Jumat, 12 Juli 2024

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Sistem penggajian merupakan faktor yang penting dalam mencapai  tujuan suatu perusahaan, dimana sistem penggajian terdiri dari suatu  kerangka kerja yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan yang  berfungsi menginformasikan data biaya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan dan mengatur proses pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan. Pembayaran gaji dan upah yang adil sesuai dengan kinerja dan prestasinya, maka akan berperngaruh positif terhadap bertambahnya nilai dan produktivitas perusahaan. Selain itu sistem akuntansi penggajian yang baik diharapkan mampu mengefektifkan dan mengefesiensikan dalam proses pelaksanaan penggajian, sehingga kendala ataupun permasalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari.[1]

Menurut Sujarweni sistem akuntansi penggajian adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi gaji kepada para karyawannya atas jasa yang mereka berikan. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang untuk  menangani  transaksi  perhitungan  gaji  karyawan  dan  pembayarannya. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu : prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur pembuatan gaji, dan prosedur distribusi biaya gaji.[2]

1

Menurut Natalia sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang dapat digunakan untuk mencatat, mengumpulkan, menyimpan, mengolah suatu data yang telah tersedia dalam transaksi akuntansi yang digunakan untuk memberikan hasil informasi akuntansi serta keuangan yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan pihak manajemen.  Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan digunakan secara efektif. Sistem informasi akutansi dalam perusahaan dapat membantu pihak-pihak manajemen memperoleh informasi yang tepat dalam pengambilan keputusan dan dapat menjadi alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.[3]

Sistem pengendalian intern merupakan proses pemantauan yang memungkinkan manajemen mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dan bagaimanakah tindakan koreksinya jika pelaksanaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Suatu sistem pengendalian intern dikatakan memadai jika dengan diterapkannya sistem tersebut semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan tersebut adalah pengamanan atau menjaga aktiva yang dimiliki, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, menjamin adanya efisiensi dalam operasional serta menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan, dengan demikian dapat dilihat pengendalian intern mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan. Penerapan dan pelaksanaan pengendalian internal menjadi hal yang penting dalam menentukan potensi kesalahan dan ketidakberesan serta dampak yang akan terjadi pada laporan keuangan.[4]

Setiap perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang baik adalah pengambilan keputusan yang didasarkan oleh informasi yang tepat dan akurat. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen.

Mengingat  pentingnya  sistem  penggajian  dan pengupahan, maka harus didesain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan.   Jika ada catatan penggajian dan pengupahan yang tidak lengkap dapat merugikan karyawan dan juga mempersulit pengambilan keputusan. Maka dari itu, untuk menciptakan sistem penggajian yang baik, manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan  padanya.  Apabila  perumusan  tanggung  jawab  tidak  jelas  dan terjadi suatu kesalahan, maka akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Sistem informasi akuntansi penggajian harus dianalisis secara periodik untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah memenuhi informasin yang dibutuhkan manajemen. Jika ada masalah yang timbul akan berpengaruh pada kinerja karyawan begitu pula dengan hasil produksinya.[5]

Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecuranga-kecurangan dalam sistem penggajian maka diperlukan beberapa dokumen pendukung seperti dokumen perubahan gaji dan upah, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, dan bukti bukti kas keluar. Selain itu dalam manajemen sistem penggajian juga perlu dibedakan fungsi pembuatan daftar gaji dengan fungsi pembayaran honor.

Kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan upah termasuk biaya tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dalam perhitungan, pencatatan dan pembayarannya. Sistem penggajian dipakai untuk mempermudah transaksi pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh  pegawai selama masa kerjanya dan mempunyai jenjang jabatan manager. Sedangkan sistem pengupahan dipakai guna mempermudah transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana.

Gaji merupakan biaya yang sangat penting karena termasuk unsur pengeluaran yang cukup besar dalam setiap perusahaan dan merupakan salah satu unsur yang memiliki banyak risiko kemungkinan untuk dimanipulasi, sehingga pihak pimpinan harus terus menerus memberikan perhatian terhadap pengendalian internalnya. Menurut Mulyadi gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.[6]

 

 

Pemberian imbalan kepada karyawan dianggap sebagai salah satu tantangan bagi perusahaan, karena menyangkut kepentingan perusahaan dan karyawan sendiri. Gaji ialah imbalan yang bersifat tetap yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan yang telah bekerja untuk perusahaan. Gaji merupakan transaksi yang terjadi setiap minggu atau bulan yang selalu mempengaruhi kas perusahaan. Sistem penggajian selalu mempengaruhi kas perusahaan, maka dari itu perlu adanya sistem akuntansi dengan pemisahan fungsi-fungsi yang terkait.

            Sistem  informasi  akuntansi  memiliki  tiga  subsistem  yaitu  sistem pemerosesan  transaksi,  sistem  buku  besar  atau  pelaporan  keuangan,  dan sistem penutupan dan pembalikan subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung memengaruhi pemerosesan transaksi keuangan. Komponen yang terdapat di dalam sistem informasi akuntansi antara lain manusia, transaksi,  prosedur,  dokumen,  dan  peralat.  Komponen-komponen  dari sistem informasi akuntansi ini merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan membentuk sistem informasi akuntansi perusahaan.

Dalam  Islam,  asas  kelayakan  upah/pengupahan  sangat  dijunjung tinggi. Karena hal ini menyangkut penghargaan atas hak asasi manusia. Maka dari itu Islam memiliki konsep upah (ijarah) yang merujuk pada Al Qur’an dan Hadits. Ijarah adalah memanfaatkan jasa sesuatu yang dikontrak. Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan seorang ajir (tenaga kerja), maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya. Sehingga untuk mengontrak seorang ajir harus ditentukan bentuk kerjanya, waktu, upah, serta tenaganya. Oleh karena itu jenis pekerjaannya harus dijelaskan sehingga tidak kabur. Karena transaksi ijarah yang masih kabur hukumnya adalah rusak (fasid), dan waktunya juga harus ditentukan,  semisal  harian,  bulanan,  atau  tahunan.  Disamping  itu,  upah kerjanya juga harus ditetapkan.[7]

Dalil-dalil Al-Qur’an yang menyebutkan keadilan, bukan hanya sekedar anjuran, namun berbentuk perintah yang bersifat mutlak tanpa ikatan waktu, tempat atau individu tertentu. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 90.

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ( النحل/16: 90)

Artinya :  Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.[8]

 

Hasil pra riset awal awal penulis di PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo, penulis menemukan beberap hal kejanggalan dalam pelaksanaan sistem penggajiannya karyawan pada PT Star Rubber (Jambi Branch). Pertama belum adanya dokumen pendukung pembagian gaji karyawan serta bukti kas keluar dan catatan akuntansi terhdap penghasilan karyawan pada setiap bulannya. Kedua  penggunaan absen karyawan masih menggunakan buku tulis seadanya untuk mencatat kehadiran karyawan berserta daftar gaji yang nantinya akan dibayarkan kepada karyawan tanpa menggunakan sistem komputerisasi, hal ini tentunya membuat hasil perhitungan penggajian karyawan menjadi tidak efektif.  Ketiga belum adanya fungsi atau bagian dari  HRD perusahaan dalam hal penggajian karyawan maupun merekrut karyawan yang merangkap tugas menjadi satu bagian saja yang melaksanakan tugasnya cukup banyak sehingga prosedur yang sebenamya tidak berjalan dengan baik.[9]

Penggajian seharusnya dijalankan dengan efektif yakni sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada, untuk itu diperlukan informasi yang relevan dan sebuah sistem yaitu sistem informasi akuntansi sebagai sarana berkomunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan manajemen perusahaan Dengan menggunakan sistem terkomputerisasi menjadi solusi untuk mengatasi kesalahan yang ada, karena dengan adanya sistem penggajian yang terkomputerisasi dan terintegrasi antara aktivitas absensi, perhitungan gaji, pembagian gaji, pembagian slip gaji dan laporan keuangan penggajian sehingga menghasilkan informasi yang lebih mudah dan cepat serta memudahkan perusahaan dalam pengendalian intern. Pengendalian intern bertujuan agar prosedur-prosedur yang terdapat dalam sistem gaji dan upah dapat dijalankan dengan baik dan memadai.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi”.

 

 

B. Identifikasi Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah dalampenelitianini sebagai berikut :

1.  Sistem Informasi Akuntansi Penggajian belum tersusun dengan rapi

2.  Dokumen gaji karyawan serta bukti kas keluar dan catatan akuntansi belum terekap dengan baik

 

 

C. Batasan Masalah

            Mengingat banyaknya aspek yang dianalisis, maka penulis membatasi permasalahan yang dibahas yaitu pada Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?

2. Apasaja hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?

3. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi?

 

E. Tujuan  Penelitian

 Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1.  Mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

2.  Mengetahui hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

3. Mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

 

F. Manfaat Penelitian

      Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian maka manfaan penelitian ini hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai berikut :

1. ManfaatTeoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian pada perusahaan.

2. ManfaatPraktis

     Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan teori yang diperoleh selama kuliah khususnya bagi penulis serta salah satu syarat dalam memenuhi meraih gelar sarjana strata satu (S.1) dalam ilmu Akuntansi Syariah Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

 

G. Sistematika Penulisan

           Sistematika penulisan ini merupakan suatu pembahasan secara garis besar dari bab-bab yang akan dibahas. Sistematika penulisan skripsi ini adalah:

 

 

BAB I : PENDAHULUAN

            Merupakan landasan formatif penelitian, yang berisi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

           Landasan Teori Memuat tentang teori-teori yang relevan yang menjadi acuan dalam penulisan, yang memuat landasan teori mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi diantaranya adalah Pengertian Sistem dan  Informasi,Akuntansi Penggajian Syariah, Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi, Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Studi Relevan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

           Metodologi Penelitian berisi tentang metode penelitian, waktu dan lokasi penelitian, jenis penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data.

BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN

      Merupakan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang memuat sejarah singkat PT. Star Rubber, struktur organisasi, serta Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan PT. Star Rubber dan pembahasan yang berisi deskripsi hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

         Merupakan bagian penutup berisikan simpulan dan saran. Simpulan memberikan pemahaman secara komprehensif hasil penelitian yang dilakukan peneliti dan atas dasar tersebut maka akan melahirkan saran dan pengetahuan dari hasil peneliti.

 

 

 

 

BAB II

KAJIANPUSTAKADANSTUDIRELEVAN

 

A. Kajian Pustaka

1. Sistem Informasi Akuntansi Syariah

        a. Pengertian Sistem

Secara luas sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah urutan suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi penjualan yang terjadi berulang-ulang.[10] Sistem mempakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang tertunda untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.[11]

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, untuk menjamin perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.[12]  Sedangkan Menurut Jogiyanto, sistem adalah : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.[13]

9

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan dari beberapa prosedur yang saling bekerja sama dalam melaksanakan aktivitas perusahaan dengan suatu tujuan yang ingin dicapai. Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur dimana prosedur-prosedur tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih bagian untuk menjamin setiap kegiatan dilakukan secara beragam untuk menyelesaikan transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

    b. Pengertian Informasi

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan data dan makna.[14] Menurut Turban, Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Contohnya, rata-rata nilai adalah data, tetapi nama mahasiswa ditambah dengan rata-rata nilainya adalah Informasi. Penerima akan mengartikan maksudnya dan menarik kesimpulan serta berbagai implikasi dari data tersebut.[15]  Infromasi adalah : “Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan”.[16]

Jadi dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan data yang berguna bagi penerimanya dalam suatu organisasi maupun pihak luar organisasi baik dalam pengambilan keputusan atau manfaat lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah atau diorganisasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya dalam pengambilan keputusan.   

    c. Pengertian Akuntasi

Akuntansi adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan Informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai altematife arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, diantaranya akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.[17]

Sistem Informasi akuntansi adalah kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama Iain dan kebijaksamaan secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi Informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan.[18]

Sistem Informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan Informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.[19]

Berdasarkan pengertian di atas, sistem Informasi akuntansi adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi Informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan.

d. Akuntasi Syariah

         Secara sederhana pengertian akuntansi syariah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya yaitu akuntansi dan syariah. Definisi bebas dari akuntansi adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan  yang  dapat  digunakan  untuk  pengambilan  keputusan.  Sedangkan definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah swt untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.[20]

         Akuntansi dalam bahasa Arab disebut “Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, yuhasibu, muhasabah, atau wazan yang lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab,  yakni  menghitung  dengan  seksama  atau  teliti  yang  harus  dicatat dalam pembukuan tertentu. Kata “hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur’an dengan pengertian yang hampir sama, yaitu berujung pada jumlah atau angka, seperti Firman Allah SWT:

        Akuntansi syariah adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi akuntansi syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.[21]

 

2. Akuntansi Penggajian Syariah

Akuntansi penggajian adalah digunakan untuk menangani transaksi pembayaran gaji karyawan. Sistem penggajian bagi kebanyakan perusahaan adalah suatu sistem, prosedur dan catatan atau formulir yang digunakan untuk menetapkan dengan tepat dan akurat berapa gaji yang harus dibayarkan pada karyawan, berapa potongan yang dilakukan pada karyawan, berapa bonus yang diberikan pada karyawan, serta berapa sisa gaji yang masih harus diberikan pada karyawan.[22] Sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem Informasi akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk bertahap, disebut bentuk bertahap daftar gaji dibuat atau dibayarkan secara periodik (tiap minggu atau bulanan).[23]

        Akuntansi  penggajian   syariah adalah pemberian gaji secara tepat waktu dan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan berdasarkan besar dan kecil gaji yang telah ditetapkan tanpa mengurangi hak karyawan.[24]Pemberian gaji kepada karyawan harus diberikan secara tepat waktu dan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan. Dengan adanya sistem penggajian, pelaksanaan pembayaran gaji kepada karyawan akan lebih efisien dan mempermudah dalam pengendalian pengawasan pada tiap-tiap aktivitas pelaksanaan penggajian

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem Informasi akuntansi adalah suatu sistem yang menangani transaksi dengan mengolah Informasi dan catatan dengan tepat.

    Adapun unsur - unsur yang ada pada sistem Informasi akuntansi penggajian adalah sebagai berikut[25]:

    1). Dokumen Pencatatan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

        a). Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen ini biasanya dikeluarkan oleh bagian kepegawaian berupa surat keputusan, seperti surat keputusan karyawan yang baru diganti, kenaikan pangkat atau jabatan, penetapan besarnya gaji, pemberhentian karyawan dan Iain-lain. Dimana tembusannya dikirim kebagian gaji untuk pembuatan daftar gaji.

b). Kartu Jam Hadir

Kartu jam hadir digunakan untuk bagian pencatatan waktu untuk mencatat  jam hadir karyawan, dimana dapat berupa absensi dan berupa kartu hadir yang dicap menggunakan mesin pencatat waktu.

c) Kartu Jam Kerja

Digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh karyawan langsung ditarik untuk pekerjaan yang disesuaikan. Pengisiannya dilakukan oleh mandor untuk diserahkan kebagian gaji untuk untuk dibandingkan dengan kartil  jam hadir karyawan.

d) Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

 

e) Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji yang telah ditetap oleh suatu organisasi atau perusahaan

f). Surat Pernyataan Gaji

Dokumen yang mencacat mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

g) Amplop Gaji

     Amplop Gaji dan upah merupakan tempat memasukan uang gaji karyawan yang akan diserahkan pada setiap karyawan. Halaman muka amplop gaji ini berisi Informasi antara lain : nama karyawan, nomor identitas dan jumlah gaji yang diterima.

h) Bukti Kas Keluar

Merupakan formulir yang dibuat oleh bagian utang merupakan perintah pengeluaran uang berdasarkan Informasi dalam daftar gaji yang diterima dari bagian gaji.

2) Catatan yang diperlukan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

     a) Jurnal  Umum

    Dalam pencatatan gaji,  umumnya digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen dalam perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi berdasarkan data yang diterima dari bagian pembuat daftar gaji.

b) Kartu Harga Pokok Produk

   Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk pesanan tertentu. Biasanya digunakan untuk pengesahan manufaktur dengan skala yang cukup besar.

c) Kartu Biaya

 Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalam perusahaan.

d) Kartu Penghasilan Karyawan

 Memaparkan catatan yang diterima karyawan yang berisi gaji pokok yang diterima berserta semua potongan maupun bonus yang diterima. Informasi dalam kartu ini dapat digunakan sebagai dasar perhitungan pph karyawan.

 

3. Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi gaji perusahaan terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam pencatatan dan pemberian gaji karyawan. Fungsi tersebut saling bekerja sama dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk tujuan tertentu.

a) Fungsi kepegawaian

Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung jawab untuk untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji. karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.

b) Fungsi pencatatan waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.

c) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji.

d) Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.

 

e) Fungsi keuangan

Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

   Fungsi-fungsi tersebut, saling bekerja sama dan terkait satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu sistem akuntansi penggajian yang baik.

 

4. Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

     a) Prosedur Pencatatan  Waktu Hadir.

     Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daflar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

     b) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

  Prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daflar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir.

    c) Prosedur Distribusi Biaya Gaji

      Prosedur distribusi biaya gaji dan biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya gaji dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

   d) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.

    e) Prosedur Pembayaran Gaji

 Prosedur pembayaran gaji dapat dilakukan dalam berbagai cara, tergantung pada kebijakan yang ada di dalam masing-masing perusahaan.  Umumnya prosedur pembayaran gaji dapat dilakukan dalam 3 cara :

1) Pembayaran Secara Tunai

Daftar gaji yang sudah dibuat diserahkan pada bagian kasir. Bagian kasir sudah harus yakin bahwa daftar gaji yang dibuat sudah benar dan dapat mulai menghitung gaji masing-masing karyawan dan menaruh di amplop yang akan diberikan pada karyawan. Amplop yang diserahkan pada karyawan harus dihitung didepan kasir oleh karyawan yang menerima agar kalau terjadi kesalahan dapat langsung diketahui oleh kedua belah pihak. Setelah karyawan mengecek, karyawan menandatangani kartu penghasilan karyawan sehingga dapat diketahui bahwa gaji sudah diterima dengan benar oleh karyawan yang bersangkutan.

2) Pembayaran secara cek

Pembayaran secara cek hampir sama dengan pembayaran secara tunai, tetapi yang diserahkan di dalam amplop adalah cek bukan uang tunai. Setelah diserahkan, karyawan harus mengecek dan menandatangani kartu penghasilan karyawan.

3) Pembayaran secara transfer rekening

Melalui pembayaran ini, karyawan akan menerima kopi bukti transfer, cek gaji dan slip gaji. Hal ini akan mengurangi kesalahan kasir dalam menghitung jumlah uang yang akan dibayarkan pada karyawan.

   Sistem penggajian dapat didefinisikan sebagai jaringan prosedur yang    dibuat menurut pola terpadu oleh manajemen untuk menjalankan atau memberikan gaji kepada karyawan dalam satu lingkungan perusahaan.[26] Sedangkan Mulyadi memberikan pendapat Iain bahwa sistem penggajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan.[27]

Berdasarkan pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sistem penggajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan karyawan, yang gajinya dibayarkan bulanan atau mingguan. Sedangkan tujuan dari sistem akuntansi penggajian adalah sebagai pedoman pada manajer dalam merancang suatu sistem yang dapat menghasilkan Informasi yang berguna terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian.

