Kamis, 25 Juli 2024

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa (Ayu, 2011 hlm 78-89).

Kegiatan pendidikan merupakan proses yang berlansung dengan sistem yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia perlu dikembangkan dan difungsikan sebagaimana mestinya. Tersedianya perpustakaan sekolah memudahkan siswa untuk aktif mengunjungi perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah. Perpustakaan menjadi mudah untuk dijangkau oleh siswa maupun guru dengan tujuan pencapaian kurikulum. Perpustakaan sekolah tidah hanya menyediakan buku referensi dan sumber-sumber belajar lainnya, sehingga siswa dapat meningkatkan pengetahuan serta memperluas wawasannya melalui pendayagunaan perpustakaan sekolah tersebut khususnya dalam meningkatkan cara belajar siswa aktif.

Sarana dan prasarana perpustakaan sekolah sebagai penunjang sekolah sebagai penunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah sangat penting, sebab dengan sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan, sebagai bagian dari program pendidikan nasional, standar maksimal dalam pengembangan wawasan intelektual sebagai syarat pembangunan dapat dicapai. Pendidikan nasional melibatkan perpustakaan sebagai sarana yang sangat efektif dalam lembaga pendidikan, sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 39 Ayat 1 dan 2, yaitu “(1) setiap penyelenggaraan perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional perpustakaan, (2) sarana dan prasarana sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”. Dalam sistem pendidikan nasional secara tegas dinyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemempuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan maratabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lebih jauh lagi bahwa fungsi pendidikan nasional untuk memerangi segala kekurangan, keterbelakangan, kebodohan, dan memantapkan ketahanan nasional serta rasa persatuan dan kesatuan berdasarkan kebudayaan bangsa dan kebhineka Tunggal Ikaan (Badrudin, 2019 hlm 83-102).

Penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang berupaya menciptakan generasi individu yang berilmu, terampil dan bermoral.

Peraturan pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan. Pada pasal 1 ayat 11 dijelaskan bahwasanya perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah. Mengelola sebuah perpustakaan disekolah tidaklah mudah, sehingga perlu adanya unsur manajemen dalam mengelola perpustakaan sekolah, agar menjadi perpustakaan yang sesuai dengan peraturan undang-undang yang ada yaitu dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal IV Tentang Standar Nasional Perpustakaan.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang mengumpulkan, menyimpan dan mengelola bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan berupa buku dari suatu lembaga yang diatur sesuai aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Zuriyati et al., 2020 hlm 13-24).

Perpustakaan adalah suatu ruangan bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan pembaca (Sultra, 2013 hlm 18-42).

Dua pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa perpustakaan adalah lembaga pendidikan yang mengumpulkan, menyimpan dan mengelola bahan pustaka untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Pengelolaan perpustakaan yang efektif adalah Pelayanannya jika tidak ada kegiatan pelayanan maka tidak ada perpustakaan sebab betapapun fantastisnya perpustakaan jika pelayanannya buruk maka reputasi perpustakaan juga akan buruk.

Pelayanan dalam islam adalah pekerjaan yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau melakukan hal ini sesuai dengan ayat alqur’an al-Maidah ayat 2 yaitu:

وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksanya (Q.S Al-Ma’idah : 2).

Pelayanan perpustakaan adalah penyediadaan bahan pustaka secara cuma-cuma kepada masyarakat dengan tepat dan akurat, sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa perpustakaan. Pelayanan perpustakaan akan menjadi sangat penting bila perpustakaan mampu menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakainya dan berhasil menyediakan informasi bahan pustaka secara cepat dan tepat (Hidayah, 2019 hlm 1). Maju mundurnya suatu sekolah terletak pada kepemimpinan kepala sekolah karena kepala sekolah merupakan kunci dari keberhasilan suatu sekolah. Oleh sebab itu kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam usaha meningkatkan pengembangan pelayanan perpustakaan sekolah.

Kepala sekolah adalah seorang yang sangat bertanggung jawab dalam meningkatan mutu lembaga yang dipimpinnya. Sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam perkembangan maju atau mundurnya lembaga yang yang dia pimpin, maka seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang dapat diterima dan disenangi oleh orang yang dipimpinnya, kalau seorang kepala sekolah itu sudah disenangi oleh semua warga atau seluruh komponen yang terkait di sekolah tersebut (Kirana et al., 2020 hlm 111-122).

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan pada tingkat sekolah, sehingga ia juga harus menghindarkan diri dari wacana retorika dan perlu membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan kerja secara profesional serta menghindarkan diri dari aktivitas yang dapat menyebabkan pekerjaan yang ada disekolahan menjadi sangat membosankan (Iskandar, 2013 hlm 1018-1027).

Dua pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin yang sangat menentukan dinamika sekolah menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan, kapasitas intelektual, emosional, spiritual, dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektivitas kepemimpinannya.

Pentingnya manajemen dalam penyelenggaraan sebuah lembaga merupakan hal yang mutlak diperlukan, demikian halnya dalam pendidikan manajemen merupakan hal yang penting (Wahyuningsih et al., 2020 hlm 1-14). Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk optimalisasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Kirana et al., 2020 hlm 111-122).

Manajemen adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya; orang, barang, uang, pikiran, ide, data, informasi, infrastruktur, dan sumber daya lain yang ada di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Pawait, 2012 hlm 10).

Dua pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa manajemen adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pemanfaatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Perpustakaan sekolah pada umumnya di Indonesia masih mengalami berbagai hambatan, sehingga belum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hambatan tersebut berasal dari dua aspek structural. Pertama keberadaan perpustakaan sekolah kurang memperoleh perhatian dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah aspek teknis, artinya keberadaan perpustakaan sekolah belum ditunjang aspek-aspek bersifat teknis yang sangat dibutuhkan perpustakaan sekolah seperti tenaga perpustakaan , dana, serta sarana dan prasarana. Melalui pengamatan peneliti terhadap perpustakaan-perpustakaan sekolah peneliti mendapatkan beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan seperti bahan pustaka yang tidak lengkap, fasilitas perpustakaan yang belum memadai, staf perpustakaan yang tida ramah, banyaknya staf perpustakaan yang bidang ilmunya bukan dari perpustakaan, bahan-bahan pustaka yang tidak tersusun rapi, sulinya pengunjung mencari bahan pustaka yang dibutuhkan dan masih banyak lagi (Purnama et al., 2020 hlm 111-128).

Melihat penomena yang ada sangat penting bagi perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan, karena pelayanan perpustakaan diperlukan untuk memberikan Pelayanan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan pelayanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka, artinya pelayanan itu diberikan untuk mempermudah siswa mencari atau mendapatkan informasi yang diinginkan dalam pendidikan.

Berdasarkan apa yang peneliti amati selama peneliti melakukan penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo, saya menemukan ada hal yang menghambat kelancaran pelayanan perpustakaan seperti kurangnya pengetahuan sumber daya manusia tentang teknologi dan keterbatasan energi listrik. Koleksi bahan pustaka di sekolah ini kurang lebih dari 500 judul buku, koleksi yang tersedia disini adalah buku teks, buku panduan pendidik, buku bacaan (fiksi dan non fiksi), terbitan berkala. Sistem klasifikasi yang digunakan adalah persepuluhan dewey. Sarana prasarana pendukung yang tersedia adalah rak buku, rak majalah, dan surat kabar, meja baca, meja kerja, rak display, meja sirkulasi, papan untuk tampilan projector, papan pengumuman, majalah dinding, tempat sampah, jam dinding. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 7329 tahun 2009 tentang sarana prasarana perpustakaan sekolah seharusnya di sediakan pula mesin Teknologi Informasi Komunikasi atau perangkat computer. Ruangan perpustakaan di sini dapat menampung sekitar 25 siswa. Hal ini sesuai dengan peraturan perpustakaan nasional RI yaitu harus dapat menampung minimal 10 persen dari jumlah pengunjung. Jumlah siswa yang di sekolah ini pada tahun ajaran 2022/2023 adalah 490 siswa. Terdapat tiga area yang disesuaikan dengan SNP (Standar Nasional Perpustakaan) nomor 007 tahun 2011 yakni area koleksi, area baca dan area kerja. Lokasi perpustakaan berada di tengah lingkungan sekolah sehingga memudahan siswa dan guru dalam memanfaatkan fasilitas di perpustakaan. SNP (Standar Nasional Perpustakaan) nomor 007 tahun 2011 menyebutkan jam buka Pelayanan perpustakaan minimal 6 jam perhari kerja. Jam buka Pelayanan perpustakaan sekolah ini pada hari senin-kamis mulai jam 07.30-14.15 WIB sedangkan hari jum’at buka jam 07.30-11.30 WIB. Jumlah  staf perpustakaan di sekolah ini ada dua terdiri dari satu kepala perpustakaan dan satu pustakawan perpustakaan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu staf perpustaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo pelayanan perpustakaannya masih dikatakan belum optimal dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan sumber daya manusia tentang teknologi dan keterbatasan energi listrik sedangkan perpustakaan itu perlu pengembangan pelayanan dalam bentuk digital untuk memudahkan pengunjung mencari buku yang mereka butuhkan.

Telah disampaikan bahwa manajemen Pelayanan perpustakaan sekolah adalah serangkaian kegiatan dalam pelayanan perpustakaan di sekolah yang bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari dan menemukan sumber informasi yang dibutuhkan, kegiatan tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia dan pengawasan Pelayanan perpustaaan sekolah akan tetapi berdasarkan hasil wawancara dan observasi saya dapat disimpulkan bahwa mengenai hal yang terjadi bahwa perpustakaan itu masih terkendala khususnya dalam bagian bidang pelayanan seperti pencarian buku secara manual sehingga pengunjung merasa enggan untuk sering datang keperpustakaan, perpustakaan ini perlu pelayanan dalam bentuk digital untuk memudahkan pengunjung mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis merasa terpanggil untuk meneliti hal tersebut dengan judul tentang Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo”

B.     Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian ini adalah: untuk menjelaskan bagaimana manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.


C.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat ditegaskan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.        Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan Pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?

2.        Bagaimana kendala yang dihadapi staf perpustakaan dalam mengembangi Pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?

3.        Bagaiamana staf perpustakaan menyikapi kendala dalam pengembangan Pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?


D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.      Tujuan Penelitian

a.       Untuk mendeskripsikan manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

b.      Ingin mengetahui dan mendeskripsikan kendala yang dihadapi staf perpustakaan dalam mengembangi pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

c.       Ingin mengetahui dan mendeskripsikan staf perpustakaan menyikapi kendala dalam pengembangan Pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

 

 

 

2.      Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat maupun yaitu sebagai berikut:

a.       Bagi kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dapat meningkatkan manajemen dalam pengembangan pelayanan perpustakaan.

b.      Bagi staf perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dapat memahami dan mengembangkan untuk pelayanan perpustakaan dalam bentuk digital.

c.       Bagi peneliti untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata satu.

 

 


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A.      Tinjauan Pustaka

1.        Manajemen

a.    Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam upaya memanfaatkan sumber daya manusia dan alam dalam kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan secara efektif dan efisien dengan melibatkan peran seluruh anggota secara aktif dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan (Zazin, 2018 hlm 73-74).

Manajemen pendidikan adalah suatu proses keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah dengan berbagai aktivitas dan kegiatannya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sekolah, memerlukan manajemen yang andal (Kirana et al., 2020 hlm 117 ). Selain itu, Mary Parker Follet dalam Basilius mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Basilius, 2015 hlm 222).

Pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah cara yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mengatur berbagai berbagai sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya dengan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditargetkan sebelumnya.

b.   Fungsi Manajemen

Ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating), dan fungsi pengendalian (controlling). Dibawah ini akan dijelaskan arti atau pengertian masing-masing fungsi manajemen POAC (planning, organizing, actuating, controlling):

 

 

1)   Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan hal terpenting dari semua proses manajemen, karena tanpa perencanaan proses manajemen lain yakni pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan tidak akan berjalan.

2)   Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengorganisasian adalah penataan sekumpulan tugas kedalam unit-unit yang dapat dikeloladan penetapan hubungan formal di antara orang-orang yang diserahi berbagai tugas untuk mencapai tujuan organisasi.

3)   Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi dengan efektif, efisien dan ekonomis. Kepala sekolah sebagai manager sekolah, harus mampu melaksanakan fungsi pergerakan.

4)   Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Serta mengamati dan mengalokasikan dengan penyimpangan yang terjadi. Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil yang diinginkan (Zazin, 2018 hlm 74).

c.    Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen pendidikan erat sekali dengan tujuan secara umum, karena manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Manajemen sebagai suatu proses yang telah ditetapkan tentunya manajemen mempunyai suatu langkah yang sistemik dan sistematik dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam arti yang lebih luas manajemen juga bisa disebut sebagai pengelolaan sumber-sumber daya guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan karenannya manajemen ini memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan (Kirana et al., 2020 hlm 119 ).

Dilihat dari perkembangan manajemen, tujuan manajemen dari segi tipenya, memiliki tujuan sebagai berikut:

1)   Profit objectives, yakni tujuan untuk mendapat keuntungan bagi pemimpin organisasi

2)   Service objectives, bertujuan memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen. Artinya, mempertinggi mutu output organisasi yang ditawarkan.

3)   Social objectives, mementingkan nilai guna yang diciptakan organisasi bagi kesejahteraan masyarakat.

4)   Personal objectives, menghendaki individu dalam organisasi bekerja secara individual sehingga mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya (Zazin, 2018 hlm 73).

Dilihat dari segi sifatnya, manajemen bertujuan:

1)   Management objectives, tujuan dari segi efek yang ditimbulkan oleh manajer.

2)   Managerial objectives, tujuan yang dicapai harus melalui daya upaya/aktivitas yang bersifat manajerial atau memerlukan manajemen umum.

3)   Administrative objectives, tujuan-tujuan dan pencapaian memerlukan administrasi.

4)   Economic objectives, tujuan-tujuan yang bermaksud memenuhi kebutuhan dan memerlukan efisiensi untuk mencapai tujuannya.

5)   Social objectives, tujuan suatu tanggung jawab, terutama tanggung jawab moral.

6)   Technical objectives, tujuan berupa detail teknis, detail karya, dan detail kerja.

7)   Look objectives, tujuan-tujuan yang memerlukan kondisi kerampungan suatu pekerjaan (Zazin, 2018 hlm 74).

d.   Unsur-unsur Manajemen

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manusia yang memiliki sumber daya yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan. Manajemen terdiri dari enam unsur (6 M) yaitu man, money, materials, machines, methods dan market. Berikut penjelasannya:

1)   Man (Manusia)

Faktor manusia adalah yang paling menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

2)   Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tida dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat dapat diukur dengan jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini aan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3)   Materials (Bahan-bahan)

Materi tediri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materin sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan mencapai hasil yang dikehendaki.

4)   Machines (Mesin)

Mesin sangat diperlukan dalam kegiatan perusahaan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

 

 

5)   Methods (Metode)

Pelaksanaan kerja diperlukan dalam metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuasan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.

6)   Market (Pasar)

Memasarkan produk barang sudah tentu sangat penting, sebeb bila barang yang diproduksi tida laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlansung. Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebar hasil produksi merupakan faktor penentu dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen (Sedarmayanti, 2011 hlm 28).

2.        Kepala sekolah

a.    Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin sekaligus manager pada suatu instusi pendidikan. Ia sebagai salah satu kunci jaminan berhasil atau tidaknya institusi tersebut mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sudah pasti, kenerja kepala sekolah tersebut akan menjadi barometer bagi komunitas-komunitas lain, baik internal maupun eksternal dalam menjalankan tugas dan kewajibannya (Studi et al., 2017 hlm 68).

Kepala sekolah adalah orang atau personil kependidikan yang memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan pengelolaan suatu sekolah, sedangkan guru berada diposisi lain yang berperan besar dalam keberhasilan proses belajaran mengajar didalam kelas di samping peran siswa, karyawan sekolah dan juga orang tua siswa (Iskandar, 2013 hlm 1020).

Dua pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kepala sekolah adalah suatu manajer pada istitusi pendidikan dalam mencapai keberhasilan pengelolaan suatu sekolah.

b.      Tugas Pokok Kepala Sekolah

Untuk rincian dari tugas pokok kepala sekolah berdasarkan permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1)      Manajerial

a)      Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.

b)      Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.

c)      Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.

d)      Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.

e)      Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasahyang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

f)       Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

g)      Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.

h)      Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide sumber belajar dan pembiayaan sekolah/madrasah.

i)       Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan penempatan dan pengembangan kapasitas pesrta didik.

j)       Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

k)      Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel transparan dan efisien.

l)       Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.

m)   Mengelola unit laynn khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.

n)      Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung menyusun program dan pengambilan keputusan.

o)      Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

p)      Melakukan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat serta melaksanakan tindak lanjutnya.

2)      Pengembangan Kewirausahaan

a)      Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.

b)      Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.

c)      Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

d)      Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

e)      Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

3)      Supervisi

a)      Merencanakan program supervis akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

b)      Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan mengguanakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

c)      Menindaklanjuti hasil supervise akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (Hermawan, 2021 hlm 227).

c.       Fungsi Kepala Sekolah

Sebagai pemimpin sekolah kepala sekolah memiliki peran kunci dalam mencapai misi visi dan tujuan lembaga. Akibatnya menurut pendapat seorang pemimpin yaitu kepala sekolah. memiliki tugas yang signifikan.

Berikut ini adalah tanggung jawab utama pemimpin pendidikan: Pemimpin bertanggung jawab untuk membuat keputusan dengan masukan kelompok dalam rangka (a) menumbuhkan suasana persaudaraan kerjasama dan kebebasan; (b) membantu kelompok dalam mengorganisir diri dengan berpartisipasi memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan; dan (c) membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja dengan membantu kelompok menganalisis situasi untuk menentukan prosedur mana yang praktis dan efektif. Pelatihan kelompok untuk memahami prosedur adalah tanggung jawab pemimpin (d) memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memperoleh pengetahuan dari pengalaman. Kelompok harus diajar untuk mengevaluasi hasil secara jujur dan objektif serta menyadari proses dan pekerjaan yang sedang dilakukan. Selain itu pemimpin bertugas menumbuhkan dan memelihara organisasi (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia 2013).

Penulis menarik kesimpulan bahwa peran kepemimpinan adalah menyusun kerangka tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai konsensus berdasarkan tiga perspektif tentang fungsi kepemimpinan.

d.      Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah berperan penting dalam kegiatan rapat. Prinsip mengasumsikan peran direktur membantu instruktur dalam membuat penilaian yang dapat dimengerti oleh semua dan didukung oleh semua bawahan. Tidak mungkin memisahkan kegiatan rapat dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah terutama di sekolah. Akibatnya kepala sekolah memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertemuan mendengarkan tujuan guru dan membantu menemukan solusi untuk masalah yang diangkat.

4.      Pelayanan perpustakaan

a.      Pengertian Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan adalah tindakan nyata, tetapi bersipat tidak dapat diraba dan tidak berwujud. Dalam perspektif penulis, Pelayanan perpustakaan merupakan pemberian Pelayanan informasi yang ada di perpustakaan sekolah kepada pemustaka dan tidak terlepas dengan bentuk bahan pustakanya. Hal ini baik itu Pelayanan tercetak, terekam, maupun Pelayanan informasi secara lansung (face to face). jenis pemustaka di perpustakaan sekolah, bisa siswa, guru, dan karyawannya (Fatmawati, 2021 hlm 60).

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah, dan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya (Badrudin, 2019 hlm 90). Pelayanan perpustakaan adalah Pemberian informasi dan fasilitas kepada pemustaka dan melalui Pelayanan itu pemustaka dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media (Rahmah, 2018 hlm 245).

Beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa Pelayanan perpustaaan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pustakawan sekolah agar bahan-bahan pustaka dapat dimanfaatan dan diberdayagunakan dengan optimal oleh para pembaca.

b.      Tujuan Perpustakaan

Tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi akademik yang diberikan di kelas mendorong minat guru dan siswa dalam membaca dan menulis memperkenalkan teknologi informasi mempromosikan akses mandiri terhadap informasi dan mengembangkan keterampilan dan minat. Koleksi bahan pustaka yang banyak di perpustakaan sekolah dapat memungkinkan penyerapan materi pelajaran yang cukup tinggi bahkan luas dan mendalam. Banyaknya informasi yang dipelajari mahasiswa dapat diserap dengan baik karena selain mempelajarinya dari dosen mereka juga melakukan penelitian dan studi pustaka di perpustakaan. Sumber bacaan dengan nilai rekreasi yang juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersantai dan mengisi ulang sehingga mereka dapat mempelajari materi pelajaran guru (Nurul Hidayah, 2016 hlm 88).

Sedangkan fungsi dari perpustakaan sekolah antara lain:

1)      Peran pusat belajar mengajar di perpustakaan sekolah mengharuskan guru dan siswa dapat menggunakan seluruh koleksi bahan perpustakaan dari perpustakaan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kemampuan untuk menugaskan siswa untuk menggunakan perpustakaan sekolah untuk menemukan materi yang selaras dengan kurikulum saat guru tidak hadir adalah fitur lain dari fungsi ini.

2)      Peran penelitian dan tinjauan pustaka kepustakaan yang mengharuskan mahasiswa dapat melakukan penelitian kepustakaan dan penelitian di perpustakaan. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang jauh lebih besar tentang suatu subjek dengan memeriksa konsep dan teori yang telah diberikan kepada mereka termasuk yang diberikan oleh guru untuk melihat apakah mereka akurat sesuai atau berbeda dari apa yang telah ditemukan.

3)      Pusat ilmu perpustakaan berfungsi untuk menyimpan pengetahuan di samping koleksi buku dan bahan perpustakaan lainnya. Siswa akan menyadari sepenuhnya berkat fitur ini bahwa pengetahuan yang mereka pelajari dari guru lebih rendah daripada pengetahuan yang benar-benar tersedia di perpustakaan.

4)      Pusat rekreasi perpustakaan bertujuan untuk memberikan akses kepada siswa ke berbagai sumber daya perpustakaan yang memiliki konten rekreasi. Giksi dan bacaan ringan serta membaca dengan komedi mungkin merupakan pengalihan yang bagus bagi siswa selama bagian-bagian yang menegangkan dari proses belajar-mengajar. Ini berharga dan setara dengan rekreasi ketika siswa memilih untuk membaca buku.

5)      Tujuan dari pusat apresiasi perpustakaan adalah untuk mengajarkan siswa menghargai orang lain melalui kajian karya yang merupakan kumpulan bahan pustaka perpustakaan. Seseorang dapat kembali jauh bahkan jika mereka tidak sezaman dengan penulisnya. Menghargai konsep yang disajikan dalam pilihan buku perpustakaan.

c.       Teknologi Informasi di Perpustakaan

Perpustakaan sekolah di era globalisasi, juga menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat. Beberapa langkah strategis bisa dilakukan oleh pustakawan untuk mengembangkan perpustakaan sekolah berwawasan global, misalnya dengan perpustakaan sekolah, penerapan aplikasi Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perpustakaan, perpustakaan digital, perpustakaan hybrid, dan pengembangan perpustakaan sekolah dengan paradigm kekinian. Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan suatu pekerjaan karena daya efektivitas dan efiisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja. Kinerja yang cepat dan tepat akan meningkatkan nilai keuntungan bagi suatu lembaga termasuk perpustakaan (Badrudin, 2019 hlm 100).

d.      Tujuan Pelayanan Perpustakaan

Melalui penyediaan sumber daya perpustakaan dan alat pencarian Pelayanan perpustakaan berusaha untuk segera tepat dan akurat membantu memenuhi tuntutan informasi. Upaya ini diharapkan dapat menimbulkan kepuasan pelanggan terhadap informasi yang ditawarkan. Jika siswa senang dengan Pelayanan yang mereka terima mereka akan termotivasi untuk menggunakan perpustakaan lagi. Hal inilah yang dapat menentukan reputasi negatif perpustakaan.

Tujuan pengorganisasian Pelayanan perpustakaan secara umum di sisi lain adalah untuk memastikan bahwa pengunjung dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara maksimal. Jika pengguna tidak memanfaatkan dengan baik barang-barang perpustakaan yang telah dikumpulkan diproses dan diorganisir di perpustakaan itu tidak ada gunanya. Jika perpustakaan dikelola dengan baik dan benar maka pemanfaatan sumber daya perpustakaan dapat diperoleh secara maksimal. mengatur distribusi sumber daya perpustakaan yang didukung oleh kampanye iklan dan Pelayanan lingkungan yang dapat memicu minat pembaca (Nurul Hidayah, 2016 hlm 89).

e.       Sistem Pelayanan Perpustakaan

Salah satu tugas teknologi yang harus diselesaikan untuk perencanaan yang matang adalah Pelayanan perpustakaan. Jika akses yang digunakan sesuai dan memenuhi tuntutan pengguna maka Pelayanan berfungsi dengan baik. Perpustakaan menawarkan tiga opsi akses Pelayanan yang berbeda: akses Pelayanan terbuka (open access) akses Pelayanan tertutup (closed access) dan akses Pelayanan campuran (mixed access). Masing-masing akses ini memiliki kelebihan dan kekurangan dan implementasinya berbeda-beda (Hartono, 2016 hlm 372).

 

1)      Akses Pelayanan Terbuka (open access)

Sistem Pelayanan yang dikenal sebagai "Pelayanan sistem terbuka" memungkinkan pengguna untuk memilih menemukan dan mengambil bahan pustaka langsung dari koleksi perpustakaan. Pengguna memiliki kebebasan untuk menggunakan Pelayanan ini untuk menemukan koleksi yang mereka butuhkan. Pengguna diperbolehkan untuk memilih dan mengambil koleksi yang dibutuhkan segera dari ruang koleksi perpustakaan.

Adapun kelebihan Pelayanan terbuka (open access) sebagai berikut:

a)      Pemakai bebas memilih koleksi di rak.

b)      Pemakai tidak harus menggunakan catalog.

c)      Pemakai dapat mengganti koleksi yang isinya mirip jika bahan pustaka yang dicari tidak ada.

d)      Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang dicari.

e)      Koleksi lebih di daya gunakan dan

f)       Menghemat tenaga.

Sedangkan kelemahan Pelayanan terbuka (open access)sebagai berikut:

a)      Pemakai cenderung mengembalikan koleksi seenaknya sehingga mengacaukan dalam penyusunan koleksi di rak.

b)      Kemungkinan kehilangan koleksi sangat besar.

c)      Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak, dan Perlu pembenahan terus menerus.

Pemustaka dapat dengan bebas memilih dan mengeluarkan buku dari rak di perpustakaan yang beroperasi secara terbuka mobilitas buku sangat tinggi. Oleh karena itu pemeliharaan item perpustakaan diperlukan dan perpustakaan memerlukan daftar yang disebut daftar mandiri untuk mengelolanya. Daftar diri sering dibuat dengan menggunakan katalog kartu berukuran 7,5 × 12,5 cm yang telah diatur ke dalam kelas. Perpustakaan dapat menemukan buku di rak dengan lebih akurat berkat daftar mandiri. Agar penempatan buku sesuai dengan bidang atau kelas perpustakaan harus melakukan registrasi mandiri (tujuannya menempatkan buku pada tempatnya).

 

2)      Akses Pelayanan tertutup (closed access)

Sistem Pelayanan tertutup adalah sistem Pelayanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah dipinjam dikeluarkan oleh petugas perpustakaan. Pada akses Pelayanan ini koleksi tertutup bagi pemakai artinya pemakai tidak boleh lansung mengambil koleksi di rak tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Oleh karena itu pemakai harus mencari nomor panggil koleksi melalui katalog yang disediakan.

Kelebihan Pelayanan tertutup (closed access) yaitu Koleksi tersusun rapi karena hanya petugas yang mengambil, Kemungkinan hilang sangat kecil, Koleksi tidak cepat rusak, Pengawasan dapat dilakukan lebih longgar dan Proses temu kembali lebih efektif. Adapun kelemahan Pelayanan tertutup (closed access) sebagai yaitu Pemakai kurang puas dalam mencari koleksi, Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai, Katalog cepat rusak, Tidak semua pamakai paham menggunakan katalog, Tidak semua koleksi dapat di dayagunakan dan Petugas lebih sibuk.

3)      Akses Pelayanan Campuran (mixed access)

Perpustakaan dapat mengimplementasikan dua sistem Pelayanan secara bersamaan dalam akses Pelayanan campuran (Pelayanan terbuka dan Pelayanan tertutup). Untuk koleksi tesis tesis dan referensi perpustakaan Pelayanan campuran biasanya menawarkan Pelayanan tertutup. Akses Pelayanan terbuka digunakan untuk berbagai koleksi yang bersifat umum. Di mana ada beberapa koleksi dan area membaca Pelayanan akses campuran biasanya digunakan di perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi.

Kelebihan Pelayanan campuran (mixed access) yaitu Pemakai dapat lansung menggunakan koleksi referensi dan koleksi umum sekaligus dan Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi referensi. Adapun kekurangan Pelayanan campuran (mixed access) yaitu Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi referensi dan koleksi umum sekaligus, Ruang koleksi referensi dan ruang koleksi umum menjadi Satu dan Perlu pengawasan lebih ketat.

 

f.        Jenis Pelayanan Perpustakaan

Jenis-jenis Pelayanan yang terdapat pada sebuah perpustakaan antara lain: (Herlina, 2013 hlm 50).

1)      Pelayanan Sirkulasi

Surat bebas tagihan perpustakaan (SKBP) bagi mahasiswa yang akan lulus termasuk dalam daftar Pelayanan sirkulasi yang juga mencakup peminjaman perpanjangan penagihan dan pengelolaan.

2)      Pelayanan Rujukan/Referensi

Sebuah Pelayanan rujukan atau referensi memberikan informasi kepada konsumen berdasarkan perpustakaan bahan referensi yang mereka miliki. Dan dengan Pelayanan ini kami dapat menanggapi permintaan informasi dari pengunjung perpustakaan dengan menggunakan bahan referensi seperti kamus ensiklopedia direktori dan lain-lain. Semua pertanyaan tentang sumber daya perpustakaan dan informasi lain yang dibutuhkan pengunjung perpustakaan dijawab oleh Pelayanan rujukan dan referensi. Pustakawan referensi yang siap membantu pengguna berbagai Pelayanan referensi di perpustakaan biasanya membantu pengguna dalam menemukan data atau informasi yang mereka butuhkan dengan menginstruksikan mereka tentang cara menggunakan perpustakaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka di mana mencarinya di informasi. pusat atau siapa yang harus ditanyakan di antara pengguna lain.

3)      Pelayanan Internet

Pelayanan gratis ini yang bertindak sebagai hostpot untuk akses internet di perpustakaan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi secara online apakah mereka ingin mengakses database perpustakaan itu sendiri atau akses lainnya. Ada Pelayanan pengguna internet yang di sisi lain sering membebankan harga per jam untuk setiap kali terminal internet digunakan. Selain itu jika perpustakaan penuh pemesanan terminal hanya diperbolehkan maksimal dua jam.

4)      Pelayanan Multimedia

Penyajian materi multimedia kepada pengguna untuk ditampilkan menggunakan peralatan yang terdapat di perpustakaan seperti VCV DVD kaset audio dan kaset video dikenal sebagai Pelayanan multimedia. Pengguna Pelayanan ini juga menerima saran dari pustakawan.

5)      Pelayanan Fotocopy

Sesuai aturan ada operator yang bisa memfotokopi porsi bahan pustaka yang diminta pengguna. Pengguna yang menginginkan koleksi kecil salinan untuk digunakan dalam penelitian mereka atau untuk tujuan pendidikan dapat menggunakan Pelayanan fotokopi pendidikan. Karena peraturan hak cipta fotokopi lengkap bahan perpustakaan tidak diperbolehkan.

6)      Pelayanan Pemilihan Bahan Pustaka

Melengkapi formulir proposal pengadaan bahan pustaka yang tersedia di loket Pelayanan saat ini pengguna sewaktu-waktu dapat mengusulkan perolehan judul bahan pustaka tertentu.

7)       Pelayanan Pendidikan Pemustaka

            Perpustakaan dapat mengatur sesi orientasi cepat dan pencarian literatur untuk kelompok pengguna tertentu jika diminta. Kegiatan yang menjelaskan informasi perpustakaan dan praktik terbaik untuk menggunakan perpustakaan ke kelompok pengguna baru disebut sebagai Pelayanan pendidikan menggunakan perpustakaan.

8)       Pelayanan Pengiriman Dokumen

            Perpustakaan memenuhi permintaan dari unit informasi atau perpustakaan lain baik dalam negeri maupun luar negeri untuk artikel jurnal atau bagian buku yang belum ada di rak.

9)       Pelayanan Penelusuran Literatur.

            Pencarian literatur adalah Pelayanan yang menggunakan OPAC (Online Public Access Catalog) literatur sekunder dan alat pencarian lainnya untuk menemukan atau menemukan kembali informasi perpustakaan tentang bidang tertentu di dalam atau di luar perpustakaan. Tujuan dari kegiatan pencarian literatur ini adalah sering untuk menemukan bahan bacaan yang memenuhi kebutuhan pemustaka perpustakaan serta mendukung penelitian atau penulis ilmiah. Pelayanan untuk menemukan artikel berbagi pengetahuan dan mengumpulkan item terkait sumber daya.

B.     Studi Relevan

       Studi relevan yakni membuat hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan maksud untuk menghindari duplikasi. Di samping itu untuk menjelaskan bahwa topik yang akan diteliti belum pernah diteliti dalam konteks yang sama.

1.      Skripsi oleh Umi Kholipah (2021) judul: Manajemen Pelayanan Jasa Perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi fokus penelitian ini membahas tentang manajemen pelayanan jasa perpustakaan terhadap keberhasilan pelayanan perpustakaan di dinas kearsipan dan perpustakaan kota jambi dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui manajemen pelayanan jasa perpustakaan kendla adalam meningkatkan pelayanan jasa dan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitataif deskriptif. Dari penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa persamaan penelitian dengan penelitian penulis adalah sama-sama menjelaskan tentang perpustakaan dan perbedaannya peneliti menjelaskan tentang manajemen pelayanan perpustakaan sedangkan penulis menjelaskan tentang manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.

2.      Skripsi oleh Amelia putri (2020) judul: Pengembangan Sistem Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sungai Tarab fokus penelitian ini membahas tentang sistem Pelayanan kartu anggota perpustakaan otomasi perpustakaan dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem Pelayanan peminjaman buku menyusun database perpustakaan dan mengetahui hasil validasi dan uji coba kartu anggota perpustakaan serta database perpustakaan untuk Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sungai Tarab. Dalam metode penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitataif. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti sama-sama menjelaskan tentang sistem pengembangan pelayanan perpustakaan dan perbedaannya adalah peneliti menjelaskan tentang otomasi perpustakaan sedangkan penulis menjelaskan tentang sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.

3.      Tesis oleh Dyah Ayu Kartika (2018) judul: Manajemen Pelayanan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo fokus penelitian ini membahas tentang manajemen perpustakaan Pelayanan perpustakaan dan mutu pendidikan dan tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tentang perencanaan pelaksanaan dan evaluasi Pelayanan perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo. Dalam metode ini menggunakan metode kualitatif. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan peneliti dengan penulis adalah sama-sama menjelaskan tentang Pelayanan perpustakaan dan perbedaannya peneliti menjelaskan tentang manajemen perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan sedangkan penulis menjelaskan tentang manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.

4.      Jurnal Manajemen Pendidikan Islam oleh Fitwi Luthfiyah (2015) judul: Manajemen Perpustakaan Dalam Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan fokus penelitian ini membahas tentang manajemen perpustakaan Pelayanan perpustakaan dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen perpustakaan dan Pelayanan perpustakaan. Dalam metode ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peneliti dan penulis sama-sama membahas tentang Pelayanan perpustakaan dan perbedaannya peneliti membahas tentang manajemen perpustakaan dan penulis membahas tentang manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan.

5.      Jurnal oleh Nanda Fiqriansyah (2021) judul: Pengaruh Manajemen Fasilitas Perpustakaan dan Manajemen Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Peserta Didik fokus penelitian ini membahas tentang manajemen fasilitas perpustakaan Pelayanan perpustakaan minat membaca dan tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh manajemen fasilitas pelayanan terhadap minat baca peserta didik. Dalam metode ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peneliti dan penulis sama-sama membahas tentang Pelayanan perpustakaan dan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang pengaruh manajemen fasilitas perpustakaan dan manajemen pelayanan perpustakaan terhadap minat baca peserta didik sedangkan penulis membahas manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                           


 


BAB III

METODE PENELITIAN

 

A.    Pendekatan dan metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis Penelitian metode kualitatif bertujuan untuk mengambarkan tentang Manajemen Kepala Sekolah dalam Sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di SMAN 4 Tebo.

B.     Setting dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang tempat atau benda yang diamati dalam rangka pembuatan sebagai sasaran adapun subjek penelitian dalam tulisan ini adalah Manajemen Kepala Sekolah dalam Sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

Lokasi penelitian merupakan tempat yang dipilih sebagai lokasi yang ingin diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Adapun yang menjadi lokasi subjek penelitian dalam skripsi ini di Jalan Air Panas Kelurahan Sungai Bengkal Kabupaten Tebo Kecamatan Tebo Ilir.

C.    Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini sebanyak 4 orang yaitu kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan dan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

2.      Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak lansung dari informan tetapi melalui penelusuran berupa data, dokumen, profil, dan unsur penunjang lainnya yang bersumber dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

 

 

 

D.    Teknik Pengumpulan Data

       Memperoleh data-data yang diperlukan dalam rangka untuk menunjang penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:

1.      Observasi

Prosedur pengumpulan data yang diperlukan tidak dapat menghasilkan data yang diinginkan prosedur tersebut terkait erat dengan tantangan studi yang ingin di jawab. Metode observasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data. Observasi penulis merupakan pemeriksaan pendahuluan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang akan penulis bahas sebagai subjek proposal penelitian ini yaitu observasi.

Menyaksikan dengan secara langsung atau tidak langsung dan mendokumentasikan berbagai proses biologis dan psikologis yang bermanifestasi sebagai gejala pada objek penelitian observasi adalah jenis penelitian.

2.      Wawancara

Tanya jawab tentang topik tertentu melalui pewawancara dan subjek atau responden bertukar informasi dan ide untuk mengumpulkan data. Salah satu metode yang paling populer untuk mengumpulkan informasi untuk penelitian kualitatif adalah wawancara.

3.      Dokumentasi

Salah satu teknik kunci dalam penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data dari dokumen tertulis adalah analisis dokumentasi. Dokumentasi yang penulis maksud adalah mendapatkan data-data tertulis berupa laporan tentang Manajmen Kepala Sekolah dalam sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

E.     Teknik analisi data

Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Tahap reduksi

Peneliti melihat tanggapan yang diberikan oleh responden dalam dokumentasi, data, observasi dan wawancara. Tujuan peneliti ketika melakukan metode reduksi adalah untuk menghaluskan data. Pada tahap reduksi ini peneliti menghilangkan kata-kata yang dianggap tidak perlu dan menyempurnakan frasa dan kata-kata yang dianggap tidak perlu.

2.      Tahap menyajikan data

Data saat ini disajikan oleh peneliti sebagai teks naratif. Peneliti akan memberikan data tujuan selain menyediakannya. Pendekatan analisis deskriptif akan dimanfaatkan oleh penulis untuk memberikan makna (analisis) terhadap data berupa hasil-hasil yang diperoleh.

3.      Pengecekan keabsahan data

Peneliti menggunakan pengujian data transferabilitas ketergantungan dan pengujian konfirmasi untuk memastikan bahwa data itu akurat. Ini semua akan menguji keakuratan informasi yang dikumpulkan melalui observasi wawancara dan dokumentasi.

F.     Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

       Teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data ada tiga yaitu:

1.      Perpanjang waktu pengamatan. Untuk mempelajari budaya dan menguji informasi yang diberikan oleh responden meningkatkan tingkat kepercayaan data yang diperoleh dan bagi responden untuk memiliki kepercayaan pada peneliti dan peneliti itu sendiri ini menguntungkan.

2.      Sedang berlangsung. Dilakukan untuk mengidentifikasi ciri-ciri dan komponen-komponen dalam suatu situasi yang sangat berkaitan dengan pokok bahasan atau masalah yang sedang diselidiki serta introspeksi terhadap hal-hal tersebut.

3.      Tringulasi. Menggunakan sesuatu selain data untuk memeriksa atau membandingkan data untuk melihat apakah itu akurat. Tringulation adalah nama lain untuk metode pengujian yang menggunakan sumber membandingkan dan memverifikasi data yang dikumpulkan. Sumber data penelitian atau observasi lainnya ditriangulasi. Teknik triangulasi adalah metode analisis yang memanfaatkan sumber (wawancara dan triangulasi) dan menggunakan sumber tersebut untuk membandingkan dan memverifikasi tingkat kebenaran data yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai instrumen dan kerangka waktu dalam pendekatan kualitatif.

G.    Jadwal Penelitian

       Rangkaian jadwal penelitian yang saya lakukan dapat di lihat dari table berikut:

No

Kegiatan

Tanggal/Bulan/Minggu

 

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

 

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pengajuan Judul

ü

2

Pembuatan Proposal

ü

3

Pengajuan dosen pembimbing

ü

4

Bimbingan proposal

ü

5

Seminar proposal

ü

6

Perbaikan Hasil Seminar

ü

7

Pengajuan Riset

ü

8

Riset Lapangan

ü

9

Pengolahan Data

ü

10

Penyusunan skripsi

ü

11

Bimbingan Skripsi

ü

12

Perbaikan Skripsi

ü

Table 3.1

 

 

 

                                     

                 


 


BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

 

A.    Temuan Umum

1.      Historis

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo mulai beroperasi mulai pada tahun 1986. Sebelumnya sekolah ini bernama Tsanawiyah Swasta Teluk Rendah, yang mana saat itu kabupaten tebo masih bergabung dengan kabupaten Muaro Bungo. Kemudian pada tahun 1986 pula berdasarkan SK Bupaten Kabupaten Tebo Nomor 333 Tahun 2006 tentang penetapan penggantian nomor-nomor Sekolah Menengah Atas dalam Kabupaten Tebo, maka Sekolah Menengah Atas Negeri yang awalnya tidak memiliki nomor menjadi Sekolah Menengah Umum Negeri 1 tebo Ilir. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo Ilir. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai macam prestasi terus diraih baik dibidang akademik maupun non akademik. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo awalnya dipercaya menjadi sekolah standar nasional (2009), kemudian meningkat menjadi sekolah rintisan internasional (2010), selanjutnya Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo terpilih menjadi Sekolah Rujukan Nasional (2017).

Sejalan dengan berkembangnya waktu, Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menata diri menuju sekolah unggulan yang terdiri dari sekolah sehat (UKS) dan berbudaya lingkungan (adawiyata). Hingga sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo terakreditasi A. dibandingkan dengan tahun pertama berdiri, Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo mengalami kemajuan yang sangat signifikan dalam hal sarana dan prasarana. Pada awalnya Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo hanya memiliki 6 kelas dan 1 ruang kepala sekolah.

Sementara sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo sudah memiliki 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang BP / BK, 1 ruang majelis guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang osis, 1 ruang UKS, 15 ruang kelas, 1 ruang labor bahasa, 1 ruang labor (IPA) fisika, 1 ruang labor biologi, 1 ruang labor kimia, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 ruang ibadah / musholla, 1 ruang jaga / pos satpam, 16 WC murid, 2 WC guru dan pegawai, 1 gudang, 1 ruang pelayan, 2 perumahan guru.

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki Luas tanah seluruhnya 40.000 m2, luas bangunan 2.078,06 m2, tanah terpakai seluruhnya 12.471,06 m2, tanah kosong 24.024,88 m2, status tanah merupakan sertifikat, status kepemilikikan tanah yaitu hibah. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo berada di koordinasi Garis lintang:-1.5352 dan Garis Lintang: 102.7257 dengan luas tanah 40,000 M2 memiliki batas wilayah sebagai berikut:

a.       Sebelah Utara berbatasan dengan rumah warga

b.      Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah warga

c.       Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan

d.      Sebelah Timur berbatasa  dengan Persawahan

Kepala sekolah yang pernah menjabat di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo sebagai berikut:

a.       Drs. Saripudin kari Ibrahim, S.Pd

b.      Jamri, S.Pd

c.       Yasir Jamaan, S.Pd

d.      Drs. Power Man

e.       Drs. Afrizal

f.        Wazdi, S.Pd

g.      Heriyadi, S.Pd

h.      Elpi, S.Pd

i.        Sri Astuti, S.Pd

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      Struktur Organisasi

Tabel 4.1

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.      Visi dan Misi Sekolah

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a.      Visi Sekolah

Mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berprestasi, dan berdaya saing global.

b.      Misi Sekolah

1)      Melaksanakan peringantan hari-hari besar islam.

2)      Melaksanakan sholat zuhur berjama’ah dan yasinan rutin setiap pagi jum’at.

3)      Membiasakan infak dan sedekah.

4)      Membiasakan senyum, sapa dan salam di lingkungan sekolah.

5)      Menciptakan iklim dan lingkungan seolah yang kondusif, aman, kekeluargaan, disiplin, rindang, bersih, indah, lestari, tertib, sehat dan keteladanan.

6)      Memelihara dan pengadaan media penunjang kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar nasional pendidikan.

7)      Membantu menyelesaikan masalah yang menghambat kegiatan pembelajaran.

8)      Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan berkesinambungan.

9)      Melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

10)  Mengikuti kegiatan dan perlombaan Olimpiade Sains Nasional (OSN), lomba karya ilmiah remaja, LCC 4 pilar, dan LCC sains.

11)  Melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

12)  Menciptakan dan menjalin kerja sama dengan intansi terkait.


 

4.      Profil Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

a.       Identitas Sekolah

1)      Nama Sekolah                                     : SMA Negeri 4 Tebo

NPSN                                            : 10503251

NSS                                               : 301100803004

Akreditasi                                     : A

Nomor Akreditasi                         : 560/BAP-SM/XII/Jbi/2015

Nilai Akreditasi                            : 86

2)      Alamat Sekolah

Propinsi                                         : Jambi

Kabupaten                                     : Tebo

Kecamatan                                    : Tebo Ilir

Kelurahan                                      : Sungai Bengkal

Jalan                                              : Air Panas

Kode Pos                                       : 37572

Telepn/Fax                                    : -

e-mail                                            : sman4_tebo@yahoo.co.id

3)      Nomor Rekening                                 : 901006137

Nama Bank Unit                           : Bank Jambi

Kantor Cabang                              : Muara Tebo

Pemegang Rekening

1) Kepala Sekolah                         : SRI ASTUTI, S.Pd

2) Bendahara Sekolah                   : SUMIATI

b.      Identitas Kepala Sekolah

a.       Nama Kepala Sekolah                  : SRI ASTUTI, S.Pd

b.      NIP                                               : 19750821 200501 2 003

c.       Tempat/tanggal lahir                     : Jambi, 21 Agustus 1975

d.      Pendidikan Terakhir                      : S.1/A.4

e.       Jurusan Ijazah                               : Pendidikan Kimia

f.        No. Telepon Rumah                      : -

g.      No. HP                                          : 0822 1197 6373

h.      Alamat Rumah                              : Jalan Air Panas Sungai Bengkal

    Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten           Tebo, KP. 37252

5.      Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a.      Keadaan Tenaga Pendidik

Keadaan tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo tidak lepas dari pembicaraan latar belakang dan jumlah tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo 32 orang termasuk kepala sekolah. Tenaga pendidik dari 32 tersebut 9 laki-laki dan 23 perempuan, masing-masing memiliki taraf pendidikan yang bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.2

Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

 

No

Nama

Ijazah tertinggi

Mengajar

Mata pelajaran

Sertifikasi

Sudah/belum

PNS/Honorer

1

Sri Astuti, S.Pd

S1

Kimia

Sudah

PNS

2

Neti Zahara, M.Pd

S2

Biologi

Sudah

PNS

3

Mirhasli, S.Pd

S1

Matematika

Sudah

PNS

4

Suryono, S.Pd

S1

Penjaskes

Sudah

PNS

5

Mariani, S.Pd

S1

Fisika

Sudah

PNS

6

Rumiati. N, S.Pd

S1

B. Inggris

Sudah

PNS

7

Ernawati, S.Pd

S1

Sejarah

Sudah

PNS

8

Sumiati, S.Pd.I

S1

PAI

Sudah

PNS

9

Jauhari Jaya.P,M.Pd

S2

Geografi

Sudah

PNS

10

Arum Yuniarti, S.Pd

S1

B. Indonesia

Sudah

PNS

11

Anggi Yaser.P, S.Pd

S1

B. Indonesia

Belum

PNS

12

Siti Rahmah, S.Pd

S1

Kimia

Belum

PNS

13

Yuyun.H, S.Pd.I

S1

PAI

Belum

PNS

14

Ida Royani, S.Pd.I

S1

PPKN

Sudah

Honorer

15

J. Suryani.P, S.Pd

S1

Kimia/Sosiologi

Belum

Honorer

16

Idha Rustiana, S.Pd

S1

Sosiologi

Belum

Honorer

17

Elda Gustina, S.Pd

S1

Matematika

Belum

Honorer

18

Nurhalifah, S.Pd

S1

PKWu/TIK

Belum

Honorer

19

M. Alexander, S.Pd

S1

Seni Budaya

Belum

Honorer

20

Asrianto. S, S.Pd

S1

BK

Belum

Honorer

21

Noviana .K, S.Pd

S1

Ekonomi/PPKn

Belum

Honorer

22

Rahma Yenita, S.Pd

S1

PKWu/Geografi

Belum

Honorer

23

Rahmat Hadi,S.Pd

S1

B. Inggris

Belum

Honorer

24

Neneng. R, S.Pd

S1

Sejarah

Belum

Honorer

 

b.      Keadaan Tenaga Kependidikan

Keadaan tenaga kependidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Tenaga Kependidikan Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo

 

No

Nama

Ijazah Tertinggi

Tugas

PNS / Honorer

1

Ridwan, S.Pd

S1

Bagian Sarana Prasarana

PNS

2

Sumiati, SAP

SMA

Bendahara Rutin

PNS

3

Siti Aisyah

SMA

Bagian Pengarsipan

Honorer

4

Reni Efni

SMA

Bagian Kesiswaan

Honorer

5

Anggri Malsap

SMA

Operator Sekolah

Honorer

6

Irmayanti

SMA

Penjaga Pustaka

Honorer

7

Risma Diana

SMA

Kepegawaian dan ATK

Honorer

8

Samud

SMA

SATPAM

Honorer

9

Syaiful Bahri

SMP

Pelayan/Tukang Kebun Sekolah

Honorer

10

M. AL-Amin

SMP

Penjaga Sekolah/pesuruh

Honorer

 

c.       Keadaan Siswa

Keadaan siswa Seolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dari dokumen yang peneliti dapatan jumlah keseluruhan siswanya adalah 407 siswa yang terdiri dari 203 siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 204 siswa yang berjenis kelamin perempuan.

Table 4.4

            Jumlah Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo 2021-2022

 

Jumlah Pesrta didik

L

P

Total

250

271

521

 

Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa di  Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo pada tahun 2021-2022 yaitu 521 siswa dengan jumlah laki-laki lebih sedikit dari jumlah perempuan dan hanya selisih 21 siswa dengan jumlah perempuan.

 

Tabel 4.5

Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo

 

No

Tahun

Jumlah Peserta Didik

L

P

Total

1

2018/2019

237

253

490

2

2019/2020

240

267

507

3

2020/2021

246

269

515

           

Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa perempuan selalu lebih tanggi dari pada jumlah siswa laki-laki dan dari tahun 2018-2019 hingga ke tahun 2020-2021 selalu mengalami peningkatan.


 

Tabel 4.6

Kelulusan Tamatan 3 Tahun Terakhir Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo

 

Tahun Pelajaran

Prosentase Tamatan

Prosentase Lulus PTN

IPA

IPS

IPA

IPS

2018/2019

100

100

 

 

2019/2020

100

100

 

 

2020/2021

99

99

 

 

 

Tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase kelulusan 3 tahun terakhir pada tahun 2019-2020 mengalami prosentase yang sama pada tiap jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial sedangkan prosentase 2021 mengalami penurunan 1%.

Tabel 4.7

Prestasi yang di Peroleh Sekolah 3 Tahun Terakhir Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo

 

Thn

No

BIDANG

PRESTASI YANG DIPEROLEH

TINGAKAT PRESTASI

NAMA SISWA

2019

1

Paskibra

Pasukan Paskibra Propinsi

Propinsi Jambi

Rizki Wahyudi

2

Paskibra

Pasukan Paskibra Kabupaten

Kabupaten Tebo

Melinda Safitri

3

Paskibra

Pasukan Paskibra Kabupaten

Kabupaten Tebo

Indra Dwi Rahmat. S

4

Seni

Juara 3 Tari berpasangan FLS2N

Provinsi Jambi

Endah Surnia

Era Fazira

5

Seni

Juara 3 Solo Vokal Putri FLS2N

Provinsi Jambi

Umi Faizatul Baroroh

6

Seni

Juara 1 Tari berpasangan FLS2N

Kabupaten Tebo

Endah Surnia

Era Fazira

7

Seni

Juara 1 Solo Vokal Putra FLS2N

Kabupaten Tebo

Nico Dwi Prasetyo

8

Seni

Juara1 Solo Vokal Putri FLS2N

Kabupaten Tebo

Umi Faizatul Baroroh

9

 

Seni

Bujang Tebo Wakil 1

Kabupaten Tebo

Rizki Wahyudi

10

Seni

Gadis Tebo Wakil 2

Kabupaten Tebo

Sofia Wili

11

Seni

Gadis Tebo Harapan 1

Kabupaten Tebo

Muwafik  Azizah

12

Seni

Juara 2 Lagu Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas

Kabupaten Tebo

Muwafik Azizah, Umi Faizatul. B, Amita.P,dkk

13

Seni

Bujang Tebo Komunikasi Terbaik

Kabupaten Tebo

Wildan

14

Pramuka

Juara 1 LKBB TLTD Kab. Tebo

Kabupaten Tebo

Rizki Wahyudi,dkk

15

Pramuka

Juara 1 Pentas Seni TLTD Kab. Tebo

Kabupaten Tebo

Umi Faizatul Baroroh, dkk

16

Pramuka

Duta Pramuka TLTD Kab. Tebo

Kabupaten Tebo

M. Iqrom

17

Pramuka

Duta Pramuka TLTD Kab. Tebo

Kabupaten Tebo

Muwafik Azizah

18

Pramuka

Juara 1 Memasak TLTD Kab. Tebo

Kabupaten Tebo

Khadijah, M. Iqrom

19

Pramuka

Juara 3 Pengembara TLTD IV Kwarda Jambi

Provinsi Jambi

Muwafik Azizah, Dimas, dkk

20

Pramuka

Peserta TLTD IV Kwarda Jambi

Provinsi Jambi

Nimas Retno, Aisyah, dkk

21

Olah Raga

Juara 2 Lari 100 m

Kabupaten Tebo

Ahmad Husairi

22

Olah Raga

Juara 3 Badminton Putri

Kabupaten Tebo

Sarwida Yanti

23

English Club

Juara 4 Debat Bahas Inggris

Kabupaten Tebo

Agnes, Intan, Muwafik. A

24

Rohis

Juara 1 Tilawah Pasantren Ramadhan

Provinsi Jambi

Muwafik Azizah

25

Rohis

Juara 3 Shalawat Pasantren Ramadhan

Provinsi Jambi

Muwafik Azizah

2020

1

 

Sosial

Peserta Siswa Mengenal Nusantara

Nasional

Muwafik Azizah

2

Paskibra

Pasukan Paskibra Propinsi

Propinsi Jambi

Linda Permata Sari

3

Paskibra

Pasukan Paskibra Kabupaten

Kabupaten Tebo

M. Wildan

4

Seni

Juara 3 Solo Vokal Putri FLS2N

Provinsi Jambi

Umi Faizatul Baroroh

5

Seni

Juara 1 Tari berpasangan FLS2N

Kabupaten Tebo

Juanda Pebriansyah

6

Seni

Juara1 Solo Vokal Putri FLS2N

 

Kabupaten Tebo

Umi Faizatul Baroroh

7

Seni

Juara 1 Baca Puisi FLS2N

Kabupaten Tebo

Sofia Wili

8

Seni

Juara 1 Solo Vokal Putra FLS2N

Kabupaten Tebo

M. Gibran. R

9

Seni

Juara 3 Gitar Solo FLS2N

Kabupaten Tebo

David Piter Pasribu

10

Olah Raga

Juara 2 Lari 100 m Putri O2SN

Kabupaten Tebo

Muwafik Azizah

11

Olah Raga

Juara 2 Lari 100 m Putra O2SN

Kabupaten Tebo

Rahmanda

12

Rohis

Juara 1 Kulhu Tahlil Pasantren Kilat

Kabupaten Tebo

Muwafik Azizah

13

Rohis

Juara 1 Penyelenggaraan Sholat Jenazah

Kabupaten Tebo

M. Gibran, M.Danil, Hendra. A

14

PMR

Juara 3 PIK-R

Kabupaten Tebo

Muwafik Azizah

15

OSN

Juara 3 Olimpiade TIK

Kabupaten Tebo

Alda

16

KIR

Juara 4 LKTI Jenjang SMA

Provinsi Jambi

Febi Dwi Medika

2021

1

 

Paskibra

Pasukan Paskibra Kabupaten

Kabupaten Tebo

Berry Kurniawan

2

Paskibra

Pasukan Paskibra Kabupaten

Kabupaten Tebo

Icha Widya Sari

 

Tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 prestasi yang paling banyak di raih oleh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu pada bidang seni sebanyak 10 kali dalam setahun, sedangkan pada tahun 2020 prestasi yang paling banyak di raih yaitu pada bidang seni sebanyak 6 kali dalam setahun, dan pada tahun 2021 siswa hanya meraih prestasi dibidang paskibra sebanyak 2 kali dalam setahun. Prestasi dibidang tari paling banyak diraih oleh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dalam 3 tahun terakhir ini akan tetapi prestasi yang di raih setiap tahun nya menurun.

 

 

Data 4.8

Sarana Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

No

Jenis Sarana

Jumlah

Letak

Keterangan

1

Meja Guru

1

XI IPA 1

Baik

2

Kursi Guru

1

XI IPA 1

Baik

3

Meja Siswa

35

XI IPA 1

Baik

4

Kursi Siswa

35

XI IPA 1

Baik

5

Papan Tulis

1

XI IPA 1

Baik

6

Kursi Siswa

35

X 2

Baik

7

Papan Tulis

1

X 2

Baik

8

Kursi Guru

1

X 2

Baik

9

Meja Guru

1

X 2

Baik

10

Meja Siswa

35

X 2

Baik

11

Timbangan Badan

1

UKS

Baik

12

Perlengkapan P3K

1

UKS

Baik

13

Tandu

1

UKS

Baik

14

Meja Guru

1

XI IPS 3

Baik

15

Meja Siswa

35

XI IPS 3

Baik

16

Papan Tulis

1

XI IPS 3

Baik

17

Kursi Guru

1

XI IPS 3

Baik

18

Kursi Siswa

35

XI IPS 3

Baik

19

Kursi Pimpinan

1

Ruang Kepala Sekolah

Baik

20

Meja Pimpinan

1

Ruang Kepala Sekolah

Baik

21

Meja Guru

1

X 3

Baik

22

Kursi Guru

1

X 3

Baik

23

Kursi Siswa

35

X 3

Baik

24

Papan Tulis

1

X 3

Baik

25

Meja Siswa

35

X 3

Baik

26

Kursi Guru

6

X 1

Baik

27

Meja Siswa

40

X 1

Baik

28

Meja Guru

1

X 1

Baik

29

Papan Tulis

1

X 1

Baik

30

Kursi Siswa

35

X 1

Baik

31

Printer TU

2

Ruang TU

Baik

32

Meja TU

6

Ruang TU

Baik

33

Kursi TU

6

Ruang TU

Baik

34

Komputer TU

2

Ruang TU

Baik

35

Meja Guru

1

XII IPA 2

Baik

36

Meja Siswa

35

XII IPA 2

Baik

37

Kursi Guru

1

XII IPA 2

Baik

38

Kursi Siswa

35

XII IPA 2

Baik

39

Papan Tulis

1

XII IPA 2

Baik

40

Kursi Guru

1

XI IPS 2

Baik

41

Meja Guru

1

XI IPS 2

Baik

42

Meja Siswa

35

XI IPS 2

Baik

43

Papan Tulis

1

XI IPS 2

Baik

44

Kursi Siswa

35

XI IPS 2

Baik

45

Meja Siswa

35

XI IPA 2

Baik

46

Kursi Siswa

35

XI IPA 2

Baik

47

Meja Guru

1

XI IPA 2

Baik

48

Kursi Guru

1

XI IPA 2

Baik

49

Papan Tulis

1

XI IPA 2

Baik

50

Papan Tulis

1

XII IPS 1

Baik

51

Kursi Guru

1

XII IPS 1

Baik

52

Meja Guru

1

XII IPS 1

Baik

53

Meja Siswa

35

XII IPS 1

Baik

54

Kursi Siswa

35

XII IPS 1

Baik

55

Meja Guru

1

XI IPS 1

Baik

56

Meja Siswa

35

XI IPS 1

Baik

57

Papan Tulis

1

XI IPS 1

Baik

58

Kursi Guru

1

XI IPS 1

Baik

59

Kursi Siswa

35

XI IPS 1

Baik

60

Papan Tulis

1

XII IPA 1

Baik

61

Kursi Guru

1

XII IPA 1

Baik

62

Kursi Siswa

35

XII IPA 1

Baik

63

Meja Siswa

35

XII IPA 1

Baik

64

Meja Guru

1

XII IPA 1

Baik

65

Kursi Siswa

35

Gudang

Kurang Baik

66

Papan Tulis

2

Gudang

Kurang Baik

67

Meja Siswa

40

Gudang

Kurang Baik

68

Lemari

1

Gudang

Kurang Baik

69

Komputer TU

5

Gudang

Kurang Baik

70

Meja Siswa

35

XII IPS 2

Baik

71

Papan Tulis

1

XII IPS 2

Baik

72

Meja Guru

1

XII IPS 2

Baik

73

Kursi Siswa

35

XII IPS 2

Baik

74

Kursi Guru

1

XII IPS 2

Baik

75

Papan Tulis

1

X 4

Baik

76

Meja Guru

1

X 4

Baik

77

Kursi Guru

1

X 4

Baik

78

Kursi Siswa

35

X 4

Baik

79

Meja Siswa

35

X 4

Baik

80

Kursi Guru

1

Lab. Bahasa

Baik

81

Meja Siswa

40

Lab. Bahasa

Baik

82

Meja Guru

1

Lab. Bahasa

Baik

83

Kursi Siswa

40

Lab. Bahasa

Baik

Total

1145

 

Data 4.9

Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

 

No

Nama Prasaranan

Panjang (m)

Lebar (m)

Rata-rata Kondisi Kerusakan Prasarana

Status Kepemilikan

1

Dapur

2

1.5

50.00

Milik

2

Gudang

8

4

100.00

Milik

3

Lab. Bahasa

12

8

100.00

Milik

4

Lab. IPA

18

9

50.00

Milik

5

Lab. Komputer

9

8

100.00

Pinjam

6

Musholla

10

10

75.00

Milik

7

Perpustakaan

9

8

100.00

Milik

8

Ruang Guru

9

8

100.00

Milik

9

Ruang Kepala Sekolah

7

5

100.00

Milik

10

Ruang TU

8

4

100.00

Milik

11

Rumah Penjaga Sekolah

6

4

100.00

Milik

12

UKS

4

2

100.00

Pinjam

13

WC Guru

2

2

100.00

Milik

14

WC Siswa

4

2

100.00

Milik

15

X 1

9

8

50.00

Pinjam

16

X 2

9

8

50.00

Pinjam

17

X 3

9

8

100.00

Milik

18

X 4

9

8

100.00

Milik

19

XI IPA 1

9

8

100.00

Milik

20

XI IPA 2

9

8

100.00

Milik

21

XI IPS 1

9

8

100.00

Milik

22

XI IPS 2

9

8

94.50

Milik

23

XI IPS 3

9

8

100.00

Milik

24

XII IPA 1

9

8

100.00

Milik

25

XII IPA 2

9

8

100.00

Milik

26

XII IPS 1

9

8

100.00

Milik

27

XII IPS 2

9

8

100.00

Milik

 

6.      Staf Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

Sumber Daya Manuasia di perpustakaan adalah semua tenaga atau perangkat perpustakaan yang terdiri dari kepala perpustakaan dengan tugas utama menyusun strategi dan mengejar target yang harus diselesaikan oleh semua staf,  pustakawan melakukan prosedur manajerial dan perangkat tersebut merupakan kelompok kerja (kolaborasi) yang harus memiliki pilihan untuk bekerjasama demi kemajuan perpustakaan, maka pada saat itu Sumber Daya Manusia tersebut harus diperlengkapi dan membekali diri dengan kapasitas, kemampuan dan cara pandang untuk bekerja dan memperhatikan prakarsa perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 4 Tebo sudah memiliki satu kepala perpustakaan dan satu pustakawan, yang sejalan dengan tugasnya.


 

Tabel 4.10

Struktur Administrasi Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

Text Box: Kepala Sekolah
Sri Astuti, S. Pd
NIP.19750821 200501 2 003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


7.      Visi dan Misi Perpustakaan

a.      Visi Perpustakaan

Menyadari bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi, sarana pendidikan dan rekreasi yang sangat baik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, serta sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudaya, mandiri, dan berwawasan lingkungan global.

b.      Misi Perpustakaan

1)      Mengutamakan kesopanan kepada semua pengunjung perpustakaan saat menggunakan fasilitas.

2)      Menyediakan koleksi yang selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan sekolah dan kurikulum.

3)      Menyediakan layanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi pengguna.

4)      Menerapkan layanan digitalisasi yang membantu pengguna melalui proses layanan.

5)      Bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sekolah.

6)      Menata perpustakaan sekolah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan standar perpustakaan nasional.

7)      Bekerja sama dengan lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.

8.      Peraturan Ketertiban Perpustakaan

Peraturan ketertiban perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo:

a.       Siswa, guru, karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang perpustakaan diharapkan melapor kepada pengelola / petugas  perpustakaan dan mengisi buku daftar pengunjung.

b.      Di dalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopanan supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang membaca atau sedang belajar.

c.       Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain harus memiliki kartu anggota perpustakaan.

d.      Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku, majalah, surat kabar, yang akan dipinjam dan melaporkan kepada petugas perpustakaan.

e.       Selesai membaca buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus dikembalikan pada tempatnya semula.

f.        Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat kabar dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh perpustakaan.

g.      Bila ada jam kosong siswa / siswi diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas perpustakaan.

h.      Menjaga / merawat buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam dari perpustakaan suapay tidak rusak dan kotor.

i.        Apabila buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang harap segera melapor kepada pengelola / petugas perpustakaan.

j.        Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarang di dalam ruang perpustakaan untuk mendapatkan kenyamanan bersama.

9.      Larangan di Perpustakaan

Larangan yang perlu diperhatikan di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo:

a.       Tidak dibenarkan memakai topi, jaket serta membawa tas ke dalam ruang perpustakaan.

b.      Dilarang membawa  makanan / minuman serta benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.

c.       Dilarang makan / minum, merokok, atau hal-hal lain yang dapat menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman.

d.      Dilarang mencoret-coret, menggunting, menyobek buku, majalah, surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.

e.       Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang sedang membaca / belajar.

f.        Tidak dibenarkan ruang perpustakaan untuk keperluan lain, selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk meningkatkan efektifitas kegiatan belajar.

g.      Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seizin pengelola / petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya sama.

10.  Sanksi Pelanggaran di Perpustakaan

Sanksi pelanggaran perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo:

a.       Perpustakaan berhak memberikan sanksi kepada setiap pengunjung atau peminjam yang melanggar aturannya.

b.      Buku perpustakaan yang rusak, majalah, dan barang-barang lain yang dibawa karena keterlambatan peminjaman harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perpustakaan.

c.       Buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku atau dengan uang yang setara dengan nilainya.

11.  Jam Layanan

Jam pelayanan di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu pada hari senin sampai kamis buka pada jam 07.30-14.15 WIB sedangkan pada hari jum’at jam pelayanan perpustakaan buka pada jam 07.30-11.30 WIB.

12.  Jumlah Koleksi

Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki koleksi bahan pustaka mencapai lebih dari 500 judul buku, koleksi yang tersedia disini adalah buku teks, buku panduan pendidik, buku bacaan (fiksi dan non fiksi).

Tabel 4.11

Jumlah Pengunjung Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

No

Tahun

Jumlah Pengunjung

L

P

Total

1

2019/2020

25

75

100

2

2020/2021

33

92

125

3

2021/2022

27

88

115

 

Tabel di atas dapat kita lihat bahwa setiap pengunjung yang datang lebih sering siswa perempuan dibanding siswa laki-laki setiap tahun nya jumlah pengunjung mengalami naik turunnya pengunjung seperti pada tahun 2021 jumlah pengunjung lumayang meningkat akan tetapi pada tahun 2022 jumlah pengunjung kembali menurun.

13.  Sarana Prasarana

Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menyediakan sarana dan prasarana meliputi 4 meja baca, 24 kursi baca, 1 meja kerja staf perpustakaan, 2 kursi kerja staf perpustakaan, 1 komputer, 6 rak buku, 1 CCTV, 2 kipas angin, 2 lemari buku, 1 tempat penitipan barang, 4 meja dan kursi untuk baca individu, 1 jam dinding, 1 papan untuk tampilan projektor, 1 rak majalah dan surat kabar, 1 papan pengumuman, 1 majalah dinding, 2 tempat sampah.


 

B.     Temuan Khusus

1.      Manajemen Kepala Sekolah dalam Sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

Manajemen pada umumnya diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, inti dari manajemen adalah pengaturan (Jejen, 2015 hlm 347).

Manajemen kepala sekolah tidak terlepas dari manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya proses kegiatan yang dilakukan dengan mengoordinasikan berbagai kegiatan dan  semua sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pada pengertian, manajemen kepala sekolah pada dasarnya merupakan suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen, untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya di sekolah secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan (Wicaksana, 2016 hlm 20).

Manajemen kepala sekolah memerlukan perencanaan yang matang terutama dalam mengembangkan kualitas sekolahnya karena perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan manajemen. Perencanaan kepala sekolah menurut peneliti dapat dimaknai sebagai kegiatan berupa kebijakan atau rencana umum dan jangka panjang sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh pemimpin yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi bawahannya. Perencanaan dari kepala sekolah ini lebih dikenal dengan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Dan dalam manajemen kepala sekolah memerlukan perencanaan yang matang sebagai pedoman dalam perkembangan lembaga atau organisasinya, di sini telah di terapkan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri Atas 4 Tebo untuk mengembangkan dan meningkatkan sekolah tersebut terutama tentang sistem pengembangan pelayanan perpustakaan dengan manajemen kepala sekolah. Kepala sekolah juga menyatakan penting nya perencanaan dalam sistem mengembangkan pelayanan perpustakaan. Seperti yang di ungkapkan beliau dalam wawancara yang di lakukan peneliti:

“Kepemimpinan dalam perencanaan memang merupakan langkah awal yang sangat penting karena dengan adanya perencanaan akan menentukan apa tujuan yang akan di capai. Dan dalam perencanaan juga ada beberapa kegiatan yang tersusun supaya tujuan yang di inginkan bisa tercapai dan dilaksanakan dengan efektif dan efesien. Nah jadi dalam kepemimpinan saya di sini banyak hal yang saya rencanakan terutama untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri 4 ini.” (wawancara 17 oktober 2022).

 

Uraian yang di sampaikan di atas bahwa kepala sekolah memang menerapkan perencanaan dalam kepemimpinan nya terutama dalam hal meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

a.      Meningkatan pelayanan perpustakaan

Layanan yang disediakan oleh perpustakaan meliputi kegiatan yang menawarkan bantuan, fasilitas, dan penunjukan yang memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah. Meskipun istilah "layanan" dapat dipahami untuk merujuk pada apa pun, maknanya yang luas adalah "memberikan bantuan kepada pengguna terkait semua yang ada di dalamnya".

Pelayanan perpustakaan adalah proses penyebarluasan segala macam informasi kepada masyarakat luas. Dan ada beberapa macam bentuk layanan di perpustakaan diantaranya, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan referensi, dan informasi, pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan pelayanan jam kunjung perpustakaan, dilihat dari sifatnya, layanan perpustakaan bisa di kelompokan ke dalam kategori pelayanan lansung dan pelayanan tidak lansung. Yang pertama meliputi pelayanan  peminjaman koleksi, pelayanan refensi, dan pelayanan bimbingan kepada pengguna/pembaca. Sedangkan yang kedua meliputi bentuk pelayanan yang mempunyai sifat tidak lansung terjadi transaksi antara petugas perpustakaan dengan penggunanya (Yusuf dan Suhender, 2015 hlm 187).

Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menawarkan berbagai layanan, antara lain layanan sirkulasi (pinjaman dan pengembalian) dan sistem layanan terbuka (open access) yang disediakan oleh satu orang kepala perpustakaan dan satu orang pustakawan yang diperbantukan baik dalam bidang teknis pelayanan, informasi, layanan promosi, layanan jam perpustakaan, layanan sirkulasi, dan layanan referensi. Adapun sistem pelayanan tersebut dikemukakan oleh Kepala Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dengan uraian hasil wawancara berikut ini:

“Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki 2 orang staf pengelola perpustakaan, satu orang kepala perpustakaan dan satu orang pustakawan, sistem pelayanan disini awalnya masih secara manual dan sekarang kepala sekolah telah menerapkan sistem pengembangan pelayanan dalam bentuk digital yang mana sekarang masih dalam proses, pelayanan ini di diterapkan agar pengunjung mudah dalam mencari informasi dan buku yang mereka inginkan” (wawancara, 18 Oktober 2022)

Penjelasan yang telah di sampaikan oleh kepala sekolah di atas bahwa beliau merencanakan kebijakan tentang pengembangan pelayanan dengan sistem digital yang mana perencanaan tersebut merupakan perencanaan jangka panjang dan juga perencanaan tersebut masih dalam proses pelaksanaan.

Berdasarkan adanya kebijakan yang di terapkan kepala sekolah tersebut di karenakan ada beberapa kendala yang di hadapi dalam pelayanan perpustakaan secara manual yang mana Berdasarkan hasil wawancara bersama siswa ketika sistem pelayanan masih manual sangat sulit untuk pemustaka mencari buku yang ingin di cari jika pustakawan tidak membantu nya dan juga pelayanan yang harus nya cepat menjadi lambat dengan adanya beberapa kendala tersebut kepala sekolah mengeluarkan kebijakan baru dengan meningkatkan sistem pelayanan yang manual menjadi digital. Seperti yang di sampaikan oleh siswa tentang pelayanan manual di perpustakaan tersebut yaitu:

“karena pelayanan nya masih manual jadi kami susah mencari buku nah sekarang kan perpustakaan ni lagi dalam proses kedalam bentuk digital jadi kami berharap cepat selesai supaya kami bisa mencari informasi atau mencari buku dengan cepat “(wawancara,19 oktober 2022).

 

Karena Perkembangan perpustakaan sekolah berbasis teknologi informasi ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 pasal 23 tentang perpustakaan sekolah, bahwa pada ayat 5 dijelaskan, perpustakaan sekolah mengembangkan pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu jenis perpustakaan yang dimaksud menggunakan tenologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pelayanannya adalah jenis perpustakaan digital. Perpustakaan digital ini merupakan sebuah sistem yang terdiri dari perangkat heardwer dan software, koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta pelayanan dengan memanfaatkan berbagai jenis tenknologi informasi. Dengan sistem digital ini suatu perpustakaan mempunyai kelebihan dalam menghemat ruangan, akses ganda dalam menggunakan koleksi, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, koleksi dapat berbentuk multimedia dan biaya akan lebih murah (Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, 2016 hlm 390).

Tujuan kepala sekolah mengembangkan sistem pelayanan dengan bentuk digital karena ada beberapa kelebihannya, diantaranya adalah: (1) mudah dan cepat dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan, sehingga lebih menghemat waktu dan lebih efektif dalam memperoleh pengetahuan; (2) koleksi yang disimpan dalam bentuk digital/elektronik dapat dirawat jauh lebih lama dibanding sistem penyimpanan nin digital yang banyak dipengaruhi faktor alam, berdampak pada biaya pengadaan koleksi yang dapat diminimumkan; (3) perpustakaan digital tidak memerlukan  banyak perangakat, seperti: video player, DVD/VCD player, tape recorder, micrifilm reader, dan lain-lain, dikarenakan hampir seluruh media koleksi telah dikonversi dalam bentuk digital, perpustakaan lebih mudah dalam sharing data atau informasi kepada pengguna atau mitra kerja lainnya.

Pengelolaan perpustakaan digital di sekolah merupakan suatu usaha yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan secara teknologi seperti yang di sebutkan oleh kepala perpustakaan berikut:

“Pengembangan pelayanan dengan adanya sistem digital yang baru di terapkan di sini sangat berdampak positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa terutama sistem pelayanan yang lebih mudah dan cepat, juga siswa bisa mendapatkan pengetahuan secara teknologi dan tidak kuno dengan perkembangan teknologi di zaman sekarang” (wawancara, 18 Oktober 2022).

Dan dalam hal pengembangan kualitas sistem pelayanan terutama pelayanan sistem digital yang baru di terapkan ini upaya yang harusnya di lakukan oleh kepala perpustakaan atau pun pustakawan yaitu dengan selalu mengupgrade sistem perpustakaan digital yang lebih aman dan nyaman untuk di akses dimana saja dan kapan saja, serta menambah koleksi digital yang tersedia yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo. Jika semua upaya tersebut dapat dilakukkan dengan baik perpustakaan digital yang di terapkan tersebut akan semakin maju dan baik dari segi pelayanan nya terhadap guru dan siswa Sekolah Menengah Atas 4 tebo.

Mencapai tujuan tersebut untuk penyelenggaraan perpustakaan di sekolah seharusnya perlu memahami prinsip dan fungsi manajemen dengan baik, sehingga visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Beberapa faktor yang diterapkan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan digital di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo adalah: (1) perencanaan perpustakkaan digital; (2) pendanaan dan anggaran perpustaaan digital; (3) pengelolaan koleksi digital; (4) pengelolaan fasilitas; (5) Pengelolaan sumber daya manusia; (6) pemantauan dan evaluasi (Observasi 18 Oktober 2022)

b.      Memperbaiki tata ruang perpustakaan sekolah

Upaya lain yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dengan cara memperbaiki tata ruang perpustakaan karena masalah tata ruang merupakan salah satu indikator yang menyebabkan kurangnya minat siswa untuk mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Disamping itu tata perpustakaan sekolah yang baik, nyaman dan teratur, akan dapat meransang motivasi siswa dalam membaca buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah. Pengaturan tata ruang perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam pengelolaan perpustakaan di Sekolah Menengah atas Negeri 4 Tebo.

Apabila tata ruang perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dapat diatur dan di tata secara baik, maka hal ini akan berpengarauh terhadap motivasi siswa untuk membaca dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di perpustakaan Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo. Sekaligus hal ini membuktikan bahwa kepala sekolah telah berhasil dalam melakukan pengelolaan sekolah telah berhasil dalam melakukan pengelolaan sekolah dengan baik.

c.       Melengkapi koleksi perpustakaan sekolah

Upaya lain yang dilakukan kepala sekolah dalam pengelolaan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo adalah dengan cara melengkapi koleksi perpustakaan, untuk meningkatan pengelolaan perpustakaan sekolah kepala sekolah harus mengevaluasi kinerja perpustakaan dengan cara salah satunya adalah dengan menambah atau melengkapi jumlah koleksi dan tambahan koleksi buku perpustakaan. Melengkapi koleksi perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yang dimaksud adalah menambah jumlah koleksi buku dan bahan-bahan perpustakaan lainnya sehingga lebih banyak dan lebih lengkap, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap minat baca siswa nantinya di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

Berdasarkan observasi dilapangan peneliti menemukan bahwa benar kepala sekolah memang menerapkan perencanaan dalam kepemimpinan nya terutama dalam hal meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu meningkatkan pelayanan perpustakaan, memperbaiki tata ruang perpustakaan, dan melengkapi koleksi perpustakaan sekolah (obseravasi, 24 oktober 2022).

2.    Kendala dalam Pengembangan Sistem Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

a.      Kurangnya Pengetahuan Sumber Daya Manusia Tentang Teknologi

Pengembangan sistem pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dari sistem manual menjadi sistem digital bukan hanya memiliki segi positif saja dengan di terapkannya sistem pelayanan tersebut juga banyak kendala yang di hadapi kepala perpustakaan maupun pustakawan ada beberapa hal yang terjadi di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo, yaitu keterbatasan sumber daya manusia yang mengurusi perpustakaan digital, karena dengan keterbatasan sumber daya manusia ini maka produktifitas kerja menurun, misalnya dalam mencari koleksi digital hanya dengan 1 orang petugas akan memakan waktu yang lebih lama yang karena petugas tersebut mempunyai pekerjaan lain di perpustakaan. Dan juga untuk menyalin data ke dalam komputer itu memerlukan listrik apabila listrik padam maka penyalinan tersebut terpaksa tidak bisa dilanjut sampai listrik nyala jika listrik sering padam makan penyalinan data akan lama selesainya. (observasi, 24 oktober 2022).

Dari beberapa kendala yang di temui peneliti ketika observasi di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo tersebut seperti yang sudah di uraikan di atas dan di sebutkan juga oleh pustakawan bahwa:

"Perpustakaan di sini memang sedang menerapkan sistem digital tapi karena saya seorang pemustaka yang hanya lulusan SMA ini masih kurang memahami tentang teknologi jadi ketika saya mengelola data saya masih agak kebingungan" (wawancara,18 oktober 2022).

 

Menurut penjelasan dari pustakawan tersebut dapat kita lihat bahwa sistem digital ini memang umum tetapi tidak bagi mereka yang memang masih terbiasa dengan sistem manual dan mungkin karna mereka belum di beri pelatihan jadi membuat mereka kesulitan dalam hal tersebut dan dapat di lihat dari Staf perpustakaan sekolah menengah atas negeri 4 yang kurang memahami tentang teknologi seperti kurang cakap nya dalam mengelola data dan juga kurang cakap nya dalam mengelola koleksi digital

b.      Keterbatasan Energi Listrik di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

Pengembangan pelayanan perpustakaan dengan sistem digital mengharuskan sekolah memiliki listrik yang memadai karena komputer yang di gunakan memerlukan listrik dan menurut staf perpustakaan bahwa:

"Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dalam pengembangan pelayanan sistem digital memang memiliki kendala keterbatasan listrik karena sering sekali ketika saya sedang memasukkan data ataupun menginput data tiba-tiba mati lampu sehingga aktivitas saya terganggu dan otomatis pekerjaan yang sedang saya kerjakan pun tertunda" (wawancara, 18 oktober 2022).

 

Menurut penjelasan yang di sampaikan oleh staf perpustakaan tersebut bahwa kendala yang di hadapi staf perpustakaan bukan hanya keterbatasan pengetahuan mereka tapi juga masih ada keterbatasan listrik di sana, menurut hasil observasi yang di lakukan peneliti bahwa memang di daerah atau pun lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo tersebut sering sekali mengalami mati lampu (observasi, 24 oktober 2022).

3.        Upaya Staf Perpustakaan Mengatasi Kendala-Kendala dalam Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo

a.      Mengikuti pelatihan

Staf perpustakaan harus mampu mengelola perpustakaan, baik dalam hal mengelola koleksi maupun memenuhi kebutuhan pengunjung dalam hal ini guru dan siswa. Meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, khususnya dengan meminta staf perpustakaan untuk puas dengan posisinya, karena ini akan memungkinkan mereka untuk memberikan layanan terbaik kepada pengunjung.

Selain itu, diharapkan staf perpustakaan tidak merasa terbebani oleh tanggung jawab mereka. Dan juga, staf perpustakaan harus memahami kepribadian setiap pengunjung. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang dipekerjakan sebagai staf perpustakaan, mengikutsertakan staf perpustakaan dalam pelatihan. Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo harus memungkinkan pengunjung untuk mengakses sejumlah besar sumber daya yang memenuhi kebutuhan pendidikan, informasi, dan pengembangan pribadi mereka. Layanan perpustakaan digital menuntut staf perpustakaan untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang beberapa sistem, antara lain alat bantu dengar dan perangkat lunak, koleksi elektronik, pengguna, organisasi, dan mekanisme kerja, serta layanan, dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi. Karena itu, kinerja perpustakaan ini timpang tindih satu sama lain. Kepala sekolah harus menawarkan pelatihan kepada staf perpustakaan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan mereka tentang topik ini karena pentingnya memiliki pengetahuan tentang hal itu.

b.      Menyediakan alat bantu listrik (diesel)

Perpustakaan merupakan sumber yang paling penting untuk membaca di kalangan masyarakat umum dan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo pada khususnya. Tentu saja, ada kendala teknis internal dan eksternal serta masalah kegiatan. Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki sejumlah kendala masalah, yang telah diselesaikan sebelumnya. Menurut pustakawan, berikut adalah contoh bagaimana organisasi ini menangani masalah:

“ya, kita ada kendala utama di perpustakaan ini seperti yang saya katakan yaitu masalah sumber daya manusia, namun kami sudah berupaya menyelesaikan itu berbicara dengan atasan hanya saja ada pertimbangan lain untuk belum menambahkan staf dalam waktu dekat ini, selain keterbatasan tersebut untuk menyalin data yang tercatat di buku ke komputer, komputernya itu harus tersambung ke listrik jika listrik padam maka penyalinan tidak bisa dilanjutkan dan itu akan membuat proses penyalinan menjadi lama” (wawancara 18 oktober 2022).

 

Karena hal yang di sampaikan oleh pustakawan tersebut bahwa kendala yang sering mereka hadapi yaitu sering nya mati lampu sehingga menghambat pekerjaan nya jadi seharusnya Kepala sekolah menyediakan alat bantu listrik berupa mesin disel

Kerjasama berupa bimbingan belajar bagi siswa yang membutuhkan data dan penjelasan bahan ajar di perpustakaan, kerjasama berupa pengiriman surat dari pengelola perpustakaan kepada wali kelas yang berisi pemberitahuan daftar yang terlambat atau belum mengembalikan buku siswa yang dipinjam sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kerjasama berupa permintaan daftar buku yang dibutuhkan dari perpustakaan kepada guru atau sebaliknya ketika ada pembentukan tambahan literatur perpustakaan, dan kerjasama berupa penyediaan fasilitas ruang baca bagi siswa yang menyelesaikan tugas guru baik secara individu dan kelompok.

Sistem pelayanan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo bersifat manual. Selain itu, Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menerapkan sistem pelayanan terbuka, sehingga setiap pengguna dapat leluasa masuk ke ruang perpustakaan untuk mencari atau mengambil koleksi bahan pustaka. Selama proses belajar mengajar, buku pelajaran dipinjamkan melalui proses peminjaman. Setiap kegiatan peminjaman buku mencatat siapa yang meminjam buku, kapan harus dikembalikan, dan buku apa saja yang dipinjam.

Hasil upaya yang dilakukan petugas perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo untuk mengatasi kekurangan Sumber Daya Manusia perpustakaan mendekati upaya maksimal. Hal ini terlihat dari upaya yang dilakukan oleh beberapa pegawai tersebut, yang telah berkali-kali berbicara dengan kepala perpustakaan. Apakah ini juga akan dilaporkan ke kepala sekolah? Jika demikian, mereka harus menunggu tindak lanjut dari kepala sekolah.

 


BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah di uraikan pada bab empat, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1.      Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan sistem layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dengan menerapkan sistem layanan digital, pemutakhiran tata letak perpustakaan, dan memperbanyak koleksi buku perpustakaan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.

2.      Penerapan sistem layanan perpustakaan digital memungkinkan staf perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo lebih memahami teknologi dan keterbatasannya terkait energi listrik. Kendala tersebut dihadapi oleh kepala sekolah dan staf perpustakaan dalam mengembangkan sistem layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.

3.      Dalam upaya mengatasi tantangan yang ditimbulkan dengan menerapkan sistem layanan perpustakaan digital, staf perpustakaan mengikuti pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan meminta mesin diesel dari sekolah sebagai pengganti listrik untuk mencegah terhambatnya kegiatan perpustakaan seperti menyalin data.

B.     Saran

Peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memotivasi perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menjadi lebih baik lagi, mengembangkan layanan perpustakaan dalam bentuk digital, dan mendukung kemajuan perpustakaan berdasarkan uraian hasil analisis serta pembahasan dan Kesimpulan atas hasil penelitian tersebut, dengan bersama-sama menjaga segala sarana dan prasarana yang telah ada agar generasi penerus dapat memanfaatkannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). Pengelolaan Perpustakaan Digital di SMA Negeri 1 Yogyakarta. 390–392.

Ayu, D. (2011). Teori Pendidikan Behaviorisme. 78–89. https://dnoeng.wordpress.com/2010/06/15/teori-pendidikan-behaviorisme/Teori belajar Behavioristik adalah teori,pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.&Behaviorisme merupakan kekuatan pendidikan sejak abad pertengahan.

Badrudin, A. R. (2019). Islamic Management: Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 01, Januari. 02(01), 83–102.

Basilius, W. (2015). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Media Akademik.

Fatmawati, E. (2021). Layanan Perpustakaan Sekolah: Panduan Bagi Pemula. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Hartono. (2016). Manajemen Perpustakaan Sekolah.

Herlina. (2013). pembinaan dan pengembangan perpustakaan.

Hermawan, A. (2021). Penguatan Kepemimpinan Melayani Kepala Sekolah. 115.

Hidayah, N. (2019). Manajemen Layanan Perpustakaan Untuk Peserta Didik di Sd Islam Terpadu Nurul Iman. Manajemen Layanan Perpustakaan Untuk Peserta Didik Di Sd Islam Terpadu Nurul Iman . Jurnal: Khizanah Al Hikmah, 1.

Iskandar, U. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 10(1), 1018–1027. https://doi.org/10.26418/jvip.v10i1.2061

Jejen, M. (2015). Manajemen Pendidian. Jakarta: Prenadamedia Group.

Kirana, H., Zulkarnaini, Z., & Baheram, M. (2020). Implementasi Manajemen Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Sekolah Adiwiyata Di Smk Negeri 1 Tembilahan. Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen Pendidikan), 8(2), 111. https://doi.org/10.31258/jmp.8.2.p.111-122

Nurul Hidayah. (2016). manajemen layanan perpustakaan untuk peserta didik di SD islam terpadu nurul iman palembang. universitas islam negeri raden fatah palembang.

Pawait, M. Y. (2012). Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan, Dan Perpustakaan. Jakarta, Indonesia: Rajawali Pers.

Purnama, A., Badaruddin, K., & Febriyanti. (2020). Fungsi Actuating dalam Layanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu ( SMAIT ) Kota Palembang. Studi Manageria, 2, 111–128. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/studiamanageria

Rahmah, E. (2018). Akses dan Layanan Perpustakaan: Teori dan Aplikasi. Prenadamedia Group, 1, 245 hlm.

Sedarmayanti. (2011). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Rina mitra raharja Cabang cirendeu. Skripsi, 28. http://eprints.unpam.ac.id/7080/3/BAB II.pdf

Studi, P., Guru, P., Ibtidaiyah, M., Pendidikan, J., Madrasah, G., Ilmu, F., Dan, T., Islam, U., Maulana, N., & Ibrahim, M. (2017). KUALITAS KINERJA GURU DI SDN PAKAMBAN LAOK. 68–70.

Sultra, A. P. (2013). Perpustakaan Kota di Yogyakarta. Tinjauan Umum Perpustakaan, 18–42. http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/16/manuskrip-aceh-so-peuhireun/,

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia. (2013). Manajemen Pendidikan.

Wahyuningsih, R., Nurfuadi, & Agus Prayitno. (2020). Peran Kepala SekolahDalam Manajemen Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan(Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Kroya Kabupaten Cilacap). Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam , Vol. 5(No. 2), 1–14.

Wicaksana, A. (2016). Manajemen Layanan Perpustaaan dalam Meningkatkan Minat Kunjung Perpustakaan di SMAN 9 Bungo. Https://Medium.Com/, 20. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Yusuf dan Suhender. (2015). Pedoman Penyeenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenadamedia Group.

Zazin, N. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam Sejarah Konsep Dasar (pp. 73–74). Malang: Edulitera.

Zuriyati, H., Harapan, E., & Missriani, M. (2020). Pengaruh Manajemen Perpustakaan Dan Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Cahaya Pendidikan, 6(1), 13–24. https://doi.org/10.33373/chypend.v6i1.2358

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



0 $type={blogger}:

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Kota Jambi, Indonesia

Putra Muaro Bungo

Putra Muaro Bungo
Jadilah Diri Sendiri Tanpa Berharap Kepada Manusia

Simpel Aja

Simpel Aja

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

My Famili

SELAMAT DATANG DI

BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN BLOG KHAIRUL AKMAN

Arsip Blog

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

TERIM KASIH

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT