PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
penggajian merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, dimana sistem
penggajian terdiri dari suatu kerangka
kerja yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan yang berfungsi menginformasikan data biaya tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan dan
mengatur proses pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan. Pembayaran
gaji dan upah yang adil sesuai dengan kinerja dan prestasinya, maka akan
berperngaruh positif terhadap bertambahnya nilai dan produktivitas perusahaan.
Selain itu sistem akuntansi penggajian yang baik diharapkan mampu
mengefektifkan dan mengefesiensikan dalam proses pelaksanaan penggajian,
sehingga kendala ataupun permasalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari.[1]
Menurut
Sujarweni sistem akuntansi penggajian adalah sistem yang digunakan oleh
perusahaan untuk memberi gaji kepada para karyawannya atas jasa yang mereka
berikan. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang untuk menangani
transaksi perhitungan gaji
karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri dari
jaringan prosedur yaitu : prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja,
prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur pembuatan gaji, dan prosedur
distribusi biaya gaji.[2]
1
Sistem
pengendalian intern merupakan proses pemantauan yang memungkinkan manajemen
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dan bagaimanakah tindakan koreksinya
jika pelaksanaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Suatu sistem
pengendalian intern dikatakan memadai jika dengan diterapkannya sistem tersebut
semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan tersebut adalah pengamanan atau
menjaga aktiva yang dimiliki, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, menjamin adanya efisiensi dalam operasional serta menjaga agar tidak
terjadi penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan, dengan demikian
dapat dilihat pengendalian intern mempunyai peranan yang penting bagi
perusahaan. Penerapan dan pelaksanaan pengendalian internal menjadi hal yang
penting dalam menentukan potensi kesalahan dan ketidakberesan serta dampak yang
akan terjadi pada laporan keuangan.[4]
Setiap
perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi
akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan.
Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah
informasi-informasi yang diperoleh dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan yang baik adalah pengambilan keputusan yang
didasarkan oleh informasi yang tepat dan akurat. Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari
sistem informasi manajemen.
Mengingat pentingnya
sistem penggajian dan pengupahan, maka harus didesain
sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan. Jika ada catatan penggajian dan pengupahan
yang tidak lengkap dapat merugikan karyawan dan juga mempersulit pengambilan
keputusan. Maka dari itu, untuk menciptakan sistem penggajian yang baik,
manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki
tanggung jawab untuk tugas yang diberikan
padanya. Apabila perumusan
tanggung jawab tidak
jelas dan terjadi suatu
kesalahan, maka akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut. Sistem informasi akuntansi penggajian harus dianalisis
secara periodik untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah memenuhi informasin
yang dibutuhkan manajemen. Jika ada masalah yang timbul akan berpengaruh pada
kinerja karyawan begitu pula dengan hasil produksinya.[5]
Untuk
menghindari terjadinya penyelewengan atau kecuranga-kecurangan dalam sistem
penggajian maka diperlukan beberapa dokumen pendukung seperti dokumen perubahan
gaji dan upah, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, dan bukti bukti
kas keluar. Selain itu dalam manajemen sistem penggajian juga perlu dibedakan
fungsi pembuatan daftar gaji dengan fungsi pembayaran honor.
Kompensasi
yang diterima karyawan dari perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan
upah termasuk biaya tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dalam perhitungan,
pencatatan dan pembayarannya. Sistem penggajian dipakai untuk mempermudah transaksi
pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh
pegawai selama masa kerjanya dan mempunyai jenjang jabatan manager.
Sedangkan sistem pengupahan dipakai guna mempermudah transaksi pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana.
Gaji
merupakan biaya yang sangat penting karena termasuk unsur pengeluaran yang
cukup besar dalam setiap perusahaan dan merupakan salah satu unsur yang
memiliki banyak risiko kemungkinan untuk dimanipulasi, sehingga pihak pimpinan
harus terus menerus memberikan perhatian terhadap pengendalian internalnya.
Menurut Mulyadi gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.[6]
Pemberian
imbalan kepada karyawan dianggap sebagai salah satu tantangan bagi perusahaan,
karena menyangkut kepentingan perusahaan dan karyawan sendiri. Gaji ialah
imbalan yang bersifat tetap yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan
yang telah bekerja untuk perusahaan. Gaji merupakan transaksi yang terjadi setiap
minggu atau bulan yang selalu mempengaruhi kas perusahaan. Sistem penggajian
selalu mempengaruhi kas perusahaan, maka dari itu perlu adanya sistem akuntansi
dengan pemisahan fungsi-fungsi yang terkait.
Sistem informasi
akuntansi memiliki tiga subsistem yaitu
sistem pemerosesan
transaksi, sistem buku
besar atau pelaporan
keuangan, dan sistem penutupan
dan pembalikan subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung memengaruhi
pemerosesan transaksi keuangan. Komponen yang terdapat di dalam sistem
informasi akuntansi antara lain manusia, transaksi, prosedur,
dokumen, dan peralat.
Komponen-komponen dari sistem
informasi akuntansi ini merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
membentuk sistem informasi akuntansi perusahaan.
Dalam Islam,
asas kelayakan upah/pengupahan sangat
dijunjung tinggi. Karena hal ini menyangkut penghargaan atas hak asasi
manusia. Maka dari itu Islam memiliki konsep upah (ijarah) yang merujuk
pada Al Qur’an dan Hadits. Ijarah adalah memanfaatkan jasa sesuatu yang
dikontrak. Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan seorang ajir (tenaga
kerja), maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya. Sehingga untuk mengontrak
seorang ajir harus ditentukan bentuk kerjanya, waktu, upah, serta tenaganya.
Oleh karena itu jenis pekerjaannya harus dijelaskan sehingga tidak kabur.
Karena transaksi ijarah yang masih kabur hukumnya adalah rusak (fasid),
dan waktunya juga harus ditentukan,
semisal harian, bulanan,
atau tahunan. Disamping
itu, upah kerjanya juga harus
ditetapkan.[7]
Dalil-dalil Al-Qur’an yang menyebutkan
keadilan, bukan hanya sekedar anjuran, namun berbentuk perintah yang bersifat
mutlak tanpa ikatan waktu, tempat atau individu tertentu. Allah SWT berfirman
dalam surat An-Nahl ayat 90.
اِنَّ
اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى
وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ ( النحل/16: 90)
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.[8]
Hasil
pra riset awal awal penulis di PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo, penulis
menemukan beberap hal kejanggalan dalam pelaksanaan sistem penggajiannya karyawan pada PT Star
Rubber (Jambi
Branch).
Pertama belum adanya dokumen pendukung pembagian gaji karyawan serta bukti kas
keluar dan catatan akuntansi terhdap penghasilan karyawan pada setiap bulannya.
Kedua penggunaan absen karyawan masih
menggunakan buku tulis seadanya untuk mencatat kehadiran karyawan berserta daftar
gaji yang nantinya akan dibayarkan kepada karyawan tanpa menggunakan sistem
komputerisasi, hal ini tentunya membuat hasil perhitungan penggajian karyawan
menjadi tidak efektif. Ketiga belum
adanya fungsi atau bagian dari HRD
perusahaan dalam hal penggajian karyawan maupun merekrut karyawan yang
merangkap tugas menjadi satu bagian saja yang melaksanakan tugasnya cukup
banyak sehingga prosedur yang sebenamya tidak berjalan dengan baik.[9]
Penggajian
seharusnya dijalankan dengan efektif yakni sesuai dengan ketentuan dan aturan
yang ada, untuk itu diperlukan informasi yang relevan dan sebuah sistem yaitu
sistem informasi akuntansi sebagai sarana berkomunikasi yang nantinya dapat
digunakan untuk kebutuhan manajemen perusahaan Dengan menggunakan sistem
terkomputerisasi menjadi solusi untuk mengatasi kesalahan yang ada, karena
dengan adanya sistem penggajian yang terkomputerisasi dan terintegrasi antara
aktivitas absensi, perhitungan gaji, pembagian gaji, pembagian slip gaji dan
laporan keuangan penggajian sehingga menghasilkan informasi yang lebih mudah
dan cepat serta memudahkan perusahaan dalam pengendalian intern. Pengendalian
intern bertujuan agar prosedur-prosedur yang terdapat dalam sistem gaji dan
upah dapat dijalankan dengan baik dan memadai.
Berdasarkan
uraian diatas mengenai pentingnya sistem informasi akuntansi penggajian pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas,
dapat
diidentifikasikan
masalah dalampenelitianini sebagai berikut :
1.
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian belum
tersusun dengan rapi
2.
Dokumen gaji
karyawan serta bukti kas keluar dan catatan akuntansi belum terekap dengan baik
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya aspek yang dianalisis,
maka penulis membatasi permasalahan yang dibahas yaitu pada Penggajian Karyawan
Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dibuat rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?
3. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi
2. Mengetahui
hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
3. Mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian
maka manfaan penelitian ini hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
kontribusi sebagai berikut :
1. ManfaatTeoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan sistem
akuntansi penggajian pada perusahaan.
2. ManfaatPraktis
Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam penerapan teori yang diperoleh selama kuliah khususnya bagi
penulis serta salah satu syarat dalam memenuhi meraih gelar sarjana strata satu
(S.1) dalam ilmu Akuntansi Syariah Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini merupakan suatu pembahasan secara garis besar
dari bab-bab yang akan dibahas. Sistematika penulisan skripsi ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan
landasan formatif penelitian, yang berisi latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN
TEORI
Landasan Teori Memuat tentang teori-teori yang relevan yang menjadi
acuan dalam penulisan, yang memuat landasan teori mengenai Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi diantaranya adalah Pengertian Sistem dan Informasi,Akuntansi Penggajian Syariah,
Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi, Prosedur dalam Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian dan Studi Relevan.
BAB III : METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi Penelitian berisi tentang metode penelitian, waktu dan lokasi
penelitian, jenis penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data.
BAB IV: TEMUAN DAN
PEMBAHASAN
Merupakan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum PT. Star
Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang memuat sejarah
singkat PT. Star Rubber, struktur organisasi, serta Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Karyawan PT. Star Rubber dan pembahasan yang berisi
deskripsi hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bagian penutup berisikan simpulan dan saran. Simpulan
memberikan pemahaman secara komprehensif hasil penelitian yang dilakukan
peneliti dan atas dasar tersebut maka akan melahirkan saran dan pengetahuan
dari hasil peneliti.
KAJIANPUSTAKADANSTUDIRELEVAN
A. Kajian Pustaka
1. Sistem Informasi Akuntansi Syariah
a. Pengertian Sistem
Secara luas sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling
berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut
tercapai.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Prosedur adalah urutan suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi penjualan yang terjadi berulang-ulang.[10] Sistem
mempakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang tertunda untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.[11]
Sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang
menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical),
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, untuk menjamin
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.[12] Sedangkan Menurut Jogiyanto, sistem adalah :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.[13]
9
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
satu kesatuan dari beberapa prosedur yang saling bekerja sama dalam
melaksanakan aktivitas perusahaan dengan suatu tujuan yang ingin dicapai.
Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur dimana
prosedur-prosedur tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan klerikal yang
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih bagian untuk menjamin
setiap kegiatan dilakukan secara beragam untuk menyelesaikan
transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
b.
Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan data yang
memberikan data dan makna.[14] Menurut
Turban, Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan
nilai bagi penerimanya. Contohnya, rata-rata nilai adalah data, tetapi nama
mahasiswa ditambah dengan rata-rata nilainya adalah Informasi. Penerima akan
mengartikan maksudnya dan menarik kesimpulan serta berbagai implikasi dari data
tersebut.[15] Infromasi adalah : “Informasi merupakan suatu
data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan”.[16]
Jadi dapat disimpulkan bahwa Informasi
merupakan data yang berguna bagi penerimanya dalam suatu organisasi maupun
pihak luar organisasi baik dalam pengambilan keputusan atau manfaat lainnya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah
atau diorganisasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya dalam pengambilan
keputusan.
c.
Pengertian Akuntasi
Akuntansi adalah Sebuah kegiatan jasa,
fungsinya adalah menyediakan Informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil
keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai
altematife arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, diantaranya
akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.[17]
Sistem Informasi akuntansi adalah kumpulan
dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama Iain dan
kebijaksamaan secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi Informasi
keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di
bidang keuangan.[18]
Sistem Informasi akuntansi adalah sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan Informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.[19]
Berdasarkan pengertian di atas, sistem Informasi
akuntansi adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk
memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi Informasi
yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan.
d. Akuntasi Syariah
Secara sederhana pengertian akuntansi
syariah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya yaitu akuntansi dan
syariah. Definisi bebas dari akuntansi adalah identifikasi transaksi yang
kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran
transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Sedangkan definisi bebas dari syariah adalah
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah swt untuk dipatuhi oleh manusia dalam
menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.[20]
Akuntansi dalam bahasa Arab disebut
“Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, yuhasibu, muhasabah, atau wazan yang
lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan
mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab,
yakni menghitung dengan
seksama atau teliti
yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu. Kata
“hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur’an dengan pengertian yang hampir sama,
yaitu berujung pada jumlah atau angka, seperti Firman Allah SWT:
Akuntansi syariah adalah identifikasi
transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan serta
pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi bebas dari syariah adalah
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam
menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi akuntansi syariah dapat
diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.[21]
2. Akuntansi
Penggajian Syariah
Akuntansi penggajian adalah digunakan untuk menangani
transaksi pembayaran gaji karyawan. Sistem penggajian bagi kebanyakan
perusahaan adalah suatu sistem, prosedur dan catatan atau formulir yang
digunakan untuk menetapkan dengan tepat dan akurat berapa gaji yang harus
dibayarkan pada karyawan, berapa potongan yang dilakukan pada karyawan, berapa
bonus yang diberikan pada karyawan, serta berapa sisa gaji yang masih harus
diberikan pada karyawan.[22] Sistem
akuntansi penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem Informasi
akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk bertahap, disebut bentuk
bertahap daftar gaji dibuat atau dibayarkan secara periodik (tiap minggu atau
bulanan).[23]
Akuntansi
penggajian syariah adalah pemberian gaji secara tepat
waktu dan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan berdasarkan besar dan
kecil gaji yang telah ditetapkan tanpa mengurangi hak karyawan.[24]Pemberian
gaji kepada karyawan harus diberikan secara tepat waktu dan sesuai dengan
kinerja masing-masing karyawan. Dengan adanya sistem penggajian, pelaksanaan
pembayaran gaji kepada karyawan akan lebih efisien dan mempermudah dalam
pengendalian pengawasan pada tiap-tiap aktivitas pelaksanaan penggajian
Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem Informasi akuntansi adalah suatu sistem yang menangani
transaksi dengan mengolah Informasi dan catatan dengan tepat.
Adapun unsur - unsur yang ada pada sistem Informasi akuntansi penggajian
adalah sebagai berikut[25]:
1).
Dokumen Pencatatan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
a). Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen ini biasanya dikeluarkan oleh bagian
kepegawaian berupa surat keputusan, seperti surat keputusan karyawan yang baru
diganti, kenaikan pangkat atau jabatan, penetapan besarnya gaji, pemberhentian
karyawan dan Iain-lain. Dimana tembusannya dikirim kebagian gaji untuk
pembuatan daftar gaji.
b). Kartu Jam Hadir
Kartu jam hadir digunakan untuk bagian
pencatatan waktu untuk mencatat jam
hadir karyawan, dimana dapat berupa absensi dan berupa kartu hadir yang dicap
menggunakan mesin pencatat waktu.
c) Kartu Jam Kerja
Digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi
oleh karyawan langsung ditarik untuk pekerjaan yang disesuaikan. Pengisiannya
dilakukan oleh mandor untuk diserahkan kebagian gaji untuk untuk dibandingkan
dengan kartil jam hadir karyawan.
d) Daftar Gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap
karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan,
iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e) Rekap Daftar Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per
departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji yang telah ditetap oleh suatu
organisasi atau perusahaan
f). Surat Pernyataan Gaji
Dokumen yang mencacat mengenai rincian gaji
yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban
setiap karyawan.
g) Amplop Gaji
Amplop
Gaji dan upah merupakan tempat memasukan uang gaji karyawan yang akan
diserahkan pada setiap karyawan. Halaman muka amplop gaji ini berisi Informasi
antara lain : nama karyawan, nomor identitas dan jumlah gaji yang diterima.
h) Bukti Kas Keluar
Merupakan formulir yang dibuat oleh bagian
utang merupakan perintah pengeluaran uang berdasarkan Informasi dalam daftar
gaji yang diterima dari bagian gaji.
2) Catatan yang diperlukan dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian
a)
Jurnal Umum
Dalam pencatatan gaji, umumnya
digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen
dalam perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi berdasarkan
data yang diterima dari bagian pembuat daftar gaji.
b) Kartu Harga Pokok Produk
Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
pesanan tertentu. Biasanya digunakan untuk pengesahan manufaktur dengan skala
yang cukup besar.
c) Kartu Biaya
Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja
tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalam
perusahaan.
d) Kartu Penghasilan Karyawan
Memaparkan catatan yang diterima karyawan yang
berisi gaji pokok yang diterima berserta semua potongan maupun bonus yang
diterima. Informasi dalam kartu ini dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
pph karyawan.
3. Fungsi-fungsi yang
Terkait dengan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi gaji perusahaan terdapat
beberapa fungsi yang terkait dalam pencatatan dan pemberian gaji karyawan.
Fungsi tersebut saling bekerja sama dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya untuk tujuan tertentu.
a) Fungsi kepegawaian
Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung
jawab untuk untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan
penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji. karyawan,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
b) Fungsi pencatatan waktu
Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.
Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi
operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.
c) Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab
untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan
berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi
akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran
gaji.
d) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji
karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian
kartu biaya, dan bagian jurnal.
e)
Fungsi keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran
gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian
dimasukan ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan
kepada karyawan yang berhak.
Fungsi-fungsi tersebut,
saling bekerja sama dan terkait satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
suatu sistem akuntansi penggajian yang baik.
4. Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian
a)
Prosedur Pencatatan Waktu Hadir.
Prosedur ini bertujuan
untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan
oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daflar hadir pada pintu masuk
kantor administrasi atau pabrik.
b)
Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Prosedur ini fungsi pembuatan
daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daflar gaji
adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya,
dan daftar hadir.
c)
Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Prosedur distribusi biaya gaji dan biaya
tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya gaji dimaksudkan untuk pengendalian
biaya dan perhitungan harga pokok produk.
d)
Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan
waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk
keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut.
Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya
tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
e) Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji dapat
dilakukan dalam berbagai cara, tergantung pada kebijakan yang ada di dalam
masing-masing perusahaan. Umumnya
prosedur pembayaran gaji dapat dilakukan dalam 3 cara :
1) Pembayaran Secara Tunai
Daftar gaji yang sudah dibuat diserahkan pada bagian kasir. Bagian
kasir sudah harus yakin bahwa daftar gaji yang dibuat sudah benar dan dapat
mulai menghitung gaji masing-masing karyawan dan menaruh di amplop yang akan
diberikan pada karyawan. Amplop yang diserahkan pada karyawan harus dihitung
didepan kasir oleh karyawan yang menerima agar kalau terjadi kesalahan dapat
langsung diketahui oleh kedua belah pihak. Setelah karyawan mengecek, karyawan
menandatangani kartu penghasilan karyawan sehingga dapat diketahui bahwa gaji
sudah diterima dengan benar oleh karyawan yang bersangkutan.
2) Pembayaran secara cek
Pembayaran secara cek hampir sama dengan pembayaran secara tunai,
tetapi yang diserahkan di dalam amplop adalah cek bukan uang tunai. Setelah
diserahkan, karyawan harus mengecek dan menandatangani kartu penghasilan
karyawan.
3)
Pembayaran secara transfer rekening
Melalui pembayaran ini, karyawan akan menerima kopi bukti transfer,
cek gaji dan slip gaji. Hal ini akan mengurangi kesalahan kasir dalam menghitung
jumlah uang yang akan dibayarkan pada karyawan.
Sistem penggajian dapat
didefinisikan sebagai jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu oleh manajemen
untuk menjalankan atau memberikan gaji kepada karyawan dalam satu lingkungan
perusahaan.[26] Sedangkan
Mulyadi memberikan pendapat Iain bahwa sistem penggajian merupakan sistem
pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer
atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan.[27]
Berdasarkan pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sistem
penggajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan karyawan, yang
gajinya dibayarkan bulanan atau mingguan. Sedangkan tujuan dari sistem
akuntansi penggajian adalah sebagai pedoman pada manajer dalam merancang suatu
sistem yang dapat menghasilkan Informasi yang berguna terutama dalam hal
perencanaan dan pengendalian.
B. Studi Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian ini yang dapat dijadikan tinjauan pustaka yaitu beberapa penelitian
berikut:
1.
Fabiana Dwi Widyasari mengemukan bahwa
penelitian yang telah dilakukan pada CV Sejahtera, Pakisaji- Malang diketahui
bahwa system akuntansi penggajian dan penupahan berjalan dengan cukup baik,
namun masih ada yang perlu diperbaiki dan ditambahkan agar semua komponen unsur
menjadi lengkap dan tercipta pengendalian intern yang baik.[28]
2.
Silviansyah Tri Maharanimengemukan bahwa
Penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PG Kebon Agung Malang
dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan
pengupahan masih belum efektif, hal tersebut ditandai dengan fungsi pencatatan
waktu hadir untuk karyawan pelaksana tetap dan harian lepas pada bagian
produksi yang belum terpisah dengan fungsi operasi.[29]
3.
Riskiki Putrananta Pratama mengemukakan menyimpulkan
bahwa sistem penggajian yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kediri sudah cukup baik.Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen dan catatan
yang digunakan dalam sistem penggajian sudah sesuai memuat seluruh Informasiyang
dibutuhkan.Tetapi, masih terdapat beberapa hambatan, yaitu masih adanya
perangkapan fungsi antara fungsi pembuat dan pembayaran gaji.Selain itu, dalam
penerimaan karyawan masih ada yang tidak sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.[30]
4.
Ayu Agesti yang berjudul Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Dosen Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern
Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
Rumusan masalah adalah bagaimanakah pelaksanaan sistem Informasi akuntansi
penggajian dosen untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern penggajian
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan
data empiris tentang pelaksanaan sistem Informasi akuntansi penggajian dosen
untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern penggajian dosen pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah sistem Informasi
akuntansi yang diterapkan sudah berjalan cukup baik dan telah dilengkapi dengan
sistem pengendalian intern yang memadai.[31]
5.
Meti mengemukan judul analisis efektivitas
sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada C V. Anugerah
Novritama Palembang. Rumusan masalah adalah apakah sistem pengendalian intern
penggajian dan pengupahan telah dilakukan ecara efektif. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern penggajian dan
pengupahan telah dilakukan secara efektif. Metode penelitian pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah
bahwa sistem pengendalian intern pengendalian dan pengupahan sudah cukup baik.[32]
6.
Yesi Fitriani mengemukan Pengaruh Motivasi,
Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Penelitian ini berlokasi di Ciputat, metode
penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah metode kuantitatif. Dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuersioner.Sampel dalam penelitian
ini adalah 35 orang karyawan. Sampel diambil dengan teknik Sampel jenuh
(Sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan regresi linier
berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi,
kompetensi, dan kompensasi secara simultan variabel motivasi, kompetensi, kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05).[33]
7.
Rahmat Mustofa penelitian dengan judul Perlakuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Syariah Di Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Attayibah Palangka Raya.
Dalam penelitian ini mengemukakan bahwa perlu adanya ketegasan dari transaksi
KUM3 yang dilakukan oleh BMT Attayibah
Palangkaraya, juga ketegasan
dalam pembukuan program tersebut.[34]
8.
Aquarisma dan Yuli berjudul Analisis Sistem
Pengendalian Penggajian dan Pengupahan
terhadap karyawan PT Bumi Beliti Abadi Kabupaten Musi Rawas memberikan hasil
bahwa penerapan sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan belum
berjalan dengan efektif karena elemen sistem pengendalian intern dan sistem
akuntansi pada perusahaan belum sempurna sehingga masih terdapat permasalahan pada sistem
pengupahan dan penggajian karyawan.[35]
9.
Trijayanti, Desi dan Wahyu penelitiannya yang
berjudul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada CV ABC di
Jawa Tengah memberikan hasil bahwa sistem penggajian pada perusahaan tersebut
sudah baik karena sudah terkomputerisasi. Namun pada pengendalian internal
dalam proses penggajian masih lemah karena masih terdapat perangkapan tugas yang
dilakukan oleh petugas bagian akuntansi dan keuangan dan admin produksi, serta
dalam pengawasan tidak dilakukan pengecekan ulang atau verifikasi dokumen
kembali.[36]
10.
Vinastri, Jenny, dan Sonny melakukan
penelitian berjudul Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Karyawan pada PT Kerismas Witikco Makmur Faktory Bitung menunjukan masih
terdapat kurangnya upaya pemisahn dan pembagian tugas antara fungsi pencatatan
dan penetapan gaji karyawan, tidak adanya prosedur distribusi biaya gaji dan
upah kepada setiap departemen yang menyebabkan keterlambatan pada sistem
penggajian. [37]
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. penelitian kualitatif ialah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi
dilapangan serta dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada seperti obervasi, wawancara dan dokumentasi.[38]
Lexy J Moleong menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lainnya. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang ilmiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.[39]
B. LokasidanSubjek
Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Star Rubber Jujuhan terletak jalan
lintas Sumatra KM. 54 Desa Sirih Sekpaur
RT. 06 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Sedangkan waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2022.
2. SubjekPenelitian
22
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian
ini diantaraya adalah :
1.
Direktur Operasional PT. Star Rubber 1 orang
2.
Bendahara Pengeluaran PT. Star Rubber 1 orang
3.
Karyawan PT. Star Rubber berjumlah 7 orang
Direktur
Operasional bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan,
mencakup proses perencanaan hingga pelaksanaan operasional. Direktur
operasional sangat berkaitan pada bidang perusahaannya. Bendahara
Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja. Sementara karyawan tentunya ada hak dan kewajiban yang harus terpenuhi guna
menjaga dan membina hubungan yang baik antara karyawan dengan perusahaannya.
C. Jenis dan Sumber
Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan.[40] Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat
untuk pertama kalinya. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam
penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak manajemen yang
berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Star Rubber
Jujuhan.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran
keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.[41]
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi sejarah, struktur organisasi
perusahaan, dan dokumen-dokumen mengenai penggajian dan pengupahan.
2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.[42]Sedangkan
sumber data dalam penelitian ini ialah Direktur Operasional PT. Star Rubber
Jujuhan, Bendahara Pengeluaran, beberapa Karyawan PT. Star Rubber Jujuhan
D.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah:
1.
Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[43]
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur,
yakni wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara
jenis ini disusun dengan rapi dan ketat. Metode ini bertujuan untuk mengetahui
dan memperoleh data langsung
dari wawancara dengan
karyawan yang bertugas dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan.
2. Observasi
Observasi
atau pengamatan adalah mengamati dan mencatat secara sistimatis tentang fakta
dalam penelitian.[44] Metode observasi atau disebut juga dengan
pengamatan merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan
seluruh indera.[45]Metode
ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kejadian
operasional perusahaan yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai berikut cara mencari
data mengurai hal-hal atau variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip,
buku, surat khabar, majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan
sebagainya.[46]
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang
relevan penelitian. Untuk dokumentasi penulis mengambil foto-foto yang
berhubungan dengan proses selama penelitian berlangsung. Metode dokumentasi ini
digunakan untuk data perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi
penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.
E. Metode Analisis
Data
Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.[47].Dalam
penggunaan teknik analisis data, penulis mengacu pada teknik yang sudah umum
digunakan oleh para peneliti, yakni teknik analisis data model interaktif yang
sebagaimana dibuat oleh Miles dan Huberman.
Analisis data kualitatif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai adalah pengumpulan data, yaitu Tahap Reduksi
Data, Tahap Display Data dan Tahap Penarikan Kesimpulan.
1.Tahap
Reduksi Data
Data yag diperoleh dilapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data
berarti: merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, menfokusan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membunag
yang tidak perlu. Dan yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data dan mencarinya bila
diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat
elektronik seperti computer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu,
alat bantu perekam suara untuk merekam suara dari informasi hasil wawancara.
Dalam penelitian ini, PT. Star Rubber Jujuhan sebagai objek penelitian, disini
peneliti mendapatkan banyak data diantaranya data penggajian karyawan. Melalui
data penggajian tersebut peneliti bermaksud ingin mengetahui permasalahan yang
ada di perusahaan PT. Star Rubber Jujuhan.
2.
Tahap Display Data
Setelah data direduksi, maka langkah
berikutnya dalah mendisplay data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan
dalam bentuk: Uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sebagainya Miles dan Humberman (1994) menyatakan “yang paling sering
digunakan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang
bersifat naratif. Selain bentuk naratif, display juga dapat berupa matriks,
grafik, network (jejaring kerja). PT. Star Rubber Jujuhan adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang perusahaan yang mengelola karet.
3.Tahap
Penarikan Kesimpulan
Langkah
selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan
verifikasi data. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa kesimpulan awal
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.
Kesimpulan
dalam penelitian deskriptif kualitatif mugkin dapat menjawab perumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan
perumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Dalam
penelitian dapat disimpulakan bahwa system akuntansi penggajian PT. Star Rubber
Jujuhan belum sepenuhnya mendukung dalam upaya pengendalian internal. Hal ini
dapat diliat dari masih adanya kekurangan dalam pemisahan dan pembagian tugas
dalam struktur organisasi dan praktik yang sehat.
Analisis
dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui pengamatan, wawancara
dengan para informan dilengkapi dengan dokumen yang ada kemudian penulis melakukan analisis terhadap
data-data tersebut. Analisis ini dilakukan dengan klarifikasi, melakukan
wawancara kemudian data-data yang diperoleh ditelaah dengan disertai
alasan-alasan yang logis dan relevan, sehingga tetap mengacu pada
referensi-referensi yang digunakan.
Setelah
menelaah langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan degan
jalan membuat abstraksi.Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,
proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di
dalamnya.
4. Keabsahan Data
Keabsahan
data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan
benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang
diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,
transferability, dependability, dan confirmability.[48]
dan uji confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data
untu menguji keabsahan data.
a. Triangulasi
Sumber.
Pengecekkan data yang telah diperoleh melalui
berbagai sumber.
b. Triangulasi
Teknik.
Pengecekkan data yang dilakukan kepada data
yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari
wawancara dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuisioner.
c. Triangulasi
Waktu
Pengecekkan data dengan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda
Dalam
penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber,
mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti wawancara dan
observasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil PT. Star Rubber
PT. Star Rubber (Jambi
Branch) adalah sumber daya manusia yang diadakan untuk
menjalankan sistem kerja perusahaan, merupakan pelaksana kerja yang harus ditingkatkan
kualitas kerjanya, kuantitas kerjanya, moralitas, kedisiplinan serta
kesejahteraan, yang kelak menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman dalam
berkerja, setiap pekerja mempunyai rasa memiliki, menyayangi dan persaudaraan
antar sesama pekerja, dengan menyadari betapa pentingnya proses produksi yang
diharapkan mampu menghasilkan kualitas karet tingkat dunia berdasarkan
kebijakan kualitas (Quality Policy) sebagai salah satu pendukung
pembangunan perekonomian rakyat.[49]
PT Star Rubber – Jambi Branch adalah
pabrik Sri Trang Group ketiga di Indonesia, yang berlokasi di Jln. Trans
Sumatera KM 54, Desa Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi. PT Star Rubber – Jambi beridiri pada tahun 2015. Untuk perekrutan karyawan pada PT Star Rubber – Jambi biasanya di lihat pada posisi mana yang mau di
cari, kalau untuk posisi unit head ke atas biasanya dicari yg tamatan D3 ke
atas, sedangkan untuk karyawan harian lepas bisa dari tamatan SMP dan SMA.[50]
29
Adapun
batas wilayah PT Star Rubber – Jambi sebagai berikut :
- Sebelah barat berbatasan dengan
sungai tukum dan lahan hijau.
- Sebelah timur adalah jalan
lintas Sumatra.
- Sebelah selatan berbatasan
dengan sungai jujuhan.
- Sebelah utara berbatasan dengan
pemukiman masyarakat jujuhan.[51]
Produk utama dari PT Star Rubber –
Jambi adalah karet remah (crum rubber) dengan sertifikat SIR 10,20
sebagai produk regular dan SIR 20 VK (Viscositas Kontrol). Hasil produk
dari perusahaan ini lansung di ekspor ke konsumen Goodyears, Birdgestone,
SMPT, Cooper Tire Yokohama dan lain sebaginya.
2. Visi dan Misi PT Star
Rubber – Jambi
a. Visi “Menjadikan solusi dan penyedia
kebutuhan karet alam yang paling diminati di dunia”
b. Misi “Menghasilkan produk-produk hasil
karet alam secara efisien dan berkelanjutan, melalui partisipasi seluruh
pemangku kepentingan dan demi kesejahteraan petani dan karyawan serta
masyarakat sekitarnya.[52]
3. Struktur Organiasai
PT. Star Rubber
Perusahaan atau
suatu organisasi secara
umum mempunyai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
proses perencanaan dan merumuskan struktur organisasi yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan organisasi serta sesuai mencerminkan unsur
kejelasan.Dalam struktur organisasi
yang satu dengan
yang lainnya saling terkait. Struktur organisasi memiliki
arti penting dalam suatu organisasi dalam menata proses
dan mekanisme kerja
sekaligus memungkinkan memilih strategi kebijakan
yang selaras dengan
upaya mencapai tujuan
organisasi secara sehat dan efektif.
Struktur organisasi juga mempermudah
pimpinan untuk mengkoordinasi semua kegiatan organisasi. Disamping itu juga
akan memperjelas jenjang dan
saluran wewenang bagi
setiap petugas untuk mengetahui siapa yang menjadi atas dan
siapa yang menjadi bawahannya.
Tabel. 4.1 : Gambar
Struktur Organisasi PT. Star Rubber Jujuhan Kab. Bungo Jambi[53]
4. Keadaan Karyawan PT. Star Rubber – Jambi
Keberadaan karyawan pada suatu perusahaan
sangatlah penting dan dapat berfungsi sebagai control atau alat pengendalian
intem dalam kegiatan perusahaan. Begitu juga dalam sistem pengendalian intern
merupakan kegiatan meliputi alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan
pengawasan.
Pengendalian intern di dalam perusahaan
sangatlah penting karena pada masa
sekarang khususnya dunia bisnis sebuah perusahaan menghadapi banyak ancaman
yang dapat mengganggu tercapainya tujuan sistem informasi akuntansi dari
perusahaan.
Adapun
mengenai keadaan karyawan PT. Star Rubber – Jambi dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel. 4.2.
Keadaan karyawan PT. Star Rubber – Jambi Tahun
2022[54]
No |
Jabatan / Tugas |
Jumlah |
1 |
Pekerja Umum |
38 |
2 |
Kepala Unit |
4 |
3 |
Pekerja Selimut |
48 |
4 |
Transfer Pekerja Selimut Basah |
25 |
5 |
Operator Mesin Berat |
16 |
6 |
Pekerja Kontaminasi (CCL) |
28 |
7 |
Pekerja Bahan Baku |
46 |
8 |
Operator Lingkungan |
6 |
9 |
Satpam |
10 |
Total |
221 |
B. Hasil Penelitian
1. Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Unsur-unsur
sistem akuntansi terdiri dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan prosedur
yang digunakan dalam mengolah data perusahaan untukmenghasilkan laporan yang
dibutuhkan berbagai pihak. Sistem penggajian tersebut menghasilkan informasi
yang menentukan secara cepat dan tepat berapa gaji yang diperoleh setiap
karyawan setelah dikenakan potongan-potongan sehingga menghasilkan berapa pendapatan
bersih yang diterima setiap karyawan.
Berdasarkan hasil
observasi penulis yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2022 dengan direktur
dan bagian keuangan mengenai aktivitas penggajian, jawaban dari kedua
narasumber tersebut saling berhubungan dan dikuatkan dengan jawaban dari tiga
informan lainya yaitu beberapa karyawan di PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi.Dari sistem yang belum memadai tersebut tercermin kurang efektif
suatu pengendalian yang ada selama ini karena tidak adanya pengecekan secara
independen atas kinerja karyawan, kurang memanfaatkan dan mengevaluasi
informasi yang dihasilkan dari dokumen-dokumen pendukung dan pengawasan yang
kurang ketat sehingga muncul ketidakefektivan dan keefisiensian suatu sistem
informasi akuntansi penggajian yang berlaku sekarang.[55]
Hasil wawancara
penulis dengan direktur PT.
Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengenai aktivitas dalam proses penggajian beliau mengatakan :
“Aktivitas dalam proses penggajian
di PT. Star Rubber
Jujuhan, pertama memperbarui data induk
penggajian. Mengumpulkan rekap absensi karyawan dan mengumpulkan omzet
perusahan selama sebulan kepada bagian keuangan. Kedua, memvalidasi data waktu
dan kehadiran. Waktu kehadiran dihitung berdasarkan rekap absensi yang telah
diserahkan bersamaan dengan menentukan total omzet bersih. Ketiga, menyiapkan
penggajian. Mencatat rekap absensi karyawan dan rekap omzet bersih tiap
penjualan untuk dijadikan pedoman sebagai pembuatan daftar gaji karyawan. Total
omzet bersih didapatkan dari omzet kotor dikurangi dengan biaya-biaya
operasional selama satu bulan. Hasil dari pengurangan tersebut menjadi faktor
yang menentukan gaji karyawan akan dibayar tepat waktu atau tidak. Daftar gaji tersebut akan diserahkan kepada
direktur agar mendapat persetujuan. Keempat, mengeluarkan penggajian. Daftar
gaji yang sudah disetujui oleh direktur akan diserahkan kembali kepada bagian
keuangan. Setelah mendapat daftar gaji yang sudah disetujui direktur, bagian
keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap karyawan yang kemudian akan
dilanjutkan dengan penyerahan gaji.[56]
a.
Daftar Kehadiran Karyawan
Daftar kehadiran karyawan merupakan
dokumen hasil rekapan kehadiran karyawan selama satu bulan dengan periode
tanggal 1 setiap bulannya. Dokumen yang berisi daftar kehadiran karyawan
masing-masing bagian, serta jumlah kehadiran yang dilakukan karyawan. Daftar
kehadiran yang ditulis langsung oleh bagian sekretaris yang merangkap menjadi
personalia sehingga memudahkan proses dalam merekap daftar kehadiran karyawan.
Wawancara penulis
dengan bendahara PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Gaji merupakan imbalan yang
diterima karyawan perusahaan atas kerjanya dalam suatu periode dan biasanya
gaji diberikan satu bulan sekali. Begitupun di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana untuk mengeluarkan gaji karyawannya setiap tanggal 30 atau 31
pada bulan terhitung. Pembayaran gaji
tersebut berdasarkan daftar kehadiran karyawan yang rekap langsung oleh bagian
sekretaris PT. Star
Rubber Jujuhan”.[57]
Lebih lanjut penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Dalam memberikan gaji kepada
karyawan memiliki prosedur sebagai berikut karyawan administrasi atau bagian
sekretaris merekap dan melaporkan absensi selama satu bulan ke bendahara dan
melaporkan daftar kehadiran karyawan, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji
untuk karyawan sesuai daftar kehadiran karyawan, setelah daftar gaji direkap
dan diketahui jumlah gaji maka pihak benhara mencairkan dana gaji tersebut dan
melakukan pembayaran gaji kepada karyawan yang dimasukkan ke dalam amplop”[58]
Pernyataan di
atas juga senada dengan pernyataan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Prosedur penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih sederhana. Adapun prosedurnya adalah semua dokumen yang berkaitan
dengan dasar pemberian gaji seperti absensi dikirim ke bendahara yaang telah
direkap oleh sekretaris, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji berdasarakan
daftar kehadiaran dan gaji dimasukkan ke dalam amplop”[59]
Berdasarakan hasil observasi dan wawancara
penulis diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa proses penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih menggunakan sistem manual.
Hal ini hanya menggunakan sistem penggajian karyawan berdasarkan dokumen-dokumen
yang ada terkait data kehadiran karyawan
atau absensi pada setiap bulannya. Seharusnya PT. Star Rubber Jujuhan lebih memfungsikan yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan antara lain
adanya fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji
dan upah, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan. Fungsi yang ada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi antara lain adalah fungsi kepegawaian yang dipegang oleh bagian
personalia, fungsi pencatat waktu hadir, fungsi pembuat daftar gaji dan upah
yang juga dipegang oleh fungsi personalia, Kemudian fungsi akuntansi digantikan
oleh bagian kasir, dan
fungsi keuangan yang
dipegang oleh bagian keuangan.
Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi
yang cukup memadai, karena fungsi pencatat waktu hadir terpisah dengan fungsi
pembuat daftar gaji, fungsi pengeluaran kas terpisah dengan fungsi pembayar
gaji dan upah, dan fungsi pembayar gaji
terpisah dengan fungsi pembuat bukti kas keluar. Demikian juga
bagian kasir merangkap tugas dan
tanggung jawab, yaitu mencairkan cek dan melakukan pencatatan biaya gaji dan
upah karyawan, bahkan fungsi kasir ini melakukan penghitungan
dalam proses pengupahan
dan menyerahkannya kepada karyawan. Fungsi personalia juga melakukan
perangkapan wewenang yaitu menjalankan fungsi kepegawaian dan membuat daftar
gaji dan upah.
Perangkapan tugas oleh
fungsi personalia dan fungsi kasir ini akan menyebabkan kesimpangsiuran
informasi serta akan menimbulkan kerugian
dan manipulasi data.[60]
b.
Format Gaji Karyawan
Berdasarkan hasil
penelitian format gaji karyawan tersebut dimasukkan informasi mengenai jumlah waktu bekerja karyawan yang
sesungguhnya.Setelah data dari daftar kehadiran karyawan tersebut sudah direkap
dalam bentuk laporan secara manual yang disajikan oleh bendahara. Data kemudian
di input berdasarkan jam kerja yang
didapat oleh karyawan selama satu bulan. Setiap karyawan mendapatkan jumlah
jam kerja yang berbeda-beda sesuai
jam lembur atau tugas tambahan yang diberikan.[61]
Wawancara penulis
dengan bendahara PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Hal yang pertama kali yang saya
lakukan pada sistem penggajian adalah pembaruan data yaitu, pendataan jumlah
karyawan, pendataan waktu kehadiran karyawan, jam kerja karyawan, dan omzet
yang sudah dicapai. Pembaruan data dilakukan berdasarkan dari data yang
diserahkan oleh sekretaris bersdasarkan rekap kehadiran setiap bulannya”.[62]
Dari hasil
wawancara di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa penginputan data
absensi karyawan dilakukan dengan mengisi kartu jam kerja setiap hari pada saat
datang dan pulang kerja beserta dengan total jam lembur. Kemudian kartu jam
kerja akan diberikan kepada bagian keuangan satu bulan sekali untuk direkap dan
digunakan sebagai pedoman perhitungan gaji. Terkadang juga terdapat beberapa
hal yang menjadi faktor penentu berkurangnya jumlah gaji karyawan. salah
satunya adalah jumlah kehadiran, jika pada saat proses pembaruan data ditemukan
karyawan yang jumlah kehadirannya tidak sesuai dengan yang seharusnya maka
jumlah gaji yang diterima akan berbeda dengan gaji karyawan lainnya.
Tabel. 4.3
bukti pembayaran
gaji karyawan pada PT. Star Rubber Tahun 2022[63]
Tanda Pembayaran January-2022 |
||||||||||
Nama |
: |
Febrian |
RemainingLeave |
: |
8 |
|||||
No Pegawai |
: |
170045786 |
Level / QP |
: |
Q3 / S0 |
|||||
Departemen |
: |
|
NPWP / Status Pajak |
: |
67.256.370.7-448.000 / TK/0 |
|||||
Posisi |
: |
Data Operator |
|
|
|
|||||
EarningsAllowances |
|
Potongan |
||||||||
RegularEarnings : |
PensionDeduction
: |
|||||||||
Gaji |
: |
- |
BPJS KESEHATAN 1% |
: |
- |
|||||
Tunjangan DTP |
: |
0 |
Jaminan Hari Tuan (EMP) 2% |
: |
- |
|||||
Salary Off Half |
: |
0 |
Jaminan Pensiun (EMP) 1% |
: |
- |
|||||
Salary Off 25% |
: |
0 |
Potongan Lain : |
|||
Penyesuaian Gaji |
: |
0 |
Potongan Lain-lain |
: |
0 |
|
Kekurangan Pembayaran Gaji Bulan Lalu |
: |
0 |
Come Late Deduction |
: |
0 |
|
Tunjangan Kehadiran |
: |
- |
DESISACUTI BC WC |
: |
0 |
|
New Wages |
: |
- |
Lupa Absen |
: |
0 |
|
Lembur |
: |
- |
SERAGAM |
: |
0 |
|
SISACUTI BC WC |
: |
0 |
Potongan Kartu Pengenal |
: |
0 |
|
Tunjangan Masa Kerja |
: |
- |
Potongan Seragam dan Sepatu |
: |
0 |
|
Hardship |
: |
0 |
|
|
|
|
Pay Basic Only |
: |
- |
|
|
|
|
Total Overtime |
: |
Hours |
|
|
|
|
Total Working Day |
: |
25 Days |
|
|
|
|
Pajak ditanggung
Pemerintah |
: |
0 |
Pajak |
: |
0 |
|
Total Earnings |
: |
- |
Total Deductions |
: |
- |
|
|
|
PEMBAYARAN BERSIH |
: |
- |
Dokumen rekap daftar gaji karyawan di atas merupakan dokumen yang berisi
gaji pokok yang akan diterima seluruh karyawan berdasarkan jumlah waktu bekerja
yang dilakukan karyawan tersebut lalu ditambahkan dengan tunjangan kerja beserta Bonus yang akan
didapatkan. Hasil wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Daftar gaji tersebut akan
diserahkan kepada direktur untuk diteliti dan disetujui bila perhitungan gaji
sudah sesuai. Setelah mendapat persetujuan dari direktur, bagian keuangan akan
membuat slip gaji yang kemudian diberikan kepada karyawan agar dapat dicek
kembali dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan”[64]
Dari hasil wawancara di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa
keterlambatan gaji bisa terjadi apabila belum mendapat persetujuan dari
direktur untuk mengeluarkan gaji, sehingga bagian keuangan kembali mengecek
daftar kehadiran dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan .
Hasil observasi mengenai sistem informasi akuntansi penggajian karyawan di
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana sebelum bagian keuangan
mengeluarkan gaji, terlebih dahulu bagian keuangan menyerahkan daftar gaji
kepada direktur untuk diberikan persetujuan. Setelah mendapat daftar gaji yang
sudah disetujui direktur, bagian keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap
karyawan.[65]
Wawancara penulis dengan Rm Manager
PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Slip gaji berisi informasi nama
karyawan, jumlah kehadiran dan jumlah gaji yang dibayarkan. Setelah diteliti
ulang oleh bagian keuangan, selanjutnya pembayaran gaji akan diberikan kepada
karyawan secara tunai sesuai dengan slip gaji masing-masing kedalam aplop”.[66]
Berdasarkan wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan
bahwa gaji yang diterima bersamaan dengan slip gaji dapat dicek kembali sesuai
totalnya. Apabila terjadi kekeliruan, karyawan bisa langsung melakukan complain
dengan menemui bagian keuangan.
Dokumen yang digunakan
pada PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi berupa kartu jam
hadir, surat pemberitahuan terlambat, surat perintah lembur, surat ijin
meninggalkan tempat kerja, daftar gaji dan upah, dokumen pendukung perubahan
gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, strok gaji dan upah, amplop gaji dan
upah, serta bukti kas keluar.
c.
Catatan akutansi
Catatan akuntansi yang digunakan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan hanya
jurnal umum dan buku besar. Sedangkan
catatan akuntansi pada sistem penggajian dan pengupahan yang seharusnya juga
ada adalah kartu penghasilan karyawan, kartu biaya, dan kartu harga pokok
produk. Perusahaan ini tidak menyelenggarakan kartu penghasilan karyawan dalam
kegiatan operasionalnya, hal ini
tidak menjadi masalah
karena dari jurnal tersebut akan dibuat dalam daftar gaji
dan upah. Biasanya yang termuat dalam daftar gaji dan upah sudah termuat dalam
kartu penghasilan karyawan.
Berdasarkan hasil observasi penulis di
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan bahwa PT. Star Rubber
Jujuhanmenganggap bahwa sudah cukup
menggunakan 3 dokumen yaitu daftar kehadiran karyawan, format gaji karyawan,
dan daftar jam lembur karyawan.[67]
Aktivitas penggajian yang dilakukan PT. Star Rubber Jujuhan tidak menggunakan catatan akuntansi pendukung yang semestinya. Hal ini
mengakibatkan tidak adanya transparansi alur pemotongan atas jam lembur yang dibebankan kepada seluruh
karyawan. Maka dari pada itu PT. Star Rubber Jujuhan dalam kegiatan keuangan khususnya aktivitas penggajian karyawan hanya
berdasarkan 3 dokumen.
Wawancara penulis dengan salah Rm
Manager PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan
:
“Dokumen-dokumen yang ada di PT. Star Rubber
Jujuhan untuk penggajian yang diberikan
langsung kepada penerima gaji hanya sebatas amplop gaji. Hal tersebut sesuai
dengan jam hadir dalam bentuk absensi setiap bulannya”.[68]
Berdasarkan hasil
observasi penulis di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan bahwa dalam sistem penggajian karyawan Standard
Operating Procedure (SOP) yang digunakan oleh PT. Star Rubber
Jujuhan adalah sebagai berikut:
a.
Catatan absensi karyawan,
berupa catatan kehadiran
harian karyawan yang berbentuk kartu jam kerja yang berisi data nama
karyawan, waktu kehadiran, dan waktu pulang karyawan.
b.
Laporan hasil rekap absensi, berupa dokumen ringkasan absensi yang berisi
jumlah kehadiran karyawan selama satu bulan.
c.
Daftar gaji, adalah dokumen yang berisi
jumlah gaji karyawan yang akan diterima.
d.
Laporan rekap gaji, dokumen ringkasan gaji seluruh karyawan.
e.
Lembar persetujuan pembayaran gaji, berupa dokumen persetujuan pembayaran
gaji yang ditanda tangani oleh direktur dilampiri dengan daftar gaji dan rekap
gaji.
f.
Slip gaji, lembar yang berisi informasi nama karyawan, jumlah kehadiran,dan
jumlah gaji yang dibayarkan.[69]
Berdsarkan
pernyataan direktur dan bagian keuangan di atas dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa catatan akuntansi, menyatakan bahwa catatan akuntansi dalam
sistem penggajian hanya dapat dipahami secara mendetail oleh bagian keuangan
karena hanya bagian keuangan yang bertanggungjawab atas catatan akuntansi.
d. Kesesuaian
Prosedur
Wawancara penulis mewawancarai dengan staf produksi PT. Star
Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan:
“Pencatatan
waktu hadir kami disediakan oleh bagian pencatat waktu masuk dan keluar
karyawan dalam setiap bekerja setiap harinya, prosedur ini diisi oleh petugas yang
mencatat . Kemudian daftar hadir kami dilaporkan ke bagian bendahara untuk
direkap sebagai panduan gaji. Prosedur pembuatan daftar gaji inipetugas rekap
untuk dokumen yang dihasilkan dari prosedur pencatatan waktu dan
dikomunikasikan kepada bagian keuangan dan selanjutnya dari hasil rekapitulasi
daftar gaji, setelah daftar gaji tersebut direkap lalu dimasukkan dalam perhitungan
dan dipotong atas biaya-biaya yang akan dipotong. Lalu gaji pokok tersebut
disajikan dalam amplop yang telah diberi nama dan siap didistribusikan secara
langsung kepada seluruh karyawan”.[70]
Lebih lanjut penulis mewawancarai
dengan Staf Pembelian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Setiap
hari kamimenandatangani
daftar absensi yang diawasi langsung oleh
bagian absensi. Jika kami tidak hadir
maka absen tidak boleh diwakil kepada yang hadir, demikian juga jika kami sakit
harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter, karena jikalau tidak ada
surat keterangan dari dokter maka gaji kami akan dipotong sesuai dengan ketentuan
dan aturan yang dibuat”.[71]
Berdasrkan hasil
wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem penggajian yang kurang baik, karena dalam pembayaran gaji saja masih
terdapat hambatan sering terjadinya kesalahan pencatatan dan tidak adanya
penomoran dalam amplop gaji sehingga menyulitkan dalam proses pencariannya.
Begitu juga dalam pengamanan catatan belum efektif karena catatan-catatan dan
dokumen yang ada tidak disusun secara rapi seperti pada bagian pekerjaan dimana
absensi karyawan yang ada tidak disimpan dan disusun secara baik, dan ketika
penulis meminta data mengenai absensi tersebut ada absensi yang hilang dan
tidak tersusun dengan baik.
Gambar 4.1
Hasil Penelitian Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian
PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Sistem Informasi Daftar Hadir Karyawan Format Gaji Karyawan Catatan Akuntansi Kesesuaian Prosedur
2. Hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Berdasarkan
evaluasi dan analisis mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan
beberapa hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT.
Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi.
Beberapa hambatan dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai berikut:
a.
Lemahnya Pengawasan
Pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit kekurangan yaitu
lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi pencatat
waktu hadir. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan.[72]
Wawancara penulis
mewawancarai Direktur PT.
Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Pengawasan terhadap
karyawan harus ketat diadakan pada saat berkerja sehingga memperkecil adanya
kecurangan-kecurangan seperti mangkir dalam bekerja, tidur saat jam kerja serta menggunakan fasilitas
perusahaan untuk urusan pribadi seperti menggunakan handphone, bermain game dan
menggunakan akses internet seperti komputer untuk mengakses berbagai media sosial”.[73]
Lebih lanjut penulis mewawancarai
dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Saya sangat mendukung
dengan adanya pengawasan langsung oleh bagian pencatat kehadiran, namun
tidaklah semua waktu itu selalu diawasi saat bekerja, adanya waktu luang bagi
karyawan yang keluar masuk dari pabrik dengan berbagai alasan. Hal ini saya
beranggapan masih perlu adanya pengawasan yang lebih dari pihak perusahan PT.
Star agar semua karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik”.[74]
Hasil observasi penulis diPT. Star Rubber
Jujuhan, penulis menemukan bahwa pengawasan terhadap kinerja dengan melakukan
audit secara internal telah ada dalam
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, tetapi tidak maksimal hal
ini disebabkan oleh masih adanya penyimpangan yang terjadi karena tidak
melakukan penindakan terhadap karyawan yang bekerja dengan jangka waktu yang
tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
b. Kesalahan
dalam pencatatan absensi dan laporan
Hasil observasi penulis di PT Star Rubber
Jujuhan penulis menemukan bahwa masih terdapat kesalahan dalam pencatatan
absensi dan laporan yang dibuat oleh bagian pengawasan dan pencatat kehadiran.
Hal ini dikarenakan sistem absensi yang manual yang dibuat oleh pencatatan
absensi dan laporan para riders sehingga
seringnya muncul protes pembaran gaji dari para riders. Hal itu
disebabkan absen yang masih secara manual; para riders melakukan absen
dengan berdasarkan struk transaksi (laporan), sehingga sering terjadinya
penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan kesalahan dalam
menginput absen, contohnya ketika laporan
diberikan ke perusahaan oleh pihak mitra, ada laporan yang kurang atau
tercecer sehingga ketika koordinator riders menginput data yang sesuai
dengan laporan yang diberikan, isi dari
laporan tersebut kurang diinput karena tercecernya beberapa laporan.
Wawancara penulis salah seoranng
Staf PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Kami
sering juga mengalami kerugian saat menerima rekap absen yang dibaut oleh
bagian pengawas dan pencatat kehadiran, dimana hasil yang terekap tidak sesuai
dengan kehadiran kami setiap harinya. Saat ini pengabsenan karyawan pusat juga
kurang pengendalian internal karena pengabsenan masih dilakukan dengan cara
manual yang membuat rekapitulasinya adalah bagian akuntansi secara manual
sehingga terjadi kesalahan dalam menginput data ke rekapitulasi absen ke
komputer, atau adanya kecurangan oleh pihak yang merekapitulasi laporan absen
dengan karyawan lain”.[75]
Dari hasil wawancara diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa masih terdapatnya lemah dalam internal
kontrol kedalam pencatatan absensi karyawan. Oleh karenanya salah satu solusi
adalah dengan melakukan absensi dengan sistem yang terkomputerisasi berbasis
web, sehingga dalam setiap hari karyawan melakukan absen. Data absensi tersebut
langsung masuk ke database perusahaan secara real time, dan
dengan sistem tersebut juga dapat memberikan output mengenai laporan
absensi, denda, dan bonus kepada karyawan setiap bulannya.
c.
Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur
karyawan
Tidak adanya fomulir lembur menjadi masalah untuk proses penggajian.
Setiap karyawan yang akan lembur hanya akan bilang ke bagian HRD dan bagian
akuntansi tanpa ada formulir lembur, sehingga bisa saja karyawan tersebut
datang ke kantor tetapi tidak untuk mengerjakan apa-apa. Karena perusahaan ini
selalu menggunakan azaz percaya, setiap karyawan yang bilang dia lembur dan
masuk dalam hari libur, dalam penggajiannya akan ditambah biaya lembur. Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
beliau mengatakan :
“Selama
ini memang tidak ada formulir catatan lembur untuk karyawan yang bekerja diluar
jam kerjanya. Tidak adanya fomulir lembur yang dibuat dari bagian HRD merupakan
salah satu kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu untuk
mengontrol apakah karyawan tersebut benar-benar lembur untuk mengerjakan
kepentingan kantor atau hanya datang dari waktu masuk kantor hingga pulang
tanpa melakukan hal yang berkepentingan untuk perusahaan, kami akan menyediakan
form lembur yang harus diotorisasi oleh manajer HRD, sehingga jelas bahwa
setiap karyawan yang lembur dan jelas juga apa yang dikerjakan karyawan
tersebut dan membantu mempermudah bagian akuntansi dalam mengontrol pengeluaran
kas untuk setiap karyawan yang lembur”[76].
Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa salah satu solusi yang adalah dengan membuat sistem informasi
terkomputerisasi yang terdapat form lembur yang diisi oleh bagian HRD yang
terhubung dengan bagian akuntansi, sehingga perhitungan lembur tersebut
langsung masuk ke perhitungan gaji karyawan yang melakukan lembur atas
persetujuan bagian HRD.
Wawancara penulis
dengan bendahara PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :
“Setiap form
otorisasi hanya bisa
diakses oleh bagian
HRD, sehingga seluruh otorisasi perhitungan gaji pegawai perusahaan
hanya dapat dilakukan oleh staf HRD yang bersangkutan dan bagian akuntansi
hanya bertugas membuat laporan yang berhubungan dengan pengluaran dan pemasukan
kas perusahaan dalam proses penggajian. Setiap karyawan yang masuk diharuskan
untuk melakukan pencatatan absensi ke dalam sistem –setiap datang dan pulang–
yang secara otomatis sistem tersebut mencatat kehadiran dan waktu pulang kerja
karyawan yang bersangkutan. Langkahnya adalah pertama pegawai melakukan login
dan sistem akan langsung menampilkan form absensi yang harus diisi oleh
pegawai yang bersangkutan. Setelah disimpan, seluruh proses kegiatan absensi
akan tersimpan di dalam database penggajian untuk setiap akhir bulan dan
menghitung bonus yang didapat pegawai dari absensinya selama satu bulan”.[77]
Dari hasil wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan
bahwa untuk sektor riders proses penggajiannya berbeda dengan sektor
karyawan. Riders yang telah melakukan antaran setiap harinya diharuskan
untuk mengisi buku tracking yaitu buku yang berisi data absensi dan data
pengantaran para riders yang telah ditandatangani oleh manajer setiap store.
Buku tersebut akan dicek oleh kordinator riders maksimal 2 hari sekali
untuk diinput datanya ke sistem perusahaan.
Gambar 4.2
Hambatan
dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada
PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Hambatan dalam sistem
Informasi Lemahnya Pengawasan Kesalahan Dalam Pencatatan Kurangnya Kontrol Pada
Pencatatan Lembur
3. Upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Dalam upaya mengatasi hambatan dalam sistem
informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jambi adalah sebagai berukut :
Salah satu upaya mengatasi hambatan dalam
sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi daalah dengan menggunakan kompter. Sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan merupakan salah satu sistem yang terdapat pada perusahaan.
Sistem ini dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan
terciptanya pengendalian intern yang baik. Selain itu, sistem penggajian dan
pengupahan juga dirancang untuk menjamin dibayarkannya gaji dan upah karyawan.
Fungsi yang terkait pada PT. Star Rubber
Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi yaitu fungsi kepegawaian yang dipegang oleh
bagian personalia, fungsi pencatatan waktu hadir karyawan dipegang oleh bagian
pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah ditangani oleh bagian
personalia, fungsi kasir, dan fungsi pembayar gaji dan upah diotorisasi oleh
bagian personalia dan kasir.
Hasil wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Untuk
pembuatan daftar gaji dan upah karyawan kami telah menggunakan sistem
komputerisasi, disini kami dapat mengecek ulang atas data kehadiran semua
karyawan yang diambil berdasarkan daftar hadir yang dilakukan oleh bagian
personalia. Oleh karenanya proses pembuatan daftar gaji dan upah karyawan pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah mempunyai sistem
komputerisasi”.[78]
Dari wawancara penulis diatas sangatlah jelas bahwa salah satu
kelebihan dalam sistem penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi sudah menggunakan sistem komputerisasi artinya karyawan
dapat menerima gaji atau upah berdasarkan rekap hasil kehadiran dan dimasukkan
kedalam komputer kemudian disesuaikan kehadirannya pada setiap bulan.
b.
Merekap secara Rapi
Dalam sistem pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur. Hal ini
dapat dibuktikan bahwa setiap karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah
harus melakukan tanda tangan terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut dapat
mencegah terjadinya pengambilan berulang oleh karyawan. PT.Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi sudah melaksanakan sistem pengendalian intern yang baik
yaitu praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi serta karyawan yang kompeten dan mempunyai tanggung jawab.
Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
mengatakan :
“Sistem
pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur, hal ini sudah dapat terekap
dalam komputer dan tersusun rapi pada tabel sistem penggajian. Disamping itu
juga karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah harus melakukan tanda
tangan terlebih dahulu pada kertas rekap gajian yang telah kami buat”.[79]
Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah dipahami bahwa catatan
akuntansi yang digunakan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi ini
sudah cukup memadai yaitu menggunakan rekap kehaidiran. Catatan-catatan
tersebut dapat memberikan informasi mengenai transaksi dan kejadian yang
terjadi pada perusahaan sehingga data yang dihasilkan dapat dipercaya.
c. Pengontrolan
Terhadap Karyawan
Adapun kontrol yang dibuat oleh PT Star Ruber Jujuhan seperti
adanya absensi untuk melihat kehadiran dan ketepatan waktu karyawan, Adanya
pengambilan keputusan yang seluruhnya dilakukan oleh direktur utama dan juga
adanya pemberian reward kepada karyawan yang menurut direktur utama karyawan
tersebut rajin dalam bekerja.
Hasil waawancara penulis dengan bendahara PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Seringkali
mengalami hambatan dalam menjalankan sistem pengendalian manajemen terhadap kami.
Hambatan ini dikarenakan masalah yang terjadi pada kami. Masalah yang
seringkali dialami oleh kami PT Star Ruber Jujuhan seperti ketidakmampuan kami
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya atau tidak memiliki motivasi
yang cukup dalam bekerja”.[80]
Hasil waawancara penulis dengan Direktur PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :
“Adanya
peraturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan mengenai jam kehadiran serta
mentaati autran yang telah diterapkan selama ini akan berdampak pada kinerja
karyawan, disamping itu juga kami akan memberi reward pada karyawan yang rajin
dan menjalankan tugasnya dengan baik”.
Hasil wawancara penulis di atas dapatlah disimpulkan bahwa adanya
masalah yang terjadi pada karyawan kemungkinan ditimbulkan dari tidak
terpenuhinya. Begitu juga masih belum terpenuhi kebijakan yang mana karyawan
seringkali melanggar peraturan dan kebijakan yang dibuat seperti keterlambatan
datang, jam lembur yang tidak sesuai dan lain sebagainy. Padahal kebijakan yang
dibuat adalah untuk meminimalisasikan terjadinya tindakan yang tidak sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
Gambar 4.3
Upaya
mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Upaya
Mengatasi Hambatan Menggunakan Komputer Pengontrolan
Terhadap Karyawan Merekap secara rapi
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
1) Sistem
Informasi Akutansi Penggajian Karyawan pada PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo
Berdasarkan dari
hasil observasi dan wawancara penulis dilapangan mengenai Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian karyawan Pada
PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, proses
penggajian PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih menggunakan
sistem manual. Hal ini hanya menggunakan
sistem penggajian karyawan berdasarkan dokumen-dokumen yang ada terkait data
kehadiran karyawan atau absensi pada
setiap bulanny, penginputan data absensi karyawan dilakukan dengan mengisi
kartu jam kerja setiap hari pada saat datang dan pulang kerja beserta dengan
total jam lembur, terlebih dahulu bagian keuangan menyerahkan daftar gaji
kepada direktur untuk diberikan persetujuan, catatan akuntansi dalam sistem
penggajian hanya dapat dipahami secara mendetail melalui catatan akutansi oleh
bagian keuangan karena hanya bagian keuangan yang bertanggungjawab atas catatan
akuntansi.
Teori akuntansi
tentang sistem penggajian menurut Diaz Priantara yaitu
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan jasa kontruksi
melibatkan fungsi karyawan, keuangan dan fungsi akuntans, sedangkan pengertian
sistem akuntansi penggajian menurut Zaki Baridwan sistem akuntansi penggajian
adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan dan laporan tentang penggajian pada
karyawan yang dibayar tiap bulan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi penggajian merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan
pembayaran gaji secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif.
Prosedur yang
dilakukan dalam sistem informasi akuntansi penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi dimulai dengan prosedur-prosedur berikut ini :
1.
Prosedur Pencatatan Wakktu Hadir
Prosedur Pencatatan wakktu hadir dilakukan dengan mencatat waktu
hadir karyawan menggunakan laporan kehadiran karyawan bekerja setiap hari
dengan berbagai pekerjaan yang berbeda, laporan ini ada diruangan tunggu
karyawan yang diisi oleh karyawan setiap masuk dan keluar jam berkerja.
2.
Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Daftar gaji disiapkan oleh bagian
keuangan, dimana data yang dipakai dalam perhitungannya merupakan hasil dari
daftar waktu hadir dan tarif yang ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan
karyawan tersebut.
3.
Prosedur Pembayaran Gaji
Setelah melewati kedua prosedur
diatas, pembayaran gaji yang dilakukan dengan cara pembayaran secara tunai atau
secara manual. Dalam prosedur ini pembayaran secara tunai ditujukan untuk
seluruh karyawan. Pada pembayaran secara tunai disiapkan format gaji karyawan
yang bila telah diterima gaji langsung oleh karyawan yang bersangkutan harus
disertai dengan tanda tangan karyawan
2)
Hambatan Dalam Informasi Akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan
Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan beberapa hambatan dalam sistem
informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten
Bungo Jamb. Hambatan yang terdapat pada PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
yaitu, lemahnya pengawasan, kesalahan dalam pencatatan absensi laporan, dan
kurangnya kontrol pada pencatatan lembur karyawan.
Hal tersebut menyebabkan tejadinya hambatan
terhadap penggajian karyawan. Sedangkan penggajian suatu penerimaan
sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerajaan atau jasa
yang telah atau dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan
termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu sendiri.
Teori hambatan Menurut Oemar Hambatan adalah segala sesuatu
yang menghalangi, merintangi, menghambat yang ditemui manusia atau
individu dalam kehidupannya
sehari-hari yang datangnya silih berganti, sehingga menimbulkan hambatan bagi individu yang menjalaninya
untuk mencapai tujuan.
Pengawasan terhadap karyawan dilakukan dengan
ketat baik itu saat bekerja demi menghindari kecurangan para karyawan dalam
bekerja begitu juga hal lainya seperti hilangnya barang yang diambil oleh
karyawan dan sebagainya. Demikian juga
adanya supervisi atau bagian yang mengawasi seluruh kegiatan yang menyangkut karyawan,
seperti adanya pengawasan khusus pada kegiatan bekerja yang dilakukan dan
diurus secara mandiri oleh masing-masing karyawan. Sebaiknya kegiatan ini
diawasi dengan ketat atas pengarahan atau ditunjuk satu karyawan untuk
mengawasinya. Kemudian adanya
sajian laporan mengenai
penggajian karena kurangnya pengawasan. Sehingga banyak proses
yang belum ada sajian pelaporannya, contohnya jurnal.
Pada perusahaan ini proses penjurnalan
penggajian tidak tertata dengan rapi.
Dengan kata lain belum adanya proses
penjurnalan, sehingga sulitnya bagian akuntansi dalam mengontrol biaya yang
keluar untuk penggajian ataupun biaya yang masuk dari potongan gaji yang
dibutuhkan dalam penyusunan laporan akhir tahun. Bagi anakuntansi tidak diharuskan untuk membuat
dan mencetak laporan untuk bahan jurnal, yang berjalan selama ini bagian
akuntansi hanya membuat rekapitulasi gaji yang telah dibayarkan, tidak ada
bentuk laporan yang dibuat secara rinci untuk menjadi bahan analisis perusahaan
setiap tahun. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat sistem terkomputerisasi yang mencatat
pengeluaran dan pemotongan
hutang atau denda
seluruh karyawan yang dengan sistem tersebut nantinya dapat menghitung
rekapitulasi seluruh pengeluaran kas
untuk gaji karyawan dan
rincian dari komponen pengeluaran
kas pada
penggajian tersebut. Lalu akuntansi hanya bertugas mencatat semua
transaksi masuk dan keluarnya kas, serta membuat laporan-laporan masuk dan
keluarnya kas untuk menjadi bahan jurnal. Ketidakkonsistenan dalam membagi
pekerjaan dalam hal penggajian tersebut menjadi masalah kurangnya internal
kontrol dalam proses penggajian di perusahaan ini.
3) Upaya
Mengatasi Hambatan Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan PT Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Berdasarkan hasil
Penelitian upaya
mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada
PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, menggunakan komputer, merekap
secara rapi, pengontrolan terhadap karyawan. Masalah yang terjadi pada karyawan kemungkinan ditimbulkan dari
tidak terpenuhinya. Begitu juga masih belum terpenuhi kebijakan yang mana
karyawan seringkali melanggar peraturan dan kebijakan yang dibuat seperti
keterlambatan datang, jam lembur yang tidak sesuai dan lain sebagainy. Padahal
kebijakan yang dibuat adalah untuk meminimalisasikan terjadinya tindakan yang
tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kebijakan yang seringkali tidak
diikuti seperti karyawan seringkali datang terlambat dalam bekerja dan
peminjaman peralatan digudang yang tidak sesuai dengan prosedur yang membuat
kurangnya tanggung jawab karyawan pada peralatan yang digunakan.
Menurut Wahyu Baskoro
Upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan sesuatu atau maksud (akal,
ikhtiar). Menurut Torsina Upaya adalah kegiatan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan . Menurut Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
mengartikan kata upaya adalah usaha akal ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan , mencari jalan keluar ,dsb) daya upaya. Sedangkan menurut
Sriyanto upaya adalah usaha untuk mencapai sesuatu . Berdasarkan beberapa
pengertian diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa upaya adalah suatu
tindakan untuk menyelesaikan masalah.
Penerapan sistem pengontrolan yang ada di PT Star Ruber Jujuhan
maka dapat dikatakan bahwa sudah dapat teratasi permasalahan-permasalahan dalam
kinerja karyawan, meskipun masih
terdapat juga beberapa kekurangan yang disebabkan karena kurangnya motivasi
yang diberikan oleh PT Star Ruber Jujuhan kepada karyawannya. Oleh karena itu,
dilakukannya perbaikan dengan menerapkan action control untuk mengatasi
motivational problem karyawan di PT Star Ruber Jujuhan. Salah satu jenis
pengendalian yang dapat diterapkan oleh PT Star Ruber Jujuhan. Kontrol ini
memberikan batasan perilaku yang berguna untuk meminimalkan karyawan untuk
melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan terutama bagi karyawan yang
seringkali tidak menaati peraturan dan kebijakan yang di buat oleh PT Star
Ruber Jujuhan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pokok pembahasan yang penulis lakukan
dilapangan mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan
Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dapat
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
2.
Hambatan dalam sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, adalah
lemahnya pengawasan dimana pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit
kekurangan yaitu lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi
pencatat waktu hadir, kemudian kesalahan dalam pencatatan absensi dan laporan
sering terjadinya penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan
kesalahan dalam menginput absen serta Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur
karyawan sehingga bisa saja karyawan tersebut datang ke kantor tetapi tidak
untuk mengerjakan apa-apa.
3.
57
B. Implikasi
Sistem informasi akuntansi penggajian karyawan
sudah cukup baik, hanya saja terdapat sistem pengendalian intern yang belum
diterapkan oleh perusahaan, yaitu belum dipisahkannya bagian pembuat daftar
gaji dan upah serta bagian pembayaran gaji dan upah. Selain itu, fungsi
yang terkait seperti kasir dan personalia masih merangkap tugas dan wewenang
sehingga potensi kecurangan dan penyelewengan pada sistem penggajian dan
pengupahan pada PT. Star
Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi bisa jauh lebih besar.
C.Saran
Berdasarkan
hambatan yang penulis temukan dalam pembahasan sebelumnya, maka penulis mencoba
memberikan saran bagi perusahaan yang mungkin dengan saran ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan
perusahaan agar sistem penggajian dan pengupahan karyawan pada perusahaan
tersebut menjadi lebih baik.
Berikut saran yang penulis berikan bagi
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi:
1.
Sebaiknya PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi mengoptimalkan penggunaan mesin pencatat waktu
hadir karyawan dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemasukan kartu
hadir karyawan, sehingga pencatatan waktu hadir dapat dijamin keandalannya.
Pencatatan waktu hadir karyawan akan lebih baik jika menggunakan cap jari
karyawan, sehingga karyawan tidak bisa memanipulasi.
2.
Sebaiknya pembagian tugas dan wewenang
dilaksanakan dengan jelas dan tegas jangan sampai terdapat perangkapan fungsi
jabatan karena dapat memberikan potensi kecurangan yang nantinya dapat merugikan perusahaan.
Selain itu dalam pencatatan kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan
pembayaran gaji dan upah sebaiknya perusahaan melibatkan fungsi akuntansi.
Fungsi akuntansilah yang seharusnya melakukan atas transaksi tersebut dan bukan
oleh fungsi kasir
3.
Sebelum melalukan pembayaran gaji, sebaiknya
dilakukan pengecekan ulang mengenai pembayaran gaji dan upah karyawan. Hal ini
sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah
karyawan.
Agama RI, Departemen. Al-Quran Dan Terjemahannya. Bandung: PT. Syaamil
Cipta Media, 2005.
Arvinda, Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian di
PT. Indowire Prima Industrindo. Jurnal Riset Akuntansi, 2017.
Ardana, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2016.
Anastasia, Sistem Infonnasi Akuntansi, Yogyakarta : Penerbit
Andi, 2011.
Azhar Susanto, Sistem Pengendalian Intem. Jakarta: Eriangga,
2007.
Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.
Yogyakarta: BPPE, 2010
Bodnar, George H dan William S Hopwood, Accounting Information
System. Edition 10th, New Jersey : Prentice Hall, 2010
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Berbasis Transintegrasi Ilmu Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2022
Fibriyanti, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam
Rangka Efektivitas Pengendalian Internal Perusahaan (Studi Kasus pada
PT. Populer Sarana Medika , Surabaya). Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi,
II(1), 371–384.2017.
Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,
Jakarta: PT Aksara, 2011.
J. A. Efraim Turban, Decision Support System And Intelligent System
(Sistem Pendukung Keputusan Dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Andi,
2005
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sisitem Informasi.
Yogyakarta: CCV. Andi Offset, 2008.
Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2010
Langi, B., Saerang, D. P. E., & Gerungai, N. Y. T. Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Upaya Pengendalian
Internal Pada Pt. Gemilang Emas Indonesia. Going Concern : Jurnal Riset
Akuntansi, 14(1), 148–153. 2019
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
Mamuaja, B. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian
Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas Pendapatan Kota Manado.
Jurnal EMBA, 4(1), 165–171. 2016.
Mardi, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2014.
Mulyadi, Sisitem Akuntansi. Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014
Mulyadi, Sistem
Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, 2016.
Mulyadi, Sisitem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Aditya
Media, 2010
Muammar Khaddafi, Akuntansi Syariah, Meletakkan Nilai-nilai Syariah
Isalm Dalam Ilmu Akuntansi. Medan: Madenatera, 2016
Natalia, B. Analisa Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian
Internal pada PT. Gamma Utama Sejati. Jurnal Manajemen Bisnis, Ekonomi, Dan
Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.
Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba
Empat, 2009
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015.
Sujarweni, Sistem Akuntansi.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2009
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Taqqyauddin An Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif
Prespektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1996
Tontoli, D. Analisis Efektivitas
Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Kimia Farma Apotek 74
Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 2017, 12(2), 231–240
DOKUMENTASI
[1]Krismiaji. Sistem
Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.443
[3] Natalia, B.
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Untuk Meningkatkan Efektivitas
Pengendalian Internal pada PT. Gamma Utama Sejati. Jurnal Manajemen Bisnis,
Ekonomi, Dan Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.
[4]
Tontoli, D, Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan
pada PT. Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern,
2017, 12(2), 231–240
[5]Ibid, hlm.445
[7] Taqqyauddin An Nabhani, Membangun
Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam, (Surabaya: Risalah Gusti,
1996), hlm. 83
[9] Sumber Data : Observasi
pada PT. Star Rubber Jujuhan, tanggal 03 Februari 2022
[10]Mulyadi, Sistem
Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat,
2016), hlm. 12
[11] Mulyadi, Sisitem
Pengendalian Manajemen. (Yogyakarta: Aditya Media, 2010), hlm.05
[12] Baridwan, Zaki, Sistem
Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode (Yogyakarta : BPPE, 2010), hlm. 32
[13] Jogiyanto, Analisis dan
Desain, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2010), hlm. 5
[14] Jogiyanto, Analisis dan
Desain Sisitem Informasi,(Yogyakarta:
CCV. Andi Offset, 2008), h,33
[15] J. A. Efraim Turban, Decision
Support System And Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan Dan
Sistem Cerdas) Jilid 1, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 21
[16] Bodnar, George H dan
William S Hopwood, Accounting Information System. Edition 10th, (New
Jersey:. Prentice Hall, 2010), hlm. 10
[17] Azhar Susanto, Sistem
Pengendalian Intem. (Jakarta: Eriangga, 2007), hlm.25
[18]Ibid, hlm.25
[19] Krismiaji. Sistem
Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.4
[20]Muammar
Khaddafi, Akuntansi Syariah, Meletakkan Nilai-nilai Syariah Isalm Dalam Ilmu
Akuntansi, (Medan: Madenatera, 2016), hlm.12
[21]Sri Nurhayati dan
Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Salemba Empat, Jakarta, 2013), hlm.2.
[22] Mulyadi, Sistem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima. (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.17
[23] Anastasia, Sistem
Infonnasi Akuntansi.( Yogyakarta ; Penerbit Andi, 2011), hlm.6
[25] Mulyadi, Sisitem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.378-379
[26] Soemarso
S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu Edisi Lima. (Jakarta: Salemba
Empat, 2009), hlm.391
[27] Mulyadi, Sisitem
Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat,
2014), hlm.407
[28]Fabiana Dwi Widyasari, System Akuntansi Penggajian Dan
Pengupahanpada CV Sejahtera, Pakisaji- Malang, Skripsi:2015.hlm.4
[29]Silviansyah Tri Maharani, Penerapan Sistem Dan Prosedur Penggajian
Dan PengupahanPG Kebon Agung Malang, Skripsi : 2015, hlm.5
[30]Riskiki Putrananta Pratama, Sistem Penggajian pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Skripsi : 2016. Hlm.4
[31]Ayu Agesti, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dosen
Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian Pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang, Skripsi : 2015.
hlm.6
[32]Meti, Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penggajiandan
Pengupahan pada C V. Anugerah Novritama Palembang, Skripsi : 2003.hlm.7
[33]Yesi Fitriani, Pengaruh Motivasi, Kompetensi, dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat.
Skripsi : 2017.hlm.4
[34]Rahmat Mustofa, Perlakuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Syariah Di Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Attayibah Palangka Raya.
Skripsi : 2015.hlm.6
[35]Aquarisma dan Yuli, Analisis Sistem Pengendalian Penggajian
dan Pengupahan terhadap karyawan PT Bumi
Beliti Abadi Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Ekonomi, vol.1. 2015, hlm.13
[36]Trijayanti, Desi dan Wahyu, Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Karyawan pada CV ABC di Jawa Tengah.Jurnal Ekonomi, vol.3.2019.
hlm.9
[37]Vinastri, Jenny, dan Sonny,Analisis Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT Kerismas Witikco Makmur Faktory BitungJurnal
Ekonomi, vol.3.2019. hlm.9
[38]Sugiono, Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.14
[39] Lexy J. Moleong, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.6
[40] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.137
[41] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.91
[42]Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hlm.107
[43] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.155
[44] Sugiyono, Memahami
Penelitian Kwualitatif, (Bandung : Alpabet, 1999), hlm. 158
[45] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).hlm. 156
[46] Suharsimi Arikunto Ibid,
Hal. 231
[47] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,( Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm.244
[53] Sumber Data :
Dokumentasi PT. Star Rubber Jujuhan tahun 2022
[57]
Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 18 Juli 2022
[59]
Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 24 Juli 2022
[62]
Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 18 Juli 2022
[64]
Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 23 Juli 2022
[66]
Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 24 Juli 2022
[68]
Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 14 Juli 2022
[70]
Wawancara dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 22 Juli 2022
[71]Wawancara
dengan salah seorang karyawan PT. Star
Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 23 Juli 2022
[74]Wawancara
dengan salah seorang karyaan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi
tanggal 24 Juli 2022
[75]
Wawancara dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 27 Juli 2022
[77]
Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 27 Juli 2022
[78]
Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo
Jambi tanggal 23 Juli 2022
0 $type={blogger}:
Posting Komentar