 

B. Studi Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yang dapat dijadikan tinjauan pustaka yaitu beberapa penelitian berikut:

1.    Fabiana Dwi Widyasari mengemukan bahwa penelitian yang telah dilakukan pada CV Sejahtera, Pakisaji- Malang diketahui bahwa system akuntansi penggajian dan penupahan berjalan dengan cukup baik, namun masih ada yang perlu diperbaiki dan ditambahkan agar semua komponen unsur menjadi lengkap dan tercipta pengendalian intern yang baik.[28]

2.    Silviansyah Tri Maharanimengemukan bahwa Penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PG Kebon Agung Malang dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan masih belum efektif, hal tersebut ditandai dengan fungsi pencatatan waktu hadir untuk karyawan pelaksana tetap dan harian lepas pada bagian produksi yang belum terpisah dengan fungsi operasi.[29]

3.    Riskiki Putrananta Pratama mengemukakan menyimpulkan bahwa sistem penggajian yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri sudah cukup baik.Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem penggajian sudah sesuai memuat seluruh Informasiyang dibutuhkan.Tetapi, masih terdapat beberapa hambatan, yaitu masih adanya perangkapan fungsi antara fungsi pembuat dan pembayaran gaji.Selain itu, dalam penerimaan karyawan masih ada yang tidak sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.[30]

4.    Ayu Agesti yang berjudul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dosen Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Rumusan masalah adalah bagaimanakah pelaksanaan sistem Informasi akuntansi penggajian dosen untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern penggajian pada Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data empiris tentang pelaksanaan sistem Informasi akuntansi penggajian dosen untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern penggajian dosen pada Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah sistem Informasi akuntansi yang diterapkan sudah berjalan cukup baik dan telah dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang memadai.[31]

5.    Meti mengemukan judul analisis efektivitas sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada C V. Anugerah Novritama Palembang. Rumusan masalah adalah apakah sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan telah dilakukan ecara efektif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan telah dilakukan secara efektif. Metode penelitian pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah bahwa sistem pengendalian intern pengendalian dan pengupahan sudah cukup baik.[32]

6.    Yesi Fitriani mengemukan Pengaruh Motivasi, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Penelitian ini berlokasi di Ciputat, metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah metode kuantitatif. Dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuersioner.Sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang karyawan. Sampel diambil dengan teknik Sampel jenuh (Sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, kompetensi, dan kompensasi secara simultan variabel motivasi, kompetensi, kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05).[33]

7.    Rahmat Mustofa penelitian dengan judul  Perlakuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah Di Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Attayibah Palangka Raya. Dalam penelitian ini mengemukakan bahwa perlu adanya ketegasan dari transaksi KUM3 yang dilakukan oleh BMT Attayibah   Palangkaraya,   juga   ketegasan   dalam   pembukuan   program tersebut.[34]

8.    Aquarisma dan Yuli berjudul Analisis Sistem Pengendalian Penggajian dan  Pengupahan terhadap karyawan PT Bumi Beliti Abadi Kabupaten Musi Rawas memberikan hasil bahwa penerapan sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan belum berjalan dengan efektif karena elemen sistem pengendalian intern dan sistem akuntansi pada perusahaan belum sempurna sehingga  masih terdapat permasalahan pada sistem pengupahan dan penggajian karyawan.[35]

9.    Trijayanti, Desi dan Wahyu penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada CV ABC di Jawa Tengah memberikan hasil bahwa sistem penggajian pada perusahaan tersebut sudah baik karena sudah terkomputerisasi. Namun pada pengendalian internal dalam proses penggajian masih lemah karena masih terdapat perangkapan tugas yang dilakukan oleh petugas bagian akuntansi dan keuangan dan admin produksi, serta dalam pengawasan tidak dilakukan pengecekan ulang atau verifikasi dokumen kembali.[36]

10.  Vinastri, Jenny, dan Sonny melakukan penelitian berjudul Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT Kerismas Witikco Makmur Faktory Bitung menunjukan masih terdapat kurangnya upaya pemisahn dan pembagian tugas antara fungsi pencatatan dan penetapan gaji karyawan, tidak adanya prosedur distribusi biaya gaji dan upah kepada setiap departemen yang menyebabkan keterlambatan pada sistem penggajian. [37]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A. Jenis Penelitian

Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian  kualitatif.  penelitian kualitatif ialah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dilapangan serta  dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada seperti obervasi, wawancara dan dokumentasi.[38]

Lexy J Moleong menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lainnya. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang ilmiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.[39]

 

B. LokasidanSubjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Star Rubber Jujuhan terletak jalan lintas Sumatra KM. 54  Desa Sirih Sekpaur RT. 06 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2022.

2. SubjekPenelitian

22

Subjek penelitian adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai informasi dalam sebuah penelitian atau yang dikenal sebagai informen. Dinamakan sebagai subjek penelitian karena dilakukan secara terpusat pada sudut orang yang diteliti. Baik mereka yang ditetapkan maupun mereka yang diminta informasi secara bergulir sehingga data membesar dan meluas (Snowball) sampai titik jenuh, artinya tidak ada lagi data yang akan dikumpulkan untuk menjawab dan mendukung kebutuhan penelitian.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini diantaraya adalah :

1.      Direktur Operasional PT. Star Rubber  1 orang

2.      Bendahara Pengeluaran PT. Star Rubber  1 orang

3.      Karyawan PT. Star Rubber berjumlah 7 orang

            Direktur Operasional bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, mencakup proses perencanaan hingga pelaksanaan operasional. Direktur operasional sangat berkaitan pada bidang perusahaannya. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja. Sementara karyawan tentunya ada hak dan kewajiban yang harus terpenuhi guna menjaga dan membina hubungan yang baik antara karyawan dengan perusahaannya.

 

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.[40] Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak manajemen yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Star Rubber Jujuhan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.[41] Data sekunder dalam penelitian ini meliputi sejarah, struktur organisasi perusahaan, dan dokumen-dokumen mengenai penggajian dan pengupahan.

2. Sumber Data

        Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.[42]Sedangkan sumber data dalam penelitian ini ialah Direktur Operasional PT. Star Rubber Jujuhan, Bendahara Pengeluaran, beberapa Karyawan PT. Star Rubber Jujuhan 

 

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[43] Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yakni wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara jenis ini disusun dengan rapi dan ketat. Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh  data  langsung  dari  wawancara  dengan  karyawan  yang  bertugas dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.

2. Observasi

       Observasi atau pengamatan adalah mengamati dan mencatat secara sistimatis tentang fakta dalam penelitian.[44]  Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.[45]Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kejadian operasional perusahaan yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.

3. Dokumentasi

       Dokumentasi sebagai berikut cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat khabar, majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya.[46]

       Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. Untuk dokumentasi penulis mengambil foto-foto yang berhubungan dengan proses selama penelitian berlangsung. Metode dokumentasi ini digunakan untuk data perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan.

 

E. Metode Analisis Data

            Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.[47].Dalam penggunaan teknik analisis data, penulis mengacu pada teknik yang sudah umum digunakan oleh para peneliti, yakni teknik analisis data model interaktif yang sebagaimana dibuat oleh Miles dan Huberman.

Analisis data kualitatif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai adalah pengumpulan data, yaitu Tahap Reduksi Data, Tahap Display Data dan Tahap Penarikan Kesimpulan.

1.Tahap Reduksi Data

Data yag diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data berarti:  merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokusan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membunag yang tidak perlu. Dan yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti computer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu, alat bantu perekam suara untuk merekam suara dari informasi hasil wawancara. Dalam penelitian ini, PT. Star Rubber Jujuhan sebagai objek penelitian, disini peneliti mendapatkan banyak data diantaranya data penggajian karyawan. Melalui data penggajian tersebut peneliti bermaksud ingin mengetahui permasalahan yang ada di perusahaan PT. Star Rubber Jujuhan.

2. Tahap Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya dalah mendisplay data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk: Uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya Miles dan Humberman (1994) menyatakan “yang paling sering digunakan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain bentuk naratif, display juga dapat berupa matriks, grafik, network (jejaring kerja). PT. Star Rubber Jujuhan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan yang mengelola karet.

3.Tahap Penarikan Kesimpulan

            Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa kesimpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.

            Kesimpulan dalam penelitian deskriptif kualitatif mugkin dapat menjawab perumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan perumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Dalam penelitian dapat disimpulakan bahwa system akuntansi penggajian PT. Star Rubber Jujuhan belum sepenuhnya mendukung dalam upaya pengendalian internal. Hal ini dapat diliat dari masih adanya kekurangan dalam pemisahan dan pembagian tugas dalam struktur organisasi dan praktik yang sehat.

Analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui pengamatan, wawancara dengan para informan dilengkapi dengan dokumen yang ada  kemudian penulis melakukan analisis terhadap data-data tersebut. Analisis ini dilakukan dengan klarifikasi, melakukan wawancara kemudian data-data yang diperoleh ditelaah dengan disertai alasan-alasan yang logis dan relevan, sehingga tetap mengacu pada referensi-referensi yang digunakan.

            Setelah menelaah langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan degan jalan membuat abstraksi.Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

4. Keabsahan Data

            Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability.[48] dan uji confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data untu menguji keabsahan data.

a.       Triangulasi Sumber.

Pengecekkan data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber.

b.      Triangulasi Teknik.

Pengecekkan data yang dilakukan kepada data yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari wawancara dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuisioner.

c.      Triangulasi Waktu

Pengecekkan data dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda

     Dalam penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber, mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti wawancara dan observasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil PT. Star Rubber    

            PT. Star Rubber (Jambi Branch) adalah sumber daya manusia yang diadakan untuk menjalankan sistem kerja perusahaan, merupakan pelaksana kerja yang harus ditingkatkan kualitas kerjanya, kuantitas kerjanya, moralitas, kedisiplinan serta kesejahteraan, yang kelak menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman dalam berkerja, setiap pekerja mempunyai rasa memiliki, menyayangi dan persaudaraan antar sesama pekerja, dengan menyadari betapa pentingnya proses produksi yang diharapkan mampu menghasilkan kualitas karet tingkat dunia berdasarkan kebijakan kualitas (Quality Policy) sebagai salah satu pendukung pembangunan perekonomian rakyat.[49]

            PT Star Rubber – Jambi Branch adalah pabrik Sri Trang Group ketiga di Indonesia, yang berlokasi di Jln. Trans Sumatera KM 54, Desa Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. PT Star Rubber – Jambi beridiri pada tahun 2015. Untuk perekrutan karyawan pada  PT Star Rubber – Jambi biasanya di lihat pada posisi mana yang mau di cari, kalau untuk posisi unit head ke atas biasanya dicari yg tamatan D3 ke atas, sedangkan untuk karyawan harian lepas bisa dari tamatan SMP dan SMA.[50]

29

            Lebih lanjut bahwa untuk menerapkan kebijakan kualitas (Quality Policy) dan meningkatkan produktifitas barang yang dihasilkan perusahaan secara optimal, pekerja PT. Star Rubber Jambi-Branch memerlukan institusi beserta sarana dan prasarana yang memadai, sebagai media untuk berkomunikasi, berperan serta, berkoordinasi yang mampu melindungi, mendidik dan meningkatkan pengetahuan pekerja serta menciptakan kondisi dan situasi berkerja yang harmonis antara Manajemen (Direksi) dan Pekerja yang solid dalam perusahaan, media yang mandiri, kuat, berwibawa, yang dibangun dan didirikan oleh, dari dan untuk pekerja secara kolektif, bebas dan demokratis. Serta mampu untuk berperan aktif mengelola aspirasi yang timbul dalam situasi, dan kondisi saat ini dan masa depan dengan berpegang teguh pada visi perusahaan, berkeadilan sosial dan kepentingan nasional.

            Adapun batas wilayah PT Star Rubber – Jambi sebagai berikut :

  1. Sebelah barat berbatasan dengan sungai tukum dan lahan hijau.
  2. Sebelah timur adalah jalan lintas Sumatra.
  3. Sebelah selatan berbatasan dengan sungai jujuhan.
  4. Sebelah utara berbatasan dengan pemukiman masyarakat jujuhan.[51]

            Produk utama dari PT Star Rubber – Jambi adalah karet remah (crum rubber) dengan sertifikat SIR 10,20 sebagai produk regular dan SIR 20 VK (Viscositas Kontrol). Hasil produk dari perusahaan ini lansung di ekspor ke konsumen Goodyears, Birdgestone, SMPT, Cooper Tire Yokohama dan lain sebaginya.

2. Visi dan Misi PT Star Rubber – Jambi

a. Visi “Menjadikan solusi dan penyedia kebutuhan karet alam yang paling diminati di dunia”

b. Misi “Menghasilkan produk-produk hasil karet alam secara efisien dan berkelanjutan, melalui partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan demi kesejahteraan petani dan karyawan serta masyarakat sekitarnya.[52]

3. Struktur Organiasai PT. Star Rubber

            Perusahaan  atau  suatu  organisasi  secara  umum  mempunyai  tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam proses perencanaan dan merumuskan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi serta sesuai mencerminkan unsur kejelasan.Dalam  struktur  organisasi  yang  satu  dengan  yang  lainnya  saling terkait. Struktur organisasi memiliki arti penting dalam suatu organisasi dalam menata  proses  dan  mekanisme  kerja  sekaligus  memungkinkan  memilih strategi  kebijakan  yang  selaras  dengan  upaya  mencapai  tujuan  organisasi secara sehat dan efektif.

            Struktur organisasi juga mempermudah pimpinan untuk mengkoordinasi semua kegiatan organisasi. Disamping itu juga akan memperjelas  jenjang  dan  saluran  wewenang  bagi  setiap  petugas  untuk mengetahui siapa yang menjadi atas dan siapa yang menjadi bawahannya.

Tabel. 4.1 : Gambar

Struktur Organisasi PT. Star Rubber Jujuhan Kab. Bungo Jambi[53]

 

 

4. Keadaan Karyawan PT. Star Rubber – Jambi

Keberadaan karyawan pada suatu perusahaan sangatlah penting dan dapat berfungsi sebagai control atau alat pengendalian intem dalam kegiatan perusahaan. Begitu juga dalam sistem pengendalian intern merupakan kegiatan meliputi alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Pengendalian intern di dalam perusahaan sangatlah penting karena pada  masa sekarang khususnya dunia bisnis sebuah perusahaan menghadapi banyak ancaman yang dapat mengganggu tercapainya tujuan sistem informasi akuntansi dari perusahaan.

Adapun mengenai keadaan karyawan PT. Star Rubber – Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 4.2.

Keadaan karyawan PT. Star Rubber – Jambi Tahun 2022[54]

No

Jabatan / Tugas

Jumlah

1

Pekerja Umum

38

2

Kepala Unit

4

3

Pekerja Selimut

48

4

Transfer Pekerja Selimut Basah

25

5

Operator Mesin Berat

16

6

Pekerja Kontaminasi (CCL)

28

7

Pekerja Bahan Baku

46

8

Operator Lingkungan

6

9

Satpam

10

Total

221

 

             

 

 

 

B. Hasil Penelitian

1.    Sistem Informasi Akuntansi Penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Unsur-unsur sistem akuntansi terdiri dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan prosedur yang digunakan dalam mengolah data perusahaan untukmenghasilkan laporan yang dibutuhkan berbagai pihak. Sistem penggajian tersebut menghasilkan informasi yang menentukan secara cepat dan tepat berapa gaji yang diperoleh setiap karyawan setelah dikenakan potongan-potongan sehingga menghasilkan berapa pendapatan bersih yang diterima setiap karyawan.

Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2022 dengan direktur dan bagian keuangan mengenai aktivitas penggajian, jawaban dari kedua narasumber tersebut saling berhubungan dan dikuatkan dengan jawaban dari tiga informan lainya yaitu beberapa karyawan di PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi.Dari sistem yang belum memadai tersebut tercermin kurang efektif suatu pengendalian yang ada selama ini karena tidak adanya pengecekan secara independen atas kinerja karyawan, kurang memanfaatkan dan mengevaluasi informasi yang dihasilkan dari dokumen-dokumen pendukung dan pengawasan yang kurang ketat sehingga muncul ketidakefektivan dan keefisiensian suatu sistem informasi akuntansi penggajian yang berlaku sekarang.[55]

Hasil wawancara penulis dengan direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengenai aktivitas dalam proses penggajian beliau mengatakan :

“Aktivitas dalam proses penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan, pertama memperbarui data induk penggajian. Mengumpulkan rekap absensi karyawan dan mengumpulkan omzet perusahan selama sebulan kepada bagian keuangan. Kedua, memvalidasi data waktu dan kehadiran. Waktu kehadiran dihitung berdasarkan rekap absensi yang telah diserahkan bersamaan dengan menentukan total omzet bersih. Ketiga, menyiapkan penggajian. Mencatat rekap absensi karyawan dan rekap omzet bersih tiap penjualan untuk dijadikan pedoman sebagai pembuatan daftar gaji karyawan. Total omzet bersih didapatkan dari omzet kotor dikurangi dengan biaya-biaya operasional selama satu bulan. Hasil dari pengurangan tersebut menjadi faktor yang menentukan gaji karyawan akan dibayar tepat waktu atau tidak.  Daftar gaji tersebut akan diserahkan kepada direktur agar mendapat persetujuan. Keempat, mengeluarkan penggajian. Daftar gaji yang sudah disetujui oleh direktur akan diserahkan kembali kepada bagian keuangan. Setelah mendapat daftar gaji yang sudah disetujui direktur, bagian keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap karyawan yang kemudian akan dilanjutkan dengan penyerahan gaji.[56]

 

a.    Daftar Kehadiran Karyawan

        Daftar kehadiran karyawan merupakan dokumen hasil rekapan kehadiran karyawan selama satu bulan dengan periode tanggal 1 setiap bulannya. Dokumen yang berisi daftar kehadiran karyawan masing-masing bagian, serta jumlah kehadiran yang dilakukan karyawan. Daftar kehadiran yang ditulis langsung oleh bagian sekretaris yang merangkap menjadi personalia sehingga memudahkan proses dalam merekap daftar kehadiran karyawan.

Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Gaji merupakan imbalan yang diterima karyawan perusahaan atas kerjanya dalam suatu periode dan biasanya gaji diberikan satu bulan sekali. Begitupun di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana untuk mengeluarkan gaji karyawannya setiap tanggal 30 atau 31 pada  bulan terhitung. Pembayaran gaji tersebut berdasarkan daftar kehadiran karyawan yang rekap langsung oleh bagian sekretaris PT. Star Rubber Jujuhan”.[57]

 

 Lebih lanjut penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Dalam memberikan gaji kepada karyawan memiliki prosedur sebagai berikut karyawan administrasi atau bagian sekretaris merekap dan melaporkan absensi selama satu bulan ke bendahara dan melaporkan daftar kehadiran karyawan, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji untuk karyawan sesuai daftar kehadiran karyawan, setelah daftar gaji direkap dan diketahui jumlah gaji maka pihak benhara mencairkan dana gaji tersebut dan melakukan pembayaran gaji kepada karyawan yang dimasukkan ke dalam amplop”[58]

 

Pernyataan di atas juga senada dengan pernyataan salah satu karyawan  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Prosedur penggajian di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih sederhana. Adapun prosedurnya adalah semua dokumen yang berkaitan dengan dasar pemberian gaji seperti absensi dikirim ke bendahara yaang telah direkap oleh sekretaris, selanjutnya bendahara membuat daftar gaji berdasarakan daftar kehadiaran dan gaji dimasukkan ke dalam amplop”[59]

 

   Berdasarakan hasil observasi dan wawancara penulis diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa proses penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih menggunakan sistem manual.  Hal ini hanya menggunakan sistem penggajian karyawan berdasarkan dokumen-dokumen yang ada terkait data kehadiran karyawan  atau absensi pada setiap bulannya. Seharusnya PT. Star Rubber Jujuhan lebih memfungsikan yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan antara lain adanya fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan. Fungsi yang ada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi antara lain adalah fungsi kepegawaian yang dipegang oleh bagian personalia, fungsi pencatat waktu hadir, fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang juga dipegang oleh fungsi personalia, Kemudian fungsi akuntansi digantikan oleh bagian   kasir,   dan   fungsi   keuangan   yang   dipegang   oleh   bagian keuangan.

            Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi yang cukup memadai, karena fungsi pencatat waktu hadir terpisah dengan fungsi pembuat daftar gaji, fungsi pengeluaran kas terpisah dengan fungsi pembayar gaji dan upah, dan fungsi pembayar gaji   terpisah dengan fungsi pembuat bukti kas keluar. Demikian juga bagian  kasir merangkap tugas dan tanggung jawab, yaitu mencairkan cek dan melakukan pencatatan biaya gaji dan upah karyawan, bahkan fungsi kasir ini melakukan  penghitungan  dalam  proses  pengupahan  dan menyerahkannya kepada karyawan. Fungsi personalia juga melakukan perangkapan wewenang yaitu menjalankan fungsi kepegawaian dan membuat  daftar  gaji  dan  upah.  Perangkapan  tugas  oleh  fungsi personalia dan fungsi kasir ini akan menyebabkan kesimpangsiuran informasi serta akan menimbulkan kerugian  dan manipulasi data.[60]

 

b.   Format Gaji Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian format gaji karyawan tersebut dimasukkan informasi mengenai  jumlah waktu bekerja karyawan yang sesungguhnya.Setelah data dari daftar kehadiran karyawan tersebut sudah direkap dalam bentuk laporan secara manual yang disajikan oleh bendahara. Data kemudian di input berdasarkan  jam kerja yang didapat oleh karyawan selama satu bulan. Setiap karyawan mendapatkan  jumlah  jam kerja yang berbeda-beda sesuai  jam lembur atau tugas tambahan yang diberikan.[61]

Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Hal yang pertama kali yang saya lakukan pada sistem penggajian adalah pembaruan data yaitu, pendataan jumlah karyawan, pendataan waktu kehadiran karyawan, jam kerja karyawan, dan omzet yang sudah dicapai. Pembaruan data dilakukan berdasarkan dari data yang diserahkan oleh sekretaris bersdasarkan rekap kehadiran setiap bulannya”.[62]

                

Dari hasil wawancara di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa penginputan data absensi karyawan dilakukan dengan mengisi kartu jam kerja setiap hari pada saat datang dan pulang kerja beserta dengan total jam lembur. Kemudian kartu jam kerja akan diberikan kepada bagian keuangan satu bulan sekali untuk direkap dan digunakan sebagai pedoman perhitungan gaji. Terkadang juga terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penentu berkurangnya jumlah gaji karyawan. salah satunya adalah jumlah kehadiran, jika pada saat proses pembaruan data ditemukan karyawan yang jumlah kehadirannya tidak sesuai dengan yang seharusnya maka jumlah gaji yang diterima akan berbeda dengan gaji karyawan lainnya.

 

Tabel. 4.3

bukti pembayaran gaji karyawan pada PT. Star Rubber Tahun 2022[63]

Tanda Pembayaran January-2022

Nama

:

Febrian

RemainingLeave

:

8

No Pegawai

:

170045786

Level / QP

:

Q3 / S0

Departemen

:

 

NPWP / Status Pajak

:

67.256.370.7-448.000 / TK/0

Posisi

:

Data Operator

 

 

 

EarningsAllowances

 

Potongan

RegularEarnings :

PensionDeduction :

Gaji

:

                 -

BPJS KESEHATAN 1%

:

                 -

Tunjangan DTP

:

  0

Jaminan Hari Tuan (EMP) 2%

:

                 -

Salary Off Half

:

  0

Jaminan Pensiun (EMP) 1%

:

                 -

 

 

 

 

Salary Off 25%

:

  0

Potongan Lain :

Penyesuaian Gaji

:

  0

Potongan Lain-lain

:

  0

Kekurangan Pembayaran Gaji Bulan Lalu

:

  0

Come Late Deduction

:

  0

Tunjangan Kehadiran

:

                 -

DESISACUTI BC WC

:

  0

New Wages

:

                 -

Lupa Absen

:

  0

Lembur

:

                 -

SERAGAM

:

  0

SISACUTI BC WC

:

  0

Potongan Kartu Pengenal

:

  0

Tunjangan Masa Kerja

:

                 -

Potongan Seragam dan Sepatu

:

  0

Hardship

:

  0

 

 

 

Pay Basic Only

:

                 -

 

 

 

Total Overtime

:

  Hours 

 

 

 

Total Working Day

:

 25 Days 

 

 

 

Pajak ditanggung Pemerintah

:

  0

Pajak

:

  0

Total Earnings

:

                 -

Total Deductions

:

                 -

 

 

PEMBAYARAN BERSIH

:

                 -

 

Dokumen rekap daftar gaji karyawan di atas merupakan dokumen yang berisi gaji pokok yang akan diterima seluruh karyawan berdasarkan jumlah waktu bekerja yang dilakukan karyawan tersebut lalu ditambahkan dengan  tunjangan kerja beserta Bonus yang akan didapatkan. Hasil wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Daftar gaji tersebut akan diserahkan kepada direktur untuk diteliti dan disetujui bila perhitungan gaji sudah sesuai. Setelah mendapat persetujuan dari direktur, bagian keuangan akan membuat slip gaji yang kemudian diberikan kepada karyawan agar dapat dicek kembali dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan”[64]

                               

 

Dari hasil wawancara di atas, dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa keterlambatan gaji bisa terjadi apabila belum mendapat persetujuan dari direktur untuk mengeluarkan gaji, sehingga bagian keuangan kembali mengecek daftar kehadiran dengan catatan absensi yang dimiliki karyawan .

Hasil observasi mengenai sistem informasi akuntansi penggajian karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimana  sebelum bagian keuangan mengeluarkan gaji, terlebih dahulu bagian keuangan menyerahkan daftar gaji kepada direktur untuk diberikan persetujuan. Setelah mendapat daftar gaji yang sudah disetujui direktur, bagian keuangan membuat slip gaji untuk tiap-tiap karyawan.[65]

Wawancara penulis dengan Rm Manager PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Slip gaji berisi informasi nama karyawan, jumlah kehadiran dan jumlah gaji yang dibayarkan. Setelah diteliti ulang oleh bagian keuangan, selanjutnya pembayaran gaji akan diberikan kepada karyawan secara tunai sesuai dengan slip gaji masing-masing kedalam aplop”.[66]

 

Berdasarkan wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa gaji yang diterima bersamaan dengan slip gaji dapat dicek kembali sesuai totalnya. Apabila terjadi kekeliruan, karyawan bisa langsung melakukan complain dengan menemui bagian keuangan.  Dokumen   yang   digunakan   pada   PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi berupa kartu jam hadir, surat pemberitahuan terlambat, surat perintah lembur, surat ijin meninggalkan tempat kerja, daftar gaji dan upah, dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, strok gaji dan upah, amplop gaji dan upah, serta bukti kas keluar.

 

 

 

 

c.    Catatan akutansi

Catatan akuntansi yang digunakan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan hanya jurnal  umum dan buku besar. Sedangkan catatan akuntansi pada sistem penggajian dan pengupahan yang seharusnya juga ada adalah kartu penghasilan karyawan, kartu biaya, dan kartu harga pokok produk. Perusahaan ini tidak menyelenggarakan kartu penghasilan karyawan dalam kegiatan operasionalnya,  hal  ini  tidak  menjadi  masalah  karena  dari  jurnal tersebut akan dibuat dalam daftar gaji dan upah. Biasanya yang termuat dalam daftar gaji dan upah sudah termuat dalam kartu penghasilan karyawan.

Berdasarkan hasil observasi penulis di  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan bahwa  PT. Star Rubber Jujuhanmenganggap bahwa sudah cukup menggunakan 3 dokumen yaitu daftar kehadiran karyawan, format gaji karyawan, dan daftar  jam lembur karyawan.[67]

Aktivitas penggajian yang dilakukan PT. Star Rubber Jujuhan tidak menggunakan catatan akuntansi pendukung yang semestinya. Hal ini mengakibatkan tidak adanya transparansi alur pemotongan atas  jam lembur yang dibebankan kepada seluruh karyawan.  Maka dari pada itu  PT. Star Rubber Jujuhan dalam kegiatan keuangan khususnya aktivitas penggajian karyawan hanya berdasarkan 3 dokumen.

Wawancara penulis dengan salah Rm Manager PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Dokumen-dokumen yang ada di PT. Star Rubber Jujuhan untuk penggajian yang diberikan langsung kepada penerima gaji hanya sebatas amplop gaji. Hal tersebut sesuai dengan jam hadir dalam bentuk absensi setiap bulannya”.[68]

 

Berdasarkan hasil observasi penulis di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan bahwa dalam sistem penggajian karyawan Standard Operating Procedure (SOP) yang digunakan oleh PT. Star Rubber Jujuhan adalah sebagai berikut:

a.    Catatan   absensi   karyawan,   berupa   catatan   kehadiran   harian karyawan yang berbentuk kartu jam kerja yang berisi data nama karyawan, waktu kehadiran, dan waktu pulang karyawan.

b.    Laporan hasil rekap absensi, berupa dokumen ringkasan absensi yang berisi jumlah kehadiran karyawan selama satu bulan.

c.    Daftar  gaji,  adalah dokumen  yang berisi  jumlah  gaji  karyawan yang akan diterima.

d.    Laporan rekap gaji, dokumen ringkasan gaji seluruh karyawan.

e.    Lembar persetujuan pembayaran gaji, berupa dokumen persetujuan pembayaran gaji yang ditanda tangani oleh direktur dilampiri dengan daftar gaji dan rekap gaji.

f.     Slip gaji, lembar yang berisi informasi nama karyawan, jumlah kehadiran,dan jumlah gaji yang dibayarkan.[69]

Berdsarkan pernyataan direktur dan bagian keuangan di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa catatan akuntansi, menyatakan bahwa catatan akuntansi dalam sistem penggajian hanya dapat dipahami secara mendetail oleh bagian keuangan karena hanya bagian keuangan yang bertanggungjawab atas catatan akuntansi.

d.   Kesesuaian Prosedur

Wawancara penulis mewawancarai dengan staf produksi PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan:

“Pencatatan waktu hadir kami disediakan oleh bagian pencatat waktu masuk dan keluar karyawan dalam setiap bekerja setiap harinya, prosedur ini diisi oleh petugas yang mencatat . Kemudian daftar hadir kami dilaporkan ke bagian bendahara untuk direkap sebagai panduan gaji. Prosedur pembuatan daftar gaji inipetugas rekap untuk dokumen yang dihasilkan dari prosedur pencatatan waktu dan dikomunikasikan kepada bagian keuangan dan selanjutnya dari hasil rekapitulasi daftar gaji, setelah daftar gaji tersebut direkap lalu dimasukkan dalam perhitungan dan dipotong atas biaya-biaya yang akan dipotong. Lalu gaji pokok tersebut disajikan dalam amplop yang telah diberi nama dan siap didistribusikan secara langsung kepada seluruh karyawan”.[70]

 

            Lebih lanjut penulis mewawancarai dengan Staf Pembelian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Setiap hari kamimenandatangani daftar absensi yang diawasi langsung oleh bagian absensi. Jika kami tidak hadir maka absen tidak boleh diwakil kepada yang hadir, demikian juga jika kami sakit harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter, karena jikalau tidak ada surat keterangan dari dokter maka gaji kami akan dipotong sesuai dengan ketentuan dan aturan yang dibuat”.[71]

           

Berdasrkan hasil wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem penggajian yang kurang baik, karena dalam pembayaran gaji saja masih terdapat hambatan sering terjadinya kesalahan pencatatan dan tidak adanya penomoran dalam amplop gaji sehingga menyulitkan dalam proses pencariannya. Begitu juga dalam pengamanan catatan belum efektif karena catatan-catatan dan dokumen yang ada tidak disusun secara rapi seperti pada bagian pekerjaan dimana absensi karyawan yang ada tidak disimpan dan disusun secara baik, dan ketika penulis meminta data mengenai absensi tersebut ada absensi yang hilang dan tidak tersusun dengan baik.

 

 

 

 

 

Gambar 4.1

Hasil Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Sistem Informasi

Daftar Hadir

Karyawan

Format

Gaji

Karyawan

Catatan

Akuntansi

Kesesuaian Prosedur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.    Hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Berdasarkan evaluasi dan analisis mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan beberapa hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi.     

Beberapa hambatan dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai berikut:

 

 

 

a.    Lemahnya Pengawasan

Pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit kekurangan yaitu lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi pencatat waktu hadir. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.[72]

Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Pengawasan terhadap karyawan harus ketat diadakan pada saat berkerja sehingga memperkecil adanya kecurangan-kecurangan seperti mangkir dalam bekerja, tidur saat  jam kerja serta menggunakan fasilitas perusahaan untuk urusan pribadi seperti menggunakan handphone, bermain game dan menggunakan akses internet seperti komputer untuk mengakses berbagai media sosial”.[73]

            Lebih lanjut penulis mewawancarai dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Saya sangat mendukung dengan adanya pengawasan langsung oleh bagian pencatat kehadiran, namun tidaklah semua waktu itu selalu diawasi saat bekerja, adanya waktu luang bagi karyawan yang keluar masuk dari pabrik dengan berbagai alasan. Hal ini saya beranggapan masih perlu adanya pengawasan yang lebih dari pihak perusahan PT. Star agar semua karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik”.[74]

 

Hasil observasi penulis diPT. Star Rubber Jujuhan, penulis menemukan bahwa pengawasan terhadap kinerja dengan melakukan audit secara internal telah ada dalam  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, tetapi tidak maksimal hal ini disebabkan oleh masih adanya penyimpangan yang terjadi karena tidak melakukan penindakan terhadap karyawan yang bekerja dengan jangka waktu yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

 

b.   Kesalahan dalam pencatatan absensi dan laporan

Hasil observasi penulis di PT Star Rubber Jujuhan penulis menemukan bahwa masih terdapat kesalahan dalam pencatatan absensi dan laporan yang dibuat oleh bagian pengawasan dan pencatat kehadiran. Hal ini dikarenakan sistem absensi yang manual yang dibuat oleh pencatatan absensi dan laporan  para riders sehingga seringnya muncul protes pembaran gaji dari para riders. Hal itu disebabkan absen yang masih secara manual; para riders melakukan absen dengan berdasarkan struk transaksi (laporan), sehingga sering terjadinya penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan kesalahan dalam menginput absen, contohnya ketika laporan  diberikan ke perusahaan oleh pihak mitra, ada laporan yang kurang atau tercecer sehingga ketika koordinator riders menginput data yang sesuai dengan laporan   yang diberikan, isi dari laporan tersebut kurang diinput karena tercecernya beberapa laporan.

Wawancara penulis salah seoranng Staf PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Kami sering juga mengalami kerugian saat menerima rekap absen yang dibaut oleh bagian pengawas dan pencatat kehadiran, dimana hasil yang terekap tidak sesuai dengan kehadiran kami setiap harinya. Saat ini pengabsenan karyawan pusat juga kurang pengendalian internal karena pengabsenan masih dilakukan dengan cara manual yang membuat rekapitulasinya adalah bagian akuntansi secara manual sehingga terjadi kesalahan dalam menginput data ke rekapitulasi absen ke komputer, atau adanya kecurangan oleh pihak yang merekapitulasi laporan absen dengan karyawan lain”.[75]

 

           Dari hasil wawancara diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan  bahwa masih terdapatnya lemah dalam internal kontrol kedalam pencatatan absensi karyawan. Oleh karenanya salah satu solusi adalah dengan melakukan absensi dengan sistem yang terkomputerisasi berbasis web, sehingga dalam setiap hari karyawan melakukan absen. Data absensi tersebut langsung masuk ke database perusahaan secara real time, dan dengan sistem tersebut juga dapat memberikan output mengenai laporan absensi, denda, dan bonus kepada karyawan setiap bulannya.

 

c.    Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur karyawan

         Tidak adanya fomulir lembur menjadi masalah untuk proses penggajian. Setiap karyawan yang akan lembur hanya akan bilang ke bagian HRD dan bagian akuntansi tanpa ada formulir lembur, sehingga bisa saja karyawan tersebut datang ke kantor tetapi tidak untuk mengerjakan apa-apa. Karena perusahaan ini selalu menggunakan azaz percaya, setiap karyawan yang bilang dia lembur dan masuk dalam hari libur, dalam penggajiannya akan ditambah biaya lembur. Wawancara penulis mewawancarai Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Selama ini memang tidak ada formulir catatan lembur untuk karyawan yang bekerja diluar jam kerjanya. Tidak adanya fomulir lembur yang dibuat dari bagian HRD merupakan salah satu kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu untuk mengontrol apakah karyawan tersebut benar-benar lembur untuk mengerjakan kepentingan kantor atau hanya datang dari waktu masuk kantor hingga pulang tanpa melakukan hal yang berkepentingan untuk perusahaan, kami akan menyediakan form lembur yang harus diotorisasi oleh manajer HRD, sehingga jelas bahwa setiap karyawan yang lembur dan jelas juga apa yang dikerjakan karyawan tersebut dan membantu mempermudah bagian akuntansi dalam mengontrol pengeluaran kas untuk setiap karyawan yang lembur”[76].

 

Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa salah satu solusi yang adalah dengan membuat sistem informasi terkomputerisasi yang terdapat form lembur yang diisi oleh bagian HRD yang terhubung dengan bagian akuntansi, sehingga perhitungan lembur tersebut langsung masuk ke perhitungan gaji karyawan yang melakukan lembur atas persetujuan bagian HRD.

Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Setiap  form  otorisasi  hanya  bisa  diakses  oleh  bagian  HRD, sehingga seluruh otorisasi perhitungan gaji pegawai perusahaan hanya dapat dilakukan oleh staf HRD yang bersangkutan dan bagian akuntansi hanya bertugas membuat laporan yang berhubungan dengan pengluaran dan pemasukan kas perusahaan dalam proses penggajian. Setiap karyawan yang masuk diharuskan untuk melakukan pencatatan absensi ke dalam sistem –setiap datang dan pulang– yang secara otomatis sistem tersebut mencatat kehadiran dan waktu pulang kerja karyawan yang bersangkutan. Langkahnya adalah pertama pegawai melakukan login dan sistem akan langsung menampilkan form absensi yang harus diisi oleh pegawai yang bersangkutan. Setelah disimpan, seluruh proses kegiatan absensi akan tersimpan di dalam database penggajian untuk setiap akhir bulan dan menghitung bonus yang didapat pegawai dari absensinya selama satu bulan”.[77]

 

Dari hasil wawancara di atas dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk sektor riders proses penggajiannya berbeda dengan sektor karyawan. Riders yang telah melakukan antaran setiap harinya diharuskan untuk mengisi buku tracking yaitu buku yang berisi data absensi dan data pengantaran para riders yang telah ditandatangani oleh manajer setiap store. Buku tersebut akan dicek oleh kordinator riders maksimal 2 hari sekali untuk diinput datanya ke sistem perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.2

Hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada

PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Hambatan dalam sistem Informasi

Lemahnya Pengawasan

Kesalahan Dalam Pencatatan

Kurangnya Kontrol Pada Pencatatan Lembur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.    Upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

       Dalam upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah sebagai berukut :

a.    Menggunakan Komputer

Salah satu upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi daalah dengan menggunakan kompter. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan salah satu sistem yang terdapat pada perusahaan. Sistem ini dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan terciptanya pengendalian intern yang baik. Selain itu, sistem penggajian dan pengupahan juga dirancang untuk menjamin dibayarkannya gaji dan upah karyawan.

Fungsi yang terkait pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi yaitu fungsi kepegawaian yang dipegang oleh bagian personalia, fungsi pencatatan waktu hadir karyawan dipegang oleh bagian pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah ditangani oleh bagian personalia, fungsi kasir, dan fungsi pembayar gaji dan upah diotorisasi oleh bagian personalia dan kasir.

Hasil wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

“Untuk pembuatan daftar gaji dan upah karyawan kami telah menggunakan sistem komputerisasi, disini kami dapat mengecek ulang atas data kehadiran semua karyawan yang diambil berdasarkan daftar hadir yang dilakukan oleh bagian personalia. Oleh karenanya proses pembuatan daftar gaji dan upah karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah mempunyai sistem komputerisasi”.[78]

 

Dari wawancara penulis diatas sangatlah jelas bahwa salah satu kelebihan dalam sistem penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah menggunakan sistem komputerisasi artinya karyawan dapat menerima gaji atau upah berdasarkan rekap hasil kehadiran dan dimasukkan kedalam komputer kemudian disesuaikan kehadirannya pada setiap bulan.

 

b.   Merekap secara Rapi

Dalam sistem pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur. Hal ini dapat dibuktikan bahwa setiap karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah harus melakukan tanda tangan terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut dapat mencegah terjadinya pengambilan berulang oleh karyawan. PT.Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi sudah melaksanakan sistem pengendalian intern yang baik yaitu praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi serta karyawan yang kompeten dan mempunyai tanggung jawab.

        Wawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi mengatakan :

 

“Sistem pengambilan gaji dan upah sudah cukup teratur, hal ini sudah dapat terekap dalam komputer dan tersusun rapi pada tabel sistem penggajian. Disamping itu juga karyawan yang akan mengambil gaji ataupun upah harus melakukan tanda tangan terlebih dahulu pada kertas rekap gajian yang telah kami buat”.[79]

 

Dari hasil wawancara penulis diatas dapatlah dipahami bahwa catatan akuntansi yang digunakan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi ini sudah cukup memadai yaitu menggunakan rekap kehaidiran. Catatan-catatan tersebut dapat memberikan informasi mengenai transaksi dan kejadian yang terjadi pada perusahaan sehingga data yang dihasilkan dapat dipercaya.

 

c.    Pengontrolan Terhadap Karyawan

Adapun kontrol yang dibuat oleh PT Star Ruber Jujuhan seperti adanya absensi untuk melihat kehadiran dan ketepatan waktu karyawan, Adanya pengambilan keputusan yang seluruhnya dilakukan oleh direktur utama dan juga adanya pemberian reward kepada karyawan yang menurut direktur utama karyawan tersebut rajin dalam bekerja.

