 

 

Bulan

No

Jenis Kegiatan Penelitian

Februari

Maret

April

Mai

Juni

Juli

 

 

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1.

Penyusunan dan persetujuan proposal

ü 

ü

ü

ü

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Seminar Proposal

 

 

 

 

ü

ü

ü

ü

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Perbaikan hasil seminar

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

ü

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Pengurusan izin riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Pelaksanaan riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

ü

 

 

 

 

 

 

 

6.

Penulisan penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

ü

 

 

 

 

7.

Konsultasi pembimbing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

ü

 

 

8.

Perbaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

 

9.

Penyempurnaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

ü

10.

Penggandaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ü

ü

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

 

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan observasi terhadap objek penelitian yaitu siswa dan guru kelas IV MIN Sebapo  Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui kondisi awal kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia yang selanjutnya dijadikan dasar pelaksanaan tindakan pada setiap siklusnya.

             

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) analisis dan refleksi. Berikut penjabaran dari masing-masing tahapan

tiap siklus yang dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MIN Sebapo Kecamatan Mestong Kab. Ma. Jambi.

 

Berikut adalah deskripsi dari kondisi awal (pratindakan) dan deskripsi pelaksanaan tindakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dengan menggunakan metode tanya jawab dan resitasi  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri  Sebapo Kecamtan Mestong Kabupaten Muaro  Jambi Tahun 2011”

 

 

 

1.  Kondisi Awal (Pratindakan)

Pengamatan kondisi pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata  yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan guru dan siswa serta tes. Pengamatan dilakukan hanya satu kali. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran di kelas IV  Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya dan pembelajaran berbicara pada khususnya. Pengamatan tersebut dilakukan pada hari Senin tanggal 04 April 2011  pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB (pada jam ke-2 dan ke-3).

 

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV  MIN Sebapo. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan adalah pembelajaran berbicara, membaca, mendengar dan menulis tentang pengumuman dan pantun. Dalam penelitian ini evaluasi dari pembelajaran  saat dilaksanakannya pengamatan dijadikan sebagai tes awal dari penelitian. Pengamatan langsung dilaksanakan selama proses pembelajaran  berbicara berlangsung. Hasil dari pengamatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

 

a. Metode Mengajar yang Diterapkan oleh Guru

Guru selama ini hanya menggunakan metode ceramah dan tugas dalam  pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru hanya sesekali membacakan materi dari  buku paket Bahasa Indonesia Kelas IV. Terkadang siswa hanya ditugasi untuk  mempelajari materi tersebut sendiri tanpa bimbingan langsung dari guru. Setelah  siswa membaca materi dari buku paket siswa ditugasi untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada buku paket tersebut atau mengerjakan soal-soal dalam LKS  (Lembar Kerja Siswa). Hal tersebut membuat siswa merasa pembelajaran kurang  menarik, membosankan, dan  monoton, terutama dalam pembelajaran  berbicara  yang seharusnya siswa merasakan pembelajaran menarik dan menyenangkan.  Guru belum mengembangkan pendekatan pembelajaran yang menarik dan belum memanfaatkan sumber belajar selain buku. Selain itu buku yang digunakan hanya buku paket yang sekiranya masih kurang lengkap. Buku pendamping juga masih sangat kurang. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan belum dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sumber belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran mendengar, berbicara, membaca dan menulis.

 

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti berdiskusi dan berkolaborasi sehingga menghasilkan kesepakatan bahwa untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran  berbicara, mendengar, membaca dan menulis  adalah  dengan menggunakan peta konsep yang tersedesia dalam bentuk pengumuman dan pantun .

 

b. Pengelolaan Kelas oleh Guru

Observasi lapangan yang dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas  IV antara lain menemukan kesulitan guru dalam mengelola kelas. Ada sebagian siswa yang asik berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, sehingga terkadang suara dari guru tidak terdengar jelas. Ada siswa yang mondar-mandir ke tempat duduk temannya hanya untuk meminjam penggaris, pena, atau penghapus yang sekiranya tidak begitu penting. Ada juga siswa yang minta ijin untuk ke kamar kecil.

 

Berdasarkan observasi lapangan ditemukan juga siswa yang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Tetapi siswa yang memperhatikan hanya  sebagian kecil saja sehingga kondisi kelas kurang begitu mendukung untuk  pencapaian hasil pembelajaran yang maksimal.

 

c.  Kemampuan berbicara dan membaca

Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kesulitan dalam  mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Mereka merasa kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya dalam bentuk  lisan. Selain  itu siswa juga merasa kesulitan dalam penggunaan  lafal dan intonasi yang tepat dalam kalimat-kalimat pengumuman dan pantun. Hal lain yang membuat mereka kesulitan dalam  berbicara  yaitu mereka tidak bisa  mengungkapkan isi pengumuman dan pantun secara keseluruhan dan runtut.

 

Pembelajaran berbicara yang dilaksanakan yaitu siswa langsung ditugasi untuk membaca kemudian membacanya di depan kelas tanpa dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai tujuan  berbicara, manfaat  berbicara, dan penggunaan  lafal dan intonasi  yang tepat. Penilaian yang  dilakukan guru dalam  pembelajaran  berbicara  juga belum mengacu pada aspek-aspek penilaian dalam kriteria penilaian  berbicara minsalnya  lafal dan intonasi, lafal, mimik dan  urutan cerita. Guru selama ini menggunakan penilaian  berbicara  hanya  berdasarkan panjang  pendeknya cerita. Sehingga siswa dalam mengerjakan tugas  berbicara lebih mementingkan memperbanyak dan memperpanjang  cerita meskipun kata-katanya diulang serta lafal dan intonasinya tidak tepat, tanpa menghiraukan tujuan dari  berbicara  yaitu memberikan gambaran yang jelas  dan runtut. Hal tersebut diperoleh dari hasil berbicara  siswa sebelum dilaksanakannya tindakan. Siswa masih mengalami kesulitan dalam berbicara yang baik, terbukti dari hasil  nilai berbicara  belum mencapai KKM  yang telah ditetapkan yaitu 60. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas IV MIN Sebapo Kec. Mestong Kab. Ma. Jambi  masih rendah.

 

Tabel 7 : Hasil tes belajar sebelum tindakan

No

Nama

Jenis Kelamin

Hasil

 

Skor

Nilai

 

1                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Abdan Saqura

LK

10

50

 

2                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Andika Pratama

LK

11

55

 

3                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Fauzan

LK

10

50

 

4                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Hermanto

LK

12

60

 

5                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Rhido Pengestu

LK

12

60

 

6                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Azhari Maulan

LK

12

60

 

7                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Eko Wahyudi

LK

12

60

 

8                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Dede Satriya

LK

10

50

 

9                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

A. Haris

LK

12

60

 

10                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Ema Fitriani

PR

11

55

 

11                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Muhammad Saputra

LK

10

50

 

12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Giany Agnelly

PR

12

60

 

13                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Heru Widianto

LK

10

50

 

14                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Joko Trianggoro

LK

12

60

 

15                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Letty Nadia Wilyan

PR

12

60

 

16                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Mangasa Siregar

PR

10

50

 

17                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Hendriansyah

LK

10

50

 

18                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

A. Syukur

LK

10

50

 

19                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Nopika Dwi Wira. H

PR

12

60

 

20                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Abd. Razak

LK

11

55

 

21                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rehan Al-jufri

LK

10

50

 

22                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rinaldo Azmi

LK

12

60

 

23                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rosdiana Purba

PR

12

60

 

24                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sari Adiya

PR

11

55

 

25                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Siti Fatimah

PR

12

60

 

26                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Anggraini

PR

12

60

 

27                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Rahma Dewi

PR

10

50

 

28                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Suci Novitri

PR

10

50

 

29                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sukirman

LK

12

60

 

30                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Syarina Intan. H

PR

11

55

 

31                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tiana Al-Pionika

PR

12

60

 

32                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tamrin

LK

12

60

 

33                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Prihartono

LK

11

55

 

34                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Yesi Pratiwi

PR

10

50

 

Jumlah Nilai

1890

Nilai Rata-rata

65,55

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari rata-rata dari hasil sebelum tindakan adalah 55, nilai terendah adalah 50, sedangkan nilai tertinggi diperoleh siswa yaitu 60. siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 18 0rang.dan nilai 60 sebanyak. 16 orang.

 

2.  Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah  dua siklus. Siklus pertama terdiri dari dua pertemuan,  dan  siklus  kedua  juga  terdiri dari  dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran yang tiap jam terdiri dari 35 menit. Masing-masing siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a.  Siklus I

1) Perencanaan Siklus I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa  tanggal 05 April 2011 di ruang guru MIN Sebapo Kecamatan Meston Kab. Ma. Jambi. Peneliti dan guru kelas IV  mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat  pada tanggal  07  dan  08 April 2011. Pelaksanaan pada hari  Kamis tanggal  04  April  2011 dilaksanakan  selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit), yakni pada jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15 WIB. Tahap perencanaan siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

a)      Guru kelas IV  dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat  tanggal 07 dan 08 April 2011. Pada hari pertama yaitu Kamis  tanggal 07 April 2011 pada  jam ke-1 dan ke-2 selama 60 menit dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15 WIB. Waktu selama 70 menit digunakan untuk  kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, untuk kegiatan inti pembelajaran 40 menit, dan untuk kegiatan akhir selama 10 menit. Pada hari kedua yaitu Jumat tanggal 08 April 2011 pada jam ke-4 dan ke-5 selama 70 menit dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB direncanakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10  menit, untuk kegiatan inti pembelajaran selama 40 menit, dan untuk kegiatan akhir pembelajaran selama 10 menit.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  disusun berdasarkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007.  Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran berbicara dan membaca yang dilaksanakan dengan menggunakan teks pengumuman dan pantun. Penggunaan  teks pengumuman dan pantun ditujukan supaya proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh bisa lebih baik dari pada pembelajaran yang sebelumnya. Ide penggunaan teks pengumuman dan pantun didapatkan dari diskusi yang telah dilaksanakan oleh guru kelas IV dan peneliti menanggapi proses dan hasil pembelajaran berbicara dan membaca sebelumnya.

 

 

b)      Guru dan peneliti mempersiapkan metode  yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Metode yang digunakan dalam tindakan siklus I adalah teks pengumuman dan pantun.  Alasan pemilihan judul yang bertemakan teks pengumuman dan pantun yaitu sangat menarik bagi anak, dapat memberikan pendidikan anak, anak akan memiliki rasa kemampuan berbicara dan menulis dan pada akhirnya mereka mampu menulis kembali teks tersebut.

 

 

 

 

Berikut teks pengumuman dan pantun yang akan disampaikan pada siklus I:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2 :Teks pengumuman dan pantun

 

 

Gambar  tersebut disiapkan oleh guru dan dibantu oleh peneliti. Metode tersebut nantinya akan ditempelkan di papan tulis untuk menarik minat siswa agar lebih memperhatikan.  Metode  disiapkan dan digunakan supaya mempermudah siswa dalam memahami maksud dari penyampaian materi yang  disampaikan oleh gurunya.

 

c)      Guru dan peneliti membuat lembar observasi,  yang dibuat bukan hanya untuk siswa saja tetapi juga untuk guru. Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar observasi yang dibuat untuk siswa lebih diutamakan pada keaktifan, keberanian, kreatifitas dan inisiatif dari siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran  berbicara, membaca, mendengar dan menulis. Lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

 

 

d)      Guru dan peneliti menyiapkan pedoman tanya jawab. Tanya jawab yang dimaksud adalah  yang digunakan untuk refleksi di akhir pembelajaran  yang dilakukan guru terhadap siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dan guru dapat berdiskusi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Jika dalam pembelajaran masih terdapat kekurangan maka dipecahkan bersama-sama dan dicari jalan penyelesaiannya.

 

 

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I 

Pelaksanaan tindakan siklus I  pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis  tanggal 07April 2011. Tindakan dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit), yakni pada jam ke-1  dan ke-2, pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.15 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas IV MIN Sebapo. Pelaksanaan tindakan siklus I  ini guru kelas bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di tempat duduk paling belakang dan terpisah dari deretan tempat duduk siswa untuk mengamati jalannya pembelajaran. Urutan pelaksanaan tindakan siklus I  pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a)      Guru masuk ke dalam kelas dan mengkondisikan siswa.

b)      Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini yaitu tentang  berbicara, membaca, mendengar dan menuli dengan penggunaan teks pengumuman dan pantun.

c)      Siswa dan guru bertanya jawab tentang teks dan pantun. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk apersepsi yang mengantarkan peserta didik menuju pembelajaran utama.

d)      Salah satu siswa ditunjuk untuk membaca teks tersebut. Siswa yang ditunjuk sebelum hari pelaksanaan pembelajaran telah dilatih supaya saat tampil dapat membaca dengan lancar.

e)      Siswa memperhatikan bacaan teks yang disampaikan guru melalui metode  gambar  yaitu ”teks pengumuman dan pantun”

f)       Siswa menjawab pertanyaan guru tentang penggunaan bacaan yang baik dengan intonasi yang telah disampaikan. 

g)      Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

h)      Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah disiapkan oleh guru.

i)       Tidak lupa guru memberikan tugas di rumah yaitu membuat teks pengumuman dan pantun yang berbeda-beda.

 

 

Tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 08 April 2011 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit), yakni pada jam ke-4 dan ke-5, pukul 09.00 WIB sampai dengan  pukul 10.15 WIB di ruang kelas IV  MIN Sebapo. Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua ini sama halnya seperti pada pertemuan pertama yaitu guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran. Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a)      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang tugas yang telah diberikan

b)      Guru kembali mengulangi bacaan teks yang telah disampaikan dan siswa memperhatikan.

c)      Siswa membaca teks pengumuman dan pantun  dengan bimbingan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas  tentang isi teks tersebut kepada guru.

d)      Guru mengevaluasi siswa dengan menyuruh siswa maju ke depan kelas satu per satu  urut absen  untuk membaca teks dengan menggunakan bahasanya sendiri.  

e)      Siswa dan guru melaksanakan tanya jawab tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Apakah pembelajarannya  kurang menarik atau kekurangan apa yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran supaya pembelajaran berikutnya dapat lebih baik.

 

 

 

 

Tindakan pada siklus I diakhiri dengan hasil  berbicara dan menulis siswa  tentang isi teks  yang akan dianalisis untuk perbaikan pada siklus II.

 

 

3) Pengamatan Siklus I

Peneliti mengamati guru yang  sedang mengajar di ruang kelas IV  MIN Sebapo  dengan materi  berbicara dan membaca serta menulis. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Kamis  tanggal  07  April  2011  pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15 WIB dan pada hari Jumat  tanggal 08 April 2011 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB.

 

Pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua guru mengajarkan materi  berbicara, mendengar, membaca dan menulis  dengan  menggunakan metode bermain peran yang  sebelumnya  belum diterapkan. Pada pembelajaran sebelumnya dilakukan dengan cara dibacakan sedikit tentang materi berbicara dan membaca. Kadang-kadang siswa hanya disuruh untuk membaca sendiri materi yang ada pada buku paket dan kemudian siswa langsung ditugasi untuk maju ke depan untuk bercerita.

 

Pengamatan tidak hanya pada kegiatan siswa saja tetapi kegiatan guru dalam  guru  dalam pembelajaran pun  juga diamati. Hal yang diamati antaralain adalah penerapan penggunaan teks. Selain itu kegiatan evaluasi juga tidak terlepas dari pengamatan peneliti.

 

Berdasarkan kegiatan tersebut, secara garis besar diperoleh gambaran tentang jalannya pembelajaran dari mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi berbicara, membaca, mendengar dan menulis sebagai berikut: 

 

a)      Guru telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar sesuai dengan silabus pembelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007.

b)      Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran  berbicara dan membaca  dengan baik, yaitu dengan cara konseptual.  Artinya, guru mengajar dengan arah dan tujuan yang jelas dan terencana. Guru juga telah berusaha untuk menciptakan  pembelajaran secara kontekstual dan berusaha mengajak siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Evaluasi yang dilaksanakan juga sudah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, akan tetapi hasil dari evaluasi masih kurang atau siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM belum mencapai 75%.

c)      Beberapa kelemahan yang masih terlihat antara lain adalah kurangnya perhatian siswa saat salah satu siswa yang terlatih ditunjuk untuk mendengar tentang teks teks tersebut.  Keaktivan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Keberanian siswa dalam mengutarakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Kreativitas dan inisiatif siswa dalam menyusun kalimat, mengajukan dan menjawab pertanyaan serta mengembangkan teks masih kurang. Sedangkan untuk hasil  membaca dan menulis yang dihasilkan oleh siswa masih sangat kurang, masih terdapat  dua  belas siswa yang belum mencapai target nilai KKM 60.  Siswa hanya berbicara  semua yang ingin diungkapkan  dalam  teks  tanpa memperhatikan lafal dan intonasi yang mereka gunakan, hasil evaluasi berbicara ini terdapat pada lampiran.

  

 

Hasil pengamatan peneliti dan kolaborator menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan yang dijalankan sudah sesuai dengan rencana, walaupun ada beberapa hambatan yang disebabkan perilaku yang kurang disiplin. Rangkuman hasil observasi pembelajaran dalam siklus I terlihat pada tabel berikut ini :

 

 

 

Tabel 8 : Data Pembelajaran Siklus I

NO

Aspek yang diamati

Ya

Tidak

Kegiatan / Penjelasan Singkat

I

Pra Pembelajaran

 

 

 

1

Mengkondisikan kelas sebagai tempat pembelajaran

ü

 

Setiap pertemuan guru selalu mengkondisikan kelas dengan baik supaya pembelajaran lebih bermakna

2

Mengkondisikan kelas / memeriksa kesiapan siswa

ü

 

Guru siap dengan media/alat pelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada setiap pertemuan

3

Meyiapkan materi pembelajaran

ü

 

Setiap pertemuan guru selalu menyiapkan materi yang akan disampaikan sebelum proses pembelajaran berlangsung

4

Pengelolaan kelas

ü

 

Menenangkan kelas sebelum memulai pembelajaran dan mengatur siswa

II

Membuka Pelajaran

 

 

 

1

Mengadakan Appersepsi

ü

 

Guru mengaitkan bahan ajar yang lama dengan bahan ajar yang baru

2

Mengadakan pre test

ü

 

Guru memberikan beberapa pertanyaan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan

3

Menyampaikan kompotensi yang akan dicapai sesuai dengan kegiatan

ü

 

Guru memberikan tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan

4

Memberikan penjelasan dan arahan yang berkaitan dengan teks pengumuman dan pantun dalam pembelajaran

ü

 

Guru memberikan penjelasan dan arahan mengenai belajar dengan menggunakan teks pengumuman dan pantun, cara membaca dan menulis

III

Kegiatan Inti

 

 

 

1

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

ü

 

Guru menjelaskan konsep materi yang dipelajari yaitu pembacaan teks pengumuama dan pantun

2

Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gambar teks pengumuaman dan pantun

ü

 

Guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan gambar teks pengumuman dan pantun atau dituliskan di papan tulis

3

Menggunakan gambar bantu pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran

ü

 

Alat bantu yang digunakan sesuai dengan pokok bahasan (materi) yang sedang dipelajari pada setiap pertemuan

4

Memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran

ü

 

Guru menjelaskan penjelasan yang berkaitan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan dan bersama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dipelajari

5

Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual dan kelompok

ü

 

Secara kelompok dan individual

6

Melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan prosedurnya

ü

 

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan prosedurnya, dimana guru menjelaskan materi serta menjelas gambar tek pengumuman dan pantun dalam materi pembelajaran

IV

Kegiatan Penutup

 

 

 

1

Menangani pertanyaan dan respon dari siswa

ü

 

Selalu merespon semua pertanyaan siswa

2

Memberikan LKS

ü

 

Guru memberikan LKS kepada siswa setiap akhir pembelajaran sebagai umpan balik

3

Memberikan penilaian hasil kerja siswa

ü

 

Penilaian diberikan kepada siswa secara langsung berdasarkan hasil kerja siswa

4

Mengelola waktu pembelajaran

ü

 

Menggunakan waktu secara efektif dan seefesien mungkin, sehingga tujuan pembelajaran tercapai

5

Menutup pembelajaran

ü

 

Setiap akhir pembelajaran guru selalu menyimpulkan dan menutu pelajaran

 

4) Refleksi Hasil Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil  berbicara  siswa, guru dan peneliti berdiskusi dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a)         Permodelan dengan siswa yang terlatih ternyata kurang mendapatkan perhatian karena siswa sudah sering melihat penampilan dari siswa tersebut di depan kelas sebagai model dalam pembelajaran biasanya. Perbaikannya pada siklus II yang digunakan sebagai model adalah siswa yang jarang sekali terlihat di depan kelas.

b)      Siswa dalam mengerjakan tugas  masih enggan maju ke depan apabila diurutkan absen. Sebagai perbaikan pada siklus II siswa yang maju ke depan didahulukan yang sudah siap.

c)      Siswa belum menggunakan  lafal dan intonasi dengan tepat. Perbaikan pada siklus II  adalah pelaksanaan pembelajaran  berbicara melalui teks lebih ditekankan pada penggunaan  lafal dan intonasi  yang tepat dalam kalimat.

 

 

Terjadi beberapa peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada instrumen di siklus I, semua aspek yang diujikan telah menghasilkan nilai. Dari 34 siswa yang mendapat nilai rata-rata diatas 60,55 sebelum tindakan menjadi 75,55 siswa atau 80% siswa dari jumlah siswa. Tentu saja peningkatan hasil belajar ini masih rendah dibawah target yang diinginkan yaitu rata-rata nilai 80-100 (100%) dari jumlah siswa. Tes hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :

 

Tabel 9 : Hasil tes belajar siklus I

No

Nama

Jenis Kelamin

Hasil

 

Skor

Nilai

 

1                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Abdan Saqura

LK

15

75

 

2                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Andika Pratama

LK

14

70

 

3                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Fauzan

LK

15

75

 

4                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Hermanto

LK

16

80

 

5                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Rhido Pengestu

LK

16

80

 

6                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Azhari Maulan

LK

14

70

 

7                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Eko Wahyudi

LK

14

70

 

8                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Dede Satriya

LK

14

70

 

9                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

A. Haris

LK

14

70

 

10                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Ema Fitriani

PR

14

70

 

11                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Muhammad Saputra

LK

15

75

 

12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Giany Agnelly

PR

16

80

 

13                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Heru Widianto

LK

14

70

 

14                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Joko Trianggoro

LK

15

75

 

15                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Letty Nadia Wilyan

PR

14

70

 

16                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Mangasa Siregar

PR

14

70

 

17                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Hendriansyah

LK

14

70

 

18                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

A. Syukur

LK

15

75

 

19                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Nopika Dwi Wira. H

PR

15

75

 

20                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Abd. Razak

LK

14

70

 

21                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rehan Al-jufri

LK

16

80

 

22                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rinaldo Azmi

LK

14

70

 

23                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rosdiana Purba

PR

16

80

 

24                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sari Adiya

PR

15

75

 

25                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Siti Fatimah

PR

16

80

 

26                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Anggraini

PR

14

70

 

27                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Rahma Dewi

PR

14

70

 

28                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Suci Novitri

PR

16

80

 

29                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sukirman

LK

14

70

 

30                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Syarina Intan. H

PR

14

70

 

31                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tiana Al-Pionika

PR

14

70

 

32                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tamrin

LK

15

75

 

33                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Prihartono

LK

14

70

 

34                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Yesi Pratiwi

PR

16

80

 

Jumlah Nilai

2500

Nilai Rata-rata

75,55

 

 

 

 

Dari rata-rata dari hasil hasil tes siklus menunjukan bahwa rata-rata hasil tes siklus adalah 75, nilai terendah adalah 70, sedangkan nilai tertinggi diperoleh siswa yaitu 80. siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 26 orang.dan nilai 80 sebanyak. 8 orang. Hasil tes pada siklus I ini belumlah mencapai KKM yang diinginkan yaitu mencapai hasil tes nilai rata-rata 90-100.

 

b. Siklus II

 

1) Perencanaan Siklus II

Bertolak dari hasil pengamatan dan refleksi pada tindakan siklus I, peneliti dan guru yang bersangkutan mengadakan diskusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil dari diskusi tersebut akan diterapkan pada siklus II. Kegiatan diskusi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 April 2011 di ruang guru MIN Negeri 2 Bendosari. Peneliti dan guru akhirnya sepakat untuk memperbaiki pembelajaran berbicara  melalui teks  dengan metode  bermain peran  pada siklus  II dengan penekanan pada  penggunaan  lafal dan intonasi  yang baik  dalam membaca. Selain itu juga direncanakan supaya guru memberikan motivasi yang lebih kepada siswa untuk berani bertanya kepada guru. Akhirnya disepakati  bahwa jadwal tindakan siklus II  akan dilaksanakan pada hari Rabu  dan  Kamis  tanggal  13  dan  14 April  2011. pembelajaran berlangsung selama dua pertemuan, masing-masing pertemuan adalah dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yakni pada jam ke-4 dan ke-5, pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.15 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas IV MIN Sebapo. Tahap perencanaan tindakan siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut:

a)         Guru kelas IV  dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada  hari Rabu  dan Kamis  tanggal  13  dan  14 April  2011. Hari  pertama yaitu  Rabu tanggal 13 April 2011 pada jam ke-4 dan ke-5 selama 70 menit dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Waktu selama 70 menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, untuk kegiatan inti pembelajaran 40 menit, dan untuk kegiatan akhir selama 10 menit. Hari kedua yaitu Kamis  tanggal  14 April  2011 pada jam ke-1 dan ke-2 selama 70 menit dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15  WIB direncanakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, untuk kegiatan inti pembelajaran selama 40 menit, dan untuk kegiatan akhir pembelajaran selama 10 menit. Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran berbicara, membaca dan menulis yang dilaksanakan dengan menggunakan ”teks pengumuman dan pantun”. Pembelajaran pada siklus II ini lebih ditekankan pada penggunaan lafal dan intonasi yang baik dalam membaca.

 

b)      Guru dan peneliti mempersiapkan  metode  yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Metode  yang digunakan dalam tindakan siklus II  adalah gambar  teks dan pantun  yang  lebih jelas dan ceritanya lebih singkat hal ini untuk mempermudah siswa memahami  isi teks.  Teks yang digunakan dalam siklus II berjudul Pengumuman dan pantun”.

 

 

 

 

 

 

 

                                   

 

 

 

 

Gambar 3 : Teks Pengumuman Dan Pantun

 

 c) Guru dan peneliti mempersiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini untuk pengamatan terhadap guru dan siswa.

 

2)  Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan  siklus II  pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu  tanggal 13 April 2011. Tindakan dilaksanakan  selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit), yakni pada jam ke-4 dan ke-5, pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.15 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas  IV  MIN Negeri Sebapo. Pelaksanaan tindakan siklus II  ini guru kelas bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

Urutan pelaksanaan  tindakan siklus II  pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

 

a)      Guru masuk ke dalam kelas dan mengkondisikan siswa.

b)      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang pelajaran yang lalu, yaitu  ”Teks Pengumuman dan Pantun

c)      Salah satu siswa ditunjuk untuk membaca teks yang  telah disampaikan guru pada pembelajaran yang lalu. Kali ini siswa yang ditunjuk adalah siswa jarang tampil di depan kelas, sehingga siswa yang  lain akan lebih tertarik untuk memperhatikan karena rasa penasaran.

d)      Siswa memperhatikan bacaan teks yang disampaikan guru melalui metode gambar. Dalam penyampaian teks guru lebih menekankan pada penggunaan  lafal dan intonasi  yang baik, sehingga siswa lebih memahami isi dari teks tersebut. 

e)      Siswa  menjawab pertanyaan guru  tentang bacaan  dari teks  yang telah disampaikan.  Dengan bermodalkan pemahaman isi teks yang lebih baik maka siswa lebih bersemangat dan aktif dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan guru  mengenai penokohan dalam teks

f)       Siswa  dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran tentang teks yang telah dilaksanakan.

 

Tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 April 2011 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit), yakni pada jam ke-1  dan ke-2, pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15 WIB di ruang kelas IV  MIN Sebapo. Pelaksanaan tindakan siklus  II pertemuan kedua ini sama halnya seperti pada pertemuan pertama yaitu guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran.

 

Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a)      Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang teks yang telah  diberikan, yaitu  membaca teks yang telah disampaikan guru kemarin.  Siswa pun meresponnya dengan mendengar bacaac teks  tersebut, dengan demikian siswa telah dapat mengungkapkan sedikit isi teks dengan  bahasanya sendiri  tentunya dengan penggunaan  lafal dan intonasi yang sedikit lebih baik dari siklus I.

b)      Guru kembali membaca “teks pengumuman dan pantun” yang telah disampaikan pada pembelajaran yang lalu dengan menggunakan lafal dan intonasi yang baik dan siswa memperhatikan.

c)      Siswa menjelaskan isi teks pengumuman dan pantundengan bimbingan guru secara bersama-sama dan menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang isi teks kepada guru.

d)      Guru mengevaluasi siswa dengan menyuruh siswa membaca ke depan kelas satu per satu dengan cara mengacungkan tangan, agar siswa yang sudah siap bisa maju lebih dulu untuk membaca kembali isi teks  dengan menggunakan bahasanya sendiri serta menggunakan lafal dan intonasi yang baik.

e)      Siswa dan guru melaksanakan tanya jawab tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Apakah pembelajarannya kurang menarik atau kekurangan apa yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran supaya pembelajaran berikutnya dapat lebih baik.

 

 

3)  Pengamatan Siklus II

Peneliti mengamati guru yang  sedang mengajar di ruang kelas IV  MIN Sebapo dengan materi membaca teks pengumuman dan pantun. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 April 2011 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB dan pada hari  Kamis  tanggal  14 April 2011 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.15 WIB. Pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua guru mengajarkan materi  membaca melalui teks pengumuman dan pantun yang ditekankan pada penggunaan lafal dan intonasi yang baik. Awal pembelajaran pada pertemuan pertama guru memulainya dengan apersepsi, yaitu bertanya jawab tentang materi yang telah lalu. Materi tersebut  adalah  membaca teks  dengan penekanan pada  penggunaan  lafal dan intonasi  yang baik. Kegiatan dilanjutkan penunjukkan salah satu siswa yang jarang tampil di depan kelas untuk membaca teks yang disampaikan guru pada pertemuan yang lalu. Kemudian dilanjutkan dengan guru membaca dan menulis teks tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan guru  dengan penggunaan lafal dan intonasi yang baik. Kegiatan dilanjutkan  bertanya  jawab tentang materi teks yang telah disampaikan. Kemudian  guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan diakhiri dengan  evaluasi yaitu  siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah disiapkan guru serta tidak lupa guru memberikan tugas di rumah.

 

Awal pembelajaran pada pertemuan kedua  guru memulainya dengan apersepsi, yaitu bertanya jawab tentang  kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada teks yang telah disampaikan pada pertemuan yang lalu. Kegiatan dilanjutkan penunjukkan salah  satu siswa yang jarang tampil di depan kelas untuk membaca dan menulis teks yang disampaikan guru pada pertemuan yang lalu. Kemudian dilanjutkan dengan guru membaca kembali sedikit tentang tek pengumuman dan pantun. Kegiatan ini dilaksanakan guru  dengan penggunaan lafal dan intonasi yang baik. Kegiatan dilanjutkan dengan siswa membaca dan menulis tentang isi teks dengan bimbingan guru. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi yaitu guru menyuruh siswa  membaca dan menulis di  depan kelas urut satu per satu dengan cara mengacungkan tangan.  kegiatan ini dilakukan siswa dengan menerapkan penggunaan lafal dan intonasi yang baik. Kegiatan pada pertemuan kedua  diakhiri dengan  Tanya jawab tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.

 

Aktivitas guru dalam pembuatan RPP,  penggunaan  metode, dan pemberian motivasi kepada siswa sangat baik. Keaktifan, keberanian, kreativitas dan inisiatf siswa rata-rata meningkat dibandingkan dengan siklus  II. Dalam membaca dan menulis pun siswa sudah lebih baik. Siswa yang belum mampu mencapai target KKM 60 hanya satu siswa.

 

Hasil pengamatan peneliti dan kolaborator menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan yang dijalankan sudah sesuai dengan rencana, walaupun ada beberapa hambatan yang disebabkan perilaku yang kurang disiplin. Rangkuman hasil observasi pembelajaran dalam siklus I terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 10 : Data Pembelajaran Siklus I

NO

Aspek yang diamati

Ya

Tidak

Kegiatan / Penjelasan Singkat

I

Pra Pembelajaran

 

 

 

1

Mengkondisikan kelas sebagai tempat pembelajaran

ü

 

Setiap pertemuan guru selalu mengkondisikan kelas dengan baik supaya pembelajaran lebih bermakna

2

Mengkondisikan kelas / memeriksa kesiapan siswa

ü

 

Guru siap dengan media/alat pelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada setiap pertemuan

3

Meyiapkan materi pembelajaran

ü

 

Setiap pertemuan guru selalu menyiapkan materi yang akan disampaikan sebelum proses pembelajaran berlangsung

4

Pengelolaan kelas

ü

 

Menenangkan kelas sebelum memulai pembelajaran dan mengatur siswa

II

Membuka Pelajaran

 

 

 

1

Mengadakan Appersepsi

ü

 

Guru mengaitkan bahan ajar yang lama dengan bahan ajar yang baru

2

Mengadakan pre test

ü

 

Guru memberikan beberapa pertanyaan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan

3

Menyampaikan kompotensi yang akan dicapai sesuai dengan kegiatan

ü

 

Guru memberikan tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan

4

Memberikan penjelasan dan arahan yang berkaitan dengan teks pengumuman dan pantun dalam pembelajaran

ü

 

Guru memberikan penjelasan dan arahan mengenai belajar dengan menggunakan teks pengumuman dan pantun, cara membaca dan menulis

III

Kegiatan Inti

 

 

 

1

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

ü

 

Guru menjelaskan konsep materi yang dipelajari yaitu pembacaan teks pengumuama dan pantun

2

Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gambar teks pengumuaman dan pantun

ü

 

Guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan gambar teks pengumuman dan pantun atau dituliskan di papan tulis

3

Menggunakan gambar bantu pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran

ü

 

Alat bantu yang digunakan sesuai dengan pokok bahasan (materi) yang sedang dipelajari pada setiap pertemuan

4

Memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran

ü

 

Guru menjelaskan penjelasan yang berkaitan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan dan bersama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dipelajari

5

Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual dan kelompok

ü

 

Secara kelompok dan individual

6

Melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan prosedurnya

 

 

ü

 

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan prosedurnya, dimana guru menjelaskan materi serta menjelas gambar tek pengumuman dan pantun dalam materi pembelajaran

IV

Kegiatan Penutup

 

 

 

1

Menangani pertanyaan dan respon dari siswa

ü

 

Selalu merespon semua pertanyaan siswa

2

Memberikan LKS

ü

 

Guru memberikan LKS kepada siswa setiap akhir pembelajaran sebagai umpan balik

3

Memberikan penilaian hasil kerja siswa

ü

 

Penilaian diberikan kepada siswa secara langsung berdasarkan hasil kerja siswa

4

Mengelola waktu pembelajaran

ü

 

Menggunakan waktu secara efektif dan seefesien mungkin, sehingga tujuan pembelajaran tercapai

5

Menutup pembelajaran

ü

 

Setiap akhir pembelajaran guru selalu menyimpulkan dan menutu pelajaran

 

 

4) Refleksi Siklus II

Tindakan siklus  II yang dilaksanakan selama dua pertemuan masing-masing dua jam pelajaran (2 x 35  menit) ini menunjukkan hasil yang diharapkan yaitu lebih dari 80% siswa telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 80.

 

Berdasarkan pengamatan dan analisa hasil tulisan siswa maka guru dan peneliti sepakat untuk mengakhiri siklus tindakan penelitian dalam pembelajaran membaca, mendengar, bicara dan menulis.

 

Tabel 11 : Hasil tes belajar siklus II

No

Nama

Jenis Kelamin

Hasil

 

Skor

Nilai

 

1                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Abdan Saqura

LK

18

90

 

2                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Andika Pratama

LK

18

90

 

3                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Fauzan

LK

19

95

 

4                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Hermanto

LK

20

100

 

5                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Rhido Pengestu

LK

20

100

 

6                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Azhari Maulan

LK

19

95

 

7                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Eko Wahyudi

LK

20

100

 

8                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Dede Satriya

LK

19

95

 

9                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

A. Haris

LK

18

90

 

10                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Ema Fitriani

PR

20

100

 

11                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Muhammad Saputra

LK

18

90

 

12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Giany Agnelly

PR

19

95

 

13                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Heru Widianto

LK

18

90

 

14                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Joko Trianggoro

LK

18

90

 

15                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Letty Nadia Wilyan

PR

20

100

 

16                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Mangasa Siregar

PR

20

100

 

17                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Hendriansyah

LK

19

95

 

18                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

A. Syukur

LK

18

90

 

19                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Nopika Dwi Wira. H

PR

18

90

 

20                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Abd. Razak

LK

19

95

 

21                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rehan Al-jufri

LK

20

100

 

22                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rinaldo Azmi

LK

19

95

 

23                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rosdiana Purba

PR

20

100

 

24                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sari Adiya

PR

18

90

 

25                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Siti Fatimah

PR

19

95

 

26                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Anggraini

PR

19

95

 

27                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Rahma Dewi

PR

19

95

 

28                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Suci Novitri

PR

18

90

 

29                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sukirman

LK

20

100

 

30                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Syarina Intan. H

PR

20

100

 

31                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tiana Al-Pionika

PR

19

95

 

32                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tamrin

LK

20

100

 

33                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Prihartono

LK

18

90

 

34                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Yesi Pratiwi

PR

20

100

 

Jumlah Nilai

3235

Nilai Rata-rata

90,55

 

            Dari hasil evaluasi terhadap pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II dapat dikatakan bahwa tindakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disususn sebelumnya dan telah mencapai nilai yang diharapkan. Hasil nilai pada siklus II telah menunjukkan Ketuntasan Keberhasilan Belajar (KKM) yaitu rata-rata nilai terendah 95,55 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. siswa yang mendapat nilai 90 berjumlah 22 orang, sedangkan siswa yang mendapat nilai 100 yaitu 12 orang. Hal ini dapat dikatan berhasil karena siswa telah mencapai target hasil nilai yang diharapkan yaitu 80 - 100.

 

B.  Hasil Penelitian

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini didapatkan hasil diantaranya adalah perubahan tingkah laku siswa pada saat pembelajaran, perubahan cara mengajar guru dan perubahan hasil belajar dari siswa. Secara keseluruhan, perubahan tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian ini.

Bardasarkan hasil observasi  terhadap aktivitas siswa dapat dilihat adanya kemajuan yang sangat baik. Keaktivan siswa berangsur-angsur meningkat, keberanian siswa juga meningkat. Kreativitas dan inisiatif siswa meningkat dari 2,75 pada siklus I meningkat menjadi 3,55 pada siklus II hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 12 : Hasil tes belajar siklus I dan II

No

Nama

Jenis Kelamin

Nilai Pratindakan

Nilai

Siklus I

Nilai

Siklus II

Skor

Nilai

Skor

Nilai

Skor

Nilai

1                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Abdan Saqura

LK

10

50

15

75

18

90

2                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Andika Pratama

LK

11

55

14

70

18

90

3                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Fauzan

LK

10

50

15

75

19

95

4                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Hermanto

LK

12

60

16

80

20

100

5                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Rhido Pengestu

LK

12

60

16

80

20

100

6                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Azhari Maulan

LK

12

60

14

70

19

95

7                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Eko Wahyudi

LK

12

60

14

70

20

100

8                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Dede Satriya

LK

10

50

14

70

19

95

9                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

A. Haris

LK

12

60

14

70

18

90

10                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Ema Fitriani

PR

11

55

14

70

20

100

11                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Muhammad Saputra

LK

10

50

15

75

18

90

12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Giany Agnelly

PR

12

60

16

80

19

95

13                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Heru Widianto

LK

10

50

14

70

18

90

14                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Joko Trianggoro

LK

12

60

15

75

18

90

15                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Letty Nadia Wilyan

PR

12

60

14

70

20

100

16                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Mangasa Siregar

PR

10

50

14

70

20

100

17                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Hendriansyah

LK

10

50

14

70

19

95

18                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

A. Syukur

LK

10

50

15

75

18

90

19                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Nopika Dwi Wira. H

PR

12

60

15

75

18

90

20                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Abd. Razak

LK

11

55

14

70

19

95

21                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rehan Al-jufri

LK

10

50

16

80

20

100

22                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rinaldo Azmi

LK

12

60

14

70

19

95

23                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Rosdiana Purba

PR

12

60

16

80

20

100

24                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sari Adiya

PR

11

55

15

75

18

90

25                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Siti Fatimah

PR

12

60

16

80

19

95

26                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Anggraini

PR

12

60

14

70

19

95

27                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sri Rahma Dewi

PR

10

50

14

70

19

95

28                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Suci Novitri

PR

10

50

16

80

18

90

29                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Sukirman

LK

12

60

14

70

20

100

30                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Syarina Intan. H

PR

11

55

14

70

20

100

31                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tiana Al-Pionika

PR

12

60

14

70

19

95

32                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Tamrin

LK

12

60

15

75

20

100

33                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Prihartono

LK

11

55

14

70

18

90

34                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Yesi Pratiwi

PR

10

50

16

80

20

100

Jumlah Nilai

1890

2500

3235

Nilai Rata-rata

60,55

75,55

90,55

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui bahwa ada peningkatan aktivitas guru. Kegiatan persiapan, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi pada akhir siklus jauh lebih baik dari pada siklus I.  hasil observasi menunjukkan adanya  peningkatan yaitu 3,00 pada siklus I meningkat menjadi 3,63 pada siklus II.  Hasil penelitian yang lainnya adalah nilai hasil belajar  siswa kelas IV. Nilai tersebut terdiri atas nilai mendengar, berbicara, membaca, dan menulis  siklus I dan siklus  II sebagai kondisi akhir. Hasil nilai pada siklus I adalah pada tabel 1.

Tabel 13. Hasil Nilai Siklus I

 

NO

NILAI

SESUDAH SIKLUS I

JUMLAH SISWA

PERSEN

1

Kurang dari 60

0

0

2

65 s/d 69

0

0

3

70 s/d 75

26

76,48%

4

76 s/d 79

0

0,00%

5

80 s/d 85

8

23,52%

6

86 s/d 100

0

0

JUMLAH

34

100

 

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, siswa telah mengalami peningkatan dalam menggunakan lafal dan intonasi  pada pembelajaran mendengar, bicara, membaca dan menulis. Lebih jelasnya, nilai hasil berbicara siswa pada siklus I dibuat grafik sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4: Grafik Hasil nilai Siklus I

 

Siklus I yang telah dilaksanakan ternyata masih terdapat kelemahan. Kelamahan tersebut adalah masih kurang tepatnya penggunaan  lafal dan intonasi  oleh siswa. Kelemahan tersebut diperbaiki dalam pembelajaran  berbicara  pada siklus II dengan lebih menekankan pada penggunaan lafal dan intonasi yang baik.  Siklus II  dilaksanakan tindakan berupa penerapan  penggunaan lafal dan intonasi yang baik dalam pembelajaran berbicara. Hasil nilai pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 14. Nilai Siklus II

 

NO

NILAI

SESUDAH SIKLUS II

JUMLAH SISWA

PERSEN

1

Kurang dari 70

0

0,00%

2

76 s/d 79

0

0,00%

3

80 s/d 85

0

0,00%

4

86 s/d 89

0

0,00%

5

90 s/d 95

22

65,00%

6

96 s/d 100

12

35,00%

JUMLAH

34

100%

 

Dalam pelaksanaan tahap siklus II, telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam hal penekanan penggunaan lafal dan intonasi yang baik. Dalam pelaksanaan siklus II ini banyak siswa telah melakukan pertanyaan langsung kepada guru sehingga siswa lebih berani dan termotivasi. Lebih jelasnya dapat dibuat grafik sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5: Grafik Nilai  Siklus II

 

Berdasarkan hasil nilai nilai siswa siklus II  di atas dapat diketahui kondisi akhir dari kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis siswa. Siswa yang masih dibawah KKM (60) tidak ada (0,00%). Siswa yang telah mencapai nilai KKM (80-100) adalah 34 siswa (100,00%).

77

 

BAB V

PENUTUP

 

A.  Temuan Penelitian

            Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan didalam dua  siklus  dengan penggunaan teks  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo Kec. Mestong Kab. Ma. Jambi,  dapat disimpulkan bahwa  terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui materi mendengar, berbicara, membaca dan menulis setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penggunaan teks pengumuman dan pantun. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa dalam proses  pembelajaran  yang semakin meningkat dalam setiap siklusnya, yaitu nilai rata-rata hasil pengamatan guru pada siklus I 2,75% dan meningkat menjadi 50,55% pada siklus II. Dan dilihat dari hasil tes membaca dan menulis pada siklus I diketahui 26 dari 34 siswa telah mencapai nilai KKM (80), dan meningkat pada siklus II di mana 34 dari 34 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM (100).

 

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan  2 siklus tersebut diatas, ternyata hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya artinya ternyata langkah pembelajaran melalui teks dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas IV Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MIN) Sebapo Kec. Mestong Kab. Ma. Jambi. tahun 2011.

 

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran  mendengar, bicara, membaca dan menulis  dengan menggunakan  teks  dalam pelaksanaan pembelajaran  Bahasa Indonesia.  Teks  yang dipakai dalam penelitian ini adalah  teks pengumuman dan pantun  (fabel). Prosedur penelitiannya terdiri dari 2  siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis  tanggal  07 April 2011 dan  Jum’at 08 April 2011. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 13 April 2011 dan Kamis 14  April  2011.  Adapun indikatornya adalah : (1) Siswa dapat mendengarkan Pembacaan pengumuman, (2) Siswa dapat menuliskan isi pokok pengumuman, (3) Siswa dapat menulis isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat (4) Siswa dapat membaca pantun, (5) Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun.

 

 Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoretis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut:

1.  Implikasi Teoritis

Implikasi teoretis dari penelitian ini yaitu memungkinkan adanya temuan-temuan positif ke arah pengayaan pengetahuan dalam hal pembelajaran Bahasa Indonesiai. Penelitian ini dapat membuka wawasan pemahaman dan pendalaman materi mendengar, berbicara, membaca dan menulis khususnya membaca dengan lafal dan intonasi yang baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Penelitian ini juga membuka wawasan guru terhadap penggunaan teks yang selama ini masih jarang diterapkan oleh guru.

 

 

 

2.  Implikasi Praktis 

Berdasarkan simpulan dan data-data temuan hasil penelitian terbukti bahwa kemampuan membaca dan menulis dapat ditingkatkan dengan penggunaan teks. Maka hasil penelitian dapat diimplikasikan sebagai berikut:

a)      Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memotivasi guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran.

b)      Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran  Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis di sekolah ibtidaiyah/dasar dan pelajaran lain pada umumnya.

c)      Menunjukkan pentingnya sebuah alat peraga dalam pembelajaran yang sudah terbukti menurunkan keabstrakan suatu konsep dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan siswa.

 

 

 B. Kesimpulan

            Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis paparkan pada bab-      bab terdahulu dapatlah disimpulkan:

1.             Strategi guru dengan menggunakan Metode Tanya jawab dan Metode Resitasi dapat mengatasi masalah kesulitan siswa dalam pelajaran bahasa indonesia kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nageri (MIN) Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi

2.             Dari penerapan siklus I dan siklus II hasil nilai siswa dapat meningkat dalam pelajaran bahasa indonesia kelas IV di madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sebapo kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

 

 

 

 

 

 C. Saran-Saran

Berdasarkan  simpulan tersebut diatas beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutupan skripsi ini adalah : 

1. Bagi sekolah 

Mengupayakan pengadaan berbagai alat dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya kelas IV baik permintaan maupun swadaya sekolah. Sehingga lebih menunjang dalam penanaman konsep-konsep Bahasa Indonesia secara lebih nyata sekaligus meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Bagi guru 

Mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Bagi siswa  

Siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

 

 

D. KATA PENUTUP

Berkat Rahmat Allah SWT, maka sampailah penulis pada akhir dari penulisan skripsi ini. Perlu kiranya penulis kemukakan segenap daya telah penulis curahkan secara maksimal dalam penulisan skripsi ini. Apabila dalam pembahasannya terdapat hal-hal yang bermanfaat, maka bersyukurlah  kepada Tuhan, karena berkat petunjuk dan hidayah-Nya juga.

 

Sebaliknya jika di sana-sini  terdapat kekurangan, maka hal itu adalah kesalahan dari penulis itu sendiri, sebab keterbatasan yang ada pada penulis. Oleh sebab itu penulis akan menerima segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbli ‘Alamin, kita bersyukur kehadirat Allah SWT, dan selalu berdo’a semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman serta taufik hidayahnya selalu bersama kita. Amin.

 


 

 

 

 


[1] Dokumentasi, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebapo Tahun 2011

[2] Ibid, h. 74

[3] Ibid, hal. 77

[4] Suharsimi, Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara, hal.  hal. 172 : 2010

[5] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D. Bandung : Alfabeta, hal, 145 : 2010

[6] Ibid, hal. 145

[7] Ibid, hal. 245

[8] Ibid, hal. 32

[9] Ibid., hal. 93

[10] Ibid, hal. 137

[11] Ekawarna, Rayandara Ashar. M. Salam Penelitian Tindakan Kelas. (panduan untuk penulisan skripsi). Jakarta : Gaung Persada, hal. 49 : 2010

[12] Ibid, hal. 246

[13] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif) Jakarta : hal, 223 : 2008

[14] Ibid, hal.. 223


[1] Poewardarminta, Kamus-kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 1995. h.7

[2] Henry Guntur Taringan, Membaca Ekspresif, Bangdung : Angksa, 1983. h. 2

[3]Ibid,  h. 2

 

[4] Anwar Saiful, Metodologi Pengejaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta :  Raja Grapindo. 1995. h. 188-189

[5]Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Renika cipta, 2002 h. 79

[6] Roestiyah, N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Renika Cipta, 2008, h. 1

[7]Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Renika cipta, 2002 h. 79

[8] Ibid. h.96-97

[9] Mukhtar, Op Cit. h. 82-83

 

[10] Saiful Bahri, Op Cit. h. 151

[11] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Op. Cit. h, 54

[12] Sikun Pribadi, Mutiara-mutiara Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1987, h. 41

[13] Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : PT Refika aditama, 2007, hlm. 15

[14] Ibid., hlm. 55

[16] Ibid., hlm. 84-85

[17] Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi  Belajar  Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010, h. 83-84

[18] Ibid., hlm. 84-85

[19] Reosityah, Strategi Belajar Mengajar, 2008. h, 129

[20] Ibid h. 102

[21] Roestiyah, Op Cit. hlm 83

[22] Sudirman, Op Cit h. 133

[23] Made Pidarta. Cara Belajar-mengajar Di Negara Maju. Jakarta : Bima Aksara. 1990. hlm 64

[24] Ibid, h. 105-106

[25] Ibid, h. 105-106

[26] Djamarah. Op Cit. h. 102-103

[27] Roesitya, Op. Cit. h. 133

[28] Ibid., hlm. 85-87

[29] Rosma, Hariyanti Sam’s. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. KTD 2010. h. 58

[30] Ibid, h. 61

[31] E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009, Hlm. 63 



[1] Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta : Bumi Aksara. 2002, h. 39

[2] Muhammad Nurdin. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Primasophie,  2004 h. 141

[3] Ibid, h.141

[4] Darwyn Syah, Perencanaan System Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Gaung persada press, 2007, hlm. 152

[5] Ibid., Hlm. 153

[6] Slameto Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta, 2003. h, 54



0 $type={blogger}:

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Kota Jambi, Indonesia

Putra Muaro Bungo

Putra Muaro Bungo
Jadilah Diri Sendiri Tanpa Berharap Kepada Manusia

Simpel Aja

Simpel Aja

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

My Famili

SELAMAT DATANG DI

BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN

Arsip Blog

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

TERIM KASIH

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT