BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan
anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang
diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari,
dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa (Ayu, 2011 hlm 78-89).
Kegiatan pendidikan merupakan proses
yang berlansung dengan sistem yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan itu
sendiri. Oleh karena itu, untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia perlu
dikembangkan dan difungsikan sebagaimana mestinya. Tersedianya perpustakaan
sekolah memudahkan siswa untuk aktif mengunjungi perpustakaan yang berada di
lingkungan sekolah. Perpustakaan menjadi mudah untuk dijangkau oleh siswa
maupun guru dengan tujuan pencapaian kurikulum. Perpustakaan sekolah tidah
hanya menyediakan buku referensi dan sumber-sumber belajar lainnya, sehingga
siswa dapat meningkatkan pengetahuan serta memperluas wawasannya melalui
pendayagunaan perpustakaan sekolah tersebut khususnya dalam meningkatkan cara
belajar siswa aktif.
Sarana dan prasarana perpustakaan
sekolah sebagai penunjang sekolah sebagai penunjang pelaksanaan pendidikan di
sekolah sangat penting, sebab dengan sarana dan prasarana yang telah disediakan
oleh lembaga pendidikan, sebagai bagian dari program pendidikan nasional,
standar maksimal dalam pengembangan wawasan intelektual sebagai syarat
pembangunan dapat dicapai. Pendidikan nasional melibatkan perpustakaan sebagai
sarana yang sangat efektif dalam lembaga pendidikan, sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 39 Ayat 1 dan 2, yaitu
“(1) setiap penyelenggaraan perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana
sesuai dengan standar nasional perpustakaan, (2) sarana dan prasarana
sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”. Dalam sistem pendidikan nasional
secara tegas dinyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemempuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan maratabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lebih jauh lagi bahwa
fungsi pendidikan nasional untuk memerangi segala kekurangan, keterbelakangan,
kebodohan, dan memantapkan ketahanan nasional serta rasa persatuan dan kesatuan
berdasarkan kebudayaan bangsa dan kebhineka Tunggal Ikaan (Badrudin, 2019 hlm 83-102).
Penjelasan tersebut dapat penulis
simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang berupaya
menciptakan generasi individu yang berilmu, terampil dan bermoral.
Peraturan pemerintah RI Nomor 24
Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan. Pada pasal 1 ayat 11 dijelaskan bahwasanya perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran
dan dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya
tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah. Mengelola sebuah perpustakaan
disekolah tidaklah mudah, sehingga perlu adanya unsur manajemen dalam mengelola
perpustakaan sekolah, agar menjadi perpustakaan yang sesuai dengan peraturan
undang-undang yang ada yaitu dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal IV
Tentang Standar Nasional Perpustakaan.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja
yang mengumpulkan, menyimpan dan mengelola bahan pustaka, baik berupa buku
maupun bukan berupa buku dari suatu lembaga yang diatur sesuai aturan tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Zuriyati et al., 2020 hlm 13-24).
Perpustakaan adalah suatu ruangan
bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri yang berisi buku-buku
koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan pembaca (Sultra, 2013 hlm 18-42).
Dua pendapat di atas dapat peneliti
simpulkan bahwa perpustakaan adalah lembaga pendidikan yang mengumpulkan,
menyimpan dan mengelola bahan pustaka untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan sekolah yang bersangkutan. Pengelolaan perpustakaan yang efektif
adalah Pelayanannya jika tidak ada kegiatan pelayanan maka tidak ada
perpustakaan sebab betapapun fantastisnya perpustakaan jika pelayanannya buruk
maka reputasi perpustakaan juga akan buruk.
Pelayanan dalam islam adalah pekerjaan
yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau
melakukan hal ini sesuai dengan ayat alqur’an al-Ma’idah ayat 2 yaitu:
وَلَا
تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا
اللّٰهَ ۗاِنَّ
اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: Dan tolong menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat
berat siksanya (Q.S Al-Ma’idah :
2).
Pelayanan
perpustakaan adalah penyediadaan bahan pustaka secara cuma-cuma kepada
masyarakat dengan tepat dan akurat, sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa
perpustakaan. Pelayanan perpustakaan akan menjadi sangat
penting bila perpustakaan mampu menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan
pemakainya dan berhasil menyediakan informasi bahan pustaka secara cepat dan
tepat (Hidayah, 2019 hlm 1).
Maju mundurnya suatu sekolah terletak pada kepemimpinan kepala sekolah karena
kepala sekolah merupakan kunci dari keberhasilan suatu sekolah. Oleh sebab itu
kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam usaha meningkatkan
pengembangan pelayanan perpustakaan sekolah.
Kepala sekolah adalah seorang yang
sangat bertanggung jawab dalam meningkatan mutu lembaga yang dipimpinnya.
Sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam perkembangan maju atau mundurnya
lembaga yang yang dia pimpin, maka seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat
yang dapat diterima dan disenangi oleh orang yang dipimpinnya, kalau seorang
kepala sekolah itu sudah disenangi oleh semua warga atau seluruh komponen yang
terkait di sekolah tersebut (Kirana et al., 2020 hlm 111-122).
Kepala sekolah adalah pemimpin
pendidikan pada tingkat sekolah, sehingga ia juga harus menghindarkan diri dari
wacana retorika dan perlu membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan kerja secara
profesional serta menghindarkan diri dari aktivitas yang dapat menyebabkan
pekerjaan yang ada disekolahan menjadi sangat membosankan (Iskandar, 2013 hlm 1018-1027).
Dua pendapat diatas dapat peneliti
simpulkan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin yang sangat menentukan dinamika
sekolah menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan,
kapasitas intelektual, emosional, spiritual, dan social kepala sekolah
berpengaruh besar terhadap efektivitas kepemimpinannya.
Pentingnya manajemen dalam
penyelenggaraan sebuah lembaga merupakan hal yang mutlak diperlukan, demikian
halnya dalam pendidikan manajemen merupakan hal yang penting (Wahyuningsih et al., 2020 hlm 1-14).
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan untuk optimalisasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Kirana et al., 2020 hlm 111-122).
Manajemen adalah seni mengelola
sumber daya yang tersedia, misalnya; orang, barang, uang, pikiran, ide, data,
informasi, infrastruktur, dan sumber daya lain yang ada di dalam kekuasaannya
untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien (Pawait, 2012 hlm 10).
Dua pendapat diatas dapat peneliti
simpulkan bahwa manajemen adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan
pemanfaatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Perpustakaan sekolah pada umumnya di
Indonesia masih mengalami berbagai hambatan, sehingga belum bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Hambatan tersebut berasal dari dua aspek structural. Pertama keberadaan perpustakaan sekolah
kurang memperoleh perhatian dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah aspek teknis, artinya keberadaan perpustakaan sekolah
belum ditunjang aspek-aspek bersifat teknis yang sangat dibutuhkan perpustakaan
sekolah seperti tenaga perpustakaan , dana, serta sarana dan prasarana. Melalui
pengamatan peneliti terhadap perpustakaan-perpustakaan sekolah peneliti
mendapatkan beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan seperti bahan pustaka
yang tidak lengkap, fasilitas perpustakaan yang belum memadai, staf
perpustakaan yang tida ramah, banyaknya staf perpustakaan yang bidang ilmunya
bukan dari perpustakaan, bahan-bahan pustaka yang tidak tersusun rapi, sulinya
pengunjung mencari bahan pustaka yang dibutuhkan dan masih banyak lagi (Purnama et al., 2020 hlm 111-128).
Melihat penomena yang ada sangat
penting bagi perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan, karena
pelayanan perpustakaan diperlukan untuk memberikan Pelayanan dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta
memberikan pelayanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka, artinya pelayanan
itu diberikan untuk mempermudah siswa mencari atau mendapatkan informasi yang
diinginkan dalam pendidikan.
Berdasarkan apa yang peneliti amati
selama peneliti melakukan penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo,
saya menemukan ada hal yang menghambat kelancaran pelayanan perpustakaan
seperti kurangnya pengetahuan sumber daya manusia tentang teknologi dan
keterbatasan energi
listrik. Koleksi bahan pustaka di sekolah ini kurang lebih dari 500 judul buku,
koleksi yang tersedia disini adalah buku teks, buku panduan pendidik, buku
bacaan (fiksi dan non fiksi), terbitan berkala. Sistem klasifikasi yang
digunakan adalah persepuluhan dewey. Sarana prasarana pendukung yang tersedia
adalah rak buku, rak majalah, dan surat kabar, meja baca, meja kerja, rak
display, meja sirkulasi, papan untuk tampilan projector, papan pengumuman,
majalah dinding, tempat sampah, jam dinding. Standar Nasional Indonesia (SNI)
nomor 7329 tahun 2009 tentang sarana prasarana perpustakaan sekolah seharusnya
di sediakan pula mesin Teknologi Informasi Komunikasi atau perangkat computer.
Ruangan perpustakaan di sini dapat menampung sekitar 25 siswa. Hal ini sesuai
dengan peraturan perpustakaan nasional RI yaitu harus dapat menampung minimal
10 persen dari jumlah pengunjung. Jumlah siswa yang di sekolah ini pada tahun
ajaran 2022/2023 adalah 490 siswa. Terdapat tiga area yang disesuaikan dengan
SNP (Standar Nasional Perpustakaan) nomor 007 tahun 2011 yakni area koleksi,
area baca dan area kerja. Lokasi perpustakaan berada di tengah lingkungan
sekolah sehingga memudahan siswa dan guru dalam memanfaatkan fasilitas di
perpustakaan. SNP (Standar Nasional Perpustakaan) nomor 007 tahun 2011
menyebutkan jam buka Pelayanan perpustakaan minimal 6 jam perhari kerja. Jam
buka Pelayanan perpustakaan sekolah ini pada hari senin-kamis mulai jam
07.30-14.15 WIB sedangkan hari jum’at buka jam 07.30-11.30 WIB. Jumlah staf perpustakaan di sekolah ini ada dua
terdiri dari satu kepala perpustakaan dan satu pustakawan perpustakaan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan salah satu staf perpustaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
pelayanan perpustakaannya masih dikatakan belum optimal dapat dilihat dari kurangnya
pengetahuan sumber daya manusia tentang teknologi dan keterbatasan energi
listrik sedangkan perpustakaan itu perlu pengembangan pelayanan dalam bentuk
digital untuk memudahkan pengunjung mencari buku yang mereka butuhkan.
Telah disampaikan bahwa manajemen
Pelayanan perpustakaan sekolah adalah serangkaian kegiatan dalam pelayanan
perpustakaan di sekolah yang bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam
mencari dan menemukan sumber informasi yang dibutuhkan, kegiatan tersebut
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia dan
pengawasan Pelayanan perpustaaan sekolah akan tetapi berdasarkan hasil
wawancara dan observasi saya dapat disimpulkan bahwa mengenai hal yang terjadi
bahwa perpustakaan itu masih terkendala khususnya dalam bagian bidang pelayanan
seperti pencarian buku secara manual sehingga pengunjung merasa enggan untuk
sering datang keperpustakaan, perpustakaan ini perlu pelayanan dalam bentuk
digital untuk memudahkan pengunjung mencari sumber informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut penulis merasa terpanggil untuk meneliti hal tersebut dengan judul
tentang “Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas
dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian ini adalah: untuk menjelaskan
bagaimana manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan
perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan dapat ditegaskan bahwa yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana
manajemen kepala sekolah dalam sistem pengembangan Pelayanan perpustakaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?
2.
Bagaimana
kendala yang dihadapi staf perpustakaan dalam mengembangi Pelayanan
perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?
3.
Bagaiamana
staf perpustakaan menyikapi kendala dalam pengembangan Pelayanan perpustakaan
di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo?
1.
Tujuan
Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan manajemen kepala
sekolah dalam sistem pengembangan pelayanan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo.
b. Ingin mengetahui dan mendeskripsikan
kendala yang dihadapi staf perpustakaan dalam mengembangi pelayanan
perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
c. Ingin mengetahui dan mendeskripsikan staf
perpustakaan menyikapi kendala dalam pengembangan Pelayanan perpustakaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
2.
Kegunaan
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan
dapat memberikan manfaat maupun yaitu sebagai berikut:
a. Bagi kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo dapat meningkatkan manajemen dalam pengembangan pelayanan perpustakaan.
b. Bagi staf perpustakaan Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo dapat memahami dan mengembangkan untuk pelayanan
perpustakaan dalam bentuk digital.
c. Bagi peneliti untuk melengkapi salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan Strata satu.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Tinjauan Pustaka
1.
Manajemen
a.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni dalam
upaya memanfaatkan sumber daya manusia dan alam dalam kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan secara efektif
dan efisien dengan melibatkan peran seluruh anggota secara aktif dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan (Zazin, 2018 hlm 73-74).
Manajemen pendidikan adalah suatu
proses keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, material, maupun spiritual
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah dengan berbagai aktivitas dan
kegiatannya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sekolah, memerlukan
manajemen yang andal (Kirana et al., 2020 hlm 117 ).
Selain itu, Mary Parker Follet dalam Basilius mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Basilius, 2015 hlm 222).
Pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen adalah cara yang dilakukan oleh seorang manajer
untuk mengatur berbagai berbagai sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya
dengan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditargetkan
sebelumnya.
b.
Fungsi Manajemen
Ada empat fungsi manajemen yang
banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating),
dan fungsi pengendalian (controlling). Dibawah
ini akan dijelaskan arti atau pengertian masing-masing fungsi manajemen POAC
(planning, organizing, actuating, controlling):
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan hal terpenting dari semua proses manajemen, karena tanpa perencanaan
proses manajemen lain yakni pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan tidak
akan berjalan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah bagaimana
pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengorganisasian adalah
penataan sekumpulan tugas kedalam unit-unit yang dapat dikeloladan penetapan
hubungan formal di antara orang-orang yang diserahi berbagai tugas untuk
mencapai tujuan organisasi.
3) Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan didefinisikan sebagai keseluruhan
usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi dengan
efektif, efisien dan ekonomis. Kepala sekolah sebagai manager sekolah, harus
mampu melaksanakan fungsi pergerakan.
4) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan
tersebut. Serta mengamati dan mengalokasikan dengan penyimpangan yang terjadi.
Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat
memberikan hasil yang diinginkan (Zazin, 2018 hlm 74).
c.
Tujuan Manajemen
Tujuan manajemen pendidikan erat
sekali dengan tujuan secara umum, karena manajemen pendidikan pada hakekatnya
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Manajemen
sebagai suatu proses yang telah ditetapkan tentunya manajemen mempunyai suatu
langkah yang sistemik dan sistematik dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.
Dalam arti yang lebih luas manajemen juga bisa disebut sebagai pengelolaan
sumber-sumber daya guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan karenannya
manajemen ini memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan (Kirana et al., 2020 hlm 119 ).
Dilihat dari perkembangan manajemen,
tujuan manajemen dari segi tipenya, memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Profit
objectives, yakni tujuan untuk mendapat
keuntungan bagi pemimpin organisasi
2) Service
objectives, bertujuan memberikan pelayanan yang
baik bagi konsumen. Artinya, mempertinggi mutu output organisasi yang ditawarkan.
3) Social
objectives, mementingkan nilai guna yang
diciptakan organisasi bagi kesejahteraan masyarakat.
4) Personal
objectives, menghendaki individu dalam organisasi
bekerja secara individual sehingga mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya (Zazin, 2018 hlm 73).
Dilihat dari segi sifatnya, manajemen
bertujuan:
1) Management
objectives, tujuan dari segi efek yang
ditimbulkan oleh manajer.
2) Managerial
objectives, tujuan yang dicapai harus melalui
daya upaya/aktivitas yang bersifat manajerial atau memerlukan manajemen umum.
3) Administrative
objectives, tujuan-tujuan dan pencapaian
memerlukan administrasi.
4) Economic
objectives, tujuan-tujuan yang bermaksud
memenuhi kebutuhan dan memerlukan efisiensi untuk mencapai tujuannya.
5) Social
objectives, tujuan suatu tanggung jawab, terutama
tanggung jawab moral.
6) Technical
objectives, tujuan berupa detail teknis, detail
karya, dan detail kerja.
7) Look
objectives, tujuan-tujuan yang memerlukan kondisi
kerampungan suatu pekerjaan (Zazin, 2018 hlm 74).
d.
Unsur-unsur Manajemen
Manajemen merupakan alat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Manusia yang memiliki sumber daya yang baik
akan memudahkan terwujudnya tujuan. Manajemen terdiri dari enam unsur (6 M)
yaitu man, money, materials, machines,
methods dan market. Berikut penjelasannya:
1) Man
(Manusia)
Faktor manusia adalah yang paling
menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2) Money
(Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang
tida dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat dapat diukur dengan jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini aan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3) Materials
(Bahan-bahan)
Materi tediri dari bahan setengah
jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang
ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materin sebagai salah
satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi
tidak akan mencapai hasil yang dikehendaki.
4) Machines
(Mesin)
Mesin sangat diperlukan dalam
kegiatan perusahaan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
5) Methods
(Metode)
Pelaksanaan kerja diperlukan dalam metode-metode
kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan.
Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuasan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.
6) Market
(Pasar)
Memasarkan produk barang sudah tentu
sangat penting, sebeb bila barang yang diproduksi tida laku, maka proses
produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlansung.
Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebar hasil produksi merupakan
faktor penentu dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan
harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen
(Sedarmayanti, 2011 hlm 28).
2.
Kepala sekolah
a.
Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin
sekaligus manager pada suatu instusi pendidikan. Ia sebagai salah satu kunci
jaminan berhasil atau tidaknya institusi tersebut mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Sudah pasti, kenerja kepala sekolah tersebut akan menjadi
barometer bagi komunitas-komunitas lain, baik internal maupun eksternal dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya (Studi et al., 2017 hlm 68).
Kepala sekolah adalah orang atau
personil kependidikan yang memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan
pengelolaan suatu sekolah, sedangkan guru berada diposisi lain yang berperan
besar dalam keberhasilan proses belajaran mengajar didalam kelas di samping
peran siswa, karyawan sekolah dan juga orang tua siswa (Iskandar, 2013 hlm 1020).
Dua pendapat di atas dapat penulis
simpulkan bahwa kepala sekolah adalah suatu manajer pada istitusi pendidikan
dalam mencapai keberhasilan pengelolaan suatu sekolah.
b. Tugas Pokok Kepala Sekolah
Untuk rincian dari tugas pokok kepala
sekolah berdasarkan permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1) Manajerial
a) Menyusun perencanaan sekolah/madrasah
untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b) Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah
sesuai dengan kebutuhan.
c) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.
d) Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
e) Menciptakan budaya dan iklim
sekolah/madrasahyang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f) Mengelola guru dan staf dalam rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
g) Mengelola sarana dan prasarana
sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h) Mengelola sarana dan prasarana
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide sumber
belajar dan pembiayaan sekolah/madrasah.
i) Mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru dan penempatan dan pengembangan kapasitas pesrta
didik.
j) Mengelola pengembangan kurikulum dan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
k) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai
dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel transparan dan efisien.
l) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah
dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
m) Mengelola unit laynn khusus sekolah/madrasah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah/madrasah.
n) Mengelola sistem informasi
sekolah/madrasah dalam mendukung menyusun program dan pengambilan keputusan.
o) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
p) Melakukan monitoring evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang
tepat serta melaksanakan tindak lanjutnya.
2) Pengembangan Kewirausahaan
a) Menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah/madrasah.
b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi/ jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar
peserta didik.
3) Supervisi
a) Merencanakan program supervis akademik
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
b) Melaksanakan supervisi akademik terhadap
guru dengan mengguanakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c) Menindaklanjuti hasil supervise akademik
terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru (Hermawan, 2021 hlm 227).
c. Fungsi Kepala Sekolah
Sebagai pemimpin sekolah kepala
sekolah memiliki peran kunci dalam mencapai misi visi dan tujuan lembaga.
Akibatnya menurut pendapat seorang pemimpin yaitu kepala sekolah. memiliki
tugas yang signifikan.
Berikut ini adalah tanggung jawab
utama pemimpin pendidikan: Pemimpin bertanggung jawab untuk membuat keputusan
dengan masukan kelompok dalam rangka (a) menumbuhkan suasana persaudaraan
kerjasama dan kebebasan; (b) membantu kelompok dalam mengorganisir diri dengan
berpartisipasi memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan menjelaskan tujuan; dan (c) membantu kelompok dalam menetapkan
prosedur kerja dengan membantu kelompok menganalisis situasi untuk menentukan
prosedur mana yang praktis dan efektif. Pelatihan kelompok untuk memahami
prosedur adalah tanggung jawab pemimpin (d) memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk memperoleh pengetahuan dari pengalaman. Kelompok harus diajar
untuk mengevaluasi hasil secara jujur dan objektif serta menyadari proses dan
pekerjaan yang sedang dilakukan. Selain itu pemimpin bertugas menumbuhkan dan
memelihara organisasi (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Indonesia 2013).
Penulis menarik kesimpulan bahwa
peran kepemimpinan adalah menyusun kerangka tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai
konsensus berdasarkan tiga perspektif tentang fungsi kepemimpinan.
d. Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah berperan penting dalam
kegiatan rapat. Prinsip mengasumsikan peran direktur membantu instruktur dalam
membuat penilaian yang dapat dimengerti oleh semua dan didukung oleh semua
bawahan. Tidak mungkin memisahkan kegiatan rapat dengan gaya kepemimpinan
kepala sekolah terutama di sekolah. Akibatnya kepala sekolah memainkan peran
penting dalam memfasilitasi pertemuan mendengarkan tujuan guru dan membantu
menemukan solusi untuk masalah yang diangkat.
4.
Pelayanan perpustakaan
a.
Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan adalah tindakan nyata,
tetapi bersipat tidak dapat diraba dan tidak berwujud. Dalam perspektif
penulis, Pelayanan perpustakaan merupakan pemberian Pelayanan informasi yang
ada di perpustakaan sekolah kepada pemustaka dan tidak terlepas dengan bentuk
bahan pustakanya. Hal ini baik itu Pelayanan tercetak, terekam, maupun
Pelayanan informasi secara lansung (face
to face). jenis pemustaka di perpustakaan sekolah, bisa siswa, guru, dan
karyawannya (Fatmawati, 2021 hlm 60).
Perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh
sekolah, dan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan
tujuan pendidikan pada umumnya (Badrudin, 2019 hlm 90).
Pelayanan perpustakaan adalah Pemberian informasi dan fasilitas kepada
pemustaka dan melalui Pelayanan itu pemustaka dapat memperoleh informasi yang
dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media (Rahmah, 2018 hlm 245).
Beberapa pendapat di atas dapat
penulis simpulkan bahwa Pelayanan perpustaaan adalah suatu upaya yang dilakukan
oleh pustakawan sekolah agar bahan-bahan pustaka dapat dimanfaatan dan
diberdayagunakan dengan optimal oleh para pembaca.
b. Tujuan Perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk
meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi akademik yang diberikan di kelas
mendorong minat guru dan siswa dalam membaca dan menulis memperkenalkan
teknologi informasi mempromosikan akses mandiri terhadap informasi dan mengembangkan
keterampilan dan minat. Koleksi bahan pustaka yang banyak di perpustakaan
sekolah dapat memungkinkan penyerapan materi pelajaran yang cukup tinggi bahkan
luas dan mendalam. Banyaknya informasi yang dipelajari mahasiswa dapat diserap
dengan baik karena selain mempelajarinya dari dosen mereka juga melakukan
penelitian dan studi pustaka di perpustakaan. Sumber bacaan dengan nilai
rekreasi yang juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersantai dan
mengisi ulang sehingga mereka dapat mempelajari materi pelajaran guru (Nurul Hidayah, 2016 hlm 88).
Sedangkan fungsi dari perpustakaan
sekolah antara lain:
1) Peran pusat belajar mengajar di perpustakaan
sekolah mengharuskan guru dan siswa dapat menggunakan seluruh koleksi bahan
perpustakaan dari perpustakaan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan untuk menugaskan siswa untuk menggunakan perpustakaan
sekolah untuk menemukan materi yang selaras dengan kurikulum saat guru tidak
hadir adalah fitur lain dari fungsi ini.
2) Peran penelitian dan tinjauan pustaka
kepustakaan yang mengharuskan mahasiswa dapat melakukan penelitian kepustakaan
dan penelitian di perpustakaan. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang jauh
lebih besar tentang suatu subjek dengan memeriksa konsep dan teori yang telah
diberikan kepada mereka termasuk yang diberikan oleh guru untuk melihat apakah
mereka akurat sesuai atau berbeda dari apa yang telah ditemukan.
3) Pusat ilmu perpustakaan berfungsi untuk
menyimpan pengetahuan di samping koleksi buku dan bahan perpustakaan lainnya.
Siswa akan menyadari sepenuhnya berkat fitur ini bahwa pengetahuan yang mereka
pelajari dari guru lebih rendah daripada pengetahuan yang benar-benar tersedia
di perpustakaan.
4) Pusat rekreasi perpustakaan bertujuan
untuk memberikan akses kepada siswa ke berbagai sumber daya perpustakaan yang
memiliki konten rekreasi. Giksi dan bacaan ringan serta membaca dengan komedi
mungkin merupakan pengalihan yang bagus bagi siswa selama bagian-bagian yang
menegangkan dari proses belajar-mengajar. Ini berharga dan setara dengan
rekreasi ketika siswa memilih untuk membaca buku.
5) Tujuan dari pusat apresiasi perpustakaan
adalah untuk mengajarkan siswa menghargai orang lain melalui kajian karya yang
merupakan kumpulan bahan pustaka perpustakaan. Seseorang dapat kembali jauh
bahkan jika mereka tidak sezaman dengan penulisnya. Menghargai konsep yang
disajikan dalam pilihan buku perpustakaan.
c.
Teknologi Informasi di Perpustakaan
Perpustakaan sekolah di era
globalisasi, juga menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat. Beberapa
langkah strategis bisa dilakukan oleh pustakawan untuk mengembangkan
perpustakaan sekolah berwawasan global, misalnya dengan perpustakaan sekolah,
penerapan aplikasi Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perpustakaan,
perpustakaan digital, perpustakaan hybrid,
dan pengembangan perpustakaan sekolah dengan paradigm kekinian. Teknologi
informasi banyak digunakan untuk pengelolaan suatu pekerjaan karena daya
efektivitas dan efiisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja.
Kinerja yang cepat dan tepat akan meningkatkan nilai keuntungan bagi suatu
lembaga termasuk perpustakaan (Badrudin, 2019 hlm 100).
d. Tujuan Pelayanan Perpustakaan
Melalui penyediaan sumber daya
perpustakaan dan alat pencarian Pelayanan perpustakaan berusaha untuk segera
tepat dan akurat membantu memenuhi tuntutan informasi. Upaya ini diharapkan
dapat menimbulkan kepuasan pelanggan terhadap informasi yang ditawarkan. Jika
siswa senang dengan Pelayanan yang mereka terima mereka akan termotivasi untuk
menggunakan perpustakaan lagi. Hal inilah yang dapat menentukan reputasi
negatif perpustakaan.
Tujuan pengorganisasian Pelayanan
perpustakaan secara umum di sisi lain adalah untuk memastikan bahwa pengunjung
dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara maksimal. Jika pengguna
tidak memanfaatkan dengan baik barang-barang perpustakaan yang telah
dikumpulkan diproses dan diorganisir di perpustakaan itu tidak ada gunanya.
Jika perpustakaan dikelola dengan baik dan benar maka pemanfaatan sumber daya
perpustakaan dapat diperoleh secara maksimal. mengatur distribusi sumber daya
perpustakaan yang didukung oleh kampanye iklan dan Pelayanan lingkungan yang
dapat memicu minat pembaca (Nurul Hidayah, 2016 hlm 89).
e. Sistem Pelayanan Perpustakaan
Salah satu tugas teknologi yang harus
diselesaikan untuk perencanaan yang matang adalah Pelayanan perpustakaan. Jika
akses yang digunakan sesuai dan memenuhi tuntutan pengguna maka Pelayanan
berfungsi dengan baik. Perpustakaan menawarkan tiga opsi akses Pelayanan yang
berbeda: akses Pelayanan terbuka (open access) akses Pelayanan tertutup
(closed access) dan akses Pelayanan campuran (mixed access).
Masing-masing akses ini memiliki kelebihan dan kekurangan dan implementasinya
berbeda-beda (Hartono, 2016 hlm 372).
1) Akses Pelayanan Terbuka (open access)
Sistem Pelayanan yang dikenal sebagai
"Pelayanan sistem terbuka" memungkinkan pengguna untuk memilih
menemukan dan mengambil bahan pustaka langsung dari koleksi perpustakaan.
Pengguna memiliki kebebasan untuk menggunakan Pelayanan ini untuk menemukan
koleksi yang mereka butuhkan. Pengguna diperbolehkan untuk memilih dan
mengambil koleksi yang dibutuhkan segera dari ruang koleksi perpustakaan.
Adapun kelebihan Pelayanan terbuka (open
access) sebagai berikut:
a) Pemakai bebas memilih koleksi di rak.
b) Pemakai tidak harus menggunakan catalog.
c) Pemakai dapat mengganti koleksi yang
isinya mirip jika bahan pustaka yang dicari tidak ada.
d) Pemakai dapat membandingkan isi koleksi
dengan judul yang dicari.
e) Koleksi lebih di daya gunakan dan
f) Menghemat tenaga.
Sedangkan kelemahan Pelayanan terbuka
(open access)sebagai berikut:
a) Pemakai cenderung mengembalikan koleksi
seenaknya sehingga mengacaukan dalam penyusunan koleksi di rak.
b) Kemungkinan kehilangan koleksi sangat
besar.
c) Tidak semua pemakai paham dalam mencari
koleksi di rak, dan Perlu pembenahan terus menerus.
Pemustaka dapat dengan bebas memilih
dan mengeluarkan buku dari rak di perpustakaan yang beroperasi secara terbuka
mobilitas buku sangat tinggi. Oleh karena itu pemeliharaan item perpustakaan
diperlukan dan perpustakaan memerlukan daftar yang disebut daftar mandiri untuk
mengelolanya. Daftar diri sering dibuat dengan menggunakan katalog kartu
berukuran 7,5 × 12,5 cm yang telah diatur ke dalam kelas. Perpustakaan dapat
menemukan buku di rak dengan lebih akurat berkat daftar mandiri. Agar
penempatan buku sesuai dengan bidang atau kelas perpustakaan harus melakukan
registrasi mandiri (tujuannya menempatkan buku pada tempatnya).
2) Akses Pelayanan tertutup (closed
access)
Sistem Pelayanan tertutup adalah
sistem Pelayanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan
mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian
bahan yang telah dipinjam dikeluarkan oleh petugas perpustakaan. Pada akses
Pelayanan ini koleksi tertutup bagi pemakai artinya pemakai tidak boleh lansung
mengambil koleksi di rak tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Oleh karena
itu pemakai harus mencari nomor panggil koleksi melalui katalog yang
disediakan.
Kelebihan Pelayanan tertutup (closed
access) yaitu Koleksi tersusun rapi karena hanya petugas yang mengambil,
Kemungkinan hilang sangat kecil, Koleksi tidak cepat rusak, Pengawasan dapat
dilakukan lebih longgar dan Proses temu kembali lebih efektif. Adapun kelemahan
Pelayanan tertutup (closed access) sebagai yaitu Pemakai kurang puas
dalam mencari koleksi, Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan
kebutuhan pemakai, Katalog cepat rusak, Tidak semua pamakai paham menggunakan
katalog, Tidak semua koleksi dapat di dayagunakan dan Petugas lebih sibuk.
3) Akses Pelayanan Campuran (mixed access)
Perpustakaan dapat
mengimplementasikan dua sistem Pelayanan secara bersamaan dalam akses Pelayanan
campuran (Pelayanan terbuka dan Pelayanan tertutup). Untuk koleksi tesis tesis
dan referensi perpustakaan Pelayanan campuran biasanya menawarkan Pelayanan
tertutup. Akses Pelayanan terbuka digunakan untuk berbagai koleksi yang
bersifat umum. Di mana ada beberapa koleksi dan area membaca Pelayanan akses
campuran biasanya digunakan di perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi.
Kelebihan Pelayanan campuran (mixed
access) yaitu Pemakai dapat lansung menggunakan koleksi referensi dan
koleksi umum sekaligus dan Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi
referensi. Adapun kekurangan Pelayanan campuran (mixed access) yaitu
Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi referensi dan koleksi
umum sekaligus, Ruang koleksi referensi dan ruang koleksi umum menjadi Satu dan
Perlu pengawasan lebih ketat.
f.
Jenis
Pelayanan Perpustakaan
Jenis-jenis Pelayanan yang terdapat
pada sebuah perpustakaan antara lain: (Herlina, 2013 hlm 50).
1) Pelayanan Sirkulasi
Surat bebas tagihan perpustakaan
(SKBP) bagi mahasiswa yang akan lulus termasuk dalam daftar Pelayanan sirkulasi
yang juga mencakup peminjaman perpanjangan penagihan dan pengelolaan.
2) Pelayanan Rujukan/Referensi
Sebuah Pelayanan rujukan atau
referensi memberikan informasi kepada konsumen berdasarkan perpustakaan bahan
referensi yang mereka miliki. Dan dengan Pelayanan ini kami dapat menanggapi
permintaan informasi dari pengunjung perpustakaan dengan menggunakan bahan
referensi seperti kamus ensiklopedia direktori dan lain-lain. Semua pertanyaan
tentang sumber daya perpustakaan dan informasi lain yang dibutuhkan pengunjung
perpustakaan dijawab oleh Pelayanan rujukan dan referensi. Pustakawan referensi
yang siap membantu pengguna berbagai Pelayanan referensi di perpustakaan
biasanya membantu pengguna dalam menemukan data atau informasi yang mereka
butuhkan dengan menginstruksikan mereka tentang cara menggunakan perpustakaan
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka di mana mencarinya di informasi.
pusat atau siapa yang harus ditanyakan di antara pengguna lain.
3) Pelayanan Internet
Pelayanan gratis ini yang bertindak
sebagai hostpot untuk akses internet di perpustakaan memudahkan pengguna untuk
menemukan informasi secara online apakah mereka ingin mengakses database
perpustakaan itu sendiri atau akses lainnya. Ada Pelayanan pengguna internet
yang di sisi lain sering membebankan harga per jam untuk setiap kali terminal
internet digunakan. Selain itu jika perpustakaan penuh pemesanan terminal hanya
diperbolehkan maksimal dua jam.
4) Pelayanan Multimedia
Penyajian materi multimedia kepada
pengguna untuk ditampilkan menggunakan peralatan yang terdapat di perpustakaan
seperti VCV DVD kaset audio dan kaset video dikenal sebagai Pelayanan
multimedia. Pengguna Pelayanan ini juga menerima saran dari pustakawan.
5) Pelayanan Fotocopy
Sesuai aturan ada operator yang bisa
memfotokopi porsi bahan pustaka yang diminta pengguna. Pengguna yang menginginkan
koleksi kecil salinan untuk digunakan dalam penelitian mereka atau untuk tujuan
pendidikan dapat menggunakan Pelayanan fotokopi pendidikan. Karena peraturan
hak cipta fotokopi lengkap bahan perpustakaan tidak diperbolehkan.
6) Pelayanan Pemilihan Bahan Pustaka
Melengkapi formulir proposal
pengadaan bahan pustaka yang tersedia di loket Pelayanan saat ini pengguna
sewaktu-waktu dapat mengusulkan perolehan judul bahan pustaka tertentu.
7) Pelayanan Pendidikan Pemustaka
Perpustakaan
dapat mengatur sesi orientasi cepat dan pencarian literatur untuk kelompok
pengguna tertentu jika diminta. Kegiatan yang menjelaskan informasi
perpustakaan dan praktik terbaik untuk menggunakan perpustakaan ke kelompok
pengguna baru disebut sebagai Pelayanan pendidikan menggunakan perpustakaan.
8) Pelayanan Pengiriman Dokumen
Perpustakaan memenuhi permintaan
dari unit informasi atau perpustakaan lain baik dalam negeri maupun luar negeri
untuk artikel jurnal atau bagian buku yang belum ada di rak.
9) Pelayanan Penelusuran Literatur.
Pencarian literatur adalah
Pelayanan yang menggunakan OPAC (Online Public Access Catalog) literatur
sekunder dan alat pencarian lainnya untuk menemukan atau menemukan kembali
informasi perpustakaan tentang bidang tertentu di dalam atau di luar
perpustakaan. Tujuan dari kegiatan pencarian literatur ini adalah sering untuk
menemukan bahan bacaan yang memenuhi kebutuhan pemustaka perpustakaan serta
mendukung penelitian atau penulis ilmiah. Pelayanan untuk menemukan artikel
berbagi pengetahuan dan mengumpulkan item terkait sumber daya.
B. Studi Relevan
Studi relevan yakni membuat hasil-hasil
penelitian sebelumnya dengan maksud untuk menghindari duplikasi. Di samping itu
untuk menjelaskan bahwa topik yang akan diteliti belum pernah diteliti dalam
konteks yang sama.
1. Skripsi oleh Umi Kholipah (2021) judul:
Manajemen Pelayanan Jasa Perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi fokus penelitian ini membahas tentang manajemen pelayanan jasa
perpustakaan terhadap keberhasilan pelayanan perpustakaan di dinas kearsipan
dan perpustakaan kota jambi dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk
mengetahui manajemen pelayanan jasa perpustakaan kendla adalam meningkatkan
pelayanan jasa dan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
perpustakaan. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitataif deskriptif. Dari penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa
persamaan penelitian dengan penelitian penulis adalah sama-sama menjelaskan
tentang perpustakaan dan perbedaannya peneliti menjelaskan tentang manajemen pelayanan
perpustakaan sedangkan penulis menjelaskan tentang manajemen kepala sekolah
dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.
2. Skripsi oleh Amelia putri (2020) judul:
Pengembangan Sistem Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2
Sungai Tarab fokus penelitian ini membahas tentang sistem Pelayanan kartu
anggota perpustakaan otomasi perpustakaan dan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sistem Pelayanan peminjaman buku menyusun database perpustakaan dan
mengetahui hasil validasi dan uji coba kartu anggota perpustakaan serta
database perpustakaan untuk Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sungai Tarab. Dalam
metode penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitataif. Dari
penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti sama-sama menjelaskan
tentang sistem pengembangan pelayanan perpustakaan dan perbedaannya adalah
peneliti menjelaskan tentang otomasi perpustakaan sedangkan penulis menjelaskan
tentang sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.
3. Tesis oleh Dyah Ayu Kartika (2018) judul:
Manajemen Pelayanan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Ponorogo fokus penelitian ini membahas tentang manajemen perpustakaan
Pelayanan perpustakaan dan mutu pendidikan dan tujuan penelitian ini adalah
menjelaskan tentang perencanaan pelaksanaan dan evaluasi Pelayanan perpustakaan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo. Dalam
metode ini menggunakan metode kualitatif. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa persamaan peneliti dengan penulis adalah sama-sama
menjelaskan tentang Pelayanan perpustakaan dan perbedaannya peneliti
menjelaskan tentang manajemen perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan
sedangkan penulis menjelaskan tentang manajemen kepala sekolah dalam sistem
pengembangan pelayanan perpustakaan.
4. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam oleh
Fitwi Luthfiyah (2015) judul: Manajemen Perpustakaan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Perpustakaan fokus penelitian ini membahas tentang manajemen
perpustakaan Pelayanan perpustakaan dan tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui manajemen perpustakaan dan Pelayanan perpustakaan. Dalam metode ini
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa peneliti dan penulis sama-sama membahas tentang
Pelayanan perpustakaan dan perbedaannya peneliti membahas tentang manajemen
perpustakaan dan penulis membahas tentang manajemen kepala sekolah dalam sistem
pengembangan pelayanan.
5. Jurnal oleh Nanda Fiqriansyah (2021)
judul: Pengaruh Manajemen Fasilitas Perpustakaan dan Manajemen Pelayanan
Perpustakaan Terhadap Minat Baca Peserta Didik fokus penelitian ini membahas
tentang manajemen fasilitas perpustakaan Pelayanan perpustakaan minat membaca
dan tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh manajemen
fasilitas pelayanan terhadap minat baca peserta didik. Dalam metode ini
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa peneliti dan penulis sama-sama membahas tentang Pelayanan
perpustakaan dan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang pengaruh
manajemen fasilitas perpustakaan dan manajemen pelayanan perpustakaan terhadap
minat baca peserta didik sedangkan penulis membahas manajemen kepala sekolah
dalam sistem pengembangan pelayanan perpustakaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan metode penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis Penelitian metode
kualitatif bertujuan untuk mengambarkan tentang Manajemen Kepala Sekolah dalam
Sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di SMAN 4 Tebo.
B. Setting dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah
orang tempat atau benda yang diamati dalam rangka pembuatan sebagai sasaran
adapun subjek penelitian dalam tulisan ini adalah Manajemen Kepala Sekolah
dalam Sistem Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tebo.
Lokasi
penelitian merupakan tempat yang dipilih sebagai lokasi yang ingin diteliti
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Adapun yang
menjadi lokasi subjek penelitian dalam skripsi ini di Jalan Air Panas Kelurahan
Sungai Bengkal Kabupaten Tebo Kecamatan Tebo Ilir.
C. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini
sebanyak 4 orang yaitu kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan dan
siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber
data yang tidak lansung dari informan tetapi melalui penelusuran berupa data,
dokumen, profil, dan unsur penunjang lainnya yang bersumber dari Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
D. Teknik Pengumpulan Data
Memperoleh data-data yang diperlukan dalam rangka untuk menunjang
penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Observasi
Prosedur pengumpulan data yang
diperlukan tidak dapat menghasilkan data yang diinginkan prosedur tersebut
terkait erat dengan tantangan studi yang ingin di jawab. Metode observasi
merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data. Observasi penulis merupakan
pemeriksaan pendahuluan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang akan
penulis bahas sebagai subjek proposal penelitian ini yaitu observasi.
Menyaksikan dengan secara langsung
atau tidak langsung dan mendokumentasikan berbagai proses biologis dan
psikologis yang bermanifestasi sebagai gejala pada objek penelitian observasi
adalah jenis penelitian.
2. Wawancara
Tanya
jawab tentang topik tertentu melalui pewawancara dan subjek atau responden
bertukar informasi dan ide untuk mengumpulkan data. Salah satu metode yang
paling populer untuk mengumpulkan informasi untuk penelitian kualitatif adalah
wawancara.
3. Dokumentasi
Salah satu teknik kunci dalam
penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data dari dokumen tertulis adalah
analisis dokumentasi. Dokumentasi yang penulis maksud adalah mendapatkan
data-data tertulis berupa laporan tentang Manajmen Kepala Sekolah dalam sistem
Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
E. Teknik analisi data
Teknik analisis data yang dilakukan
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti akan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap reduksi
Peneliti melihat tanggapan yang
diberikan oleh responden dalam dokumentasi, data, observasi dan wawancara.
Tujuan peneliti ketika melakukan metode reduksi adalah untuk menghaluskan data.
Pada tahap reduksi ini peneliti menghilangkan kata-kata yang dianggap tidak perlu
dan menyempurnakan frasa dan kata-kata yang dianggap tidak perlu.
2. Tahap menyajikan data
Data saat ini disajikan oleh peneliti
sebagai teks naratif. Peneliti akan memberikan data tujuan selain
menyediakannya. Pendekatan analisis deskriptif akan dimanfaatkan oleh penulis
untuk memberikan makna (analisis) terhadap data berupa hasil-hasil yang
diperoleh.
3. Pengecekan keabsahan data
Peneliti menggunakan pengujian data
transferabilitas ketergantungan dan pengujian konfirmasi untuk memastikan bahwa
data itu akurat. Ini semua akan menguji keakuratan informasi yang dikumpulkan
melalui observasi wawancara dan dokumentasi.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data ada tiga
yaitu:
1. Perpanjang waktu pengamatan. Untuk
mempelajari budaya dan menguji informasi yang diberikan oleh responden
meningkatkan tingkat kepercayaan data yang diperoleh dan bagi responden untuk
memiliki kepercayaan pada peneliti dan peneliti itu sendiri ini menguntungkan.
2. Sedang berlangsung. Dilakukan untuk
mengidentifikasi ciri-ciri dan komponen-komponen dalam suatu situasi yang
sangat berkaitan dengan pokok bahasan atau masalah yang sedang diselidiki serta
introspeksi terhadap hal-hal tersebut.
3. Tringulasi. Menggunakan sesuatu selain
data untuk memeriksa atau membandingkan data untuk melihat apakah itu akurat.
Tringulation adalah nama lain untuk metode pengujian yang menggunakan sumber
membandingkan dan memverifikasi data yang dikumpulkan. Sumber data penelitian
atau observasi lainnya ditriangulasi. Teknik triangulasi adalah metode analisis
yang memanfaatkan sumber (wawancara dan triangulasi) dan menggunakan sumber
tersebut untuk membandingkan dan memverifikasi tingkat kebenaran data yang
dikumpulkan dengan menggunakan berbagai instrumen dan kerangka waktu dalam
pendekatan kualitatif.
G. Jadwal Penelitian
Rangkaian
jadwal penelitian yang saya lakukan dapat di lihat dari table berikut:
No |
Kegiatan |
Tanggal/Bulan/Minggu |
|
|||||||||||||||||||||||
Juni |
Juli |
Agustus |
September |
Oktober |
November |
|
||||||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|||
1 |
Pengajuan Judul |
ü |
||||||||||||||||||||||||
2 |
Pembuatan Proposal |
ü |
||||||||||||||||||||||||
3 |
Pengajuan dosen pembimbing |
ü |
||||||||||||||||||||||||
4 |
Bimbingan proposal |
ü |
||||||||||||||||||||||||
5 |
Seminar proposal |
ü |
||||||||||||||||||||||||
6 |
Perbaikan Hasil Seminar |
ü |
||||||||||||||||||||||||
7 |
Pengajuan Riset |
ü |
||||||||||||||||||||||||
8 |
Riset Lapangan |
ü |
||||||||||||||||||||||||
9 |
Pengolahan Data |
ü |
||||||||||||||||||||||||
10 |
Penyusunan skripsi |
ü |
||||||||||||||||||||||||
11 |
Bimbingan Skripsi |
ü |
||||||||||||||||||||||||
12 |
Perbaikan Skripsi |
ü |
||||||||||||||||||||||||
Table 3.1
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A.
Temuan Umum
1.
Historis
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo mulai beroperasi mulai pada tahun
1986. Sebelumnya sekolah ini bernama Tsanawiyah Swasta Teluk Rendah, yang mana
saat itu kabupaten tebo masih bergabung dengan kabupaten Muaro Bungo. Kemudian
pada tahun 1986 pula berdasarkan SK Bupaten Kabupaten Tebo Nomor 333 Tahun 2006
tentang penetapan penggantian nomor-nomor Sekolah Menengah Atas dalam Kabupaten
Tebo, maka Sekolah Menengah Atas Negeri yang awalnya tidak memiliki nomor
menjadi Sekolah Menengah Umum Negeri 1 tebo Ilir. Sekolah Menengah Atas Negeri
4 Tebo Ilir. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Berbagai macam prestasi terus diraih baik dibidang akademik
maupun non akademik. Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo awalnya dipercaya
menjadi sekolah standar nasional (2009), kemudian meningkat menjadi sekolah
rintisan internasional (2010), selanjutnya Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
terpilih menjadi Sekolah Rujukan Nasional (2017).
Sejalan dengan berkembangnya waktu, Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
menata diri menuju sekolah unggulan yang terdiri dari sekolah sehat (UKS) dan
berbudaya lingkungan (adawiyata). Hingga sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri
4 Tebo terakreditasi A. dibandingkan dengan tahun pertama berdiri, Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo mengalami kemajuan yang sangat signifikan dalam hal
sarana dan prasarana. Pada awalnya Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo hanya
memiliki 6 kelas dan 1 ruang kepala sekolah.
Sementara sekarang Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo sudah memiliki 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang BP / BK, 1 ruang majelis guru, 1 ruang tata
usaha, 1 ruang osis, 1 ruang UKS, 15 ruang kelas, 1 ruang labor bahasa, 1 ruang
labor (IPA) fisika, 1 ruang labor biologi, 1 ruang labor kimia, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 ruang ibadah / musholla, 1 ruang jaga / pos
satpam, 16 WC murid, 2 WC guru dan pegawai, 1 gudang, 1 ruang pelayan, 2
perumahan guru.
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki Luas tanah seluruhnya 40.000
m2, luas bangunan 2.078,06 m2, tanah terpakai seluruhnya
12.471,06 m2, tanah kosong 24.024,88 m2, status tanah
merupakan sertifikat, status kepemilikikan tanah yaitu hibah. Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo berada di koordinasi Garis lintang:-1.5352 dan Garis
Lintang: 102.7257 dengan luas tanah 40,000 M2 memiliki batas wilayah
sebagai berikut:
a.
Sebelah Utara berbatasan dengan rumah
warga
b.
Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah
warga
c.
Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan
d.
Sebelah Timur berbatasa dengan Persawahan
Kepala sekolah yang pernah menjabat di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo sebagai berikut:
a.
Drs. Saripudin kari Ibrahim, S.Pd
b.
Jamri, S.Pd
c.
Yasir Jamaan, S.Pd
d.
Drs. Power Man
e.
Drs. Afrizal
f.
Wazdi, S.Pd
g.
Heriyadi, S.Pd
h.
Elpi, S.Pd
i.
Sri Astuti, S.Pd
2.
Struktur Organisasi
Tabel
4.1
Struktur Organisasi
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
3.
Visi dan Misi Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki visi dan misi sebagai berikut
:
a.
Visi Sekolah
Mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berprestasi, dan berdaya saing
global.
b.
Misi Sekolah
1)
Melaksanakan peringantan hari-hari besar
islam.
2)
Melaksanakan sholat zuhur berjama’ah dan
yasinan rutin setiap pagi jum’at.
3)
Membiasakan infak dan sedekah.
4)
Membiasakan senyum, sapa dan salam di
lingkungan sekolah.
5)
Menciptakan iklim dan lingkungan seolah
yang kondusif, aman, kekeluargaan, disiplin, rindang, bersih, indah, lestari,
tertib, sehat dan keteladanan.
6)
Memelihara dan pengadaan media penunjang
kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar nasional pendidikan.
7)
Membantu menyelesaikan masalah yang
menghambat kegiatan pembelajaran.
8)
Melaksanakan pembelajaran secara efektif
dan berkesinambungan.
9)
Melaksanakan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
10)
Mengikuti kegiatan dan perlombaan
Olimpiade Sains Nasional (OSN), lomba karya ilmiah remaja, LCC 4 pilar, dan LCC
sains.
11)
Melaksanakan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler.
12)
Menciptakan dan menjalin kerja sama
dengan intansi terkait.
4.
Profil Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo
a. Identitas
Sekolah
1)
Nama Sekolah :
SMA Negeri 4 Tebo
NPSN :
10503251
NSS :
301100803004
Akreditasi :
A
Nomor Akreditasi :
560/BAP-SM/XII/Jbi/2015
Nilai Akreditasi :
86
2)
Alamat Sekolah
Propinsi :
Jambi
Kabupaten :
Tebo
Kecamatan :
Tebo Ilir
Kelurahan :
Sungai Bengkal
Jalan :
Air Panas
Kode Pos :
37572
Telepn/Fax :
-
e-mail :
sman4_tebo@yahoo.co.id
3)
Nomor Rekening :
901006137
Nama Bank Unit :
Bank Jambi
Kantor Cabang :
Muara Tebo
Pemegang Rekening
1) Kepala Sekolah : SRI
ASTUTI, S.Pd
2) Bendahara Sekolah :
SUMIATI
b.
Identitas Kepala Sekolah
a.
Nama Kepala Sekolah :
SRI ASTUTI, S.Pd
b.
NIP :
19750821 200501 2 003
c.
Tempat/tanggal lahir :
Jambi, 21 Agustus 1975
d.
Pendidikan Terakhir :
S.1/A.4
e.
Jurusan Ijazah :
Pendidikan Kimia
f.
No. Telepon Rumah :
-
g.
No. HP :
0822 1197 6373
h.
Alamat Rumah : Jalan Air Panas Sungai Bengkal
Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,
KP. 37252
5.
Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a.
Keadaan Tenaga Pendidik
Keadaan tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo tidak lepas
dari pembicaraan latar belakang dan jumlah tenaga pendidik di Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo 32 orang termasuk kepala sekolah. Tenaga pendidik dari 32 tersebut 9 laki-laki dan 23 perempuan, masing-masing memiliki taraf pendidikan yang
bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.2
Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
No |
Nama |
Ijazah tertinggi |
Mengajar Mata pelajaran |
Sertifikasi Sudah/belum |
PNS/Honorer |
1 |
Sri Astuti, S.Pd |
S1 |
Kimia |
Sudah |
PNS |
2 |
Neti Zahara, M.Pd |
S2 |
Biologi |
Sudah |
PNS |
3 |
Mirhasli, S.Pd |
S1 |
Matematika |
Sudah |
PNS |
4 |
Suryono, S.Pd |
S1 |
Penjaskes |
Sudah |
PNS |
5 |
Mariani, S.Pd |
S1 |
Fisika |
Sudah |
PNS |
6 |
Rumiati. N, S.Pd |
S1 |
B. Inggris |
Sudah |
PNS |
7 |
Ernawati, S.Pd |
S1 |
Sejarah |
Sudah |
PNS |
8 |
Sumiati, S.Pd.I |
S1 |
PAI |
Sudah |
PNS |
9 |
Jauhari Jaya.P,M.Pd |
S2 |
Geografi |
Sudah |
PNS |
10 |
Arum Yuniarti, S.Pd |
S1 |
B. Indonesia |
Sudah |
PNS |
11 |
Anggi Yaser.P, S.Pd |
S1 |
B. Indonesia |
Belum |
PNS |
12 |
Siti Rahmah, S.Pd |
S1 |
Kimia |
Belum |
PNS |
13 |
Yuyun.H, S.Pd.I |
S1 |
PAI |
Belum |
PNS |
14 |
Ida Royani, S.Pd.I |
S1 |
PPKN |
Sudah |
Honorer |
15 |
J. Suryani.P, S.Pd |
S1 |
Kimia/Sosiologi |
Belum |
Honorer |
16 |
Idha Rustiana, S.Pd |
S1 |
Sosiologi |
Belum |
Honorer |
17 |
Elda Gustina, S.Pd |
S1 |
Matematika |
Belum |
Honorer |
18 |
Nurhalifah, S.Pd |
S1 |
PKWu/TIK |
Belum |
Honorer |
19 |
M. Alexander, S.Pd |
S1 |
Seni Budaya |
Belum |
Honorer |
20 |
Asrianto. S, S.Pd |
S1 |
BK |
Belum |
Honorer |
21 |
Noviana .K, S.Pd |
S1 |
Ekonomi/PPKn |
Belum |
Honorer |
22 |
Rahma Yenita, S.Pd |
S1 |
PKWu/Geografi |
Belum |
Honorer |
23 |
Rahmat Hadi,S.Pd |
S1 |
B. Inggris |
Belum |
Honorer |
24 |
Neneng. R, S.Pd |
S1 |
Sejarah |
Belum |
Honorer |
b.
Keadaan Tenaga Kependidikan
Keadaan tenaga
kependidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo berjumlah 10 orang yang
terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3
Tenaga Kependidikan Sekolah Menegah Atas Negeri 4 Tebo
No |
Nama |
Ijazah Tertinggi |
Tugas |
PNS / Honorer |
1 |
Ridwan, S.Pd |
S1 |
Bagian Sarana Prasarana |
PNS |
2 |
Sumiati, SAP |
SMA |
Bendahara Rutin |
PNS |
3 |
Siti Aisyah |
SMA |
Bagian Pengarsipan |
Honorer |
4 |
Reni Efni |
SMA |
Bagian Kesiswaan |
Honorer |
5 |
Anggri Malsap |
SMA |
Operator Sekolah |
Honorer |
6 |
Irmayanti |
SMA |
Penjaga Pustaka |
Honorer |
7 |
Risma Diana |
SMA |
Kepegawaian dan ATK |
Honorer |
8 |
Samud |
SMA |
SATPAM |
Honorer |
9 |
Syaiful Bahri |
SMP |
Pelayan/Tukang Kebun Sekolah |
Honorer |
10 |
M. AL-Amin |
SMP |
Penjaga Sekolah/pesuruh |
Honorer |
c.
Keadaan Siswa
Keadaan siswa Seolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yang terdiri dari
laki-laki dan perempuan, dari dokumen yang peneliti dapatan jumlah keseluruhan
siswanya adalah 407 siswa yang terdiri dari 203 siswa yang berjenis kelamin
laki-laki dan 204 siswa yang berjenis kelamin perempuan.
Table 4.4
Jumlah
Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo 2021-2022
Jumlah Pesrta didik |
||
L |
P |
Total |
250 |
271 |
521 |
Tabel di atas dapat
dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa di
Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo pada tahun
2021-2022 yaitu 521 siswa dengan jumlah laki-laki lebih sedikit dari jumlah
perempuan dan hanya selisih 21 siswa dengan jumlah perempuan.
Tabel 4.5
Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir Sekolah Menegah Atas Negeri 4
Tebo
No |
Tahun |
Jumlah Peserta Didik |
||
L |
P |
Total |
||
1 |
2018/2019 |
237 |
253 |
490 |
2 |
2019/2020 |
240 |
267 |
507 |
3 |
2020/2021 |
246 |
269 |
515 |
Tabel di atas dapat
dilihat bahwa jumlah siswa perempuan selalu lebih tanggi dari pada jumlah siswa
laki-laki dan dari tahun 2018-2019 hingga ke tahun 2020-2021 selalu mengalami
peningkatan.
Tabel 4.6
Kelulusan Tamatan 3 Tahun Terakhir Sekolah Menegah Atas
Negeri 4 Tebo
Tahun Pelajaran |
Prosentase Tamatan |
Prosentase Lulus PTN |
||
IPA |
IPS |
IPA |
IPS |
|
2018/2019 |
100 |
100 |
|
|
2019/2020 |
100 |
100 |
|
|
2020/2021 |
99 |
99 |
|
|
Tabel di atas dapat
dilihat bahwa prosentase kelulusan 3 tahun terakhir pada tahun 2019-2020
mengalami prosentase yang sama pada tiap jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial sedangkan prosentase 2021 mengalami penurunan 1%.
Tabel 4.7
Prestasi yang di Peroleh Sekolah 3 Tahun Terakhir Sekolah
Menegah Atas Negeri 4 Tebo
Thn No |
BIDANG |
PRESTASI YANG DIPEROLEH |
TINGAKAT PRESTASI |
NAMA SISWA |
2019 |
||||
1 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Propinsi |
Propinsi Jambi |
Rizki Wahyudi |
2 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Kabupaten |
Kabupaten Tebo |
Melinda Safitri |
3 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Kabupaten |
Kabupaten Tebo |
Indra Dwi Rahmat. S |
4 |
Seni |
Juara 3 Tari berpasangan FLS2N |
Provinsi Jambi |
Endah Surnia Era Fazira |
5 |
Seni |
Juara 3 Solo Vokal
Putri FLS2N |
Provinsi Jambi |
Umi Faizatul Baroroh |
6 |
Seni |
Juara 1 Tari berpasangan FLS2N |
Kabupaten Tebo |
Endah Surnia Era Fazira |
7 |
Seni |
Juara 1 Solo Vokal Putra FLS2N |
Kabupaten Tebo |
Nico Dwi Prasetyo |
8 |
Seni |
Juara1 Solo Vokal Putri FLS2N |
Kabupaten Tebo |
Umi Faizatul Baroroh |
9
|
Seni |
Bujang Tebo Wakil 1 |
Kabupaten Tebo |
Rizki Wahyudi |
10 |
Seni |
Gadis Tebo Wakil 2 |
Kabupaten Tebo |
Sofia Wili |
11 |
Seni |
Gadis Tebo Harapan 1 |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah |
12 |
Seni |
Juara 2 Lagu Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah, Umi Faizatul. B, Amita.P,dkk |
13 |
Seni |
Bujang Tebo Komunikasi Terbaik |
Kabupaten Tebo |
Wildan |
14 |
Pramuka |
Juara 1 LKBB TLTD Kab. Tebo |
Kabupaten Tebo |
Rizki Wahyudi,dkk |
15 |
Pramuka |
Juara 1 Pentas Seni TLTD Kab. Tebo |
Kabupaten Tebo |
Umi Faizatul Baroroh, dkk |
16 |
Pramuka |
Duta Pramuka TLTD Kab. Tebo |
Kabupaten Tebo |
M. Iqrom |
17 |
Pramuka |
Duta Pramuka TLTD Kab. Tebo |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah |
18 |
Pramuka |
Juara 1 Memasak TLTD Kab. Tebo |
Kabupaten Tebo |
Khadijah, M. Iqrom |
19 |
Pramuka |
Juara 3 Pengembara TLTD IV Kwarda Jambi |
Provinsi Jambi |
Muwafik Azizah, Dimas, dkk |
20 |
Pramuka |
Peserta TLTD IV Kwarda Jambi |
Provinsi Jambi |
Nimas Retno, Aisyah, dkk |
21 |
Olah Raga |
Juara 2 Lari 100 m |
Kabupaten Tebo |
Ahmad Husairi |
22 |
Olah Raga |
Juara 3 Badminton Putri |
Kabupaten Tebo |
Sarwida Yanti |
23 |
English Club |
Juara 4 Debat Bahas Inggris |
Kabupaten Tebo |
Agnes, Intan, Muwafik. A |
24 |
Rohis |
Juara 1 Tilawah Pasantren Ramadhan |
Provinsi Jambi |
Muwafik Azizah |
25 |
Rohis |
Juara 3 Shalawat Pasantren Ramadhan |
Provinsi Jambi |
Muwafik Azizah |
2020 |
||||
1
|
Sosial |
Peserta Siswa Mengenal Nusantara |
Nasional |
Muwafik Azizah |
2 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Propinsi |
Propinsi Jambi |
Linda Permata Sari |
3 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Kabupaten |
Kabupaten Tebo |
M. Wildan |
4 |
Seni |
Juara 3 Solo Vokal
Putri FLS2N |
Provinsi Jambi |
Umi Faizatul Baroroh |
5 |
Seni |
Juara 1 Tari berpasangan FLS2N |
Kabupaten Tebo |
Juanda Pebriansyah |
6 |
Seni |
Juara1 Solo Vokal Putri FLS2N
|
Kabupaten Tebo |
Umi Faizatul Baroroh |
7 |
Seni |
Juara 1 Baca Puisi FLS2N |
Kabupaten Tebo |
Sofia Wili |
8 |
Seni |
Juara 1 Solo Vokal Putra FLS2N |
Kabupaten Tebo |
M. Gibran. R |
9 |
Seni |
Juara 3 Gitar Solo FLS2N |
Kabupaten Tebo |
David Piter Pasribu |
10 |
Olah Raga |
Juara 2 Lari 100 m Putri O2SN |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah |
11 |
Olah Raga |
Juara 2 Lari 100 m Putra O2SN |
Kabupaten Tebo |
Rahmanda |
12 |
Rohis |
Juara 1 Kulhu Tahlil Pasantren Kilat |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah |
13 |
Rohis |
Juara 1 Penyelenggaraan Sholat Jenazah |
Kabupaten Tebo |
M. Gibran, M.Danil, Hendra. A |
14 |
PMR |
Juara 3 PIK-R |
Kabupaten Tebo |
Muwafik Azizah |
15 |
OSN |
Juara 3 Olimpiade TIK |
Kabupaten Tebo |
Alda |
16 |
KIR |
Juara 4 LKTI Jenjang SMA |
Provinsi Jambi |
Febi Dwi Medika |
2021 |
||||
1
|
Paskibra |
Pasukan Paskibra Kabupaten |
Kabupaten Tebo |
Berry Kurniawan |
2 |
Paskibra |
Pasukan Paskibra Kabupaten |
Kabupaten Tebo |
Icha Widya Sari |
Tabel di atas dapat
dilihat bahwa pada tahun 2019 prestasi yang paling banyak di raih oleh siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu pada bidang seni sebanyak 10 kali
dalam setahun, sedangkan pada tahun 2020 prestasi yang paling banyak di raih
yaitu pada bidang seni sebanyak 6 kali dalam setahun, dan pada tahun 2021 siswa
hanya meraih prestasi dibidang paskibra sebanyak 2 kali dalam setahun. Prestasi
dibidang tari paling banyak diraih oleh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo dalam 3 tahun terakhir ini akan tetapi prestasi yang di raih setiap tahun
nya menurun.
Data 4.8
Sarana Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
No |
Jenis Sarana |
Jumlah |
Letak |
Keterangan |
1 |
Meja Guru |
1 |
XI IPA 1 |
Baik |
2 |
Kursi Guru |
1 |
XI IPA 1 |
Baik |
3 |
Meja Siswa |
35 |
XI IPA 1 |
Baik |
4 |
Kursi Siswa |
35 |
XI IPA 1 |
Baik |
5 |
Papan Tulis |
1 |
XI IPA 1 |
Baik |
6 |
Kursi Siswa |
35 |
X 2 |
Baik |
7 |
Papan Tulis |
1 |
X 2 |
Baik |
8 |
Kursi Guru |
1 |
X 2 |
Baik |
9 |
Meja Guru |
1 |
X 2 |
Baik |
10 |
Meja Siswa |
35 |
X 2 |
Baik |
11 |
Timbangan Badan |
1 |
UKS |
Baik |
12 |
Perlengkapan P3K |
1 |
UKS |
Baik |
13 |
Tandu |
1 |
UKS |
Baik |
14 |
Meja Guru |
1 |
XI IPS 3 |
Baik |
15 |
Meja Siswa |
35 |
XI IPS 3 |
Baik |
16 |
Papan Tulis |
1 |
XI IPS 3 |
Baik |
17 |
Kursi Guru |
1 |
XI IPS 3 |
Baik |
18 |
Kursi Siswa |
35 |
XI IPS 3 |
Baik |
19 |
Kursi Pimpinan |
1 |
Ruang Kepala Sekolah |
Baik |
20 |
Meja Pimpinan |
1 |
Ruang Kepala Sekolah |
Baik |
21 |
Meja Guru |
1 |
X 3 |
Baik |
22 |
Kursi Guru |
1 |
X 3 |
Baik |
23 |
Kursi Siswa |
35 |
X 3 |
Baik |
24 |
Papan Tulis |
1 |
X 3 |
Baik |
25 |
Meja Siswa |
35 |
X 3 |
Baik |
26 |
Kursi Guru |
6 |
X 1 |
Baik |
27 |
Meja Siswa |
40 |
X 1 |
Baik |
28 |
Meja Guru |
1 |
X 1 |
Baik |
29 |
Papan Tulis |
1 |
X 1 |
Baik |
30 |
Kursi Siswa |
35 |
X 1 |
Baik |
31 |
Printer TU |
2 |
Ruang TU |
Baik |
32 |
Meja TU |
6 |
Ruang TU |
Baik |
33 |
Kursi TU |
6 |
Ruang TU |
Baik |
34 |
Komputer TU |
2 |
Ruang TU |
Baik |
35 |
Meja Guru |
1 |
XII IPA 2 |
Baik |
36 |
Meja Siswa |
35 |
XII IPA 2 |
Baik |
37 |
Kursi Guru |
1 |
XII IPA 2 |
Baik |
38 |
Kursi Siswa |
35 |
XII IPA 2 |
Baik |
39 |
Papan Tulis |
1 |
XII IPA 2 |
Baik |
40 |
Kursi Guru |
1 |
XI IPS 2 |
Baik |
41 |
Meja Guru |
1 |
XI IPS 2 |
Baik |
42 |
Meja Siswa |
35 |
XI IPS 2 |
Baik |
43 |
Papan Tulis |
1 |
XI IPS 2 |
Baik |
44 |
Kursi Siswa |
35 |
XI IPS 2 |
Baik |
45 |
Meja Siswa |
35 |
XI IPA 2 |
Baik |
46 |
Kursi Siswa |
35 |
XI IPA 2 |
Baik |
47 |
Meja Guru |
1 |
XI IPA 2 |
Baik |
48 |
Kursi Guru |
1 |
XI IPA 2 |
Baik |
49 |
Papan Tulis |
1 |
XI IPA 2 |
Baik |
50 |
Papan Tulis |
1 |
XII IPS 1 |
Baik |
51 |
Kursi Guru |
1 |
XII IPS 1 |
Baik |
52 |
Meja Guru |
1 |
XII IPS 1 |
Baik |
53 |
Meja Siswa |
35 |
XII IPS 1 |
Baik |
54 |
Kursi Siswa |
35 |
XII IPS 1 |
Baik |
55 |
Meja Guru |
1 |
XI IPS 1 |
Baik |
56 |
Meja Siswa |
35 |
XI IPS 1 |
Baik |
57 |
Papan Tulis |
1 |
XI IPS 1 |
Baik |
58 |
Kursi Guru |
1 |
XI IPS 1 |
Baik |
59 |
Kursi Siswa |
35 |
XI IPS 1 |
Baik |
60 |
Papan Tulis |
1 |
XII IPA 1 |
Baik |
61 |
Kursi Guru |
1 |
XII IPA 1 |
Baik |
62 |
Kursi Siswa |
35 |
XII IPA 1 |
Baik |
63 |
Meja Siswa |
35 |
XII IPA 1 |
Baik |
64 |
Meja Guru |
1 |
XII IPA 1 |
Baik |
65 |
Kursi Siswa |
35 |
Gudang |
Kurang Baik |
66 |
Papan Tulis |
2 |
Gudang |
Kurang Baik |
67 |
Meja Siswa |
40 |
Gudang |
Kurang Baik |
68 |
Lemari |
1 |
Gudang |
Kurang Baik |
69 |
Komputer TU |
5 |
Gudang |
Kurang Baik |
70 |
Meja Siswa |
35 |
XII IPS 2 |
Baik |
71 |
Papan Tulis |
1 |
XII IPS 2 |
Baik |
72 |
Meja Guru |
1 |
XII IPS 2 |
Baik |
73 |
Kursi Siswa |
35 |
XII IPS 2 |
Baik |
74 |
Kursi Guru |
1 |
XII IPS 2 |
Baik |
75 |
Papan Tulis |
1 |
X 4 |
Baik |
76 |
Meja Guru |
1 |
X 4 |
Baik |
77 |
Kursi Guru |
1 |
X 4 |
Baik |
78 |
Kursi Siswa |
35 |
X 4 |
Baik |
79 |
Meja Siswa |
35 |
X 4 |
Baik |
80 |
Kursi Guru |
1 |
Lab. Bahasa |
Baik |
81 |
Meja Siswa |
40 |
Lab. Bahasa |
Baik |
82 |
Meja Guru |
1 |
Lab. Bahasa |
Baik |
83 |
Kursi Siswa |
40 |
Lab. Bahasa |
Baik |
Total |
1145 |
Data 4.9
Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
No |
Nama Prasaranan |
Panjang (m) |
Lebar (m) |
Rata-rata Kondisi
Kerusakan Prasarana |
Status Kepemilikan |
1 |
Dapur |
2 |
1.5 |
50.00 |
Milik |
2 |
Gudang |
8 |
4 |
100.00 |
Milik |
3 |
Lab. Bahasa |
12 |
8 |
100.00 |
Milik |
4 |
Lab. IPA |
18 |
9 |
50.00 |
Milik |
5 |
Lab. Komputer |
9 |
8 |
100.00 |
Pinjam |
6 |
Musholla |
10 |
10 |
75.00 |
Milik |
7 |
Perpustakaan |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
8 |
Ruang Guru |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
9 |
Ruang Kepala Sekolah |
7 |
5 |
100.00 |
Milik |
10 |
Ruang TU |
8 |
4 |
100.00 |
Milik |
11 |
Rumah Penjaga Sekolah |
6 |
4 |
100.00 |
Milik |
12 |
UKS |
4 |
2 |
100.00 |
Pinjam |
13 |
WC Guru |
2 |
2 |
100.00 |
Milik |
14 |
WC Siswa |
4 |
2 |
100.00 |
Milik |
15 |
X 1 |
9 |
8 |
50.00 |
Pinjam |
16 |
X 2 |
9 |
8 |
50.00 |
Pinjam |
17 |
X 3 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
18 |
X 4 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
19 |
XI IPA 1 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
20 |
XI IPA 2 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
21 |
XI IPS 1 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
22 |
XI IPS 2 |
9 |
8 |
94.50 |
Milik |
23 |
XI IPS 3 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
24 |
XII IPA 1 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
25 |
XII IPA 2 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
26 |
XII IPS 1 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
27 |
XII IPS 2 |
9 |
8 |
100.00 |
Milik |
6.
Staf
Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
Sumber Daya Manuasia di perpustakaan adalah semua tenaga atau perangkat
perpustakaan yang terdiri dari kepala perpustakaan dengan tugas utama menyusun
strategi dan mengejar target yang harus diselesaikan oleh semua staf, pustakawan melakukan prosedur manajerial dan
perangkat tersebut merupakan kelompok kerja (kolaborasi) yang harus memiliki
pilihan untuk bekerjasama demi kemajuan perpustakaan, maka pada saat itu Sumber
Daya Manusia tersebut harus diperlengkapi dan membekali diri dengan kapasitas,
kemampuan dan cara pandang untuk bekerja dan memperhatikan prakarsa
perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 4
Tebo sudah memiliki satu kepala perpustakaan dan satu pustakawan, yang sejalan
dengan tugasnya.
Tabel 4.10
Struktur Administrasi
Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
7.
Visi dan Misi
Perpustakaan
a.
Visi Perpustakaan
Menyadari bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi, sarana pendidikan
dan rekreasi yang sangat baik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, serta
sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudaya, mandiri, dan berwawasan lingkungan
global.
b.
Misi
Perpustakaan
1)
Mengutamakan
kesopanan kepada semua pengunjung perpustakaan saat menggunakan fasilitas.
2)
Menyediakan
koleksi yang selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan sekolah dan kurikulum.
3)
Menyediakan
layanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi pengguna.
4)
Menerapkan
layanan digitalisasi yang membantu pengguna melalui proses layanan.
5)
Bekerja sama
dengan guru mata pelajaran untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat
sekolah.
6)
Menata
perpustakaan sekolah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan standar
perpustakaan nasional.
7)
Bekerja sama
dengan lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.
8.
Peraturan Ketertiban Perpustakaan
Peraturan ketertiban perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo:
a.
Siswa, guru, karyawan serta pengunjung
lain yang memasuki ruang perpustakaan diharapkan melapor kepada pengelola /
petugas perpustakaan dan mengisi buku
daftar pengunjung.
b.
Di dalam ruang perpustakaan harap
menjaga ketertiban dan kesopanan supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang
membaca atau sedang belajar.
c.
Setiap peminjam buku, majalah, surat
kabar, dan lain-lain harus memiliki kartu anggota perpustakaan.
d.
Setiap peminjam diperbolehkan mengambil
sendiri buku-buku, majalah, surat kabar, yang akan dipinjam dan
melaporkan kepada petugas perpustakaan.
e.
Selesai membaca buku, majalah, surat
kabar dan lain-lain harus dikembalikan pada tempatnya semula.
f.
Setiap peminjam harus mengembalikan
pinjaman buku, majalah, surat kabar dan lain-lain sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan oleh perpustakaan.
g.
Bila ada jam kosong siswa / siswi
diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan setelah terlebih dahulu melapor
kepada petugas perpustakaan.
h.
Menjaga / merawat buku-buku, majalah,
surat kabar yang dipinjam dari perpustakaan suapay tidak rusak dan kotor.
i.
Apabila buku-buku, majalah, surat kabar
yang dipinjam rusak atau hilang harap segera melapor kepada pengelola / petugas
perpustakaan.
j.
Jagalah kebersihan dan tidak membuang
sampah sembarang di dalam ruang perpustakaan untuk mendapatkan kenyamanan
bersama.
9. Larangan di Perpustakaan
Larangan yang perlu diperhatikan di perpustakaan Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tebo:
a.
Tidak dibenarkan memakai topi, jaket
serta membawa tas ke dalam ruang perpustakaan.
b.
Dilarang membawa makanan / minuman serta benda-benda lain yang
tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.
c.
Dilarang makan / minum, merokok, atau
hal-hal lain yang dapat menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta
membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman.
d.
Dilarang mencoret-coret, menggunting,
menyobek buku, majalah, surat kabar dan lain-lain milik perpustakaan.
e.
Dilarang bermain atau bergurau yang
dapat mengganggu orang lain yang sedang membaca / belajar.
f.
Tidak dibenarkan ruang perpustakaan
untuk keperluan lain, selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan belajar.
g.
Tidak dibenarkan menukar buku-buku,
majalah, surat kabar, dan lain-lain milik perpustakaan dengan buku-buku lain
tanpa seizin pengelola / petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya
sama.
10. Sanksi Pelanggaran di Perpustakaan
Sanksi pelanggaran
perpustakaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo:
a.
Perpustakaan berhak memberikan sanksi
kepada setiap pengunjung atau peminjam yang melanggar aturannya.
b.
Buku perpustakaan yang rusak, majalah,
dan barang-barang lain yang dibawa karena keterlambatan peminjaman harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perpustakaan.
c.
Buku yang hilang harus diganti sesuai
dengan judul buku atau dengan uang yang setara dengan nilainya.
11. Jam Layanan
Jam pelayanan di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu
pada hari senin sampai kamis buka pada jam 07.30-14.15 WIB sedangkan pada hari
jum’at jam pelayanan perpustakaan buka pada jam 07.30-11.30 WIB.
12. Jumlah Koleksi
Perpustakaan Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki koleksi bahan pustaka mencapai lebih dari
500 judul buku, koleksi yang tersedia disini adalah buku teks, buku panduan
pendidik, buku bacaan (fiksi dan non fiksi).
Tabel 4.11
Jumlah Pengunjung
Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
No |
Tahun |
Jumlah Pengunjung |
||
L |
P |
Total |
||
1 |
2019/2020 |
25 |
75 |
100 |
2 |
2020/2021 |
33 |
92 |
125 |
3 |
2021/2022 |
27 |
88 |
115 |
Tabel di atas dapat
kita lihat bahwa setiap pengunjung yang datang lebih sering siswa perempuan
dibanding siswa laki-laki setiap tahun nya jumlah pengunjung mengalami naik
turunnya pengunjung seperti pada tahun 2021 jumlah pengunjung lumayang
meningkat akan tetapi pada tahun 2022 jumlah pengunjung kembali menurun.
13. Sarana Prasarana
Perpustakaan Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo menyediakan sarana dan prasarana meliputi 4 meja
baca, 24 kursi baca, 1 meja kerja staf perpustakaan, 2 kursi kerja staf
perpustakaan, 1 komputer, 6 rak buku, 1 CCTV, 2 kipas angin, 2 lemari buku, 1
tempat penitipan barang, 4 meja dan kursi untuk baca individu, 1 jam dinding, 1
papan untuk tampilan projektor, 1 rak majalah dan surat kabar, 1 papan
pengumuman, 1 majalah dinding, 2 tempat sampah.
B.
Temuan Khusus
1.
Manajemen Kepala Sekolah dalam Sistem
Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
Manajemen pada
umumnya diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, inti
dari manajemen adalah pengaturan (Jejen, 2015 hlm 347).
Manajemen kepala sekolah tidak terlepas dari manajemen pada umumnya, yaitu
mengandung unsur adanya proses kegiatan yang dilakukan dengan mengoordinasikan
berbagai kegiatan dan semua sumber daya
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pada pengertian, manajemen
kepala sekolah pada dasarnya merupakan suatu proses yang secara berkesinambungan
dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen, untuk mengintegrasikan
berbagai sumber daya di sekolah secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan (Wicaksana, 2016 hlm 20).
Manajemen kepala sekolah memerlukan perencanaan yang matang terutama dalam
mengembangkan kualitas sekolahnya karena perencanaan merupakan awal dari suatu
kegiatan manajemen. Perencanaan
kepala sekolah menurut peneliti dapat dimaknai sebagai kegiatan berupa kebijakan
atau rencana umum dan jangka panjang sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan oleh pemimpin yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi bawahannya. Perencanaan dari kepala
sekolah ini lebih dikenal dengan perencanaan jangka pendek, menengah dan
panjang. Dan dalam manajemen kepala sekolah memerlukan perencanaan yang matang
sebagai pedoman dalam perkembangan lembaga atau organisasinya, di sini telah di
terapkan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri Atas 4 Tebo untuk mengembangkan dan
meningkatkan sekolah tersebut terutama tentang sistem pengembangan pelayanan
perpustakaan dengan manajemen kepala sekolah. Kepala sekolah juga menyatakan
penting nya perencanaan dalam sistem mengembangkan pelayanan perpustakaan.
Seperti yang di ungkapkan beliau dalam wawancara yang di lakukan peneliti:
“Kepemimpinan dalam perencanaan memang
merupakan langkah awal yang sangat penting karena dengan adanya perencanaan
akan menentukan apa tujuan yang akan di capai. Dan dalam perencanaan juga ada
beberapa kegiatan yang tersusun supaya tujuan yang di inginkan bisa tercapai
dan dilaksanakan dengan efektif dan efesien. Nah jadi dalam kepemimpinan saya
di sini banyak hal yang saya rencanakan terutama untuk meningkatkan kualitas
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 ini.” (wawancara 17 oktober 2022).
Uraian yang di
sampaikan di atas bahwa kepala sekolah memang menerapkan perencanaan dalam
kepemimpinan nya terutama dalam hal meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tebo.
a. Meningkatan
pelayanan perpustakaan
Layanan yang disediakan oleh perpustakaan meliputi kegiatan yang
menawarkan bantuan, fasilitas, dan penunjukan yang memudahkan pengguna untuk
menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah. Meskipun
istilah "layanan" dapat dipahami untuk merujuk pada apa pun, maknanya
yang luas adalah "memberikan bantuan kepada pengguna terkait semua yang
ada di dalamnya".
Pelayanan
perpustakaan adalah proses penyebarluasan segala macam informasi kepada
masyarakat luas. Dan ada beberapa macam bentuk layanan di perpustakaan
diantaranya, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan referensi, dan informasi,
pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan pelayanan jam kunjung perpustakaan,
dilihat dari sifatnya, layanan perpustakaan bisa di kelompokan ke dalam
kategori pelayanan lansung dan pelayanan tidak lansung. Yang pertama meliputi
pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan
refensi, dan pelayanan bimbingan kepada pengguna/pembaca. Sedangkan yang kedua
meliputi bentuk pelayanan yang mempunyai sifat tidak lansung terjadi transaksi
antara petugas perpustakaan dengan penggunanya (Yusuf dan Suhender, 2015 hlm 187).
Perpustakaan Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo menawarkan berbagai layanan, antara lain layanan
sirkulasi (pinjaman dan pengembalian) dan sistem layanan terbuka (open access)
yang disediakan oleh satu orang kepala perpustakaan dan satu orang pustakawan
yang diperbantukan baik dalam bidang teknis pelayanan, informasi, layanan
promosi, layanan jam perpustakaan, layanan sirkulasi, dan layanan referensi. Adapun sistem pelayanan tersebut dikemukakan oleh Kepala Perpustakaan Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo dengan uraian hasil wawancara berikut ini:
“Perpustakaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo memiliki 2 orang staf pengelola
perpustakaan, satu orang kepala perpustakaan dan satu orang pustakawan, sistem
pelayanan disini awalnya masih secara manual dan sekarang kepala sekolah telah
menerapkan sistem pengembangan pelayanan dalam bentuk digital yang mana
sekarang masih dalam proses, pelayanan ini di diterapkan agar pengunjung mudah
dalam mencari informasi dan buku yang mereka inginkan” (wawancara, 18 Oktober
2022)
Penjelasan yang telah di sampaikan oleh kepala sekolah di
atas bahwa beliau merencanakan kebijakan tentang pengembangan pelayanan dengan
sistem digital yang mana perencanaan tersebut merupakan perencanaan jangka
panjang dan juga perencanaan tersebut masih dalam proses pelaksanaan.
Berdasarkan adanya
kebijakan yang di terapkan kepala sekolah tersebut di karenakan ada beberapa
kendala yang di hadapi dalam pelayanan perpustakaan secara manual yang mana Berdasarkan hasil wawancara bersama siswa ketika sistem pelayanan masih manual sangat sulit untuk
pemustaka mencari buku yang ingin di cari jika pustakawan tidak membantu nya
dan juga pelayanan yang harus nya cepat menjadi lambat dengan adanya beberapa
kendala tersebut kepala sekolah mengeluarkan kebijakan baru dengan meningkatkan
sistem pelayanan yang manual menjadi digital. Seperti yang di sampaikan oleh
siswa tentang pelayanan manual di perpustakaan tersebut yaitu:
“karena
pelayanan nya masih manual jadi kami susah mencari buku nah sekarang kan
perpustakaan ni lagi dalam proses kedalam bentuk digital jadi kami berharap
cepat selesai supaya kami bisa mencari informasi atau mencari buku dengan cepat
“(wawancara,19 oktober 2022).
Karena Perkembangan perpustakaan sekolah berbasis teknologi informasi ini tidak
lepas dari kebijakan pemerintah sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 43 tahun 2007 pasal 23 tentang perpustakaan sekolah, bahwa pada ayat 5
dijelaskan, perpustakaan sekolah mengembangkan pelayanan perpustakaan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Salah satu jenis
perpustakaan yang dimaksud menggunakan tenologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan pelayanannya adalah jenis perpustakaan digital. Perpustakaan digital
ini merupakan sebuah sistem yang terdiri dari perangkat heardwer dan software,
koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja,
serta pelayanan dengan memanfaatkan berbagai jenis tenknologi informasi. Dengan
sistem digital ini suatu perpustakaan mempunyai kelebihan dalam menghemat
ruangan, akses ganda dalam menggunakan koleksi, tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu, koleksi dapat berbentuk multimedia dan biaya akan lebih murah (Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, 2016 hlm 390).
Tujuan kepala sekolah
mengembangkan sistem pelayanan dengan bentuk digital karena ada beberapa kelebihannya, diantaranya adalah: (1)
mudah dan cepat dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan,
sehingga lebih menghemat waktu dan lebih efektif dalam
memperoleh pengetahuan; (2) koleksi yang disimpan dalam bentuk
digital/elektronik dapat dirawat jauh lebih lama dibanding sistem penyimpanan
nin digital yang banyak dipengaruhi faktor alam, berdampak pada biaya pengadaan
koleksi yang dapat diminimumkan; (3) perpustakaan digital tidak memerlukan banyak perangakat, seperti: video player, DVD/VCD
player, tape recorder, micrifilm reader, dan lain-lain, dikarenakan hampir seluruh media koleksi telah dikonversi dalam bentuk
digital, perpustakaan lebih mudah dalam sharing data atau informasi
kepada pengguna atau mitra kerja lainnya.
Pengelolaan
perpustakaan digital di sekolah merupakan suatu usaha yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan secara teknologi
seperti yang di sebutkan oleh kepala perpustakaan berikut:
“Pengembangan pelayanan dengan adanya sistem digital
yang baru di terapkan di sini sangat berdampak positif dan memberikan motivasi
yang baik bagi siswa terutama sistem pelayanan yang lebih mudah dan cepat, juga
siswa bisa mendapatkan pengetahuan secara teknologi dan tidak kuno dengan
perkembangan teknologi di zaman sekarang” (wawancara, 18 Oktober 2022).
Dan dalam hal
pengembangan kualitas sistem pelayanan terutama pelayanan sistem digital yang
baru di terapkan ini upaya yang harusnya di lakukan oleh kepala perpustakaan
atau pun pustakawan yaitu dengan selalu mengupgrade sistem perpustakaan digital
yang lebih aman dan nyaman untuk di akses dimana saja dan kapan saja, serta
menambah koleksi digital yang tersedia yang dapat memenuhi kebutuhan
pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo. Jika semua upaya tersebut
dapat dilakukkan dengan baik perpustakaan digital yang di terapkan tersebut
akan semakin maju dan baik dari segi pelayanan nya terhadap guru dan siswa
Sekolah Menengah Atas 4 tebo.
Mencapai tujuan tersebut untuk penyelenggaraan perpustakaan di sekolah seharusnya perlu memahami prinsip dan fungsi manajemen dengan baik,
sehingga visi, misi dan tujuan yang
sudah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik. Beberapa faktor yang diterapkan
dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan
digital di Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tebo adalah:
(1) perencanaan perpustakkaan digital; (2) pendanaan dan anggaran perpustaaan
digital; (3) pengelolaan koleksi digital; (4) pengelolaan fasilitas; (5)
Pengelolaan sumber daya manusia; (6) pemantauan dan evaluasi (Observasi 18 Oktober 2022)
b. Memperbaiki tata
ruang perpustakaan sekolah
Upaya lain yang
dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dengan cara memperbaiki tata ruang
perpustakaan karena masalah tata ruang merupakan salah satu indikator yang
menyebabkan kurangnya minat siswa untuk mengunjungi dan memanfaatkan
perpustakaan sekolah. Disamping itu tata perpustakaan sekolah yang baik, nyaman
dan teratur, akan dapat meransang motivasi siswa dalam membaca buku-buku yang
ada di perpustakaan sekolah. Pengaturan tata ruang perpustakaan merupakan salah
satu kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam pengelolaan
perpustakaan di Sekolah Menengah atas Negeri 4 Tebo.
Apabila tata ruang
perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dapat diatur dan di tata
secara baik, maka hal ini akan berpengarauh terhadap motivasi siswa untuk
membaca dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di perpustakaan Sekolah Menegah
Atas Negeri 4 Tebo. Sekaligus hal ini membuktikan bahwa kepala sekolah telah
berhasil dalam melakukan pengelolaan sekolah telah berhasil dalam melakukan
pengelolaan sekolah dengan baik.
c.
Melengkapi koleksi perpustakaan sekolah
Upaya lain yang
dilakukan kepala sekolah dalam pengelolaan perpustakaan Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tebo adalah dengan cara melengkapi koleksi perpustakaan, untuk
meningkatan pengelolaan perpustakaan sekolah kepala sekolah harus mengevaluasi
kinerja perpustakaan dengan cara salah satunya adalah dengan menambah atau
melengkapi jumlah koleksi dan tambahan koleksi buku perpustakaan. Melengkapi koleksi
perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yang dimaksud adalah menambah
jumlah koleksi buku dan bahan-bahan perpustakaan lainnya sehingga lebih banyak
dan lebih lengkap, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap minat baca siswa
nantinya di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
Berdasarkan
observasi dilapangan peneliti menemukan bahwa benar kepala sekolah memang
menerapkan perencanaan dalam kepemimpinan nya terutama dalam hal meningkatkan
kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo yaitu meningkatkan pelayanan
perpustakaan, memperbaiki tata ruang perpustakaan, dan melengkapi koleksi
perpustakaan sekolah (obseravasi, 24 oktober 2022).
2.
Kendala dalam Pengembangan Sistem Pelayanan Perpustakaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
a.
Kurangnya Pengetahuan Sumber Daya Manusia Tentang Teknologi
Pengembangan sistem
pelayanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dari sistem
manual menjadi sistem digital bukan hanya memiliki segi positif saja dengan di
terapkannya sistem pelayanan tersebut juga banyak kendala yang di hadapi kepala
perpustakaan maupun pustakawan ada beberapa hal yang terjadi di perpustakaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo, yaitu keterbatasan sumber daya manusia
yang mengurusi perpustakaan digital, karena dengan keterbatasan sumber daya
manusia ini maka produktifitas kerja menurun, misalnya dalam mencari koleksi
digital hanya dengan 1 orang petugas akan memakan waktu yang lebih lama yang
karena petugas tersebut mempunyai pekerjaan lain di perpustakaan. Dan juga
untuk menyalin data ke dalam komputer itu memerlukan listrik apabila listrik
padam maka penyalinan tersebut terpaksa tidak bisa dilanjut sampai listrik
nyala jika listrik sering padam makan penyalinan data akan lama selesainya.
(observasi, 24 oktober 2022).
Dari beberapa
kendala yang di temui peneliti ketika observasi di perpustakaan Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo tersebut seperti yang sudah di uraikan di atas dan
di sebutkan juga oleh pustakawan bahwa:
"Perpustakaan di sini memang sedang menerapkan sistem
digital tapi karena saya seorang pemustaka yang hanya lulusan SMA ini masih
kurang memahami tentang teknologi jadi ketika saya mengelola data saya masih
agak kebingungan" (wawancara,18 oktober 2022).
Menurut penjelasan
dari pustakawan tersebut dapat kita lihat bahwa sistem digital ini memang umum
tetapi tidak bagi mereka yang memang masih terbiasa dengan sistem manual dan
mungkin karna mereka belum di beri pelatihan jadi membuat mereka kesulitan
dalam hal tersebut dan dapat di lihat dari Staf perpustakaan sekolah menengah
atas negeri 4 yang kurang memahami tentang teknologi seperti kurang cakap nya
dalam mengelola data dan juga kurang cakap nya dalam mengelola koleksi digital
b.
Keterbatasan Energi Listrik di Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo
Pengembangan
pelayanan perpustakaan dengan sistem digital mengharuskan sekolah memiliki
listrik yang memadai karena komputer yang di gunakan memerlukan listrik dan
menurut staf perpustakaan bahwa:
"Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo dalam pengembangan pelayanan sistem digital memang
memiliki kendala keterbatasan listrik karena sering sekali ketika saya sedang
memasukkan data ataupun menginput data tiba-tiba mati lampu sehingga aktivitas
saya terganggu dan otomatis pekerjaan yang sedang saya kerjakan pun
tertunda" (wawancara, 18 oktober 2022).
Menurut penjelasan
yang di sampaikan oleh staf perpustakaan tersebut bahwa kendala yang di hadapi staf
perpustakaan bukan hanya keterbatasan pengetahuan mereka tapi juga masih ada
keterbatasan listrik di sana, menurut hasil observasi yang di lakukan peneliti
bahwa memang di daerah atau pun lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
tersebut sering sekali mengalami mati lampu (observasi, 24 oktober 2022).
3.
Upaya Staf Perpustakaan Mengatasi Kendala-Kendala dalam
Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo
a.
Mengikuti pelatihan
Staf perpustakaan
harus mampu mengelola perpustakaan, baik dalam hal mengelola koleksi maupun
memenuhi kebutuhan pengunjung dalam hal ini guru dan siswa. Meningkatkan
kualitas layanan yang diberikan, khususnya dengan meminta staf perpustakaan
untuk puas dengan posisinya, karena ini akan memungkinkan mereka untuk
memberikan layanan terbaik kepada pengunjung.
Selain itu,
diharapkan staf perpustakaan tidak merasa terbebani oleh tanggung jawab mereka.
Dan juga, staf perpustakaan harus memahami kepribadian setiap pengunjung. Untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang dipekerjakan sebagai staf perpustakaan,
mengikutsertakan staf perpustakaan dalam pelatihan. Perpustakaan Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo harus memungkinkan pengunjung untuk mengakses sejumlah besar
sumber daya yang memenuhi kebutuhan pendidikan, informasi, dan pengembangan
pribadi mereka. Layanan perpustakaan digital menuntut staf perpustakaan untuk
mengetahui dan memahami lebih jauh tentang beberapa sistem, antara lain alat
bantu dengar dan perangkat lunak, koleksi elektronik, pengguna, organisasi, dan
mekanisme kerja, serta layanan, dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi
informasi. Karena itu, kinerja perpustakaan ini timpang tindih satu sama lain.
Kepala sekolah harus menawarkan pelatihan kepada staf perpustakaan untuk
mengatasi kurangnya pengetahuan mereka tentang topik ini karena pentingnya
memiliki pengetahuan tentang hal itu.
b.
Menyediakan alat bantu listrik (diesel)
Perpustakaan merupakan
sumber yang paling penting untuk membaca di kalangan masyarakat umum dan siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo pada khususnya. Tentu saja, ada kendala
teknis internal dan eksternal serta masalah kegiatan. Perpustakaan di Sekolah Menengah
Atas Negeri 4 Tebo memiliki sejumlah kendala masalah, yang telah diselesaikan
sebelumnya. Menurut pustakawan, berikut adalah contoh bagaimana organisasi ini
menangani masalah:
“ya, kita ada kendala utama di perpustakaan ini seperti yang
saya katakan yaitu masalah sumber daya manusia, namun kami sudah berupaya
menyelesaikan itu berbicara dengan atasan hanya saja ada pertimbangan lain
untuk belum menambahkan staf dalam waktu dekat ini, selain keterbatasan
tersebut untuk menyalin data yang tercatat di buku ke komputer, komputernya itu
harus tersambung ke listrik jika listrik padam maka penyalinan tidak bisa
dilanjutkan dan itu akan membuat proses penyalinan menjadi lama” (wawancara 18
oktober 2022).
Karena hal yang di
sampaikan oleh pustakawan tersebut bahwa kendala yang sering mereka hadapi
yaitu sering nya mati lampu sehingga menghambat pekerjaan nya jadi seharusnya
Kepala sekolah menyediakan alat bantu listrik berupa mesin disel
Kerjasama berupa bimbingan belajar bagi siswa yang
membutuhkan data dan penjelasan bahan ajar di perpustakaan, kerjasama berupa
pengiriman surat dari pengelola perpustakaan kepada wali kelas yang berisi
pemberitahuan daftar yang terlambat atau belum mengembalikan buku siswa yang
dipinjam sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kerjasama berupa
permintaan daftar buku yang dibutuhkan dari perpustakaan kepada guru atau
sebaliknya ketika ada pembentukan tambahan literatur perpustakaan, dan
kerjasama berupa penyediaan fasilitas ruang baca bagi siswa yang menyelesaikan
tugas guru baik secara individu dan kelompok.
Sistem pelayanan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo bersifat manual. Selain itu, Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Tebo menerapkan sistem pelayanan terbuka, sehingga setiap pengguna dapat
leluasa masuk ke ruang perpustakaan untuk mencari atau mengambil koleksi bahan
pustaka. Selama proses belajar mengajar, buku pelajaran dipinjamkan melalui
proses peminjaman. Setiap kegiatan peminjaman buku mencatat siapa yang meminjam
buku, kapan harus dikembalikan, dan buku apa saja yang dipinjam.
Hasil upaya yang dilakukan petugas perpustakaan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Tebo untuk mengatasi kekurangan Sumber Daya Manusia
perpustakaan mendekati upaya maksimal. Hal ini terlihat dari upaya yang
dilakukan oleh beberapa pegawai tersebut, yang telah berkali-kali berbicara
dengan kepala perpustakaan. Apakah ini juga akan dilaporkan ke kepala sekolah?
Jika demikian, mereka harus menunggu tindak lanjut dari kepala sekolah.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah
di uraikan pada bab empat, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan sistem
layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo dengan menerapkan
sistem layanan digital, pemutakhiran tata letak perpustakaan, dan memperbanyak
koleksi buku perpustakaan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.
2.
Penerapan sistem layanan perpustakaan digital
memungkinkan staf perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo lebih
memahami teknologi dan keterbatasannya terkait energi listrik. Kendala tersebut
dihadapi oleh kepala sekolah dan staf perpustakaan dalam mengembangkan sistem
layanan perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo.
3.
Dalam upaya mengatasi tantangan yang ditimbulkan
dengan menerapkan sistem layanan perpustakaan digital, staf perpustakaan
mengikuti pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan meminta mesin diesel
dari sekolah sebagai pengganti listrik untuk mencegah terhambatnya kegiatan
perpustakaan seperti menyalin data.
B.
Saran
Peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan
dapat memotivasi perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tebo menjadi lebih
baik lagi, mengembangkan layanan perpustakaan dalam bentuk digital, dan
mendukung kemajuan perpustakaan berdasarkan uraian hasil analisis serta
pembahasan dan Kesimpulan atas hasil penelitian tersebut, dengan bersama-sama
menjaga segala sarana dan prasarana yang telah ada agar generasi penerus dapat
memanfaatkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). Pengelolaan
Perpustakaan Digital di SMA Negeri 1 Yogyakarta. 390–392.
Ayu, D. (2011). Teori Pendidikan Behaviorisme. 78–89.
https://dnoeng.wordpress.com/2010/06/15/teori-pendidikan-behaviorisme/Teori
belajar Behavioristik adalah teori,pemeliharaan akan membentuk perilaku
mereka.&Behaviorisme merupakan kekuatan pendidikan sejak abad pertengahan.
Badrudin, A. R. (2019). Islamic Management: Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 01, Januari. 02(01), 83–102.
Basilius, W. (2015). Manajemen Pendidikan di Sekolah.
Yogyakarta: Media Akademik.
Fatmawati, E. (2021). Layanan Perpustakaan Sekolah:
Panduan Bagi Pemula. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Hartono. (2016). Manajemen Perpustakaan Sekolah.
Herlina. (2013). pembinaan dan pengembangan perpustakaan.
Hermawan, A. (2021). Penguatan Kepemimpinan Melayani
Kepala Sekolah. 115.
Hidayah, N. (2019). Manajemen Layanan Perpustakaan Untuk
Peserta Didik di Sd Islam Terpadu Nurul Iman. Manajemen Layanan Perpustakaan
Untuk Peserta Didik Di Sd Islam Terpadu Nurul Iman . Jurnal: Khizanah Al Hikmah,
1.
Iskandar, U. (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Kinerja Guru. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 10(1),
1018–1027. https://doi.org/10.26418/jvip.v10i1.2061
Jejen, M. (2015). Manajemen Pendidian. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Kirana, H., Zulkarnaini, Z., & Baheram, M. (2020).
Implementasi Manajemen Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Sekolah Adiwiyata Di Smk
Negeri 1 Tembilahan. Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen Pendidikan), 8(2),
111. https://doi.org/10.31258/jmp.8.2.p.111-122
Nurul Hidayah. (2016). manajemen layanan perpustakaan
untuk peserta didik di SD islam terpadu nurul iman palembang. universitas
islam negeri raden fatah palembang.
Pawait, M. Y. (2012). Perspektif Manajemen Pengetahuan,
Informasi, Komunikasi, Pendidikan, Dan Perpustakaan. Jakarta, Indonesia:
Rajawali Pers.
Purnama, A., Badaruddin, K., & Febriyanti. (2020). Fungsi
Actuating dalam Layanan Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (
SMAIT ) Kota Palembang. Studi Manageria, 2, 111–128.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/studiamanageria
Rahmah, E. (2018). Akses dan Layanan Perpustakaan: Teori dan
Aplikasi. Prenadamedia Group, 1, 245 hlm.
Sedarmayanti. (2011). Pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Rina mitra raharja Cabang cirendeu. Skripsi,
28. http://eprints.unpam.ac.id/7080/3/BAB II.pdf
Studi, P., Guru, P., Ibtidaiyah, M., Pendidikan, J.,
Madrasah, G., Ilmu, F., Dan, T., Islam, U., Maulana, N., & Ibrahim, M.
(2017). KUALITAS KINERJA GURU DI SDN PAKAMBAN LAOK. 68–70.
Sultra, A. P. (2013). Perpustakaan Kota di Yogyakarta. Tinjauan
Umum Perpustakaan, 18–42.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/16/manuskrip-aceh-so-peuhireun/,
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia.
(2013). Manajemen Pendidikan.
Wahyuningsih, R., Nurfuadi, & Agus Prayitno. (2020).
Peran Kepala SekolahDalam Manajemen Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan(Studi
Deskriptif di SMA Negeri 1 Kroya Kabupaten Cilacap). Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam , Vol. 5(No.
2), 1–14.
Wicaksana, A. (2016). Manajemen Layanan Perpustaaan dalam
Meningkatkan Minat Kunjung Perpustakaan di SMAN 9 Bungo. Https://Medium.Com/,
20. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Yusuf dan Suhender. (2015). Pedoman Penyeenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Zazin, N. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam
Sejarah Konsep Dasar (pp. 73–74). Malang: Edulitera.
Zuriyati, H., Harapan, E., & Missriani, M. (2020).
Pengaruh Manajemen Perpustakaan Dan Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Cahaya Pendidikan, 6(1), 13–24.
https://doi.org/10.33373/chypend.v6i1.2358
0 $type={blogger}:
Posting Komentar