Hasil waawancara penulis dengan bendahara PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :

“Seringkali mengalami hambatan dalam menjalankan sistem pengendalian manajemen terhadap kami. Hambatan ini dikarenakan masalah yang terjadi pada kami. Masalah yang seringkali dialami oleh kami PT Star Ruber Jujuhan seperti ketidakmampuan kami dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya atau tidak memiliki motivasi yang cukup dalam bekerja”.[80]

 

Hasil waawancara penulis dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi beliau mengatakan :     

“Adanya peraturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan mengenai jam kehadiran serta mentaati autran yang telah diterapkan selama ini akan berdampak pada kinerja karyawan, disamping itu juga kami akan memberi reward pada karyawan yang rajin dan menjalankan tugasnya dengan baik”.

Hasil wawancara penulis di atas dapatlah disimpulkan bahwa adanya masalah yang terjadi pada karyawan kemungkinan ditimbulkan dari tidak terpenuhinya. Begitu juga masih belum terpenuhi kebijakan yang mana karyawan seringkali melanggar peraturan dan kebijakan yang dibuat seperti keterlambatan datang, jam lembur yang tidak sesuai dan lain sebagainy. Padahal kebijakan yang dibuat adalah untuk meminimalisasikan terjadinya tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

 

Gambar 4.3

Upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Upaya Mengatasi

Hambatan

Menggunakan Komputer

Pengontrolan Terhadap Karyawan

Merekap secara rapi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


C. Pembahasan Hasil Penelitian

1)   Sistem Informasi Akutansi Penggajian Karyawan pada PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara penulis dilapangan mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian karyawan Pada  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, proses penggajian PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi masih menggunakan sistem manual.  Hal ini hanya menggunakan sistem penggajian karyawan berdasarkan dokumen-dokumen yang ada terkait data kehadiran karyawan  atau absensi pada setiap bulanny, penginputan data absensi karyawan dilakukan dengan mengisi kartu jam kerja setiap hari pada saat datang dan pulang kerja beserta dengan total jam lembur, terlebih dahulu bagian keuangan menyerahkan daftar gaji kepada direktur untuk diberikan persetujuan, catatan akuntansi dalam sistem penggajian hanya dapat dipahami secara mendetail melalui catatan akutansi oleh bagian keuangan karena hanya bagian keuangan yang bertanggungjawab atas catatan akuntansi.

Teori akuntansi tentang sistem penggajian menurut Diaz Priantara yaitu Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan jasa kontruksi melibatkan fungsi karyawan, keuangan dan fungsi akuntans, sedangkan pengertian sistem akuntansi penggajian menurut Zaki Baridwan sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif.

Prosedur yang dilakukan dalam sistem informasi akuntansi penggajian di  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi dimulai dengan prosedur-prosedur berikut ini :

 

1.      Prosedur Pencatatan  Wakktu Hadir

       Prosedur Pencatatan  wakktu hadir dilakukan dengan mencatat waktu hadir karyawan menggunakan laporan kehadiran karyawan bekerja setiap hari dengan berbagai pekerjaan yang berbeda, laporan ini ada diruangan tunggu karyawan yang diisi oleh karyawan setiap masuk dan keluar  jam berkerja.

 

2.      Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

       Daftar gaji disiapkan oleh bagian keuangan, dimana data yang dipakai dalam perhitungannya merupakan hasil dari daftar waktu hadir dan tarif yang ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan karyawan tersebut.

3.      Prosedur Pembayaran Gaji

Setelah melewati kedua prosedur diatas, pembayaran gaji yang dilakukan dengan cara pembayaran secara tunai atau secara manual. Dalam prosedur ini pembayaran secara tunai ditujukan untuk seluruh karyawan. Pada pembayaran secara tunai disiapkan format gaji karyawan yang bila telah diterima gaji langsung oleh karyawan yang bersangkutan harus disertai dengan tanda tangan karyawan

 

2)    Hambatan Dalam Informasi Akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan di PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, penulis menemukan beberapa hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jamb. Hambatan yang terdapat pada PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo yaitu, lemahnya pengawasan, kesalahan dalam pencatatan absensi laporan, dan kurangnya kontrol pada pencatatan lembur karyawan.

Hal tersebut menyebabkan tejadinya hambatan terhadap penggajian karyawan. Sedangkan penggajian suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerajaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu sendiri.

Teori hambatan Menurut Oemar Hambatan adalah segala sesuatu yang menghalangi, merintangi, menghambat yang ditemui manusia atau individu dalam kehidupannya sehari-hari yang datangnya silih berganti, sehingga menimbulkan hambatan bagi individu yang menjalaninya untuk mencapai tujuan.

Pengawasan terhadap karyawan dilakukan dengan ketat baik itu saat bekerja demi menghindari kecurangan para karyawan dalam bekerja begitu juga hal lainya seperti hilangnya barang yang diambil oleh karyawan dan sebagainya.  Demikian juga adanya supervisi atau bagian yang mengawasi seluruh kegiatan yang menyangkut karyawan, seperti adanya pengawasan khusus pada kegiatan bekerja yang dilakukan dan diurus secara mandiri oleh masing-masing karyawan. Sebaiknya kegiatan ini diawasi dengan ketat atas pengarahan atau ditunjuk satu karyawan untuk mengawasinya. Kemudian adanya   sajian   laporan   mengenai   penggajian   karena   kurangnya pengawasan. Sehingga banyak proses yang belum ada sajian pelaporannya, contohnya jurnal.

Pada perusahaan ini proses penjurnalan penggajian tidak tertata  dengan rapi. Dengan kata lain  belum adanya proses penjurnalan, sehingga sulitnya bagian akuntansi dalam mengontrol biaya yang keluar untuk penggajian ataupun biaya yang masuk dari potongan gaji yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan akhir tahun.  Bagi anakuntansi tidak diharuskan untuk membuat dan mencetak laporan untuk bahan jurnal, yang berjalan selama ini bagian akuntansi hanya membuat rekapitulasi gaji yang telah dibayarkan, tidak ada bentuk laporan yang dibuat secara rinci untuk menjadi bahan analisis perusahaan setiap tahun. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat sistem  terkomputerisasi yang  mencatat  pengeluaran dan  pemotongan hutang  atau  denda  seluruh karyawan yang dengan sistem tersebut nantinya dapat menghitung rekapitulasi seluruh pengeluaran kas  untuk  gaji  karyawan dan  rincian dari  komponen pengeluaran kas  pada  penggajian tersebut. Lalu akuntansi hanya bertugas mencatat semua transaksi masuk dan keluarnya kas, serta membuat laporan-laporan masuk dan keluarnya kas untuk menjadi bahan jurnal. Ketidakkonsistenan dalam membagi pekerjaan dalam hal penggajian tersebut menjadi masalah kurangnya internal kontrol dalam proses penggajian di perusahaan ini.

 

3)   Upaya Mengatasi Hambatan Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan PT Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo

Berdasarkan hasil Penelitian upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, menggunakan komputer, merekap secara rapi, pengontrolan terhadap karyawan. Masalah yang terjadi pada karyawan kemungkinan ditimbulkan dari tidak terpenuhinya. Begitu juga masih belum terpenuhi kebijakan yang mana karyawan seringkali melanggar peraturan dan kebijakan yang dibuat seperti keterlambatan datang, jam lembur yang tidak sesuai dan lain sebagainy. Padahal kebijakan yang dibuat adalah untuk meminimalisasikan terjadinya tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kebijakan yang seringkali tidak diikuti seperti karyawan seringkali datang terlambat dalam bekerja dan peminjaman peralatan digudang yang tidak sesuai dengan prosedur yang membuat kurangnya tanggung jawab karyawan pada peralatan yang digunakan.

Menurut Wahyu Baskoro Upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan sesuatu atau maksud (akal, ikhtiar). Menurut Torsina Upaya adalah kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan . Menurut Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa mengartikan kata upaya adalah usaha akal ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan , mencari jalan keluar ,dsb) daya upaya. Sedangkan menurut Sriyanto upaya adalah usaha untuk mencapai sesuatu . Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa upaya adalah suatu tindakan untuk menyelesaikan masalah.

Penerapan sistem pengontrolan yang ada di PT Star Ruber Jujuhan maka dapat dikatakan bahwa sudah dapat teratasi permasalahan-permasalahan dalam kinerja karyawan, meskipun  masih terdapat juga beberapa kekurangan yang disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh PT Star Ruber Jujuhan kepada karyawannya. Oleh karena itu, dilakukannya perbaikan dengan menerapkan action control untuk mengatasi motivational problem karyawan di PT Star Ruber Jujuhan. Salah satu jenis pengendalian yang dapat diterapkan oleh PT Star Ruber Jujuhan. Kontrol ini memberikan batasan perilaku yang berguna untuk meminimalkan karyawan untuk melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan terutama bagi karyawan yang seringkali tidak menaati peraturan dan kebijakan yang di buat oleh PT Star Ruber Jujuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

       Dari pokok pembahasan yang penulis lakukan dilapangan mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dapat penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :     

  1. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi sudah berjalan dengan baik dimana adanya sistem penggajian menggunakan komputer tentunya semua akan terekap pada satu sistem. Disamping itu juga dengan adanya sistem penggajian mengunkan kompter, dimana bendahara pengeluaran juga mereka dan mengarsip prinan slip gaji karyawan setiap bulannya sehingga mempunyai dokumen slip atau bukti yang diterima oleh setiap karyawan.

2.      Hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi, adalah lemahnya pengawasan dimana pada sistem pengendalian intern, terdapat sedikit kekurangan yaitu lemahnya pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir oleh fungsi pencatat waktu hadir, kemudian kesalahan dalam pencatatan absensi dan laporan sering terjadinya penumpukan dan berceceran laporan tersebut yang menyebabkan kesalahan dalam menginput absen serta Kurangnya kontrol pada pencatatan lembur karyawan sehingga bisa saja karyawan tersebut datang ke kantor tetapi tidak untuk mengerjakan apa-apa.

3.     

57

Upaya mengatasi hambatan dalam sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi adalah menggunakan komputer,  merekap secara rapi setiap dokumen yang diprin dalam sistem pengambilan gaji dan adanya pengentrolan terhadap karyawan dari pihak perusahasaan.

B. Implikasi

       Sistem informasi akuntansi penggajian karyawan sudah cukup baik, hanya saja terdapat sistem pengendalian intern yang belum diterapkan oleh perusahaan, yaitu belum dipisahkannya bagian pembuat daftar gaji dan upah serta bagian pembayaran gaji dan upah. Selain itu, fungsi yang terkait seperti kasir dan personalia masih merangkap tugas dan wewenang sehingga potensi kecurangan dan penyelewengan pada sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi   bisa jauh lebih besar.

 

C.Saran

       Berdasarkan hambatan yang penulis temukan dalam pembahasan sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan saran bagi perusahaan yang mungkin dengan saran ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan agar sistem penggajian dan pengupahan karyawan pada perusahaan tersebut menjadi lebih baik.

       Berikut saran yang penulis berikan bagi Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi:

1.      Sebaiknya PT. Star Rubber Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi mengoptimalkan penggunaan mesin pencatat waktu hadir karyawan dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemasukan kartu hadir karyawan, sehingga pencatatan waktu hadir dapat dijamin keandalannya. Pencatatan waktu hadir karyawan akan lebih baik jika menggunakan cap jari karyawan, sehingga karyawan tidak bisa memanipulasi.

2.      Sebaiknya pembagian tugas dan wewenang dilaksanakan dengan jelas dan tegas jangan sampai terdapat perangkapan fungsi jabatan karena dapat memberikan potensi kecurangan  yang nantinya dapat merugikan perusahaan. Selain itu dalam pencatatan kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah sebaiknya perusahaan melibatkan fungsi akuntansi. Fungsi akuntansilah yang seharusnya melakukan atas transaksi tersebut dan bukan oleh fungsi kasir

3.      Sebelum melalukan pembayaran gaji, sebaiknya dilakukan pengecekan ulang mengenai pembayaran gaji dan upah karyawan. Hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah karyawan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Agama RI, Departemen. Al-Quran Dan Terjemahannya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005. 

 

Arvinda, Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian di PT. Indowire Prima Industrindo. Jurnal Riset Akuntansi, 2017.

 

Ardana, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2016.

 

Anastasia, Sistem Infonnasi Akuntansi, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2011.

 

Azhar Susanto, Sistem Pengendalian Intem. Jakarta: Eriangga, 2007.

 

Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPPE, 2010

 

Bodnar, George H dan William S Hopwood, Accounting Information System. Edition 10th, New Jersey : Prentice Hall, 2010

 

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Berbasis Transintegrasi Ilmu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2022

 

Fibriyanti, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Rangka Efektivitas Pengendalian Internal Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika , Surabaya). Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi, II(1), 371–384.2017.

 

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: PT Aksara, 2011.

 

J. A. Efraim Turban, Decision Support System And Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan Dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Andi, 2005

 

Jogiyanto, Analisis dan Desain Sisitem Informasi. Yogyakarta:  CCV. Andi Offset, 2008.

 

Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010

 

Langi, B., Saerang, D. P. E., & Gerungai, N. Y. T. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Upaya Pengendalian Internal Pada Pt. Gemilang Emas Indonesia. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 14(1), 148–153. 2019

 


Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

 

Mamuaja, B. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas Pendapatan Kota Manado. Jurnal EMBA, 4(1), 165–171. 2016.

 

Mardi, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014.

 

Mulyadi, Sisitem Akuntansi. Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014

 

Mulyadi, Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, 2016.

Mulyadi, Sisitem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Aditya Media, 2010

 

Muammar Khaddafi, Akuntansi Syariah, Meletakkan Nilai-nilai Syariah Isalm Dalam Ilmu Akuntansi. Medan: Madenatera, 2016

Natalia, B. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal pada PT. Gamma Utama Sejati. Jurnal Manajemen Bisnis, Ekonomi, Dan Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.

Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2009

 

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015.

 

Sujarweni, Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015.

 

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009

 

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

 

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

 

Taqqyauddin An Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1996

 

Tontoli, D. Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 2017, 12(2), 231–240

DOKUMENTASI



[1]Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.443

                [2] Sujarweni, Sistem Akuntansi.(Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015) hlm.127

                [3] Natalia, B. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal pada PT. Gamma Utama Sejati. Jurnal Manajemen Bisnis, Ekonomi, Dan Akuntansi, 2020, 1(1), 171–178.

                [4] Tontoli, D, Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 2017, 12(2), 231–240

[5]Ibid, hlm.445

                [6] Mulyadi, Sistem Akuntansi (Jakarta : Salemba Empat, 2016), hlm, 23.

[7] Taqqyauddin An Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam, (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm. 83

                [8]Al-qur’an dan Terjemahan, (Jakarta : Depag RI. 2019), hlm.16

[9] Sumber Data : Observasi pada PT. Star Rubber Jujuhan, tanggal 03 Februari 2022

[10]Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta:  Salemba Empat, 2016), hlm. 12

[11] Mulyadi, Sisitem Pengendalian Manajemen. (Yogyakarta: Aditya Media, 2010), hlm.05

[12] Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode (Yogyakarta : BPPE, 2010), hlm. 32

[13] Jogiyanto, Analisis dan Desain, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2010), hlm. 5

[14] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sisitem Informasi,(Yogyakarta:  CCV. Andi Offset, 2008), h,33

[15] J. A. Efraim Turban, Decision Support System And Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan Dan Sistem Cerdas) Jilid 1, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 21

[16] Bodnar, George H dan William S Hopwood, Accounting Information System. Edition 10th, (New Jersey:. Prentice Hall, 2010), hlm. 10 

[17] Azhar Susanto, Sistem Pengendalian Intem. (Jakarta: Eriangga, 2007), hlm.25

[18]Ibid, hlm.25

[19] Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2010), hlm.4

[22] Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima. (Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014), hlm.17

[23] Anastasia, Sistem Infonnasi Akuntansi.( Yogyakarta ; Penerbit Andi, 2011), hlm.6

                [24]Ibid, hlm.14

[25] Mulyadi, Sisitem Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014), hlm.378-379

[26] Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu Edisi Lima. (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm.391

[27] Mulyadi, Sisitem Akuntansi, Edisi Tiga. Cetakan Kelima, (Yogyakarta: PT. Salemba Empat, 2014), hlm.407

                [28]Fabiana Dwi Widyasari, System Akuntansi Penggajian Dan Pengupahanpada CV Sejahtera, Pakisaji- Malang, Skripsi:2015.hlm.4

                [29]Silviansyah Tri Maharani, Penerapan Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan PengupahanPG Kebon Agung Malang, Skripsi : 2015, hlm.5

                [30]Riskiki Putrananta Pratama, Sistem Penggajian pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Skripsi : 2016. Hlm.4

                [31]Ayu Agesti, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dosen Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang, Skripsi : 2015. hlm.6

                [32]Meti, Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penggajiandan Pengupahan pada C V. Anugerah Novritama Palembang, Skripsi : 2003.hlm.7

                [33]Yesi Fitriani, Pengaruh Motivasi, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Skripsi : 2017.hlm.4

                [34]Rahmat Mustofa, Perlakuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah Di Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Attayibah Palangka Raya. Skripsi : 2015.hlm.6

                [35]Aquarisma dan Yuli, Analisis Sistem Pengendalian Penggajian dan  Pengupahan terhadap karyawan PT Bumi Beliti Abadi Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Ekonomi, vol.1. 2015, hlm.13

                [36]Trijayanti, Desi dan Wahyu, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada CV ABC di Jawa Tengah.Jurnal Ekonomi, vol.3.2019. hlm.9

                [37]Vinastri, Jenny, dan Sonny,Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT Kerismas Witikco Makmur Faktory BitungJurnal Ekonomi, vol.3.2019. hlm.9

[38]Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.14

[39] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.6

[40] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.137

[41] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.91

                [42]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.107

[43] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.155

[44] Sugiyono, Memahami Penelitian Kwualitatif, (Bandung : Alpabet, 1999), hlm. 158

[45] Suharsimi Arikunto,  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).hlm. 156

[46] Suharsimi Arikunto Ibid, Hal. 231

[47] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.244

                [48]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm.270

                [49]Sumber Data : Observasipenulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 17 Juni 2022

                [50] Sumber Data : Observasipenulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 17 Juni 2022

 

                [51] Sumber Data : Observasipenulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 17 Juni 2022

                [52] Sumber Data : Observasipenulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 23  Juni 2022

 

[53] Sumber Data : Dokumentasi PT. Star Rubber Jujuhan tahun 2022

                [54] Sumber Data : Dokumentasi PT. Star Rubber – Jambi Tahun 2022

                [55] Sumber Data : Observasi penulis di PT Star Rubber Jujuhan tanggal 02 Juli 2022

                [56] Wawancara dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 12 Juli 2022

                [57] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 18 Juli 2022

                [58] Wawancara dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 22 Juli 2022

                [59] Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 24 Juli 2022

 

                [60] Sumber Data : Observasi penulis di PT Star Rubber Jujuhan tanggal 05 Juli 2022

                [61] Sumber Data : Observasi penulis di PT Star Rubber Jujuhan tanggal 05 Juli 2022

                [62] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 18 Juli 2022

                [63] Sumber Data : Dokumentasi PT. Star Rubber – Jambi Tahun 2022

                [64] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 23 Juli 2022

                [65] Sumber Data : Observasi penulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 07 Juli 2022

                [66] Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 24 Juli 2022

                [67] Sumber Data : Observasi penulis di PT. Star Rubber Jujuhan tanggal 14 Juli 2022

                [68] Wawancara dengan salah satu karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 14 Juli 2022

                                                                                                        

                [69] Sumber Data : Dukumentasi PT Star Rubber Jujuhan 2022

                [70] Wawancara dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 22 Juli 2022

                [71]Wawancara dengan salah seorang karyawan  PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 23 Juli 2022

 

                [72]Sumber Data : Observasi penulis di PT Star Rubber Jujuhan tanggal 24 Juli 2022

                [73] Wawancara dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 24 Juli 2022

                [74]Wawancara dengan salah seorang karyaan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 24 Juli 2022

 

                [75] Wawancara dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 27 Juli 2022

 

                [76] Wawancara dengan Direktur PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 27 Juli 2022

 

                [77] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 27 Juli 2022

                [78] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 23 Juli 2022

                [79] Wawancara dengan bagian Bendahara pada PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 29 Juli 2022

                [80]Wawancara dengan salah seorang karyawan PT. Star Rubber Jujuhan Kabupaten Bungo Jambi tanggal 29 Juli 2022



0 $type={blogger}:

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Kota Jambi, Indonesia

Putra Muaro Bungo

Putra Muaro Bungo
Jadilah Diri Sendiri Tanpa Berharap Kepada Manusia

Simpel Aja

Simpel Aja

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

My Famili

SELAMAT DATANG DI

BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN

Arsip Blog

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

TERIM KASIH

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT